Title :
Only Tears (part 4)
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
tidak diketahui
Pairing :
WooGyu
Cast :
-
Nam Woohyun,
-
Kim Sunggyu,
-
Kim Kibum (KEY),
-
Jang Dongwoo,
-
Lee Howon (hoya),
-
Kim Myung Soo (L),
-
Lee Sung Yeol,
-
Lee Jin Ki (Onew)
-
de el el
Note : typooozz bertebaran harap di
maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO
GO…
“aku takut kau akan meninggalkanku
Woohyun-ah” ujar Sunggyu lirih
“mianhae, tapi inilah pilihanku” tambahnya
Dia segera memakai pakaiannya kembali dan
merapihkan dirinya, lalu menyusul yang lain diluar.
=======
PART 4 ======
Sunggyu memasang senyum terbaiknya
ketika mendapati seluruh keuarganya tertawa ria di ruangan bersar rumah
megahnya, tidak semuanya tapi sebagian besar saja.
“eomma dan appa kemana?” tanya Sunggyu
turut bergabung dengan Sungjong, Hoya, dan Myungyeol
“istirahat, besok mereka harus kembali
ke Jepang lagi Hyung” ujar Myungsoo
Sunggyu manggut-manggut, lalu dia mengambil
duduk di single sofa yang terletak di ruang tengah nan nyaman itu, namun sedari
tadi mata sipitnya tak menangkap seseorang yang dia harapkan.
“Woohyun, eoddie?”
“ah, Woohyun hyung baru saja pulang”
ujar Hoya
“wae?” tanya Sunggyu dengan tampang
bodohnya
“ayolah hyung, ini sudah malam” ujar
Hoya
“kalau kau tidak ingin dia pulang seharusnya
hyung bilang saja dari tadi” goda Myungsoo
“siapa yang tidak ingin dia pulang, aku
khan hanya bertanya” balas Sungyu lalu mengambil cemilan yang ada di meja
“bertanya apa bertanya?” kali ini
giliran si manis Sungjong yang akangkat bicara
“yaaiish… kenapa kalian menggodaku eoh?”
“emm,, hyung tadi kalian melakukan apa
dikamar?” tanya Sungyeol dengan nada yang err…
“eobsseoyo” jawab sunggyu dengan cepat
“jongmal?” ujar Hoya dengan tatapan
mengintrogasi
“jinjjayo?” tambah Myungsoo
“gojimal” Sungyeol tak mau kalah
“YAAAAAAAA….” Teriak Sunggyu yang sontak
membuat ke-empat dongsaeng menyebalkannya itu menutup telinga
*****
Sunggyu mengela nafas
“buatkan aku teh hangat” pinta Sunggyu
kepada salah seorang pelayannya
“nde”
Orang tua Sunggyu memang sedang ada
urusan dijepang dan baru kembali esok harinya, sementara myungsoo, tampaknya
Presdir muda itu memang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Hoya? Hari ini Hoya
izin untuk masuk kuliah mengingat dia selalu sibuk dengan pekerjaannya.
Dan sekarang… dia tingal sendiri di
rumah megahnya…
“ini teh-nya, tuan muda” ujar pelayan
itu dan diangguki oleh sunggyu
Lagi-lagi namja bermata bulan sabit itu
hanya menghela nafas. Dia hanya bisa diam menikmati pemandangan taman di
pekarangan rumahnya dari arah balkon kamarnya.
Sunggyu memang dilarang bekerja untuk
sementara waktu menjelang hari pernikahannya yang sudah tinggal beberapa hari
lagi. Orang tuanya memang sangat protektif jika sudah menyagkut perihal
kesehatan putra pertama mereka itu. Secara fisik sunggyu sangat lemah dan mudah
sekali sakit dibanding dengan myungsoo.
“AAAHHH,,, AKU BISA MATI MUDA JIKA DIAM
SEPERTI INI SEPANJANG HARI” teriak Sunggyu frustasi
Dan satu lagi, namja ini memang bukan
type orang bisa diam di rumah sepanjang hari (*eh padahal khan si hamster ini pelamalas banget yaa?? hwahahahhaha
*****
Woohyun POV
KIM SUNG GYU
Entah kenapa otakku hanya bisa
memikirkannya… yaa… aku mencintainya dan aku tau dia juga mencintaiku, tapi
lagi-lagi memori otakku kembali berdenyut sakit mengingat seseorang lain…
Aku sadar aku sudah menghinati perasaan
KEY, tapi…
“WOO”
Aish… lagi-lagi manusia ini menggangguku
lagi… “wae?” jawabku sewot sendiri
“aigoooo… anak ini, aku kesini membawa
kabar bahagia untukmu pabbo, kau pasti sedang memkirkan sunggyu hyung kan?”
ujar Dongwoo tersenyum menyebalkan. Tapi bagaimanapun juga dia memang benar,
aku memang sedang memikirkannya.
“sudahlah, aku sedang malas berbicara
denganmu. Ada apa?” ujarku malas
“Sunggyu hyung mengajakmu makan siang”
ujar dongwoo
“NDE?” pekikku
Sungyu hyung mengajakku makan siang?
Yang benar sajaaaaa… bahkan aku berfikir kalau dia pasti akan menghindariku,
bahkan kemungkinan terburuknya dia tidak mau bertemu denganku lagi.
“yaa,,,, jangan berteriak, pabbo” omel
Dongwoo
Tapi… bernarkah? Apa namja pabbo ini
membohongiku? Aish…
“kau tidak sedang membohongiku khan Jang
Dongwoo? Ck, tidak akan berhasil” aku mencoba menatapnya seolah sedang mengintrogasinya
“apa untungnya aku membohongimu NAM SAJANGNIM,
palliwa.. dia menunggumu di lobi” ujar Dongwoo
Dan…
Wuuuzzz….
Secepat kilat aku beranjak dari tempatku
dan berlari menuju lobi, aku yakin para pegawaiku sedang menatapku aneh, dan
aku tidak perduli. Yang pasti aku hanya ingin segera melihatnya, melihat
wajahnya yang benar-benar sudah membuatku hampir gila.
Benar saja… orang yang sedari tadi
memenuhi otakku kini sedang berdiri di lobi dengan wajah manisnya yang tampak
serius menatap ponselnya.
“Hyung”
Sunggyu hyung mendongakkan kepalanya, Oh
GOD! Dia bahkan masih bisa tersenyum kepadaku, padahal aku sudah menyakitinya.
“apa kau sibuk?” tanyanya
Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku
“annio”
“aku pikir aku akan mengganggumu, tapi
aku kesepian dirumah, kau maukan menemaniku makan siang” tanyanya
Tapi, kau memang sudah menggangguku dari
tadi Hyung
Aku hanya tersenyum lalu mengacak
rambutnya… “hajima” omelnya
“rambutku berantakan, Nam Sajangnim”
omelnya, sementara aku hanya terkekeh geli. Akhirnya kau yang dulu kembali
hyung.
‘saranghae’
****
Author POV
“Woohyun-ah, kemarin aku melihat Key”
ujar Sunggyu sembari mengunyah makanannya
Woohyun sontak menatap Sunggyu “makanlah
dengan baik hyung, eoh?” namja bersurai hitam itu hanya tersenyum, dia mencoba
mengalihkan arah pembicaraan, tapi memang dasar Sunggyu, namja mermata segaris
itu terus melanjutkan ceritanya…
“apa dia sakit?”
“molla?” jawab Woohyun
“yaa,, dia kekasihmu Woohyun-ah,
seharunya kau lebih perhatian padanya”
“ayolah hyung, aku sudah bilang jangan
membicarakannya jika kita sedang berdua”
Sunggyu hanya diam…
Sebenarnya dia mempunyai banyak alasan
kenapa membicarakan ini, yaa… dia memang bertemu dengan key tempo hari, dan ada
hal yang jangal dengan pertemuannya itu
_FLASH
BACK
Hari
ini Sunggyu lagi-lagi harus memeriksakan kesehatannya atas tuntutan kedua orang
tuanya, yeah memang kesehatannya kurang baik saat itu mengingat dia begitu
banyak lembur dan kurang istirahat. Sunggyu berjalan menyusuri lorong rumasakit
yang tampak beberapa orang juga sedang berlalu lalang disana.
Tapi,,,
tiba-tiba iris matanya menatap sesosok yang tak asing lagi baginya
“Key?”
gumam Sunggyu
Sunggyu
hanya menatap gerak-gerik namja bernama lengkap Kim Kibum itu dari kejauhan.
Key tampak duduk disebuah bangku panjang dengan berseda gurau dengan seorang
namja.
“siapa
namja itu?” gumam Sunggyu lagi
Sampai
akhirnya…
“KIM
KI BUM-ssi” ujar seorang perawat memanggil nama itu, yaa … nama orang yang
membuatnya sakit hati, nama orang yang membuat posisinya begitu sulit.
Lalu
Key berjalan mengikuti arah suster itu berjalan, meninggalkan namja yang
bersamanya tadi, Sunggyu memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya menuju
tempat namja itu duduk, dia ingin mengetahui apa yang dilakukan Key disini,
juga siapan namja asing itu.
Tapi…
“Sunggyu-ssi”
panggil seorang namja
“dokter
Jung”
“apa
yang kaulakukan disini, kajja keruanganku” ujar Dokter Jung pada Sunggyu.
“arraseo,
tadi aku juga mau kesana” jawabnya tersenyum manis
Sunggyu
berjalan mengikuti Dongker Jung meninggalkan berbagai pertanyaan yang muncul di
otaknya.
Apa
yang dilakukan key disini? Siapa namja itu? Ada hubungan apa namja itu dengan
key? Kenapa mereka terlihat mesra? Apa key sakit? Lalu sakit apa?
_END
FLASH BACK
“tapi aku …”
“hyuung,,, jebaal”
Sunggyu mempoutkan bibirnya
“arraseo” jawabnya sebal karena tak
diberi kesempatan Woohyun untuk berbicara.
‘kenapa
Woohyun tidak mau membicarakan key? Apa mereka bertengkar? Apa namja kemarin
adalah kekasih key? Key selingkuh? aigooo.. Kim Sunggyu apa yang kau pikirkan’
Berbagai pertanyaan kembali muncul
memenuhi kepala Sunggyu.
“apa kalian bertengkar?”
“hyung…”
“waee? Aku hanya ingin tau Woohyun-ah…
kemarin aku melihatnya dirumahsakit bersama namja lain, memangnya aku tidak
boleh bertanya padamu?” ujar Sunggyu akhirnya
Rasa penasarannyapun memuncak dan
berakhir dengan ucapannya yang lose control
“mwo?”
“eumm,,, ak-aku tidak bermaksud
menjelekkan Key, Woohyun-ah… mianhae kalau aku asal bicara, tapi aku sungguh melihatnya
bersama namja lain, dan mereka sangat mesra. Aku hanya tidak mau kau terluka
Woohyun-ah” ujar Sunggyu
Woohyun menatap Sunggyu tajam, kenapa
Sunggyu mengatakan seperti itu, tapi apakah mungkin Sunggyu berbohong, rasanya
tidak mungkin
Woohyun tampak diam dan memijit
kepalanya. Pikirannya kembali melayang memikirkan namja yang berstatus sebagai
kekasihnya itu.
‘apa
benar penyakit Key separah itu? Dan apa benar yang dikatakan gyu hyung tadi?’
Ya, Woohyun tau Key sedang sakit parah.
Dia mencoba mencari pengertian namja chingunya tentang perjodohan ini, disini
Woohyun memang harus mengorbankan kebahagiannya demi appa juga Key. Dan
ironisnya dia juga harus menyakiti namja yang dia cintai yaitu Kim Sung Gyu.
_FLASH
BACK
Woohyun
baru saja mengantar appanya untuk memeriksa kesehatannya di Seoul Hospital.
“appa,
aku akan menebus obat dulu eoh? Appa pulang dulu dengan Han Ahjushi, nanti aku
menyusul” ujar Woohyun
Mr.
Nam mengangguk “eoh”
Setelah
itu Woohyun berjalan kearah yang berbeda dengan sang appa untuk menebus obat
sang appa. Tapi tiba-tiba matanya menatap sesosok namja yang tampak tak asing
baginya, irisnya mengikuti pergerakan namja itu… sampai akhirnya dia
melangkahkan kakinya mendekati namja itu.
GREB
Woohyun
berhasil meraih tangan namja itu
“w-woo-woohyun-ah”
“Kibum-ah,
apa yang kau lakukan disini?” tanya Woohyun menatap key dalam-dalam, tampak
jelas dari raut wajahnya memancarkan raut khawatir juga kebingungan.
“ak-aku…
aku” Key tampak gugup, dia menundukkan kepalanya mencoba mencari alasan tepat
untuk dikatakan kepada namjachingunya itu.
“wae?
Apa kau sakit?” tanya Woohyun lagi, kali ini dia benar-benar penasaran
Entah
kenapa tiba-tiba namja bermata kucing itu terisak “mianhae Woohyun-ah, aku
sudah membohongimu”
“mebohongiku?
Yaa.. kau bicara apa eoh?”
“aku,
aku hanya seorang namja penyakitan Woohyun-ah, mungkin penyakitku tidak akan
bisa tersembuhkan”
“MWO?”
“Woohyun-ah,
berjanjilah… berjanjilah padaku”
Woohyun
hanya menatap kekasihnya itu sendu, dia membawa tubuh Key kepelukannya. Sakit?
Jangan lagi… kenapa key harus sakit? Cukup appa-nya saja sudah membuatnya
menderita, lalu sekarang Key yang membuatnya lebih menederita.
“berjanjilah
selalu disiku sampai aku mati nanti Woohyun-ah” ujar Key
DEG
Jantung
Woohyun terasa berhenti, apa yang key bicarakan seolah mengatakan jika umurnya
tidak lama lagi, apakah separah itu penyakit Key?
“keu
biacara apa eoh? Tentu saja, tentu aku akan bersamamu sampai kapanpun” jawab
Woohyun, menatap lekat manic mata key yang sudah basah dengan air matanya
“gomawo
Woohyun-ah”
“saranghae”
tambahnya
“nado
saranghae” jawab Woohyun (*uthor yakin abis ini di bejek2 WGS rame2,,, hwaa
kaburr
END
FLASH BACK
“mungkin namja itu hanya temannya,
bukankah kau bilang key mempunyai banyak teman” ujar Sunggyu lirih dengan wajah
yang tertunduk. Sunggyu sadar, tak seharusnya dia mengatakan hal itu
Woohyun meraih tangan Sunggyu “mianhae
hyung, aku bukan tidak percaya padamu. Tapi aku benar-benar tidak bisa
mempercayai perkataanmu kali ini” ujar Woohyun
“mianhae Woohyun-ah” lirih Sunggyu
“anniya… gwenchanayo” ujar Woohyun
“tapi…”
“gwenchana, gwenchana hyung”
Ada sedikit rasa menyesal di benak
Sunggyu, kenapa dia harus mengatakannya, seharusnya dia memang tidak mengatakan
apapun pada Woohyun.
‘pabboya’
gumam sunggyu
****
Sunggyu hanya diam dengan sesekali
melirik Woohyun yang sedang serius dengan kemudinya
Namja manis itu hanya meruntuki dirinya
sepanjang perjalanan. Suasana canggungpun terjadi, keduanya tampak tak tertarik
untuk sekedar memulai topic pembicaraan.
Sampai akhirnya Mobil lamborghini hitam
milik Woohyun berhenti di sebuah pusat perbelanjaan.
“eh? Untuk apa kita kemari?” tanya
Sunggyu
Woohyun tersenyum lembut “nanti kau akan
tau sendiri Hyung”
_Other Side
“aigoo.. ini cocok sekali untukmu chagy”
“jinjja?”
“eumm”
“baiklah, aku ambil yang ini” namja
tampan itu lalu menyerahkan sebuah Jas kepada pelayan
“kau mau yang mana chagy?”
Namja bermata kucing itu tampak
menggelengkan kepala “baegoppa”
“aah,, arraseo setelah ini kita makan
ne?”
Namja yang tak lain adalah Kim Kibum itu
mengangguk seraya bergelayut manja pada lengan sang kekasih. Kekasih? Lalu
bagaimana dengan Woohyun?
Sementara itu seseorang tengah menatap
mereka dengan tatapan syok, terkejut, dan entah apalah itu…
“Key Hyung?” gumam namja manis itu dari
kejauhan
Back to WooGyu
“ah,,, ini pesanan anda sajangnim” ujar
seorang yeoja menyerahkan sebuah kotak berbalut kain bludru berwarna merah
Lalu Woohyun menyerahkannya pada Sunggyu
“ige mwoya?”
“bukalah”
Sunggyu membuka kotak itu, lalu mata
sipitnya berhasil menangkap sepasang cincin cartier mewah dengan ukiran nama
WooGyu disana.
Mulut sunggyu sontak menganga “eotte?”
“wuaah,,, yeoppoyo”
“jeohasseo?”
“eoh,,, neomu jeohada, eh? Ini…”
“itu cincin pernikahan kita”
Sunggyu tersenyum, senang, yeah dia
sangat bahagia saat itu.
SKIP >>>
Setelah itu Woohyun mengajak Sunggyu untuk
sekedar menjernihkan otak mereka serta kecanggungan yang sempat melanda
keduanya, mereka berjalan beriringan mengelilingi pusat perbelanjaan terbesar
di SEOUL itu.
“Hyung aku ketoilet sebentar eoh, kau
tunggu aku di café itu” ujar Woohyun dan dibalas anggukan dari Sunggyu
Sunggyu berjalan kearah café yang di
maksud Woohyun tadi, lalu mengambil duduk di meja yang kosong.
“mau pesan apa sajangnim?” tanya seorang
namja muda dengan senyum lembutnya
Sunggyu membalas dengan senyum sembari
melihat daftar menu yang disediakan café itu
“americano dua”
“nde,, ada lagi?”
“anni”
Namja itu tampak mengangguk, jemarinya
menulis pesanan Sunggyu. Setelah namja itu pergi, Sunggyu hanya diam sembari
mengotak-atik ponselnya. Namun, perlahan rasa bosannya melanda americano yang
dia pesanpun sudah terhidang di meja.
“kenapa Woohyun lama sekali” gumam
Sunggyu sembari mempoutkan bibirnya
Namja bermata segaris itu tampak melihat
sekitarnya, matanya berusaha mencari namja yang sedari tadi meninggalkannya.
“KEY” pekik Sunggyu saat namja itu
melewati tempat dia duduk
“S-Sunggyu Hyung” pekik Key tak kalah
kaget
“dia siapa chagy?” tanya namja yang
berada disebelah Key itu
Mata Sunggyu terbelalak ‘CHAGY’
kata-kata itu tak seharusnya namja itu ucapkan pada key mengingat dia sudah
memiliki kekasih, kecuali ‘Chagy’ dalam arti untuk keluarga atau sekedar
bercanda.
“kenalkan, dia CEO KIM, kolega bisnis di
perusahaanku” jawab Key tampak dengan raut wajah yang begitu pucat
Namja itu tampak tersenyum “aah,,, Lee Jin
Ki Ibnida, senang berkenalan dengan anda CEO KIM” ujar namja bernama Lee Jinki
itu
“K-Kim Sung Gyu ibnida”
“tap-tapi… apa hubungan kalian?” tanya
Sunggyu
Jinki tampak tersenyum, tapi hal itu
bertolak belakang dengan Key. Namja itu lebih terlihat pucat dan terdapat raut
gugup diwajahnya.
“aku kekasihnya” ujar Jinki
Sunggyu hanya mematung dengan sesekali
mengerjab-ngerjabkan mata sipitnya, jujur dia sangat syok.
“n-nde?” ujar Sunggyu masih dengan
ekspresi syoknya
“ah,, chagya! Kau tunggu di parkir eoh,
ada yang harus aku bicarakan dengan CEO KIM” ujar Key dengan senyum manisnya,
Jinki hanya mengangguk dan berjalan lebih dahulu menuju tempat parkir.
Sepeninggalan Jinki. Key menatap tajam
kearah Sunggyu
“kibum-ah,,, apa maksud dari semua ini,
namja itu..”
“eoh, dia kekasihku”
“lalu,, Woohyun”
Key tersenyum sinis “itu yang ingin aku
katakana padamu Kim Sung Gyu-ssi”
Sunggyu hanya menatap key tidak percaya,
bagaimana mungkin Key tega menghianati Woohyun. “Kibum-ah”
“jangan pernah mengatakan apapun kepada
Woohyun tentang hal ini”
“wae? Kenapa tidak? aku tidak mungkin
membiyarkanmu menyakitinya Kibum-ah, dia sudah cukup menderita”
“kalau kau mengatakannya, aku akan
mengancurkan pernikahanmu, lalu kau tau apa yang akan terjadi kepada NAM
AHJUSHI jika pernikahan kalian batal?”
Mata Sunggyu terbelalak “YAAA… KIM KI
BUM” bentak Sunggyu
“lagi pula ini semua juga Karena kau”
pekik Kibum
Sunggyu hanya terbelalak
“jika kau tidak ada, ini semua tidak
akan terjadi. Perhatian Woohyun, perlakukan Woohyun, dan Cinta Woohyun terhadapku
tidak akan berubah jika kau tidak muncul” ujar Key dengan nada sinisnya
Key hanya menyeringai “coba saja
katakana hal ini padanya, aku bisa melakukan apapun, termasuk menyingkirkanmu”
ujar Key sebelum akhirnya pergi meninggalkan Sunggyu
Setelah key pergi…
Sunggyu sontak mendudukkan tubuhnya di
kursi, lalu menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tanggannya, ingin sekali
dia menghajar Key detik itu juga, tapi dia sama sekali tak memiliki kekuatan
untuk itu. Bagaimanapun juga dia merasa bersalah.
Sunggyu POV
Apa ini?
Kenapa hal ini harus terjadi?
‘Woohyun-ah?
Apa benar ini semua gara-gara aku? apa semua ini terjadi gara-gara kesalahanku?
Apa aku benar-benar membuatmu menderita? Apa kehadiranku membuatmu diposisi
sesulit ini?’
“hyung, waeyo?” tanya seseorang, yang
tak lain adalah Woohyun
Aku sontak mendongakkan kepalaku “kau
menangis?” tanya Woohyun
“annio… gwechanayo” jawabku dengan
memasang senyumku, aku tidak ingin membuatnya khawatir padaku
“apa ini untukku?” tanya Woohyun sembari
menyeruput americano yang masih hangat itu
“kenapa kau lama sekali eoh?” protesku
Dia tampak terkekeh “tadi aku bertemu
temanku, jadi sedikit berbincang-bincang sebentar. Apa kau lama menunggu?”
“tentu saja lama, lain kali aku akan
meninggalkanmu, kau tau aku sangat benci menunggu” baiklah, aku memang tidak
suka menunggu. tapi sebenarnya tidak apa-apa juga, hanya saja yang aku sesali
kenapa Woohyun tidak melihat kelakuan Key tadi.
Tapi jika dia melihatnya… pasti dia
sangat terpukul, tapi jika tidak, dia akan semakin terpukul nantinya.
‘AAAAAAHHH,,
EOMMA EOTTOKHE?’
“kau tidak bisa meninggalkanku hyung!”
ujar Woohyun
“wae? sebutkan satu alasan kenapa aku
tidak bisa meninggalkanmu?” jawabku
“karena kau ditakdirkan bersamaku”
jawabnya
“yaaa… alasan macam apa itu, sama sekali
tidak masuk akal” ingin sekali aku menjitak kepalanya yang pabbo itu.
Woohyun hanya terkekeh… “setelah ini
kita kemana?” tanya Woohyun
“kerumahmu”
“eh? Wae?”
“ingin menemui ahjuma dan ahjushi, wae?”
“tapi dirumahku hanya ada appa hyung,
eomma kan sedang sibuk di hotel”
“eh? di hotel?”
“mempersiapkan resepsi pernikahan kita,
kau lupa?”
Aah, apa yang ada dipikiranku sampai
pernikahanku yang sudah didepan matapun aku lupa.
“kalau begitu aku ingin bertemu dengan
ahjushi”
“arraseo” jawab Woohyun singkat lalu dia
tampak sedang mengotak-atik ponselnya.
End Sunggyu POV
“annyeonghasaeyo ahjushi” sapa Sunggyu
pada seorang namja paruh baya yang tampak sedang duduk di sebuah bangku taman
“aigooo… uri Sunggyu, kau datang?”
“ne, ahjushi. Bagaimana keadaan
ahjushi?”
“aish, jangan memanggilku ahjushi lagi
eoh? Panggil aku appa, sebentar lagi kau akan menjadi anakku juga” jawab Mr.
Nam
Sunggyu hanya tersenyum lalu menggenggam
tangan sang calon mertua yang perlahan-lahan mulai membuatnya begitu nyaman.
Pantas saja Woohyun begitu takut kehilangan sang appa.
“appa” tutur Sunggyu dengan senyum yang
tak terlepas dari bibir tipisnya.
Tanpa mereka sadari seseorang tak
henti-hentinya tersenyum damai dari kejauhan menyaksikan kedekatan mereka
berdua.
“gomawo hyung, jongmal gomawoyo”
“gomawo karena sudah membuat appaku
tersenyum, gomawo sudah memberi warna di keluarga serta kehidupanku yang suram
ini, gomawo hyung” gumam Woohyun
Lalu dia memutuskan untuk mengambil
langkah mendekati keduanya, “appa, sudah makan?” tanya Woohyun turut duduk di
bangku panjang itu
“aku tidak selera makan hari ini”
“jadi Appa belum makan?” pekik Sunggyu
“lagi pula appa sama sekali tidak lapar,
gwenchana”
“aish,,, appa! Wae.. aku buatkan makan
siang ne? appa harus makan” ujar Sunggyu heboh sendiri
“kalau calon menantu appa yang manis ini
yang masak appa akan makan” jawab mr. Nam
“appa modus eoh? Aigoo.. jangan merayu
calon istriku appa, aku saja belum pernah dimasakkan” ujar Woohyun
Mr. Nam hanya tertawa, sementara Sunggyu
memukul pelan lengan Woohyun.
****
“gomawo hyung sudah membuat appaku
tersenyum” ujar Woohyun
Sunggyu hanya tersenyum “aku senang membuat
orang disekitarku tersenyum, tidak perlu berlebihan Woohyun-ah” jawabnya
Woohyun mengambil tangan Sunggyu
“jadilah Kim Sung Gyu yang seperti dulu lagi hyung” ujar Woohyun tulus
Sunggyu hanya menatap sayu wajah tampan
namja yang sebentar lagi akan menikahinya itu, yeah meski karena sebuah
perjodohan konyol yang mebuatnya begitu banyak mengeluarkan air mata. Rasanya air
mata itu tak berarti lagi saat ini, karena baginya kebahagiaan Woohyunlah yang
berharga, meski dia harus berkorban air matanya lagi, dia bahkan tidak perduli
dengan kebahagiannya sendiri.
‘lalu
bagaimana denganmu Woohyun-ah? Apa kau juga akan menjadi Nam Woo Hyun yang
dulu? Nam Woohyun yang selalu membuatku nyaman dan tersenyum setiap saat?’
“jangan menangis karena aku hyung, aku
tidak pantas untu kau tangisi, aku hanya namja bodoh yang tidak pantas kau
cintai Hyung, jadi…”
“annio, kau tidak pernah membuatku
menangis Woohyun-ah”
“jangan membohongiku hyung, aku sudah
tau semuanya”
Sunggyu hanya menundukkan kepalanya ‘yeah, itu semua benar. Tapi apa setelah ini
kau juga akan menangis? Aku yakin jika kau tau yang sebenarnya kau akan
membenciku, aku juga tidak pantas kau cintai Woohyun-ah’
“mianhae”
Woohyun mengerutkan dahinya “wae?
Seharusnya aku yang minta maaf padamu hyung”
“aku hanya ingin minta maaf padamu,
kalau begitu pergilah, kau pasti memiliki banyak pekerjaan, eoh?” ujar Sunggyu
mencoba mengalihkan arah pembicaraan
Namja berwajah tampan itu hanya
mengehela nafas “kalau begitu aku pergi dulu hyung, jaga kesehatanmu baik-baik
eoh? Dan ingat, jangan menangis lagi, umm?”
“arraseo” jawab Sunggyu tersenyum lebar
Sepeninggalan Woohyun, kaki Sunggyu
lemas. Rasanya dia tak sanggup meski hanya menopang tubuhnya sendiri, tubuhnya
terjatuh kelantai yang dingin.
“mianhae Woohyun-ah” ujar Sunggyu
menangis sesenggukan, dia memeluk lututnya sendiri dengan mengucapkan kata maaf
berungkali.
‘aku
benci dengan diriku sendiri, kenapa aku sangat bodoh dan lemah? Kenapa aku
harus mencintainya? Woohyun-ah, jika aku bisa memutar waktu diamana seharusnya
aku kembali? Apa seharusnya aku kembali
keacara perjodohan itu, dan seharusnya aku kabur saja agar kita tidak pernah
bertemu, agar aku tidak mencintaimu, agar kau tidak seharusnya berada di posisi
sulit ini’
“hyung, waeyo? apa yang terjadi?” pekik
seseorang
Sunggyu hanya menangis sejadi-jadinya
dipelukan namja itu “Hoya, apa yang harus aku lakukan?” tanya Sunggyu
disela-sela tangisannya
“berdirilah hyung, ada apa? Apa yang
terjadi, eoh?” tanya Hoya masih dengan raut khawatirnya, pasalnya sunggyu
menangis didepan pintu dengan terduduk dilantai sembari memeluk lututnya.
****
Hoya POV
Kadang aku berfikir apa lebih baik aku
memisahkan Woohyun hyung dengan Sunggyu hyung saja. Aku benar-benar tidak habis
pikir dengan namja ini, aku penasaran sebenarnya bagaimana jalan pikirannya?
Sunggyu hyung masih tetap menangis dalam
pelukanku.
“ssstt,,, uljiman hyung, waeirrae?”
tanyaku pelan-pelan, yeah meski aku yakin penyebabnya namja pabbo bernama Nam
Woo Hyun itu.
“Hoya eottokhe… Hoya, key… key…”
“key kenapa hyung?”
“dia… dia selingkuh” tuturnya
Jujur, aku sungguh terkejut dengan apa
yang dikatakan Sunggyu hyung. Akhirnya satu persatu orang tau tabiat namja tak
tau etika itu. Yeah meski baru Dongwoo dan Sunggyu hyung saja yang tau, tapi
aku percaya Sunggyu hyung tidak mungkin berbohong.
“apa hyung mengatakannya pada Woohyun
hyung? Lalu Woohyun hyung marah pada Hyung?”
Dia hanya menggeleng menanggapi
pertanyaan itu, dengan nada yang masih tersenggal-senggal karena menangis dia
menceritakan semuanya.
“aku tidak mungkin mengatakannya pada
Woohyun, jika aku mengatakannya…. Key, Key akan…” tangisannya kembali pecah
“Hyuung.. waee??”
“Key akan menghancurkan perniakhanku
Hoya, dia akan…”
“sssttt… gwenchana hyung, eum…
geojongmal, semua akan baik-baik saja” aku memotong kata-katanya yang semakin
ngawur itu. Key tidak senekat itu kan? Mana mungkin dia bisa mengacau di
pernikahan Gyu hyung.
Baik, jika Gyu hyung tidak bisa
mengatakannya, maka aku saja yang mengatakannya.
Tapi…
“Kalau
saja dia percaya”
“percuma
Hoya, aku sudah berulang kali mengatakan pada Woohyun tetang key, tapi dia
tidak mempercayai hal itu sama sekali, aku rasa key sudah meracuni otak Woohyun
yang pabbo itu”
Kata-kata Dongwoo hyung kembali
menghantui otakku. Benarkah Woohyun tidak akan mempercayainya… lalu bagaimana?
Apa yang harus aku lakukan agar membuat Woohyun hyung percaya?
“kalau begitu, aku akan membantumu
menyadarkan Woohyun hyung jika namja bernama Kim Kibum itu memang tidak pantas
untuknya” aku berujar sembari memeluknya yang masih menangis sesenggukan
“hajiman… bagaimana jika Woohyun terluka
Hoya?”
Aigoo… manusia ini!!!!
Sekarang saja dia masih memikirkan
Woohyun hyung terluka atau tidak, apa kau tidak memikirkan dirimu sendiri
hyung? Kau juga terluka hyung, kau juga terluka…
“hyung, berhentilah memikirkan perasaan
Woohyun hyung, apa kau tidak memikirkan dirimu sendiri?” omelku
“anni, aku tidak perduli. Aku tidak
perduli dengan perasaanku, aku hanya tidak ingin orang yang aku cintai terluka,
biyarkan aku saja yang terluka, tapi tidak dengan mereka” jawabnya
Entah kenapa kata-kata itu benar-benar
indah terdengar.
‘kau
benar-benar orang yang istimewa yang pernah aku temui hyung’
Aku hanya tersenyum kepanya, lalu
menghapus air mata yang mengalir dari sudut mata sipitnya
“sudah, nanti mata hyung tidak
kelihatan, eoh?”
End Hoya POV
Setelah hoya memastikan Sunggyu tidur
dengan baik diatas ranjangnya, Hoya bergegas keluar dari kamar Sunggyu.
“hyuuung,,,” teriak seseorang dengan
suara yang cukup membuat orang tuli
“YAAKK.. PELANKAN SUARAMU PABBO” Hoya
mengomel pada namja yang baru saja datang dan heboh sendiri itu
“key hyung,, dia dia…”
“dia selingkuh dengan namja lain?”
potong hoya
“hee? Darimana kau tau?”
“Sunggyu hyung yang memberitauku” jawab
Hoya
“nde? Jadi Sunggyu hyung sudah tau?”
pekik namja yang tak lain tak bukan adalah adik kandung kadi Lee Sungyeol yang
rempong bin ajaib itu
“ne, sekarang dia tidur karena hampir
seharian menangis” ujar hoya dengan menghela nafas berat
Sungjong tampak lemas, “kasihan Gyu
hyung” ujarnya lirih
“sudahlah, kajja bantu aku membuat
makanan untuk gyu hyung” ujar Hoya, dan akhirnya diangguki oleh Sungjong.
*****
Keesoka harinya….
Semua orang sibuk menyiapkan
perlengkapan-perlengkapan untuk acara besok. Yaa… acara pernikahan sepasang
putra dari keluarga Nam dan Kim.
Memang terkesan sederhana karena memang
yang akan hadir hanya orang-orang terdekat saja. Tapi lain hal-nya dengan
resepsi yang diadakan di Ball room hotel terbesar dikorea itu, yeah Hotel yang
dipimpin sendiri oleh Sunggyu.
Rencananya memang pagi hari adalah
upacara pernikahan lalu malamnya baru resepsinya. Tapi biasanya kedua mempelai
juga akan turut hadir melihat tempat acara yang diselanggaran untuk mereka.
Tapi lain halnya dengan Woohyun maupun sunggyu, karena keduanya tampak sibuk
dengan kativitas sendiri-sendiri.
_other side
Woohyun tampak menatap tajam namja yang
ada dihadapnnya
“kemana saja kau kemarin?” tanya Woohyun
sinis
“aku hanya pergi dengan temanku
Woohyunie” jawab namja bermata kucing itu
“Kim Ki Bum” bentak Woohyun
“wae? Kenapa kau selalu banyak bertanya
eoh?”
“aku hanya ingin tau Kibum-ah, kemana
saja kau kemarin? Kenapa ponselmu mati?”
“ponselku hilang” jawab key asal
“bukankah ponselmu tidak hanya satu?”
“geurae… aku memang sengaja tidak mau
kau ganggu. Kau tau aku sangat tersiksa Woohyunie, kau bisa bayangkan bagaimana
perasaanku saat ini, aku menderita, aku sakit, tapi aku tidak perduli sama
sekali padaku” ujar Key dengan nada tinggi
“siapa yang tidak perduli padamu eoh?”
balas Woohyun
“berulang-ulang kali aku menghubungimu
kemarin, tapi apa? Kau bahkan sama sekali tidak membiyarkan aku mengatakan jika
aku menghawatrikanmu, kau tidak membiyarkan aku tau kau dimana, kau tidak
membiyarkan aku tau bagaimana keadaanmu, apa aku bisa dikatakan aku tidak
perduli padamu?” kali ini emosinya benar-benar sudah memuncak, yeah,,,
sebenarnya kemarin saat dia ketoilet dia menghubungi Key,,, bahkan dia sendiri
tidak tau berapa kali dia mencoba menghubungi kekasihnya itu.
Key hanya diam “mianhae”
“aaah,,, sudahlah” jawab Woohyun lalu
berjalan keluar dari apartemen kecil milik key
“Woohyunie..”
“arraseo,,, lain kali jangan diulangi”
jawab Woohyun datar tanpa berpaling sedikitpun, mungkin saat ini dia masih
sedikit kesal.
_Other side
“oi.. oi.. calon pengantin baru” ujar
Dongwoo yang entah sejak padan sudah nongol dihadapannya
“oh, Dongwoo-ya, ada apa?” tanya
Sunggyu, lalu mengantikan aktivitasnya yang sibuk membolak-balik majalah
“hanya mengantarkan titipan dari ahjuma
Nam” ujar Dongwoo
“taruh disitu saja” jawab Sunggyu
“ahjuma dan ahjushi kemana? Bukankah
mereka baru pulang semalam?” tanya Dongwoo
“eum.. mereka ke hotel, membantu Nam
Ahjuma mempersiapkan resepsi besok malam” jawab Sunggyu
Dongwoo mengangguk paham, lalu dia
berjalan kearah Sunggyu.
“Hyung, bagaimana perasaanmu?”
“nde?”
Dongwoo tampak menghela nafas “apa kau
gugup?”
“annio”
“geojimal”
“yaaaaaaaa…. Aku tidak pernah berbohong
mr. jang” ujar Sunggyu mempoutkan bibirnya
“aigo aigo… hyungku yang satu ini manis
sekali eoh?” goda dongwoo
Sunggyu hanya diam dan tidak menghiraukan
dongwoo, dan hal itu membuat dongwoo terkekeh. “hyung”
“hmmm”
“apa yang ada dipikiranmu saat first
night kalian nanti?” celetuk Woohyun
“first night apa? Kalian siapa, apa
maksudmu eoh? Kami tidak akan melakukan apapun” ujar Sunggyu dengan nada tak
biasa
“eeiiishh… jangan begitu hyung,
bagaimana jika Woohyun memulainya. Kalau hal itu terjadi kau tidak mungkin bisa
berpaling hyung” ujar dongwoo menaik-naikkan alisnya
“YAAAAAAA… BICARA APA KAU HAAH?” teriak
Sunggyu
Dongwoo hanya tertawa nista pasalnya dia
berhasil membuat Sunggyu merah padam.
‘benar,
apa yang aku lakukan jika Woohyun memulainya’
otaknya kembali memikirkan setuhan-sentuhan Woohyun yang pernah dia rasakan
sebelumnya
Tapi, dia kembali menepisnya. Bukankah
mereka nanti akan tidur dikamar yang berbeda? Jadi hal itu tidak mungkin
terjadi bukan?
******
Akhirnya… hari yang ditunggu-tunggu
tiba…
Pagi itu keduanya sudah berdiri didepan
altar mengucap janji suci di hadapan pendeta, dan disaksikan oleh orang-orang
terdekat mereka. Rasa haru juga bahagia tercampur menjadi satu.
“ya, saya bersedia” itulah yang
diucapkan keduanya, sampai akhirnya sebuah ciuman lembut menjadi penutup janji
mereka.
Bahagia?
Yaaa… sangat bahagia…
Hanya saja sesuatu yang membuat
kebahagiaan mereka terbengkalai.
TAMAT…..
Eeh??
Bohong
deeechhh ekekekek
===
TBC ===
ajaaa…
Aigooo. .. jelek
yaa? Mianhae … hikz!
Author bener-benar
gak tau harus bilang gimana, efek abis ujian jadi ceritanya ngawur-ngawur
gimana gitu…
MENGECEWAKAN YAA ?
yaudahdech gak usah
dilanjut (*di gorok readers
MAAFKAN DIRIKU
READERS TERCINTA… #LebayKambuh
Yg RCL… yuuk mari,
biyar bikin semangat author FULL lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar