Jumat, 21 Juni 2013

FF/ WooGyu/ Only Tears [Part 4]


Title                 : Only Tears (part 4)
Author             : @Kim_Agashi
Genre              : tidak diketahui
Pairing             : WooGyu
Cast                 :
-          Nam Woohyun,
-          Kim Sunggyu,
-          Kim Kibum (KEY),
-          Jang Dongwoo,
-          Lee Howon (hoya),
-          Kim Myung Soo (L),
-          Lee Sung Yeol,
-          Lee Jin Ki (Onew)
-          de el el





Note : typooozz bertebaran harap di maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO GO…


“aku takut kau akan meninggalkanku Woohyun-ah” ujar Sunggyu lirih

“mianhae, tapi inilah pilihanku” tambahnya

Dia segera memakai pakaiannya kembali dan merapihkan dirinya, lalu menyusul yang lain diluar.


======= PART 4 ======

Sunggyu memasang senyum terbaiknya ketika mendapati seluruh keuarganya tertawa ria di ruangan bersar rumah megahnya, tidak semuanya tapi sebagian besar saja.

“eomma dan appa kemana?” tanya Sunggyu turut bergabung dengan Sungjong, Hoya, dan Myungyeol

“istirahat, besok mereka harus kembali ke Jepang lagi Hyung” ujar Myungsoo

Sunggyu manggut-manggut, lalu dia mengambil duduk di single sofa yang terletak di ruang tengah nan nyaman itu, namun sedari tadi mata sipitnya tak menangkap seseorang yang dia harapkan.

“Woohyun, eoddie?”


“ah, Woohyun hyung baru saja pulang” ujar Hoya

“wae?” tanya Sunggyu dengan tampang bodohnya

“ayolah hyung, ini sudah malam” ujar Hoya

“kalau kau tidak ingin dia pulang seharusnya hyung bilang saja dari tadi” goda Myungsoo

“siapa yang tidak ingin dia pulang, aku khan hanya bertanya” balas Sungyu lalu mengambil cemilan yang ada di meja

“bertanya apa bertanya?” kali ini giliran si manis Sungjong yang akangkat bicara

“yaaiish… kenapa kalian menggodaku eoh?”

“emm,, hyung tadi kalian melakukan apa dikamar?” tanya Sungyeol dengan nada yang err…

“eobsseoyo” jawab sunggyu dengan cepat

“jongmal?” ujar Hoya dengan tatapan mengintrogasi

“jinjjayo?” tambah Myungsoo

“gojimal” Sungyeol tak mau kalah

“YAAAAAAAA….” Teriak Sunggyu yang sontak membuat ke-empat dongsaeng menyebalkannya itu menutup telinga

*****

Sunggyu mengela nafas

“buatkan aku teh hangat” pinta Sunggyu kepada salah seorang pelayannya

“nde”

Orang tua Sunggyu memang sedang ada urusan dijepang dan baru kembali esok harinya, sementara myungsoo, tampaknya Presdir muda itu memang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Hoya? Hari ini Hoya izin untuk masuk kuliah mengingat dia selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Dan sekarang… dia tingal sendiri di rumah megahnya…

“ini teh-nya, tuan muda” ujar pelayan itu dan diangguki oleh sunggyu

Lagi-lagi namja bermata bulan sabit itu hanya menghela nafas. Dia hanya bisa diam menikmati pemandangan taman di pekarangan rumahnya dari arah balkon kamarnya.

Sunggyu memang dilarang bekerja untuk sementara waktu menjelang hari pernikahannya yang sudah tinggal beberapa hari lagi. Orang tuanya memang sangat protektif jika sudah menyagkut perihal kesehatan putra pertama mereka itu. Secara fisik sunggyu sangat lemah dan mudah sekali sakit dibanding dengan myungsoo.

“AAAHHH,,, AKU BISA MATI MUDA JIKA DIAM SEPERTI INI SEPANJANG HARI” teriak Sunggyu frustasi

Dan satu lagi, namja ini memang bukan type orang bisa diam di rumah sepanjang hari (*eh padahal khan si hamster ini pelamalas banget yaa?? hwahahahhaha

*****

Woohyun POV

KIM SUNG GYU

Entah kenapa otakku hanya bisa memikirkannya… yaa… aku mencintainya dan aku tau dia juga mencintaiku, tapi lagi-lagi memori otakku kembali berdenyut sakit mengingat seseorang lain…

Aku sadar aku sudah menghinati perasaan KEY, tapi…

“WOO”

Aish… lagi-lagi manusia ini menggangguku lagi… “wae?” jawabku sewot sendiri

“aigoooo… anak ini, aku kesini membawa kabar bahagia untukmu pabbo, kau pasti sedang memkirkan sunggyu hyung kan?” ujar Dongwoo tersenyum menyebalkan. Tapi bagaimanapun juga dia memang benar, aku memang sedang memikirkannya.

“sudahlah, aku sedang malas berbicara denganmu. Ada apa?” ujarku malas

“Sunggyu hyung mengajakmu makan siang” ujar dongwoo

“NDE?” pekikku

Sungyu hyung mengajakku makan siang? Yang benar sajaaaaa… bahkan aku berfikir kalau dia pasti akan menghindariku, bahkan kemungkinan terburuknya dia tidak mau bertemu denganku lagi.

“yaa,,,, jangan berteriak, pabbo” omel Dongwoo

Tapi… bernarkah? Apa namja pabbo ini membohongiku? Aish…

“kau tidak sedang membohongiku khan Jang Dongwoo? Ck, tidak akan berhasil” aku mencoba menatapnya seolah sedang mengintrogasinya

“apa untungnya aku membohongimu NAM SAJANGNIM, palliwa.. dia menunggumu di lobi” ujar Dongwoo

Dan…

Wuuuzzz….

Secepat kilat aku beranjak dari tempatku dan berlari menuju lobi, aku yakin para pegawaiku sedang menatapku aneh, dan aku tidak perduli. Yang pasti aku hanya ingin segera melihatnya, melihat wajahnya yang benar-benar sudah membuatku hampir gila.

Benar saja… orang yang sedari tadi memenuhi otakku kini sedang berdiri di lobi dengan wajah manisnya yang tampak serius menatap ponselnya.

“Hyung”

Sunggyu hyung mendongakkan kepalanya, Oh GOD! Dia bahkan masih bisa tersenyum kepadaku, padahal aku sudah menyakitinya.

“apa kau sibuk?” tanyanya

Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku “annio”

“aku pikir aku akan mengganggumu, tapi aku kesepian dirumah, kau maukan menemaniku makan siang” tanyanya

Tapi, kau memang sudah menggangguku dari tadi Hyung

Aku hanya tersenyum lalu mengacak rambutnya… “hajima” omelnya

“rambutku berantakan, Nam Sajangnim” omelnya, sementara aku hanya terkekeh geli. Akhirnya kau yang dulu kembali hyung.

‘saranghae’

****

Author POV

“Woohyun-ah, kemarin aku melihat Key” ujar Sunggyu sembari mengunyah makanannya

Woohyun sontak menatap Sunggyu “makanlah dengan baik hyung, eoh?” namja bersurai hitam itu hanya tersenyum, dia mencoba mengalihkan arah pembicaraan, tapi memang dasar Sunggyu, namja mermata segaris itu terus melanjutkan ceritanya…

“apa dia sakit?”

“molla?” jawab Woohyun

“yaa,, dia kekasihmu Woohyun-ah, seharunya kau lebih perhatian padanya”

“ayolah hyung, aku sudah bilang jangan membicarakannya jika kita sedang berdua”

Sunggyu hanya diam…

Sebenarnya dia mempunyai banyak alasan kenapa membicarakan ini, yaa… dia memang bertemu dengan key tempo hari, dan ada hal yang jangal dengan pertemuannya itu

_FLASH BACK

Hari ini Sunggyu lagi-lagi harus memeriksakan kesehatannya atas tuntutan kedua orang tuanya, yeah memang kesehatannya kurang baik saat itu mengingat dia begitu banyak lembur dan kurang istirahat. Sunggyu berjalan menyusuri lorong rumasakit yang tampak beberapa orang juga sedang berlalu lalang disana.

Tapi,,, tiba-tiba iris matanya menatap sesosok yang tak asing lagi baginya

“Key?” gumam Sunggyu

Sunggyu hanya menatap gerak-gerik namja bernama lengkap Kim Kibum itu dari kejauhan. Key tampak duduk disebuah bangku panjang dengan berseda gurau dengan seorang namja.

“siapa namja itu?” gumam Sunggyu lagi

Sampai akhirnya…

“KIM KI BUM-ssi” ujar seorang perawat memanggil nama itu, yaa … nama orang yang membuatnya sakit hati, nama orang yang membuat posisinya begitu sulit.

Lalu Key berjalan mengikuti arah suster itu berjalan, meninggalkan namja yang bersamanya tadi, Sunggyu memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju tempat namja itu duduk, dia ingin mengetahui apa yang dilakukan Key disini, juga siapan namja asing itu.

Tapi…

“Sunggyu-ssi” panggil seorang namja

“dokter Jung”

“apa yang kaulakukan disini, kajja keruanganku” ujar Dokter Jung pada Sunggyu.

“arraseo, tadi aku juga mau kesana” jawabnya tersenyum manis

Sunggyu berjalan mengikuti Dongker Jung meninggalkan berbagai pertanyaan yang muncul di otaknya.

Apa yang dilakukan key disini? Siapa namja itu? Ada hubungan apa namja itu dengan key? Kenapa mereka terlihat mesra? Apa key sakit? Lalu sakit apa?

_END FLASH BACK

“tapi aku …”

“hyuung,,, jebaal”

Sunggyu mempoutkan bibirnya “arraseo”  jawabnya sebal karena tak diberi kesempatan Woohyun untuk berbicara.

‘kenapa Woohyun tidak mau membicarakan key? Apa mereka bertengkar? Apa namja kemarin adalah kekasih key? Key selingkuh? aigooo.. Kim Sunggyu apa yang kau pikirkan’

Berbagai pertanyaan kembali muncul memenuhi kepala Sunggyu.

“apa kalian bertengkar?”

“hyung…”

“waee? Aku hanya ingin tau Woohyun-ah… kemarin aku melihatnya dirumahsakit bersama namja lain, memangnya aku tidak boleh bertanya padamu?” ujar Sunggyu akhirnya

Rasa penasarannyapun memuncak dan berakhir dengan ucapannya yang lose control

“mwo?”

“eumm,,, ak-aku tidak bermaksud menjelekkan Key, Woohyun-ah… mianhae kalau aku asal bicara, tapi aku sungguh melihatnya bersama namja lain, dan mereka sangat mesra. Aku hanya tidak mau kau terluka Woohyun-ah” ujar Sunggyu

Woohyun menatap Sunggyu tajam, kenapa Sunggyu mengatakan seperti itu, tapi apakah mungkin Sunggyu berbohong, rasanya tidak mungkin
Woohyun tampak diam dan memijit kepalanya. Pikirannya kembali melayang memikirkan namja yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

‘apa benar penyakit Key separah itu? Dan apa benar yang dikatakan gyu hyung tadi?’

Ya, Woohyun tau Key sedang sakit parah. Dia mencoba mencari pengertian namja chingunya tentang perjodohan ini, disini Woohyun memang harus mengorbankan kebahagiannya demi appa juga Key. Dan ironisnya dia juga harus menyakiti namja yang dia cintai yaitu Kim Sung Gyu.

­_FLASH BACK

Woohyun baru saja mengantar appanya untuk memeriksa kesehatannya di Seoul Hospital.

“appa, aku akan menebus obat dulu eoh? Appa pulang dulu dengan Han Ahjushi, nanti aku menyusul” ujar Woohyun

Mr. Nam mengangguk “eoh”

Setelah itu Woohyun berjalan kearah yang berbeda dengan sang appa untuk menebus obat sang appa. Tapi tiba-tiba matanya menatap sesosok namja yang tampak tak asing baginya, irisnya mengikuti pergerakan namja itu… sampai akhirnya dia melangkahkan kakinya mendekati namja itu.

GREB

Woohyun berhasil meraih tangan namja itu

“w-woo-woohyun-ah”

“Kibum-ah, apa yang kau lakukan disini?” tanya Woohyun menatap key dalam-dalam, tampak jelas dari raut wajahnya memancarkan raut khawatir juga kebingungan.

“ak-aku… aku” Key tampak gugup, dia menundukkan kepalanya mencoba mencari alasan tepat untuk dikatakan kepada namjachingunya itu.

“wae? Apa kau sakit?” tanya Woohyun lagi, kali ini dia benar-benar penasaran

Entah kenapa tiba-tiba namja bermata kucing itu terisak “mianhae Woohyun-ah, aku sudah membohongimu”

“mebohongiku? Yaa.. kau bicara apa eoh?”

“aku, aku hanya seorang namja penyakitan Woohyun-ah, mungkin penyakitku tidak akan bisa tersembuhkan”

“MWO?”

“Woohyun-ah, berjanjilah… berjanjilah padaku”

Woohyun hanya menatap kekasihnya itu sendu, dia membawa tubuh Key kepelukannya. Sakit? Jangan lagi… kenapa key harus sakit? Cukup appa-nya saja sudah membuatnya menderita, lalu sekarang Key yang membuatnya lebih menederita.

“berjanjilah selalu disiku sampai aku mati nanti Woohyun-ah” ujar Key

DEG

Jantung Woohyun terasa berhenti, apa yang key bicarakan seolah mengatakan jika umurnya tidak lama lagi, apakah separah itu penyakit Key?

“keu biacara apa eoh? Tentu saja, tentu aku akan bersamamu sampai kapanpun” jawab Woohyun, menatap lekat manic mata key yang sudah basah dengan air matanya

“gomawo Woohyun-ah”

“saranghae” tambahnya

“nado saranghae” jawab Woohyun (*uthor yakin abis ini di bejek2 WGS rame2,,, hwaa kaburr

END FLASH BACK

“mungkin namja itu hanya temannya, bukankah kau bilang key mempunyai banyak teman” ujar Sunggyu lirih dengan wajah yang tertunduk. Sunggyu sadar, tak seharusnya dia mengatakan hal itu

Woohyun meraih tangan Sunggyu “mianhae hyung, aku bukan tidak percaya padamu. Tapi aku benar-benar tidak bisa mempercayai perkataanmu kali ini” ujar Woohyun

“mianhae Woohyun-ah” lirih Sunggyu

“anniya… gwenchanayo” ujar Woohyun

“tapi…”

“gwenchana, gwenchana hyung”

Ada sedikit rasa menyesal di benak Sunggyu, kenapa dia harus mengatakannya, seharusnya dia memang tidak mengatakan apapun pada Woohyun.

‘pabboya’ gumam sunggyu

****

Sunggyu hanya diam dengan sesekali melirik Woohyun yang sedang serius dengan kemudinya

Namja manis itu hanya meruntuki dirinya sepanjang perjalanan. Suasana canggungpun terjadi, keduanya tampak tak tertarik untuk sekedar memulai topic pembicaraan.

Sampai akhirnya Mobil lamborghini hitam milik Woohyun berhenti di sebuah pusat perbelanjaan.

“eh? Untuk apa kita kemari?” tanya Sunggyu

Woohyun tersenyum lembut “nanti kau akan tau sendiri Hyung”

_Other Side

“aigoo.. ini cocok sekali untukmu chagy”

“jinjja?”

“eumm”

“baiklah, aku ambil yang ini” namja tampan itu lalu menyerahkan sebuah Jas kepada pelayan

“kau mau yang mana chagy?”

Namja bermata kucing itu tampak menggelengkan kepala “baegoppa”

“aah,, arraseo setelah ini kita makan ne?”

Namja yang tak lain adalah Kim Kibum itu mengangguk seraya bergelayut manja pada lengan sang kekasih. Kekasih? Lalu bagaimana dengan Woohyun?

Sementara itu seseorang tengah menatap mereka dengan tatapan syok, terkejut, dan entah apalah itu…

“Key Hyung?” gumam namja manis itu dari kejauhan

Back to WooGyu

“ah,,, ini pesanan anda sajangnim” ujar seorang yeoja menyerahkan sebuah kotak berbalut kain bludru berwarna merah

Lalu Woohyun menyerahkannya pada Sunggyu “ige mwoya?”

“bukalah”

Sunggyu membuka kotak itu, lalu mata sipitnya berhasil menangkap sepasang cincin cartier mewah dengan ukiran nama WooGyu disana.

Mulut sunggyu sontak menganga “eotte?”

“wuaah,,, yeoppoyo”

“jeohasseo?”

“eoh,,, neomu jeohada, eh? Ini…”

“itu cincin pernikahan kita”

Sunggyu tersenyum, senang, yeah dia sangat bahagia saat itu.

SKIP >>>

Setelah itu Woohyun mengajak Sunggyu untuk sekedar menjernihkan otak mereka serta kecanggungan yang sempat melanda keduanya, mereka berjalan beriringan mengelilingi pusat perbelanjaan terbesar di SEOUL itu.

“Hyung aku ketoilet sebentar eoh, kau tunggu aku di café itu” ujar Woohyun dan dibalas anggukan dari Sunggyu

Sunggyu berjalan kearah café yang di maksud Woohyun tadi, lalu mengambil duduk di meja yang kosong.

“mau pesan apa sajangnim?” tanya seorang namja muda dengan senyum lembutnya

Sunggyu membalas dengan senyum sembari melihat daftar menu yang disediakan café itu

“americano dua”

“nde,, ada lagi?”

“anni”

Namja itu tampak mengangguk, jemarinya menulis pesanan Sunggyu. Setelah namja itu pergi, Sunggyu hanya diam sembari mengotak-atik ponselnya. Namun, perlahan rasa bosannya melanda americano yang dia pesanpun sudah terhidang di meja.

“kenapa Woohyun lama sekali” gumam Sunggyu sembari mempoutkan bibirnya

Namja bermata segaris itu tampak melihat sekitarnya, matanya berusaha mencari namja yang sedari tadi meninggalkannya.

“KEY” pekik Sunggyu saat namja itu melewati tempat dia duduk

“S-Sunggyu Hyung” pekik Key tak kalah kaget

“dia siapa chagy?” tanya namja yang berada disebelah Key itu

Mata Sunggyu terbelalak ‘CHAGY’ kata-kata itu tak seharusnya namja itu ucapkan pada key mengingat dia sudah memiliki kekasih, kecuali ‘Chagy’ dalam arti untuk keluarga atau sekedar bercanda.

“kenalkan, dia CEO KIM, kolega bisnis di perusahaanku” jawab Key tampak dengan raut wajah yang begitu pucat

Namja itu tampak tersenyum “aah,,, Lee Jin Ki Ibnida, senang berkenalan dengan anda CEO KIM” ujar namja bernama Lee Jinki itu

“K-Kim Sung Gyu ibnida”

“tap-tapi… apa hubungan kalian?” tanya Sunggyu

Jinki tampak tersenyum, tapi hal itu bertolak belakang dengan Key. Namja itu lebih terlihat pucat dan terdapat raut gugup diwajahnya.

“aku kekasihnya” ujar Jinki

Sunggyu hanya mematung dengan sesekali mengerjab-ngerjabkan mata sipitnya, jujur dia sangat syok.

“n-nde?” ujar Sunggyu masih dengan ekspresi syoknya

“ah,, chagya! Kau tunggu di parkir eoh, ada yang harus aku bicarakan dengan CEO KIM” ujar Key dengan senyum manisnya, Jinki hanya mengangguk dan berjalan lebih dahulu menuju tempat parkir.

Sepeninggalan Jinki. Key menatap tajam kearah Sunggyu

“kibum-ah,,, apa maksud dari semua ini, namja itu..”

“eoh, dia kekasihku”

“lalu,, Woohyun”

Key tersenyum sinis “itu yang ingin aku katakana padamu Kim Sung Gyu-ssi”

Sunggyu hanya menatap key tidak percaya, bagaimana mungkin Key tega menghianati Woohyun. “Kibum-ah”

“jangan pernah mengatakan apapun kepada Woohyun tentang hal ini”

“wae? Kenapa tidak? aku tidak mungkin membiyarkanmu menyakitinya Kibum-ah, dia sudah cukup menderita”

“kalau kau mengatakannya, aku akan mengancurkan pernikahanmu, lalu kau tau apa yang akan terjadi kepada NAM AHJUSHI jika pernikahan kalian batal?”

Mata Sunggyu terbelalak “YAAA… KIM KI BUM” bentak Sunggyu

“lagi pula ini semua juga Karena kau” pekik Kibum

Sunggyu hanya terbelalak

“jika kau tidak ada, ini semua tidak akan terjadi. Perhatian Woohyun, perlakukan Woohyun, dan Cinta Woohyun terhadapku tidak akan berubah jika kau tidak muncul” ujar Key dengan nada sinisnya

Key hanya menyeringai “coba saja katakana hal ini padanya, aku bisa melakukan apapun, termasuk menyingkirkanmu” ujar Key sebelum akhirnya pergi meninggalkan Sunggyu

Setelah key pergi…

Sunggyu sontak mendudukkan tubuhnya di kursi, lalu menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tanggannya, ingin sekali dia menghajar Key detik itu juga, tapi dia sama sekali tak memiliki kekuatan untuk itu. Bagaimanapun juga dia merasa bersalah.

Sunggyu POV

Apa ini?
Kenapa hal ini harus terjadi?

‘Woohyun-ah? Apa benar ini semua gara-gara aku? apa semua ini terjadi gara-gara kesalahanku? Apa aku benar-benar membuatmu menderita? Apa kehadiranku membuatmu diposisi sesulit ini?’

“hyung, waeyo?” tanya seseorang, yang tak lain adalah Woohyun

Aku sontak mendongakkan kepalaku “kau menangis?” tanya Woohyun

“annio… gwechanayo” jawabku dengan memasang senyumku, aku tidak ingin membuatnya khawatir padaku

“apa ini untukku?” tanya Woohyun sembari menyeruput americano yang masih hangat itu

“kenapa kau lama sekali eoh?” protesku

Dia tampak terkekeh “tadi aku bertemu temanku, jadi sedikit berbincang-bincang sebentar. Apa kau lama menunggu?”

“tentu saja lama, lain kali aku akan meninggalkanmu, kau tau aku sangat benci menunggu” baiklah, aku memang tidak suka menunggu. tapi sebenarnya tidak apa-apa juga, hanya saja yang aku sesali kenapa Woohyun tidak melihat kelakuan Key tadi.

Tapi jika dia melihatnya… pasti dia sangat terpukul, tapi jika tidak, dia akan semakin terpukul nantinya.

‘AAAAAAHHH,, EOMMA EOTTOKHE?’

“kau tidak bisa meninggalkanku hyung!” ujar Woohyun

“wae? sebutkan satu alasan kenapa aku tidak bisa meninggalkanmu?” jawabku

“karena kau ditakdirkan bersamaku” jawabnya

“yaaa… alasan macam apa itu, sama sekali tidak masuk akal” ingin sekali aku menjitak kepalanya yang pabbo itu.

Woohyun hanya terkekeh… “setelah ini kita kemana?” tanya Woohyun

“kerumahmu”

“eh? Wae?”

“ingin menemui ahjuma dan ahjushi, wae?”

“tapi dirumahku hanya ada appa hyung, eomma kan sedang sibuk di hotel”

“eh? di hotel?”

“mempersiapkan resepsi pernikahan kita, kau lupa?”

Aah, apa yang ada dipikiranku sampai pernikahanku yang sudah didepan matapun aku lupa.

“kalau begitu aku ingin bertemu dengan ahjushi”

“arraseo” jawab Woohyun singkat lalu dia tampak sedang mengotak-atik ponselnya.

End Sunggyu POV

“annyeonghasaeyo ahjushi” sapa Sunggyu pada seorang namja paruh baya yang tampak sedang duduk di sebuah bangku taman

“aigooo… uri Sunggyu, kau datang?”

“ne, ahjushi. Bagaimana keadaan ahjushi?”

“aish, jangan memanggilku ahjushi lagi eoh? Panggil aku appa, sebentar lagi kau akan menjadi anakku juga” jawab Mr. Nam

Sunggyu hanya tersenyum lalu menggenggam tangan sang calon mertua yang perlahan-lahan mulai membuatnya begitu nyaman. Pantas saja Woohyun begitu takut kehilangan sang appa.

“appa” tutur Sunggyu dengan senyum yang tak terlepas dari bibir tipisnya.

Tanpa mereka sadari seseorang tak henti-hentinya tersenyum damai dari kejauhan menyaksikan kedekatan mereka berdua.

“gomawo hyung, jongmal gomawoyo”

“gomawo karena sudah membuat appaku tersenyum, gomawo sudah memberi warna di keluarga serta kehidupanku yang suram ini, gomawo hyung” gumam Woohyun

Lalu dia memutuskan untuk mengambil langkah mendekati keduanya, “appa, sudah makan?” tanya Woohyun turut duduk di bangku panjang itu

“aku tidak selera makan hari ini”

“jadi Appa belum makan?” pekik Sunggyu

“lagi pula appa sama sekali tidak lapar, gwenchana”

“aish,,, appa! Wae.. aku buatkan makan siang ne? appa harus makan” ujar Sunggyu heboh sendiri

“kalau calon menantu appa yang manis ini yang masak appa akan makan” jawab mr. Nam

“appa modus eoh? Aigoo.. jangan merayu calon istriku appa, aku saja belum pernah dimasakkan” ujar Woohyun

Mr. Nam hanya tertawa, sementara Sunggyu memukul pelan lengan Woohyun.

****

“gomawo hyung sudah membuat appaku tersenyum” ujar Woohyun

Sunggyu hanya tersenyum “aku senang membuat orang disekitarku tersenyum, tidak perlu berlebihan Woohyun-ah” jawabnya

Woohyun mengambil tangan Sunggyu “jadilah Kim Sung Gyu yang seperti dulu lagi hyung” ujar Woohyun tulus

Sunggyu hanya menatap sayu wajah tampan namja yang sebentar lagi akan menikahinya itu, yeah meski karena sebuah perjodohan konyol yang mebuatnya begitu banyak mengeluarkan air mata. Rasanya air mata itu tak berarti lagi saat ini, karena baginya kebahagiaan Woohyunlah yang berharga, meski dia harus berkorban air matanya lagi, dia bahkan tidak perduli dengan kebahagiannya sendiri.

‘lalu bagaimana denganmu Woohyun-ah? Apa kau juga akan menjadi Nam Woo Hyun yang dulu? Nam Woohyun yang selalu membuatku nyaman dan tersenyum setiap saat?’

“jangan menangis karena aku hyung, aku tidak pantas untu kau tangisi, aku hanya namja bodoh yang tidak pantas kau cintai Hyung, jadi…”

“annio, kau tidak pernah membuatku menangis Woohyun-ah”

“jangan membohongiku hyung, aku sudah tau semuanya”

Sunggyu hanya menundukkan kepalanya ‘yeah, itu semua benar. Tapi apa setelah ini kau juga akan menangis? Aku yakin jika kau tau yang sebenarnya kau akan membenciku, aku juga tidak pantas kau cintai Woohyun-ah’

“mianhae”

Woohyun mengerutkan dahinya “wae? Seharusnya aku yang minta maaf padamu hyung”

“aku hanya ingin minta maaf padamu, kalau begitu pergilah, kau pasti memiliki banyak pekerjaan, eoh?” ujar Sunggyu mencoba mengalihkan arah pembicaraan

Namja berwajah tampan itu hanya mengehela nafas “kalau begitu aku pergi dulu hyung, jaga kesehatanmu baik-baik eoh? Dan ingat, jangan menangis lagi, umm?”

“arraseo” jawab Sunggyu tersenyum lebar

Sepeninggalan Woohyun, kaki Sunggyu lemas. Rasanya dia tak sanggup meski hanya menopang tubuhnya sendiri, tubuhnya terjatuh kelantai yang dingin.

“mianhae Woohyun-ah” ujar Sunggyu menangis sesenggukan, dia memeluk lututnya sendiri dengan mengucapkan kata maaf berungkali.

‘aku benci dengan diriku sendiri, kenapa aku sangat bodoh dan lemah? Kenapa aku harus mencintainya? Woohyun-ah, jika aku bisa memutar waktu diamana seharusnya aku kembali? Apa  seharusnya aku kembali keacara perjodohan itu, dan seharusnya aku kabur saja agar kita tidak pernah bertemu, agar aku tidak mencintaimu, agar kau tidak seharusnya berada di posisi sulit ini’

“hyung, waeyo? apa yang terjadi?” pekik seseorang

Sunggyu hanya menangis sejadi-jadinya dipelukan namja itu “Hoya, apa yang harus aku lakukan?” tanya Sunggyu disela-sela tangisannya

“berdirilah hyung, ada apa? Apa yang terjadi, eoh?” tanya Hoya masih dengan raut khawatirnya, pasalnya sunggyu menangis didepan pintu dengan terduduk dilantai sembari memeluk lututnya.

****

Hoya POV

Kadang aku berfikir apa lebih baik aku memisahkan Woohyun hyung dengan Sunggyu hyung saja. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan namja ini, aku penasaran sebenarnya bagaimana jalan pikirannya?

Sunggyu hyung masih tetap menangis dalam pelukanku.

“ssstt,,, uljiman hyung, waeirrae?” tanyaku pelan-pelan, yeah meski aku yakin penyebabnya namja pabbo bernama Nam Woo Hyun itu.

“Hoya eottokhe… Hoya, key… key…”

“key kenapa hyung?”

“dia… dia selingkuh” tuturnya

Jujur, aku sungguh terkejut dengan apa yang dikatakan Sunggyu hyung. Akhirnya satu persatu orang tau tabiat namja tak tau etika itu. Yeah meski baru Dongwoo dan Sunggyu hyung saja yang tau, tapi aku percaya Sunggyu hyung tidak mungkin berbohong.

“apa hyung mengatakannya pada Woohyun hyung? Lalu Woohyun hyung marah pada Hyung?”

Dia hanya menggeleng menanggapi pertanyaan itu, dengan nada yang masih tersenggal-senggal karena menangis dia menceritakan semuanya.

“aku tidak mungkin mengatakannya pada Woohyun, jika aku mengatakannya…. Key, Key akan…” tangisannya kembali pecah

“Hyuung.. waee??”

“Key akan menghancurkan perniakhanku Hoya, dia akan…”

“sssttt… gwenchana hyung, eum… geojongmal, semua akan baik-baik saja” aku memotong kata-katanya yang semakin ngawur itu. Key tidak senekat itu kan? Mana mungkin dia bisa mengacau di pernikahan Gyu hyung.
Baik, jika Gyu hyung tidak bisa mengatakannya, maka aku saja yang mengatakannya.

Tapi…

“Kalau saja dia percaya”

“percuma Hoya, aku sudah berulang kali mengatakan pada Woohyun tetang key, tapi dia tidak mempercayai hal itu sama sekali, aku rasa key sudah meracuni otak Woohyun yang pabbo itu”

Kata-kata Dongwoo hyung kembali menghantui otakku. Benarkah Woohyun tidak akan mempercayainya… lalu bagaimana? Apa yang harus aku lakukan agar membuat Woohyun hyung percaya?

“kalau begitu, aku akan membantumu menyadarkan Woohyun hyung jika namja bernama Kim Kibum itu memang tidak pantas untuknya” aku berujar sembari memeluknya yang masih menangis sesenggukan

“hajiman… bagaimana jika Woohyun terluka Hoya?”

Aigoo… manusia ini!!!!
Sekarang saja dia masih memikirkan Woohyun hyung terluka atau tidak, apa kau tidak memikirkan dirimu sendiri hyung? Kau juga terluka hyung, kau juga terluka…

“hyung, berhentilah memikirkan perasaan Woohyun hyung, apa kau tidak memikirkan dirimu sendiri?” omelku

“anni, aku tidak perduli. Aku tidak perduli dengan perasaanku, aku hanya tidak ingin orang yang aku cintai terluka, biyarkan aku saja yang terluka, tapi tidak dengan mereka” jawabnya

Entah kenapa kata-kata itu benar-benar indah terdengar.

‘kau benar-benar orang yang istimewa yang pernah aku temui hyung’

Aku hanya tersenyum kepanya, lalu menghapus air mata yang mengalir dari sudut mata sipitnya

“sudah, nanti mata hyung tidak kelihatan, eoh?”

End Hoya POV

Setelah hoya memastikan Sunggyu tidur dengan baik diatas ranjangnya, Hoya bergegas keluar dari kamar Sunggyu.

“hyuuung,,,” teriak seseorang dengan suara yang cukup membuat orang tuli

“YAAKK.. PELANKAN SUARAMU PABBO” Hoya mengomel pada namja yang baru saja datang dan heboh sendiri itu

“key hyung,, dia dia…”

“dia selingkuh dengan namja lain?” potong hoya

“hee? Darimana kau tau?”

“Sunggyu hyung yang memberitauku” jawab Hoya

“nde? Jadi Sunggyu hyung sudah tau?” pekik namja yang tak lain tak bukan adalah adik kandung kadi Lee Sungyeol yang rempong bin ajaib itu

“ne, sekarang dia tidur karena hampir seharian menangis” ujar hoya dengan menghela nafas berat

Sungjong tampak lemas, “kasihan Gyu hyung” ujarnya lirih

“sudahlah, kajja bantu aku membuat makanan untuk gyu hyung” ujar Hoya, dan akhirnya diangguki oleh Sungjong.

*****

Keesoka harinya….

Semua orang sibuk menyiapkan perlengkapan-perlengkapan untuk acara besok. Yaa… acara pernikahan sepasang putra dari keluarga Nam dan Kim.

Memang terkesan sederhana karena memang yang akan hadir hanya orang-orang terdekat saja. Tapi lain hal-nya dengan resepsi yang diadakan di Ball room hotel terbesar dikorea itu, yeah Hotel yang dipimpin sendiri oleh Sunggyu.

Rencananya memang pagi hari adalah upacara pernikahan lalu malamnya baru resepsinya. Tapi biasanya kedua mempelai juga akan turut hadir melihat tempat acara yang diselanggaran untuk mereka. Tapi lain halnya dengan Woohyun maupun sunggyu, karena keduanya tampak sibuk dengan kativitas sendiri-sendiri.

_other side

Woohyun tampak menatap tajam namja yang ada dihadapnnya

“kemana saja kau kemarin?” tanya Woohyun sinis

“aku hanya pergi dengan temanku Woohyunie” jawab namja bermata kucing itu

“Kim Ki Bum” bentak Woohyun

“wae? Kenapa kau selalu banyak bertanya eoh?”

“aku hanya ingin tau Kibum-ah, kemana saja kau kemarin? Kenapa ponselmu mati?”

“ponselku hilang” jawab key asal

“bukankah ponselmu tidak hanya satu?”

“geurae… aku memang sengaja tidak mau kau ganggu. Kau tau aku sangat tersiksa Woohyunie, kau bisa bayangkan bagaimana perasaanku saat ini, aku menderita, aku sakit, tapi aku tidak perduli sama sekali padaku” ujar Key dengan nada tinggi

“siapa yang tidak perduli padamu eoh?” balas Woohyun

“berulang-ulang kali aku menghubungimu kemarin, tapi apa? Kau bahkan sama sekali tidak membiyarkan aku mengatakan jika aku menghawatrikanmu, kau tidak membiyarkan aku tau kau dimana, kau tidak membiyarkan aku tau bagaimana keadaanmu, apa aku bisa dikatakan aku tidak perduli padamu?” kali ini emosinya benar-benar sudah memuncak, yeah,,, sebenarnya kemarin saat dia ketoilet dia menghubungi Key,,, bahkan dia sendiri tidak tau berapa kali dia mencoba menghubungi kekasihnya itu.

Key hanya diam “mianhae”

“aaah,,, sudahlah” jawab Woohyun lalu berjalan keluar dari apartemen kecil milik key

“Woohyunie..”

“arraseo,,, lain kali jangan diulangi” jawab Woohyun datar tanpa berpaling sedikitpun, mungkin saat ini dia masih sedikit kesal.

_Other side

“oi.. oi.. calon pengantin baru” ujar Dongwoo yang entah sejak padan sudah nongol dihadapannya

“oh, Dongwoo-ya, ada apa?” tanya Sunggyu, lalu mengantikan aktivitasnya yang sibuk membolak-balik majalah

“hanya mengantarkan titipan dari ahjuma Nam” ujar Dongwoo

“taruh disitu saja” jawab Sunggyu

“ahjuma dan ahjushi kemana? Bukankah mereka baru pulang semalam?” tanya Dongwoo

“eum.. mereka ke hotel, membantu Nam Ahjuma mempersiapkan resepsi besok malam” jawab Sunggyu

Dongwoo mengangguk paham, lalu dia berjalan kearah Sunggyu.

“Hyung, bagaimana perasaanmu?”

“nde?”

Dongwoo tampak menghela nafas “apa kau gugup?”

“annio”

“geojimal”

“yaaaaaaaa…. Aku tidak pernah berbohong mr. jang” ujar Sunggyu mempoutkan bibirnya

“aigo aigo… hyungku yang satu ini manis sekali eoh?” goda dongwoo

Sunggyu hanya diam dan tidak menghiraukan dongwoo, dan hal itu membuat dongwoo terkekeh. “hyung”

“hmmm”

“apa yang ada dipikiranmu saat first night kalian nanti?” celetuk Woohyun

“first night apa? Kalian siapa, apa maksudmu eoh? Kami tidak akan melakukan apapun” ujar Sunggyu dengan nada tak biasa

“eeiiishh… jangan begitu hyung, bagaimana jika Woohyun memulainya. Kalau hal itu terjadi kau tidak mungkin bisa berpaling hyung” ujar dongwoo menaik-naikkan alisnya

“YAAAAAAA… BICARA APA KAU HAAH?” teriak Sunggyu

Dongwoo hanya tertawa nista pasalnya dia berhasil membuat Sunggyu merah padam.

‘benar, apa yang aku lakukan jika Woohyun memulainya’ otaknya kembali memikirkan setuhan-sentuhan Woohyun yang pernah dia rasakan sebelumnya

Tapi, dia kembali menepisnya. Bukankah mereka nanti akan tidur dikamar yang berbeda? Jadi hal itu tidak mungkin terjadi bukan?

******

Akhirnya… hari yang ditunggu-tunggu tiba…

Pagi itu keduanya sudah berdiri didepan altar mengucap janji suci di hadapan pendeta, dan disaksikan oleh orang-orang terdekat mereka. Rasa haru juga bahagia tercampur menjadi satu.

“ya, saya bersedia” itulah yang diucapkan keduanya, sampai akhirnya sebuah ciuman lembut menjadi penutup janji mereka.

Bahagia?
Yaaa… sangat bahagia…
Hanya saja sesuatu yang membuat kebahagiaan mereka terbengkalai.


TAMAT….. 
 



Eeh??
Bohong deeechhh ekekekek
=== TBC ===
ajaaa…


Aigooo. .. jelek yaa? Mianhae … hikz!
Author bener-benar gak tau harus bilang gimana, efek abis ujian jadi ceritanya ngawur-ngawur gimana gitu…
MENGECEWAKAN YAA ?
yaudahdech gak usah dilanjut (*di gorok readers
MAAFKAN DIRIKU READERS TERCINTA… #LebayKambuh

Yg RCL… yuuk mari, biyar bikin semangat author FULL lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar