Jumat, 07 Juni 2013

FF/ Infinite/ White Confession/ Part. 10 A [ending] Yaoi ver.

Tittle : White Confession/ part 10 A (ending)
Genre : up to you lah…
Author : Yoni Maharani (*of cours

Cast :
-          All member Infinite (WooGyu)(MyungYeol)(Sungjong.. sama siapa yeah.. ?? #rahasia donk ! ntar juga tau #PLAK
-          All Member MBLAQ (*songsaenim ganteng !
-          De el el…. (*gak jelas… hihihihihi….



“YAA,,, KIM SUNG GYU APA MAKSUD SEMUA INI” teriak Woohyun dari arah seberang

“MWO?” balas Sunggyu

Woohyun yang terlanjur kesal berjalan kearah Sunggyu tanpa memperdulikan sekitar

L yang masih merasa ada yang tidak beres mengedarkan pandangannya.. dan matanya terbelalak melihat sebuah mobil melaju dengan kencangnya kearah Woohyun…

“WOOHYUN AWAAAAAAAAASSSSSSSSSSSS” teriak L


======= PART 10 ========


Sunggyu yang menyadari hal itu, sontak kakinya seolah bergerak dengan sendirinya kearah tengah jalan.

“WOOHYUN-AH” teriak Sunggyu

Hal ini tidak akan pernah terjadi jika dirinya tak ada, Sungyeol dan L tidak mungkin berpisah, begitu pula Hoya dan Dongwoo jika bukan karena dirinya. Sunggyu berlari sekuat tenaga kearah tengah jalan dan entah apa yang ada di pikirannya dia mendorong tubuh kekasihnya itu hingga terpental ke pinggir jalan.

CKIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTT

BRAAAKKKK…

“SUNGGYU-YA” pekik Woohyun dan L bersamaan


*******

@Japan

“Mwo Sunggyu Kecelakaan?” pekik Mr. Kim

“n-nde, Sajangnim”

BRUK

Sontak Mrs. Kim jatuh pingsan

“yeobo.. yeobo.. irreona” ujar Mr. Kim

“cepat pesan tiket ke Korea sekarang juga” teriak Mr. Kim masih dengan pikiran kalut, antara istrinya yang drop dan entah bagaimana keadaan putra semata wayangnya atau lebih tepatnya anak satu-satunya yang tersisa.

Suasana heboh terjadi di kediaman keluarga Kim yang memang kebetulan menetap di jepang.

Other Side

Woohyun, Myungsoo, Dongwoo, Sungyeol, Hoya, dan Seungho duduk dalam diam di depan ruang ICU. Woohyun hanya diam dan air mata yang terus membasahai pipinya, begitu pula Sungyeol yang masih setia menangis dalam pelukan Hoya.

“Hyung bagaimana keadaan Sunggyu hyung?” tanya Sungjong yang baru saja datang bersama dengan gongchan

Mereka hanya menggeleng

“Sunggyu pasti baik-baik saja” ujar Seungho, yeah sebagai kepala sekolah dia harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi.

Tidak lama kemudian seorang namja keluar dari ruangan serba putih itu.

“cheogi, siapa yang bertanggung jawab?” tanya namja tersebut

“saya dok, saya gurunya… apa semua baik-baik saja?” tanya seungho

Dokter itu tampak tersenyum “nde, anda tidak perlu khawatir, dia hanya syok dan mengalami luka kecil di kepala, tapi hal itu tidak perlu di khawatirkan” ujar sang dokter

Semuapun bernafas lega, setelah itu Seungho dan Dokter itu pergi entah kemana.

Setelah Sunggyu dipindah keruang inap tak ada satupun yang bisa mengunjunginya termasuk Woohyun, yaa.. dia tau ini ulah siapa! Woohyun hanya menghela nafas meski emosinya tengah membara.

“annyeong Hyung” sapa Woohyun pada Hyungsoo yang tengah duduk di depan kamar rawat Sunggyu

“cih, mau apa kau kesini bocah?”

“Hyungsoo hyung, mianhae karena mungkin aku menyakitimu… tapi hyung, kumohon hentikan semua ini, lepaskanlah Sunggyu, biyarkan dia bahagia dengan kehidupannya yang sekarang Hyung” ujar Hyungsoo

“Mwo? Melepaskannya? Cih… kau yang harus melepasannya, sekarang dia terluka gara-gara kau, seharusnya kau yang celaka bukan Sunggyu” ujar Hyungsoo

Tidak lama kemudian orang tua Sunggyu datang…

“Hyungsoo-ya, apa yang terjadi kenapa Sunggyu bisa kecelakaan, apa yang jadi?” tanya Mr. Kim tampak dengan raut wajah yang begitu khawatir

“gwenchana, ahjushi… uri Sunggyu baik-baik saja, dia hanya terserempet mobil sewaktu pulang sekolah” ujar Hyungsoo

“kenapa bisa sampai terserempet mobil” kali ini mrs. Kim angkat bicara

“sepertinya pengguna mobil itu sedang mabuk ahjuma ahjushi” sahut Woohyun, hyungsoo menatap tajam Woohyun

“emm… nuguya?” tanya Mr. Kim

“saya teman Sunggyu”

“apa pelakunya sudah ditemukan?” tanya Mr. Kim

“belum, ahjushi… tapi sepertinya ini bukan masalah besar lagi pula Sunggyu juga hanya terluka ringan, dia hanya sedikit syok saja” ujar Hyungsoo, yeah tentu saja dia mencegan mr. kim untuk mencari tau siapa pelakunya, karena pelakunya dia sendiri.

*****

Woohyun mengernyitkan dahinya menatap sebuah pesan aneh dari Sunggyu. Setelah dia sadar kemarin keluarganya membawanya pulang kerumah mereka, jadi untuk semenatra Waktu Sunggyu tak masuk sekolah.

Tapi…

“Woohyun-ah” kau dengar kalau Sunggyu akan pindah ke Jepang ?” ujar L begitu masuk ke kamarnya

“MWO?”

Aku sontak berlari kearah kamar yang tak jauh dari kamarku, aku mendapati Hoya dan Sungyeol yang tampak menitikkan air mata.

“Woohyun-ah” lirih Sungyeol

“ada apa?”

“Sunggyu, dibawa orang tuanya ke Jepang, tadi orang-orang suruhan orang tuanya mengambil barang-barangnya” jawab Hoya

“igo… katanya ini titipan Sunggyu untukmu” ujar Sungyeol menyerahkan sebuah amplop coklat untuknya

Dengan gerakan cepat Woohyun membuka amplop coklat itu,

To : Nam Woo Hyun

Woohyunie…
Mianhaeyo… aku pergi mendadak
Hajiman, kau percyakan kalau aku akan kembali?
Aku berjanji akan kembali untukmu, maukah kau menungguku?

Satu lagi, DVD itu… kalian harus melihatnya, kau tau maksudku kan?

Love
Kim Sung Gyu

Lalu Woohyun menatap DVD yang ada ditangannya,

“Hoya, Sungyeol, ikut aku…” ujar Woohyun

“eh ?”

“Sunggyu menyuruh kita melihat ini” ujar Woohyun

Tak mau memperkeruh suasana, mereka berdua mengikuti langkah Woohyun masuk kekamarnya, Woohyun juga menghubungi Sungjong juga Gongchan.

“Hoya” pekik Dongwoo

“jangan salah paham, aku kesini bukan utuk menemuimu” ujar Hoya

Dongwoo hanya menundukkan kepa begitu menerima perkataan Hoya yang menurutnya begitu menyakitkan itu. Sementara L, dia hanya diam… lidahnya tak mampu mengatakan apapun begitu melihat Sungyeol.

Setelah Sungjong dan Gongchan datang.

“Sunggyu ingin meminta kita melihat ini” ujar Woohyun

Mereka semua mengangguk faham. Mereka juga sudah mendengar Sunggyu pindah ke Jepang.

Di Video itu, tampak Sunggyu tengah tersenyum, tapi matanya menunjukkan kesedihan yang begitu dalam.

“annyeong, Sungyeolie, Hoya, Jongie, Chanie, Dongwoo-ya, L-ah, geurigo, Woohyun-ah”

“mianhae, karena aku belum sempat berpamitan dengan kalian, tapi aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa sekarang selain berpamitan dengan kalian dengan cara seperti ini”

“pertama-tama, aku ingin mengatakan kepadamu Hoya! Kau Juga mr. Jang, jadi dengarkan ini baik-baik”

“Dongwoo-ya, kau ingat namja yang menciummu itu dan berakhir dengan hubunganmu dengan Hoya berakhir pula? Aku sudah tau Dongwoo-ya, aku sudah tau kalau orang itu suruhan Hyungsoo hyung, eoh… ini semua ulang Hyungsoo hyung, dia membayar orang untuk melakukan ini” kali ini Sunggyu menangis

“dan, Sungyeol-ah, L-ah… aku juga minta maaf karena sudah membuat hubungan kalian hancur” ujar Sunggyu

“jadi, kumohon kembalilah seperti dahulu, jangan siksa dirikalian lagi, karena aku akan merasa berdosa kepada kalian semua. Terutama kau L-ah, gomawo waktu itu .. kalau bukan Karena kau pasti aku sudah kehilangan Woohyun, jongmal gomawo”

“Woohyun-ah, kkidaryo…”

“aku akan kembali suatu saat nanti, maukah kau menungguku?”

“berjanjilah padaku, untuk tetap tersenyum, jangan pernah bersedih eoh?”

Sunggyu menangis “saranghae”

Dan Video itu berakhir…

Hoya hanya menangisi kepergian Sunggyu, tapi disisi lain dia bahagia, jika pada akhirnya keyakinan jika semua ini tidak benar adalah benar, Dongwoo tidak mungkin menghianatinya.

“Dongwoo-ya, mianhae karena tidak mempercayaimu” ujar Hoya

Greb

“kembalilah padaku Hoya, maafkan semua kesalahanku, saranghae” ujar Dongwoo

“anni, ini semua salahku, ini semua salahku karena tidak mendengarkanmu Dongwoo-ya, mianhaeyo” ujar Hoya

Sementara itu..

Sungyeol hanya terduduk lemas dengan deraian air mata yang terus mengalir dipipinya. Myungsoo tak jauh berbeda, dia juga hanya mematung di tempat.

Woohyun meraih tangan Sungyeol “kalian juga harus berbaikkan, jika tidak maka pengorbanan Sunggyu akan sia-sia” ujar Woohyun menarik Myungsoo yang masih setia berdiri disampinya

“kajja kita keluar” ajak Woohyun kepada yang lain. Meski perasaan Woohyun juga tengah dalam keadaan tak baik. seperti yang sunggyu katakana, dia akan tersenyum dan selalu menunggunya, sampai kapanpun. Setidaknya itulah tekad Woohyun saat ini.

Sementara itu..

“mianhae” ujar L

“na do”

“aku tidak menyalahkanmu untuk tidak percaya padaku, karena jujur aku juga tidak menerka hal itu bisa terjadi”

“aku hanya ingin kau memaafkanku, dan…”

“kembalilah padaku” ujar L akhirnya

Sungyeol menatap L

“apa menurutmu aku masih pantas untukmu? Aku terlalu bodoh Myungsoo-ya, aku bodoh, aku sangat bodoh”

“anniya, itu sama tidak benar, aku yang bodoh bukan kau”

Sungyeol terdiam…

Sampai akhirnya Myungsoo mulai menghapus jarak mereka, dan memberikan sebuah ciuman lembut kapada orang yang sudah dia rindukan selama ini.

“jangan pernah tinggalkan aku lagi” ujar Myungsoo

“kau yang membuatku meninggalkanmu” ujar Sungyeol

“arraseo, mianhae, mulai sekarang kau hanya perlu mempercayaiku, jangan pernah mempercayai omongan orang lain lagi, eoh?”

“um” ujar Sungyeol sebelum akhirnya mendapat pelukan hangan dari Myungsoo, sungguh rasanya begitu nayaman saat berada di pelukan namja menyebalkan itu.

“saranghae” ujar Myungsoo

“na do saranghae”

****

Woohyun hanya bisa tersenyum miris menatap foto namja manis nan cantik itu tengah tersenyum di pelukannya. Woohyun ingat masa-masa dia tertawa bahagia, bertengkar konyol dengan Sunggyu hanya karena hal kecil, bahkan saat mereka masih menjadi rival.

“bogosippo” ujar Woohyun lirih, dia tampa duduk di bawah pohon besar yang terletak di taman asrama, dia sedang malas hanya untuk sekedar berbicara, Woohyun memang sudah mengira jika hal ini akan menimpa hubungannya dengan Sunggyu, untuk itu dia juga sudah menyiapkan mental untuk jauh-jauh hari.

“aku yakin kau akan kembali Gyu, kau pasti akan menemuiku begitu masalah rumit ini selesai” gumam Woohyun

@Japan

Sunggyu duduk di sebuah taman kecil di pekarangan rumahnya

“wae? Kenapa sendirian?” tanya seorag namja

Sunggyu menatap tajam namja yang sudah menghancurkan hidup Noonanya, orang yang begitu dia sayangi dan menyayanginya, lalu sekarang dia bahkan mencoba menghancurkan kehidupan Sunggyu juga. Dan ironisnya dia bahkan tak pernah sadar akan hal itu.

“apa maumu hyung?”

“kau”

“kenapa tidak kau bunuh saja aku hyung?”

“itu tidak mungkin, tapi jika membunuh orang yang dekat denganmu aku sanggup” seringai Hyungsoo, jujur Hyungsoo memang tampan, tapi hatinya busuk.

“kenapa kau tidak mengerti hyung? Kenapa kau tidak mengerti juga? Kau bahkan tega menghianati noonaku, dan beberpa hari lalu kau tega akan mencelakai orang yang begitu aku cintai”

“kau tidak berhak mengatakan mencintai orang lain di depanku Kim Sung Gyu, karena kau milikku, kau milik Kim Hyung Soo, arraseo”

“cih,,, kau benar-benar menggelikan hyung” ujar Sunggyu lalu bangkit dari duduknya

 Tapi niat sunggyu untuk meninggalkan hyungsoo terhentikan karena Hyungsoo menarik tangan Sunggyu.

“lepaskan tanganmu hyung” ujar Sunggyu

“tidak sebelum kau mengatakan kalau kau juga mencintaiku”

Sontak Sunggyu menatap tajam Hyungsoo, matanya seolah memancarkan kemarahannya yang ia pendam selama ini.

“tidakkah kau puas hyung,,, kau sudah membuat Ji Eun noona meninggal.. lalu kau memisahkanku dengan sehabat dan kekasihku, dan sekarang kau ingin aku membalas cintamu? Sebenarnya kau itu punya pikiran dan hati atau tidak eoh?” teriak Sunggyu

Hyungsoo melepaskan tangan Sunggyu, dia hanya diam dan tersenyum licik

“tidakkah kau tau hyung betapa besar cinta noonaku? Apa kau tidak bisa menghargainya sedikit saja? Apakah kau tidak bisa memikirkan bagaimana sakitnya perasaan Noonaku saat dia tau kau hanya memanfaatkannya saja?”

“arra… aku tau Jieun sangat mencintaiku, tapi aku tidak mencintainya, apa kau tau cinta tidak bisa dipaksakan, aku hanya mencintaimu dan hanya kau yang bisa kucintai di dunia ini Gyu, kenapa kau tidak bisa mengerti juga, haah?” ujar hyungsoo dengan nada yang tinggi

“EOH AKU TAU HYUNG…” teriak Sunggyu

“cinta memang tidak bisa dipaksakan begitu juga cintaku hyung, aku sama denganmu, aku hanya mencintai Woohyun di dunia ini dan hanya Nam Woohyun yang bisa aku cintai. Dan sekarang kau tega memisahkannya, seandainya itu kau hyung, seandainya kau ada di posisi Woohyun, APA YANG KAU LAKUKAN”

Hyungsoo tersentak…
Sunggyu benar, bagaimana jika posisinya saat ini di posisi Woohyun, apa yang akan dia lakukan nantinya? Apakah dia sanggup dipisahkan dengan orang yang dia cintai di saat hubungannya tengah hangat?

‘kau benar gyu, hidup ini memang sulit dan penuh dengan pilihan, tapi aku benar-benar tidak sanggup jika harus melepaskanmu’

“mianhae, tapi aku tidak bisa melepaskanmu” jawab Hyungsoo lantas pergi meninggalkan Sunggyu yag tengah berkaca-kaca itu, dia ingin meneriaki Hyungsoo saat ini, dia ingin memaki Hyungsoo, bahkan jika dia mampu dia ingin sekali melenyapkan hyungsoo dengan tangannya sendiri. Tapi sekali lagi, dia sama sekali tidak bisa melakukan hal sekejam itu.

Setelah kepergian hyungsoo, Sunggyu terduduk lemas di bangku taman itu. Dia menangis sejadi-jadinya, saat ini yang ada dipikirannya adalah Woohyun. Dia membutuhkan pelukan hangat Woohyun untuk menenangkannya saat ini.

“Woohyun-ah. Eottokhe?” lirih Sunggyu di sela-sela tangisannya

*****

Sementara itu di temapat lain, seorang namja tampan tengah duduk terdiam di sebuah taman yang sepi dengan earphone yang melekat di telinganya. Alunan music yang senada dengan isi hatinya yang begitu merindukan seseorang saat ini, namja tampan itu perlahan meneteskan air matanya dan menatap langit yang tampak mendung. Lengkaplah sudah.

“saranghae Kim Sung Gyu, aku akan menunggumu” ujar Woohyun dengan air mata yang masih mengalir lembut di pipinya

“sampai kapanpun dan selama apapun”

“yaksokke”

Tak terasa seseorang tengah menepuk pundaknya

“masuklah, di luar dingin, kalau Sunggyu tau dia pasti akan mengomelimu sampai telingamu panas, memangnya kau mau eoh?” ujar namja bermata elang itu

“ck, dia memang sangat cerewet” ujar Woohyun turut tersenyum

“sudahlah, bukankah Sunggyu bilang dia akan kembali? Aku yakin dia akan kembali, dan kau harus sabar, jangan menggoda orang lain karena aku akan mengawasim, ingat itu, kekekeke”

Woohyun tersenyum..

“sudahlah jangan tersenyum seperti orang bodoh seperti itu padaku, kajja kita masuk, sebentar lagi hujan” ujar namja itu lalu bangkit dari duduknya

Woohyun menatap sahabatnya itu lekat “Myungsoo-ya” panggilnya

“wae?” tanya-nya sseraya membalikkan badan mengahadap Woohyun lagi

“gomawo”

Namja bernama Myungsoo itu lantas tersenyum “untuk itu traktir aku makan eoh?”

“yaa,, dasar. Memang siapa yang mau mentraktirmu, jangan harap” ujar Woohyun seraya merangkul bahu Myungsoo dan mereka berjalan bersama memasuki asrama.

“hey, aku khan sudah menghiburmu”

“aku tidak terhibur”

“aish.. kau itu kaya tapi pelit eoh, aku doakan kau jatuh melarat”

“kalau aku melarat aku bisa memorotimu dan dongwoo”

Well, mereka terus beradu argument sampai seseorang menghentikan perang mulut mereka berdua itu. Siapa? Tentu saja JANG DONG WOO, meski akhirnya Dongwoo akan menjadi korban kebringasan Roomate-nya itu.

*****

3 years ago…

“eomaa…” teriak seseorang begitu matanya terbuka

GUBRAK … BRUUKK… DUAKK…

“wae wae wae?” tanya Mrs. Nam begitu menadapati putra semata wayangnya tampak kacau

“AKU TELAT, KENAPA EOMMA TIDAK MEMBANGUNKANKU EOH?” teriak namja tampan itu,

“aigo aigo aigo.. NAM WOOHYUN, kau itu membuat eomma takut saja, umurmu berapa sekarang eoh, masih saja manja” omel Mrs. Kim, pasalnya dia panic setengah mati begitu anak satu-satunya itu berteriak histeris, dan dia sampai rela melempar peralatan masak yang dia pegang tadi entah kemana

“aku telat eomma, hari ini aku harus rapat dengan klienku dari London, aish,, jinjja !!!tamatlah aku, kalau appa mengamuk lagi bagaimana eomma.. aaahhhhh” ujar Woohyun lantas berlari menuju kamar mandi

“eomma, siapkan berkas-berkasku dan bajuku” teriaknya dari dalam kamar mandi

“hemmmhhh,,, memang aku istrinya apa?” dengus Mrs. Nam

“yaaa… segeralah menikah, kau itu merepotkan saja” mrs. Nam mendumel sendiri lalu memasukkan berkas-berkas yang ada di meja Woohyun lalu menyiapkan pakaian Woohyun.

“omo… MASAKANKU” pekik Mrs. Nam lalu berlari ke dapur lagi, beruntung masakannya masih layak makan.

_Other Side

Seorang namja bermata sipit tengah tersenyum kearah seorang yeoja kecil yang menikmati makanannya

“mashitta?” Tanya Sunggyu

“umm… neomu mashitta” jawabnya

“makan yang banyak eoh, Jieunie” ujar Sunggyu mengelus lembut gadis kecil itu

“umm” gadis bernama lengkap Kim Jieun Itu hanya mengangguk.

“kenapa appamu lama sekali eoh?” ujar Sunggyu mencari-cari sosok namja yang dia sebut sebagai appa dari gadis benama Jieun itu.

“itu appa!” pekik Jieun

“APPAAAA…” teriak Jieun dengan imutnya

Namja yang merasa terpanggil itu lantas tersenyum dan berlari kecil lalu memeluk yeoja kecil itu

“Jieunie… !! aigooo.. anak appa, sedang makan eoh?” tanya namja yang tak lain adalah Hyungsoo

Yeoja kecil itu mengangguk

“aigoo… pintarnya”

“appa, di Seoul, Jieun banyak teman, kalau di Jepang Cuma dikit” celoteh gadis kecil berumur 1 tahun itu

Ya, memang mereka baru saja pindah ke korea 2 hari lalu.

“jinjja?”

“umm… nde”

“pasti karena uri Jieun yeppo” ujar Hyungsoo mencubit gemas pipi anaknya itu

“hyung, kau dari mana saja, aku dan Jieun menunggumu lama sekali” ujar Sunggyu mempoutkan bibirnya

“ah, aku dari toilet Gyuie-ya, disana benar-benar antri… apa belanjanya sudah selesai?” tanya Hyungsoo, dan dibalas anggukan dari Sunggyu

“baiklah kita pulang, kalau tidak… kita bisa dimakan singa betina” ujar Hyungsoo

“yaa,,, kau bisa bicara seperti itu eoh? Aku akan melaporkannya, ayo jieun-ah… kita laporkan appamu yang menyebalkan ini” ujar Sunggyu menggendong Jieun dan berjalan mendahului Hyungsoo yang rempong dengan kantong belanjaannya.

“yaaa… yaaa… Kim Sunggyu… Kim Ji Eun” teriak hyungsoo, sementara kedua tersangka hanya tertawa

“eomma gyu, appa pabbo malah”  ujar Jieun

“mwo? Appa pabbo? Yaaa.. siapa yang mengajari putri kecilku berkata seperti itu?”

“aku” ujar Sunggyu dengan Watados-nya

****

Hari ini Sunggyu mengantar Jieun ke sekolah barunya.

“belajar yang rajin yang chagy?” ujar Sunggyu

“umm… ppay.. ppay” ujar Jieun lal berlari kecil memasuki kelasnya

Sunggyu tersenyum, sejak kehadiran yeoja itu entah kenapa Sunggyu merasa diri almarhum noonanya juga seprti berada di dalam Jieun kecil, bahkan yang mengusulkan nama yang sama persis dengan nama noonanya itu juga dirinya.

Setelah mengantar Jieun dia berniat untuk pergi ke suatu tempa, dan sesampainya di sana dia berjalan menuju lobi sebuah apartemen mewah. Dia memang berencana mencari apartemen baru untuk di tinggalinya selama di korea, dan memang harus dia sendiri yang mencarinya, karena hyungsoo yang saat ini sibuk dengan pekerjaannya di Kantor. Sebenarnya dia masih mempunyai Seunghyun, hanya saja namja itu pasti akan banyak bicara jika menyangkut tempat tinggalnya nanti.

Sebenarnya dia ingin sekali menemui Woohyun hanya saja…..

Flash Back

Sunggyu tersenyu cerah begitu memijakkan kakinya di tanah kelahirannya setelah 3 tahun harus menetap di Jepang, karena kemauan orang tuanya.

“ahjushi, antar aku ke Woollim SHS, aku merindukan sekolahku dulu” ujar Sunggyu kepada seorang pelayan yang memang bertugas menjemputnya

“ye”

Setelah sampai depan pintu gerbang sebuah sekolah megah itu Sunggyu lantas tersenyum hangat. Rasanya memori-memori otaknya masih mengingat dengan jelas siapa-siapa saja yang telah mengisi kehidupannya disana dulu.

“Woohyun-ah, aku kembali untukmu” gumam Sunggyu

Matanya menyapu keseluruh penjuru arah, sampai akhirnya dia melihat kesebeah bangunan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

TK Woollim…

Sunggyu semakin menyipitkan matanya begitu melihat orang yang tampak dia kenal

“Woohyunie appaaaaa” teriak seorang namja kecil yang berlari kearahnya

DEG

Dada Sunggyu seolah berhenti detik itu juga

‘jadi Woohyun sudah menikah dan memiliki anak??’

End Flash Back

“chogiyo”

“nde, ada yang bisa saya bantu?”

“aku Kim Sung Gyu yang tadi menelephone kesini”

“aah,,, iya, mari saya antar melihat-lihat apartemen disini” ujar yeoja itu ramah

Sunggyu menangguk, lalu mengikuti langkah yeoja itu… dia melihat-lihat isi apartemen mewah yang akan dia tempat seorang diri itu

“apa ada yang lain?” tanya Sunggyu

“aku ingin yang seperti ini” ujar Sunggyu menunjuk gambar apartemen yang tertera di brosur

“aah,, mainhabnida,, kami memang hanya membangun 4 unit untuk apartemen seperti ini, 1 unit sudah di beli oleh orang sejak kami promo 3 tahun lalu, dan 3 diantaranya sudah di beli sejak 3 tahun lalu dan baru di tempati 2 tahun lalu” ujar yeoja itu

“aah,, jinjjayo? apa mereka tidak berniat menjualnya?” tanya Sunggyu, dia memang paling rewel jika berhubungan dengan tempat tinggal, apa lagi demi kenyamanannya.

“sepertinya tidak”

“tapi setau saya dari tiga apartemen itu ada satu yang masih belum difungsikan oleh pemiliknya sampai saat ini, mungkin anda ingin bernegosiasi dengan pemiliknya, kami bisa memberi anda nomor telfonnya” ujar yeoja itu

“JINJJA?”

“nde”

“geurae, beri tau aku nomor telephone-nya” ujar Sunggyu

_Other Side

“aaahh,, aku lelah sekali hari ini” ujar seorang namja bermata elang kepada dua sahabatnya, saat ini dia memang sedang menikmati jam makan siang sekaligus berkumpul dengan kedua temannya atau lebih tepatnya sahabatnya.

“wae? Apa yang terjadi?” tanya seorang lagi

“semalam Sungyeol marah padaku gara-gara aku lupa dengan janjjiku akan mengajaknya dinner, lalu tadi pagi aku harus menghadapai dokumen yang entah sejak kapan tertumpuk indah dimeja kerjaku” ujar namja bernama lengkap Kim Myung Soo itu

Sementara itu kedua sahabatnya malah tertawa bahagia “sabar eoh?”

“yaa… mudah sekali kau bilang sabar, Nam Woohyun-ssi” ujar L

“jangan bilang Sungyeol tidak mau satu ranjang denganmu lagi?” ujar Dongwoo

“lebih parah dari itu, aku di suruh tidur di kamar lain, lalu dia tidak mau membuatkanku sarapan, dan hal yang terburuk aku tidak bisa menikmati sensasi HOT lagi setiap malam dan paginya” ujar L dan dibalas gelak tawa dari Woohyun maupun Dongwoo

“puas kalian eoh? Aku doakan semoga anae tercintamu juga melakukan hal  yang sama agar kau tau penderitaanku” ujar L meruntuki kedua sahabatnya

Entah kenapa tiba-tiba Woohyun terdiam

“sayangnya aku tidak punya anae seperti kalian” ujar Woohyun tersenyum miris

“y-yaa… mianhae Woohyun-ah, aku tidak bermaksud seperti itu ak…”

“gwenchana” ujar Woohyun memotong perkataan L

“aku pergi dulu” ujar Woohyun lalu melangkah keluar dari café tempat mereka berkumpul setiap harinya.

“aish,,, lain kalia mulutmu itu harus dijaga myungsoo-ya” omel Dongwoo

“aku khan kelepasan” jawab Myungsoo

SKIP

Woohyun menghentikan mobilnya dia sebuah taman… yaa… sebuah taman yang tertata indah yang terletak di lingkungan Woollim SHS, tempat diaman dia menuntut ilmu dulu, sekaligus tempat diamna dia dibertemukan oleh orang yang dia cintai, taman itulah yang merupakan tepat diaman Woohyun mencurahkan hatinya semasa Sunggyu meninggalkannya karena sebuah masalah yang cukup sulit memang.

Dan, taman yang menyimpan kenangan indah serta kenangan buruk karena disana dia terakhir melihat wajah namja manis yang 3 tahun ini menghilang dari pandangannya.

Woohyun terdiam, hatinya sakit, sesaat dia sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya, karena mungkin dia sudah terlalu lelah bahkan sangat lelah…

‘apakah kau baik-baik saja GYU? Apa kau mengingatku? Apakah kau akan menepati janjimu?’

Woohyun mendudukkan dirinya disebuah bangku kayu yang terdapat di taman itu…

“Hey, kau menduduki buku-ku” sebuah suara lembut tampak menghentikan aktivitas bermelowria Woohyun.

Namja tampan it sontak menoleh kesumber suara, dan mendadak hatinya bergemuruh, jantungnya berpacu begitu cepat bahkan ingin melompat keluar.

“kau menduduki buku milikku pabbo, kau mau aku melemparmu buku seperti yang kulakukan saat kita bertemu dulu?” omelnya

Woohyun hanya diam dengan tampang bodohnya, entah kenapa otaknya bekerja begitu lambat saat ini, badannya pun juga tak mau bergerak sama sekali.

“YAAAA…. NAM WOO HYUN-SSI…. AKU BILANG KAU MENDUDUKI BUKU MILIKKU” teriaknya

GRAAB

“bogoshippo?” ujar Woohyun

Namja yang ada dipelukan Woohyun hanya tersenyum geli, bohong jika dia tidak merindukan Woohyun. Tapi dia berusaha bersikap sebiasa mungkin.

“kenapa kau lama sekali eoh? Dasar pabbo, memangnya apa yang ka lakukan selama ini sampai meninggalkanku selama ini? Kau sama saja membunuhku secara perlahan-lahan eoh?” ujar Woohyun disela-sela tangisannya, yaa dia bahkan bisa menangis saat ini.

“mianhae”

Woohyun melepas pelukannya “kau tau, kau adalah namja terbodoh yang kukenal selama ini, katakana padaku kemana kau selama ini hah?”

“Jepang”

“mwo?”

“aku di jepang Woohyun-ah” ujarnya lalu mengambil buku yang tadi diduduki Woohyun lalu memasukkan diranselnya.

“aku pergi dulu eoh, aku harus menjemput Jieun” ujar Sunggyu tersenyum manis

“yaaa.. apa kau tidak merindukanku?”

“sangat”

“aish, sudahlah… kau mau kemana eoh? Aku akan mengantarmu”

“YAA.. KIM SUNG GYU” terika Woohyun saat Sunggyu tetap berjalan

Sunggyu tersenyum “Ke TK Woollim” ujar Sunggyu

Tak banyak tanya lagi Woohyun menarik Sunggyu kemobilnya

“pabbo, kau pikir aku kana melepaskanmu lagi, tidak akan” ujar Woohyun

Sunggyu terkekeh, jujur dia bahagia saat dipertemukan dengan Woohyun meski hanya seperti ini.

“Woohyun-ah!”

“apa kau punya kekasih?”

“tentu saja”

“nuguya?”

“yaa,, kau amnesia atau apa haah?”

“aku serius”

“memang aku pernah bilang ingin putus denganmu? Memang selama 3 tahun ini kita pernah mengucapkan kata putus eoh?”

Sunggyu tersenyum lega lalu dia siapa yang kemarin memanggilnya dengan sebutan appa? “aku pikir kau sudah menikah, kekeke” sunggyu terkekeh meski didalam otaknya masih bertebaran bebagai macam pertanyaan yang enggan dia ungkapkan.

“aku akan menikah dengamu”

“jinjja?”

“anni”

“aish…”

“tapi, untuk apa kau TK Woollim?”

“menjemput anakku” ujar Sunggyu dengan polosnya

“MWOOOOO?”

“aish, jangan berteriak”

“anak s-siapa kau bialng?”

“anakku Woohyun-ah, namanya Kim Jieun, dia cantik seperti almarhum Noonaku, dia juga pintar dan menggemasan” ujar Sunggyu antusias

“siapa ayahnya?”

“Hyungsoo hyung” ujar Sunggyu

CKIIIITTTT…

“YAAAAAAA… KAU GILA EOH?” kini giliran sunggyu yang berteriak saat woohyun mengerem mendadak mobilnya

“apa maksudmu Kim Sung Gyu, kau punya anak dengan Hyungsoo hyung? Bagaimana mungkin, ini tidak mungkin gyu… jangan berbohong padaku” teriak Woohyun emosi

Sunggyu menatap Woohyun aneh…

“apa kau sakit ?” tanya sunggyu menempelkan tanggannya ke kening woohyun, tapi dengan cepat Wooohyun menepisnya

“yaaa,,, kau bilang aku sakit? Aku tidak sakit lagi gyu aku ingin mati sekrang” teriak Woohyun

“gyu.. katakana kalau kau masih mencintaiku sama seperti dulu”

“bukankah tanpa aku katakana kau juga pasti tau kalau perasanku padamu sama seperti dulu, dan tidak berkurang sedikitpun” ujar Sunggyu tulus

“lalu apa maksudnya kau punya anak Gyu? Itu anakmu dengan siapa?” Woohyun sudah mencak-mencak tidak jelas

Sunggyu hanya mangap… lalu

Tik
Tok
Tik
Tok…

“hwahahahahahhaha”

namja bermata segaris itu justru tertawa lepas… sedangkan Woohyun kini malah terbengong-bengong.


====== TBC ======


Mian klok pendek.. en garing
Perlu di ingat ini adalah Chapter Terakhir tapi gak terlalu akhir (*aah gimana sih…

Yeah pokoknya ini Part 10 A (ending)
Karena kepanjangan jadi say abagi dua… okeeeeyyy


RCL… gomawo ,, sarangaheyoTittle : White Confession/ part 10 A (ending)
Genre : up to you lah…
Author : Yoni Maharani (*of cours

Cast :
-          All member Infinite (WooGyu)(MyungYeol)(Sungjong.. sama siapa yeah.. ?? #rahasia donk ! ntar juga tau #PLAK
-          All Member MBLAQ (*songsaenim ganteng !
-          De el el…. (*gak jelas… hihihihihi….


“YAA,,, KIM SUNG GYU APA MAKSUD SEMUA INI” teriak Woohyun dari arah seberang

“MWO?” balas Sunggyu

Woohyun yang terlanjur kesal berjalan kearah Sunggyu tanpa memperdulikan sekitar

L yang masih merasa ada yang tidak beres mengedarkan pandangannya.. dan matanya terbelalak melihat sebuah mobil melaju dengan kencangnya kearah Woohyun…

“WOOHYUN AWAAAAAAAAASSSSSSSSSSSS” teriak L


======= PART 10 ========


Sunggyu yang menyadari hal itu, sontak kakinya seolah bergerak dengan sendirinya kearah tengah jalan.

“WOOHYUN-AH” teriak Sunggyu

Hal ini tidak akan pernah terjadi jika dirinya tak ada, Sungyeol dan L tidak mungkin berpisah, begitu pula Hoya dan Dongwoo jika bukan karena dirinya. Sunggyu berlari sekuat tenaga kearah tengah jalan dan entah apa yang ada di pikirannya dia mendorong tubuh kekasihnya itu hingga terpental ke pinggir jalan.

CKIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTT

BRAAAKKKK…

“SUNGGYU-YA” pekik Woohyun dan L bersamaan

*******

@Japan

“Mwo Sunggyu Kecelakaan?” pekik Mr. Kim

“n-nde, Sajangnim”

BRUK

Sontak Mrs. Kim jatuh pingsan

“yeobo.. yeobo.. irreona” ujar Mr. Kim

“cepat pesan tiket ke Korea sekarang juga” teriak Mr. Kim masih dengan pikiran kalut, antara istrinya yang drop dan entah bagaimana keadaan putra semata wayangnya atau lebih tepatnya anak satu-satunya yang tersisa.

Suasana heboh terjadi di kediaman keluarga Kim yang memang kebetulan menetap di jepang.

Other Side

Woohyun, Myungsoo, Dongwoo, Sungyeol, Hoya, dan Seungho duduk dalam diam di depan ruang ICU. Woohyun hanya diam dan air mata yang terus membasahai pipinya, begitu pula Sungyeol yang masih setia menangis dalam pelukan Hoya.

“Hyung bagaimana keadaan Sunggyu hyung?” tanya Sungjong yang baru saja datang bersama dengan gongchan

Mereka hanya menggeleng

“Sunggyu pasti baik-baik saja” ujar Seungho, yeah sebagai kepala sekolah dia harus bertanggung jawab dengan semua yang terjadi.

Tidak lama kemudian seorang namja keluar dari ruangan serba putih itu.

“cheogi, siapa yang bertanggung jawab?” tanya namja tersebut

“saya dok, saya gurunya… apa semua baik-baik saja?” tanya seungho

Dokter itu tampak tersenyum “nde, anda tidak perlu khawatir, dia hanya syok dan mengalami luka kecil di kepala, tapi hal itu tidak perlu di khawatirkan” ujar sang dokter

Semuapun bernafas lega, setelah itu Seungho dan Dokter itu pergi entah kemana.

Setelah Sunggyu dipindah keruang inap tak ada satupun yang bisa mengunjunginya termasuk Woohyun, yaa.. dia tau ini ulah siapa! Woohyun hanya menghela nafas meski emosinya tengah membara.

“annyeong Hyung” sapa Woohyun pada Hyungsoo yang tengah duduk di depan kamar rawat Sunggyu

“cih, mau apa kau kesini bocah?”

“Hyungsoo hyung, mianhae karena mungkin aku menyakitimu… tapi hyung, kumohon hentikan semua ini, lepaskanlah Sunggyu, biyarkan dia bahagia dengan kehidupannya yang sekarang Hyung” ujar Hyungsoo

“Mwo? Melepaskannya? Cih… kau yang harus melepasannya, sekarang dia terluka gara-gara kau, seharusnya kau yang celaka bukan Sunggyu” ujar Hyungsoo

Tidak lama kemudian orang tua Sunggyu datang…

“Hyungsoo-ya, apa yang terjadi kenapa Sunggyu bisa kecelakaan, apa yang jadi?” tanya Mr. Kim tampak dengan raut wajah yang begitu khawatir

“gwenchana, ahjushi… uri Sunggyu baik-baik saja, dia hanya terserempet mobil sewaktu pulang sekolah” ujar Hyungsoo

“kenapa bisa sampai terserempet mobil” kali ini mrs. Kim angkat bicara

“sepertinya pengguna mobil itu sedang mabuk ahjuma ahjushi” sahut Woohyun, hyungsoo menatap tajam Woohyun

“emm… nuguya?” tanya Mr. Kim

“saya teman Sunggyu”

“apa pelakunya sudah ditemukan?” tanya Mr. Kim

“belum, ahjushi… tapi sepertinya ini bukan masalah besar lagi pula Sunggyu juga hanya terluka ringan, dia hanya sedikit syok saja” ujar Hyungsoo, yeah tentu saja dia mencegan mr. kim untuk mencari tau siapa pelakunya, karena pelakunya dia sendiri.

*****

Woohyun mengernyitkan dahinya menatap sebuah pesan aneh dari Sunggyu. Setelah dia sadar kemarin keluarganya membawanya pulang kerumah mereka, jadi untuk semenatra Waktu Sunggyu tak masuk sekolah.

Tapi…

“Woohyun-ah” kau dengar kalau Sunggyu akan pindah ke Jepang ?” ujar L begitu masuk ke kamarnya

“MWO?”

Aku sontak berlari kearah kamar yang tak jauh dari kamarku, aku mendapati Hoya dan Sungyeol yang tampak menitikkan air mata.

“Woohyun-ah” lirih Sungyeol

“ada apa?”

“Sunggyu, dibawa orang tuanya ke Jepang, tadi orang-orang suruhan orang tuanya mengambil barang-barangnya” jawab Hoya

“igo… katanya ini titipan Sunggyu untukmu” ujar Sungyeol menyerahkan sebuah amplop coklat untuknya

Dengan gerakan cepat Woohyun membuka amplop coklat itu,

To : Nam Woo Hyun

Woohyunie…
Mianhaeyo… aku pergi mendadak
Hajiman, kau percyakan kalau aku akan kembali?
Aku berjanji akan kembali untukmu, maukah kau menungguku?

Satu lagi, DVD itu… kalian harus melihatnya, kau tau maksudku kan?

Love
Kim Sung Gyu

Lalu Woohyun menatap DVD yang ada ditangannya,

“Hoya, Sungyeol, ikut aku…” ujar Woohyun

“eh ?”

“Sunggyu menyuruh kita melihat ini” ujar Woohyun

Tak mau memperkeruh suasana, mereka berdua mengikuti langkah Woohyun masuk kekamarnya, Woohyun juga menghubungi Sungjong juga Gongchan.

“Hoya” pekik Dongwoo

“jangan salah paham, aku kesini bukan utuk menemuimu” ujar Hoya

Dongwoo hanya menundukkan kepa begitu menerima perkataan Hoya yang menurutnya begitu menyakitkan itu. Sementara L, dia hanya diam… lidahnya tak mampu mengatakan apapun begitu melihat Sungyeol.

Setelah Sungjong dan Gongchan datang.

“Sunggyu ingin meminta kita melihat ini” ujar Woohyun

Mereka semua mengangguk faham. Mereka juga sudah mendengar Sunggyu pindah ke Jepang.

Di Video itu, tampak Sunggyu tengah tersenyum, tapi matanya menunjukkan kesedihan yang begitu dalam.

“annyeong, Sungyeolie, Hoya, Jongie, Chanie, Dongwoo-ya, L-ah, geurigo, Woohyun-ah”

“mianhae, karena aku belum sempat berpamitan dengan kalian, tapi aku sungguh tidak bisa berbuat apa-apa sekarang selain berpamitan dengan kalian dengan cara seperti ini”

“pertama-tama, aku ingin mengatakan kepadamu Hoya! Kau Juga mr. Jang, jadi dengarkan ini baik-baik”

“Dongwoo-ya, kau ingat namja yang menciummu itu dan berakhir dengan hubunganmu dengan Hoya berakhir pula? Aku sudah tau Dongwoo-ya, aku sudah tau kalau orang itu suruhan Hyungsoo hyung, eoh… ini semua ulang Hyungsoo hyung, dia membayar orang untuk melakukan ini” kali ini Sunggyu menangis

“dan, Sungyeol-ah, L-ah… aku juga minta maaf karena sudah membuat hubungan kalian hancur” ujar Sunggyu

“jadi, kumohon kembalilah seperti dahulu, jangan siksa dirikalian lagi, karena aku akan merasa berdosa kepada kalian semua. Terutama kau L-ah, gomawo waktu itu .. kalau bukan Karena kau pasti aku sudah kehilangan Woohyun, jongmal gomawo”

“Woohyun-ah, kkidaryo…”

“aku akan kembali suatu saat nanti, maukah kau menungguku?”

“berjanjilah padaku, untuk tetap tersenyum, jangan pernah bersedih eoh?”

Sunggyu menangis “saranghae”

Dan Video itu berakhir…

Hoya hanya menangisi kepergian Sunggyu, tapi disisi lain dia bahagia, jika pada akhirnya keyakinan jika semua ini tidak benar adalah benar, Dongwoo tidak mungkin menghianatinya.

“Dongwoo-ya, mianhae karena tidak mempercayaimu” ujar Hoya

Greb

“kembalilah padaku Hoya, maafkan semua kesalahanku, saranghae” ujar Dongwoo

“anni, ini semua salahku, ini semua salahku karena tidak mendengarkanmu Dongwoo-ya, mianhaeyo” ujar Hoya

Sementara itu..

Sungyeol hanya terduduk lemas dengan deraian air mata yang terus mengalir dipipinya. Myungsoo tak jauh berbeda, dia juga hanya mematung di tempat.

Woohyun meraih tangan Sungyeol “kalian juga harus berbaikkan, jika tidak maka pengorbanan Sunggyu akan sia-sia” ujar Woohyun menarik Myungsoo yang masih setia berdiri disampinya

“kajja kita keluar” ajak Woohyun kepada yang lain. Meski perasaan Woohyun juga tengah dalam keadaan tak baik. seperti yang sunggyu katakana, dia akan tersenyum dan selalu menunggunya, sampai kapanpun. Setidaknya itulah tekad Woohyun saat ini.

Sementara itu..

“mianhae” ujar L

“na do”

“aku tidak menyalahkanmu untuk tidak percaya padaku, karena jujur aku juga tidak menerka hal itu bisa terjadi”

“aku hanya ingin kau memaafkanku, dan…”

“kembalilah padaku” ujar L akhirnya

Sungyeol menatap L

“apa menurutmu aku masih pantas untukmu? Aku terlalu bodoh Myungsoo-ya, aku bodoh, aku sangat bodoh”

“anniya, itu sama tidak benar, aku yang bodoh bukan kau”

Sungyeol terdiam…

Sampai akhirnya Myungsoo mulai menghapus jarak mereka, dan memberikan sebuah ciuman lembut kapada orang yang sudah dia rindukan selama ini.

“jangan pernah tinggalkan aku lagi” ujar Myungsoo

“kau yang membuatku meninggalkanmu” ujar Sungyeol

“arraseo, mianhae, mulai sekarang kau hanya perlu mempercayaiku, jangan pernah mempercayai omongan orang lain lagi, eoh?”

“um” ujar Sungyeol sebelum akhirnya mendapat pelukan hangan dari Myungsoo, sungguh rasanya begitu nayaman saat berada di pelukan namja menyebalkan itu.

“saranghae” ujar Myungsoo

“na do saranghae”

****

Woohyun hanya bisa tersenyum miris menatap foto namja manis nan cantik itu tengah tersenyum di pelukannya. Woohyun ingat masa-masa dia tertawa bahagia, bertengkar konyol dengan Sunggyu hanya karena hal kecil, bahkan saat mereka masih menjadi rival.

“bogosippo” ujar Woohyun lirih, dia tampa duduk di bawah pohon besar yang terletak di taman asrama, dia sedang malas hanya untuk sekedar berbicara, Woohyun memang sudah mengira jika hal ini akan menimpa hubungannya dengan Sunggyu, untuk itu dia juga sudah menyiapkan mental untuk jauh-jauh hari.

“aku yakin kau akan kembali Gyu, kau pasti akan menemuiku begitu masalah rumit ini selesai” gumam Woohyun

@Japan

Sunggyu duduk di sebuah taman kecil di pekarangan rumahnya

“wae? Kenapa sendirian?” tanya seorag namja

Sunggyu menatap tajam namja yang sudah menghancurkan hidup Noonanya, orang yang begitu dia sayangi dan menyayanginya, lalu sekarang dia bahkan mencoba menghancurkan kehidupan Sunggyu juga. Dan ironisnya dia bahkan tak pernah sadar akan hal itu.

“apa maumu hyung?”

“kau”

“kenapa tidak kau bunuh saja aku hyung?”

“itu tidak mungkin, tapi jika membunuh orang yang dekat denganmu aku sanggup” seringai Hyungsoo, jujur Hyungsoo memang tampan, tapi hatinya busuk.

“kenapa kau tidak mengerti hyung? Kenapa kau tidak mengerti juga? Kau bahkan tega menghianati noonaku, dan beberpa hari lalu kau tega akan mencelakai orang yang begitu aku cintai”

“kau tidak berhak mengatakan mencintai orang lain di depanku Kim Sung Gyu, karena kau milikku, kau milik Kim Hyung Soo, arraseo”

“cih,,, kau benar-benar menggelikan hyung” ujar Sunggyu lalu bangkit dari duduknya

 Tapi niat sunggyu untuk meninggalkan hyungsoo terhentikan karena Hyungsoo menarik tangan Sunggyu.

“lepaskan tanganmu hyung” ujar Sunggyu

“tidak sebelum kau mengatakan kalau kau juga mencintaiku”

Sontak Sunggyu menatap tajam Hyungsoo, matanya seolah memancarkan kemarahannya yang ia pendam selama ini.

“tidakkah kau puas hyung,,, kau sudah membuat Ji Eun noona meninggal.. lalu kau memisahkanku dengan sehabat dan kekasihku, dan sekarang kau ingin aku membalas cintamu? Sebenarnya kau itu punya pikiran dan hati atau tidak eoh?” teriak Sunggyu

Hyungsoo melepaskan tangan Sunggyu, dia hanya diam dan tersenyum licik

“tidakkah kau tau hyung betapa besar cinta noonaku? Apa kau tidak bisa menghargainya sedikit saja? Apakah kau tidak bisa memikirkan bagaimana sakitnya perasaan Noonaku saat dia tau kau hanya memanfaatkannya saja?”

“arra… aku tau Jieun sangat mencintaiku, tapi aku tidak mencintainya, apa kau tau cinta tidak bisa dipaksakan, aku hanya mencintaimu dan hanya kau yang bisa kucintai di dunia ini Gyu, kenapa kau tidak bisa mengerti juga, haah?” ujar hyungsoo dengan nada yang tinggi

“EOH AKU TAU HYUNG…” teriak Sunggyu

“cinta memang tidak bisa dipaksakan begitu juga cintaku hyung, aku sama denganmu, aku hanya mencintai Woohyun di dunia ini dan hanya Nam Woohyun yang bisa aku cintai. Dan sekarang kau tega memisahkannya, seandainya itu kau hyung, seandainya kau ada di posisi Woohyun, APA YANG KAU LAKUKAN”

Hyungsoo tersentak…
Sunggyu benar, bagaimana jika posisinya saat ini di posisi Woohyun, apa yang akan dia lakukan nantinya? Apakah dia sanggup dipisahkan dengan orang yang dia cintai di saat hubungannya tengah hangat?

‘kau benar gyu, hidup ini memang sulit dan penuh dengan pilihan, tapi aku benar-benar tidak sanggup jika harus melepaskanmu’

“mianhae, tapi aku tidak bisa melepaskanmu” jawab Hyungsoo lantas pergi meninggalkan Sunggyu yag tengah berkaca-kaca itu, dia ingin meneriaki Hyungsoo saat ini, dia ingin memaki Hyungsoo, bahkan jika dia mampu dia ingin sekali melenyapkan hyungsoo dengan tangannya sendiri. Tapi sekali lagi, dia sama sekali tidak bisa melakukan hal sekejam itu.

Setelah kepergian hyungsoo, Sunggyu terduduk lemas di bangku taman itu. Dia menangis sejadi-jadinya, saat ini yang ada dipikirannya adalah Woohyun. Dia membutuhkan pelukan hangat Woohyun untuk menenangkannya saat ini.

“Woohyun-ah. Eottokhe?” lirih Sunggyu di sela-sela tangisannya

*****

Sementara itu di temapat lain, seorang namja tampan tengah duduk terdiam di sebuah taman yang sepi dengan earphone yang melekat di telinganya. Alunan music yang senada dengan isi hatinya yang begitu merindukan seseorang saat ini, namja tampan itu perlahan meneteskan air matanya dan menatap langit yang tampak mendung. Lengkaplah sudah.

“saranghae Kim Sung Gyu, aku akan menunggumu” ujar Woohyun dengan air mata yang masih mengalir lembut di pipinya

“sampai kapanpun dan selama apapun”

“yaksokke”

Tak terasa seseorang tengah menepuk pundaknya

“masuklah, di luar dingin, kalau Sunggyu tau dia pasti akan mengomelimu sampai telingamu panas, memangnya kau mau eoh?” ujar namja bermata elang itu

“ck, dia memang sangat cerewet” ujar Woohyun turut tersenyum

“sudahlah, bukankah Sunggyu bilang dia akan kembali? Aku yakin dia akan kembali, dan kau harus sabar, jangan menggoda orang lain karena aku akan mengawasim, ingat itu, kekekeke”

Woohyun tersenyum..

“sudahlah jangan tersenyum seperti orang bodoh seperti itu padaku, kajja kita masuk, sebentar lagi hujan” ujar namja itu lalu bangkit dari duduknya

Woohyun menatap sahabatnya itu lekat “Myungsoo-ya” panggilnya

“wae?” tanya-nya sseraya membalikkan badan mengahadap Woohyun lagi

“gomawo”

Namja bernama Myungsoo itu lantas tersenyum “untuk itu traktir aku makan eoh?”

“yaa,, dasar. Memang siapa yang mau mentraktirmu, jangan harap” ujar Woohyun seraya merangkul bahu Myungsoo dan mereka berjalan bersama memasuki asrama.

“hey, aku khan sudah menghiburmu”

“aku tidak terhibur”

“aish.. kau itu kaya tapi pelit eoh, aku doakan kau jatuh melarat”

“kalau aku melarat aku bisa memorotimu dan dongwoo”

Well, mereka terus beradu argument sampai seseorang menghentikan perang mulut mereka berdua itu. Siapa? Tentu saja JANG DONG WOO, meski akhirnya Dongwoo akan menjadi korban kebringasan Roomate-nya itu.

*****

3 years ago…

“eomaa…” teriak seseorang begitu matanya terbuka

GUBRAK … BRUUKK… DUAKK…

“wae wae wae?” tanya Mrs. Nam begitu menadapati putra semata wayangnya tampak kacau

“AKU TELAT, KENAPA EOMMA TIDAK MEMBANGUNKANKU EOH?” teriak namja tampan itu,

“aigo aigo aigo.. NAM WOOHYUN, kau itu membuat eomma takut saja, umurmu berapa sekarang eoh, masih saja manja” omel Mrs. Kim, pasalnya dia panic setengah mati begitu anak satu-satunya itu berteriak histeris, dan dia sampai rela melempar peralatan masak yang dia pegang tadi entah kemana

“aku telat eomma, hari ini aku harus rapat dengan klienku dari London, aish,, jinjja !!!tamatlah aku, kalau appa mengamuk lagi bagaimana eomma.. aaahhhhh” ujar Woohyun lantas berlari menuju kamar mandi

“eomma, siapkan berkas-berkasku dan bajuku” teriaknya dari dalam kamar mandi

“hemmmhhh,,, memang aku istrinya apa?” dengus Mrs. Nam

“yaaa… segeralah menikah, kau itu merepotkan saja” mrs. Nam mendumel sendiri lalu memasukkan berkas-berkas yang ada di meja Woohyun lalu menyiapkan pakaian Woohyun.

“omo… MASAKANKU” pekik Mrs. Nam lalu berlari ke dapur lagi, beruntung masakannya masih layak makan.

_Other Side

Seorang namja bermata sipit tengah tersenyum kearah seorang yeoja kecil yang menikmati makanannya

“mashitta?” Tanya Sunggyu

“umm… neomu mashitta” jawabnya

“makan yang banyak eoh, Jieunie” ujar Sunggyu mengelus lembut gadis kecil itu

“umm” gadis bernama lengkap Kim Jieun Itu hanya mengangguk.

“kenapa appamu lama sekali eoh?” ujar Sunggyu mencari-cari sosok namja yang dia sebut sebagai appa dari gadis benama Jieun itu.

“itu appa!” pekik Jieun

“APPAAAA…” teriak Jieun dengan imutnya

Namja yang merasa terpanggil itu lantas tersenyum dan berlari kecil lalu memeluk yeoja kecil itu

“Jieunie… !! aigooo.. anak appa, sedang makan eoh?” tanya namja yang tak lain adalah Hyungsoo

Yeoja kecil itu mengangguk

“aigoo… pintarnya”

“appa, di Seoul, Jieun banyak teman, kalau di Jepang Cuma dikit” celoteh gadis kecil berumur 1 tahun itu

Ya, memang mereka baru saja pindah ke korea 2 hari lalu.

“jinjja?”

“umm… nde”

“pasti karena uri Jieun yeppo” ujar Hyungsoo mencubit gemas pipi anaknya itu

“hyung, kau dari mana saja, aku dan Jieun menunggumu lama sekali” ujar Sunggyu mempoutkan bibirnya

“ah, aku dari toilet Gyuie-ya, disana benar-benar antri… apa belanjanya sudah selesai?” tanya Hyungsoo, dan dibalas anggukan dari Sunggyu

“baiklah kita pulang, kalau tidak… kita bisa dimakan singa betina” ujar Hyungsoo

“yaa,,, kau bisa bicara seperti itu eoh? Aku akan melaporkannya, ayo jieun-ah… kita laporkan appamu yang menyebalkan ini” ujar Sunggyu menggendong Jieun dan berjalan mendahului Hyungsoo yang rempong dengan kantong belanjaannya.

“yaaa… yaaa… Kim Sunggyu… Kim Ji Eun” teriak hyungsoo, sementara kedua tersangka hanya tertawa

“eomma gyu, appa pabbo malah”  ujar Jieun

“mwo? Appa pabbo? Yaaa.. siapa yang mengajari putri kecilku berkata seperti itu?”

“aku” ujar Sunggyu dengan Watados-nya

****

Hari ini Sunggyu mengantar Jieun ke sekolah barunya.

“belajar yang rajin yang chagy?” ujar Sunggyu

“umm… ppay.. ppay” ujar Jieun lal berlari kecil memasuki kelasnya

Sunggyu tersenyum, sejak kehadiran yeoja itu entah kenapa Sunggyu merasa diri almarhum noonanya juga seprti berada di dalam Jieun kecil, bahkan yang mengusulkan nama yang sama persis dengan nama noonanya itu juga dirinya.

Setelah mengantar Jieun dia berniat untuk pergi ke suatu tempa, dan sesampainya di sana dia berjalan menuju lobi sebuah apartemen mewah. Dia memang berencana mencari apartemen baru untuk di tinggalinya selama di korea, dan memang harus dia sendiri yang mencarinya, karena hyungsoo yang saat ini sibuk dengan pekerjaannya di Kantor. Sebenarnya dia masih mempunyai Seunghyun, hanya saja namja itu pasti akan banyak bicara jika menyangkut tempat tinggalnya nanti.

Sebenarnya dia ingin sekali menemui Woohyun hanya saja…..

Flash Back

Sunggyu tersenyu cerah begitu memijakkan kakinya di tanah kelahirannya setelah 3 tahun harus menetap di Jepang, karena kemauan orang tuanya.

“ahjushi, antar aku ke Woollim SHS, aku merindukan sekolahku dulu” ujar Sunggyu kepada seorang pelayan yang memang bertugas menjemputnya

“ye”

Setelah sampai depan pintu gerbang sebuah sekolah megah itu Sunggyu lantas tersenyum hangat. Rasanya memori-memori otaknya masih mengingat dengan jelas siapa-siapa saja yang telah mengisi kehidupannya disana dulu.

“Woohyun-ah, aku kembali untukmu” gumam Sunggyu

Matanya menyapu keseluruh penjuru arah, sampai akhirnya dia melihat kesebeah bangunan yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

TK Woollim…

Sunggyu semakin menyipitkan matanya begitu melihat orang yang tampak dia kenal

“Woohyunie appaaaaa” teriak seorang namja kecil yang berlari kearahnya

DEG

Dada Sunggyu seolah berhenti detik itu juga

‘jadi Woohyun sudah menikah dan memiliki anak??’

End Flash Back

“chogiyo”

“nde, ada yang bisa saya bantu?”

“aku Kim Sung Gyu yang tadi menelephone kesini”

“aah,,, iya, mari saya antar melihat-lihat apartemen disini” ujar yeoja itu ramah

Sunggyu menangguk, lalu mengikuti langkah yeoja itu… dia melihat-lihat isi apartemen mewah yang akan dia tempat seorang diri itu

“apa ada yang lain?” tanya Sunggyu

“aku ingin yang seperti ini” ujar Sunggyu menunjuk gambar apartemen yang tertera di brosur

“aah,, mainhabnida,, kami memang hanya membangun 4 unit untuk apartemen seperti ini, 1 unit sudah di beli oleh orang sejak kami promo 3 tahun lalu, dan 3 diantaranya sudah di beli sejak 3 tahun lalu dan baru di tempati 2 tahun lalu” ujar yeoja itu

“aah,, jinjjayo? apa mereka tidak berniat menjualnya?” tanya Sunggyu, dia memang paling rewel jika berhubungan dengan tempat tinggal, apa lagi demi kenyamanannya.

“sepertinya tidak”

“tapi setau saya dari tiga apartemen itu ada satu yang masih belum difungsikan oleh pemiliknya sampai saat ini, mungkin anda ingin bernegosiasi dengan pemiliknya, kami bisa memberi anda nomor telfonnya” ujar yeoja itu

“JINJJA?”

“nde”

“geurae, beri tau aku nomor telephone-nya” ujar Sunggyu

_Other Side

“aaahh,, aku lelah sekali hari ini” ujar seorang namja bermata elang kepada dua sahabatnya, saat ini dia memang sedang menikmati jam makan siang sekaligus berkumpul dengan kedua temannya atau lebih tepatnya sahabatnya.

“wae? Apa yang terjadi?” tanya seorang lagi

“semalam Sungyeol marah padaku gara-gara aku lupa dengan janjjiku akan mengajaknya dinner, lalu tadi pagi aku harus menghadapai dokumen yang entah sejak kapan tertumpuk indah dimeja kerjaku” ujar namja bernama lengkap Kim Myung Soo itu

Sementara itu kedua sahabatnya malah tertawa bahagia “sabar eoh?”

“yaa… mudah sekali kau bilang sabar, Nam Woohyun-ssi” ujar L

“jangan bilang Sungyeol tidak mau satu ranjang denganmu lagi?” ujar Dongwoo

“lebih parah dari itu, aku di suruh tidur di kamar lain, lalu dia tidak mau membuatkanku sarapan, dan hal yang terburuk aku tidak bisa menikmati sensasi HOT lagi setiap malam dan paginya” ujar L dan dibalas gelak tawa dari Woohyun maupun Dongwoo

“puas kalian eoh? Aku doakan semoga anae tercintamu juga melakukan hal  yang sama agar kau tau penderitaanku” ujar L meruntuki kedua sahabatnya

Entah kenapa tiba-tiba Woohyun terdiam

“sayangnya aku tidak punya anae seperti kalian” ujar Woohyun tersenyum miris

“y-yaa… mianhae Woohyun-ah, aku tidak bermaksud seperti itu ak…”

“gwenchana” ujar Woohyun memotong perkataan L

“aku pergi dulu” ujar Woohyun lalu melangkah keluar dari café tempat mereka berkumpul setiap harinya.

“aish,,, lain kalia mulutmu itu harus dijaga myungsoo-ya” omel Dongwoo

“aku khan kelepasan” jawab Myungsoo

SKIP

Woohyun menghentikan mobilnya dia sebuah taman… yaa… sebuah taman yang tertata indah yang terletak di lingkungan Woollim SHS, tempat diaman dia menuntut ilmu dulu, sekaligus tempat diamna dia dibertemukan oleh orang yang dia cintai, taman itulah yang merupakan tepat diaman Woohyun mencurahkan hatinya semasa Sunggyu meninggalkannya karena sebuah masalah yang cukup sulit memang.

Dan, taman yang menyimpan kenangan indah serta kenangan buruk karena disana dia terakhir melihat wajah namja manis yang 3 tahun ini menghilang dari pandangannya.

Woohyun terdiam, hatinya sakit, sesaat dia sempat berfikir untuk mengakhiri hidupnya, karena mungkin dia sudah terlalu lelah bahkan sangat lelah…

‘apakah kau baik-baik saja GYU? Apa kau mengingatku? Apakah kau akan menepati janjimu?’

Woohyun mendudukkan dirinya disebuah bangku kayu yang terdapat di taman itu…

“Hey, kau menduduki buku-ku” sebuah suara lembut tampak menghentikan aktivitas bermelowria Woohyun.

Namja tampan it sontak menoleh kesumber suara, dan mendadak hatinya bergemuruh, jantungnya berpacu begitu cepat bahkan ingin melompat keluar.

“kau menduduki buku milikku pabbo, kau mau aku melemparmu buku seperti yang kulakukan saat kita bertemu dulu?” omelnya

Woohyun hanya diam dengan tampang bodohnya, entah kenapa otaknya bekerja begitu lambat saat ini, badannya pun juga tak mau bergerak sama sekali.

“YAAAA…. NAM WOO HYUN-SSI…. AKU BILANG KAU MENDUDUKI BUKU MILIKKU” teriaknya

GRAAB

“bogoshippo?” ujar Woohyun

Namja yang ada dipelukan Woohyun hanya tersenyum geli, bohong jika dia tidak merindukan Woohyun. Tapi dia berusaha bersikap sebiasa mungkin.

“kenapa kau lama sekali eoh? Dasar pabbo, memangnya apa yang ka lakukan selama ini sampai meninggalkanku selama ini? Kau sama saja membunuhku secara perlahan-lahan eoh?” ujar Woohyun disela-sela tangisannya, yaa dia bahkan bisa menangis saat ini.

“mianhae”

Woohyun melepas pelukannya “kau tau, kau adalah namja terbodoh yang kukenal selama ini, katakana padaku kemana kau selama ini hah?”

“Jepang”

“mwo?”

“aku di jepang Woohyun-ah” ujarnya lalu mengambil buku yang tadi diduduki Woohyun lalu memasukkan diranselnya.

“aku pergi dulu eoh, aku harus menjemput Jieun” ujar Sunggyu tersenyum manis

“yaaa.. apa kau tidak merindukanku?”

“sangat”

“aish, sudahlah… kau mau kemana eoh? Aku akan mengantarmu”

“YAA.. KIM SUNG GYU” terika Woohyun saat Sunggyu tetap berjalan

Sunggyu tersenyum “Ke TK Woollim” ujar Sunggyu

Tak banyak tanya lagi Woohyun menarik Sunggyu kemobilnya

“pabbo, kau pikir aku kana melepaskanmu lagi, tidak akan” ujar Woohyun

Sunggyu terkekeh, jujur dia bahagia saat dipertemukan dengan Woohyun meski hanya seperti ini.

“Woohyun-ah!”

“apa kau punya kekasih?”

“tentu saja”

“nuguya?”

“yaa,, kau amnesia atau apa haah?”

“aku serius”

“memang aku pernah bilang ingin putus denganmu? Memang selama 3 tahun ini kita pernah mengucapkan kata putus eoh?”

Sunggyu tersenyum lega lalu dia siapa yang kemarin memanggilnya dengan sebutan appa? “aku pikir kau sudah menikah, kekeke” sunggyu terkekeh meski didalam otaknya masih bertebaran bebagai macam pertanyaan yang enggan dia ungkapkan.

“aku akan menikah dengamu”

“jinjja?”

“anni”

“aish…”

“tapi, untuk apa kau TK Woollim?”

“menjemput anakku” ujar Sunggyu dengan polosnya

“MWOOOOO?”

“aish, jangan berteriak”

“anak s-siapa kau bialng?”

“anakku Woohyun-ah, namanya Kim Jieun, dia cantik seperti almarhum Noonaku, dia juga pintar dan menggemasan” ujar Sunggyu antusias

“siapa ayahnya?”

“Hyungsoo hyung” ujar Sunggyu

CKIIIITTTT…

“YAAAAAAA… KAU GILA EOH?” kini giliran sunggyu yang berteriak saat woohyun mengerem mendadak mobilnya

“apa maksudmu Kim Sung Gyu, kau punya anak dengan Hyungsoo hyung? Bagaimana mungkin, ini tidak mungkin gyu… jangan berbohong padaku” teriak Woohyun emosi

Sunggyu menatap Woohyun aneh…

“apa kau sakit ?” tanya sunggyu menempelkan tanggannya ke kening woohyun, tapi dengan cepat Wooohyun menepisnya

“yaaa,,, kau bilang aku sakit? Aku tidak sakit lagi gyu aku ingin mati sekrang” teriak Woohyun

“gyu.. katakana kalau kau masih mencintaiku sama seperti dulu”

“bukankah tanpa aku katakana kau juga pasti tau kalau perasanku padamu sama seperti dulu, dan tidak berkurang sedikitpun” ujar Sunggyu tulus

“lalu apa maksudnya kau punya anak Gyu? Itu anakmu dengan siapa?” Woohyun sudah mencak-mencak tidak jelas

Sunggyu hanya mangap… lalu

Tik
Tok
Tik
Tok…

“hwahahahahahhaha”

namja bermata segaris itu justru tertawa lepas… sedangkan Woohyun kini malah terbengong-bengong.


====== TBC ======


Mian klok pendek.. en garing
Perlu di ingat ini adalah Chapter Terakhir tapi gak terlalu akhir (*aah gimana sih…

Yeah pokoknya ini Part 10 A (ending)
Karena kepanjangan jadi say abagi dua… okeeeeyyy

RCL… gomawo ,, sarangaheyo

2 komentar:

  1. yon.... kau mau di apainnnn......... ><
    itu didy jantungan ..kasihan kalee -_-
    lanjuttttt jgan lma ya??

    BalasHapus
    Balasan
    1. pokoknya,, kuncinya hrus sabar,,, hahahaha (*ketawa nista

      Hapus