Senin, 08 Juli 2013

FF/ WooGyu/ Only Tears [ Part 5 ]



Title                 : Only Tears (part 5)
Author             : @Kim_Agashi
Genre              : tidak diketahui
Pairing             : WooGyu
Cast                 :
-          Nam Woohyun,
-          Kim Sunggyu,
-          Kim Kibum (KEY),
-          Jang Dongwoo,
-          Lee Howon (hoya),
-          Kim Myung Soo (L),
-          Lee Sung Yeol,
-          Lee Jin Ki (Onew)
-          de el el




Note : typooozz bertebaran harap di maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO GO…


Akhirnya… hari yang ditunggu-tunggu tiba…

Pagi itu keduanya sudah berdiri didepan altar mengcuap janji suci di hadapan pendeta, dan disaksikan oleh orang-orang terdekat mereka. Rasa haru juga bahagia tercampur menjadi satu.

“ya, saya bersedia” itulah yang diucapkan keduanya, sampai akhirnya sebuah ciuman lembut menjadi penutup janji mereka.

Bahagia?
Yaaa… sangat bahagia…
Hanya saja sesuatu yang membuat kebahagiaan mereka terbengkalai.


======= PART 5 ========

Malam harinya.....

Suasana Ball room megah itu tampak ramai oleh para tamu undangan yang mulai berdatangan. Namja berparas tampan itu tampak sibuk dengan para kolega-kolega bisnisanya. Dan hal itu juga di alami Sunggyu, mengingat keduanya adalah seorang pengusaha muda yang bisa dibilang SUKSES.

Woohyun tampak mengedarkan pandannya mencari sosok bersurai caramel yang saat ini resmi menjadi annaenya itu. Tapi lagi-lagi dia tidak bisa menangkap sosok itu, namja sipit itu benar-benar membuatnya bingung. sikapnya juga sangat sulit untuk di tebak.

“annyeong,, Nam Woo Hyun-ssi?”

Woohyun menatap namja yang berdiri tidak jauh darinya itu “YAAA… KAU DATANG!” pekik Woohyun seraya memeluk namja yang juga sahabatnya saat di masa SMA dulu

“ayolah ini hari bahagiamu bukan? Dimana annaemu?” tanya namja itu


“entahlah, mungkin dia sedang bersama teman-temannya” jawab Woohyun

“aah, tidak kusangka kau menikah juga. Apa dia manis sampai kau menikahinya?”

“lebih dari itu”

“oh iya, kapan kau pulang dari amerika?” tanya Woohyun

“sekitar 2 bulan lalu”

“nde? 2 bulan? Dan kau tidak menemuiku? Hebat sekali kau Lee Jin ki-ssi?”

Namja bernama Lee Jinki itu hanya tertawa “ayolah, kau tau aku sangat sibuk bukan? Lagi pula sangat sulit menemui seorang presdir muda sepertimu” jawab Jinki

“arraseo” ujar Woohyun,

Lalu mata Woohyun menangkap sosok yang sedari tadi dicarinya “aah, aku panggilkan dia. Akan kukenalkan padamu, still here , eoh?” ujar Woohyun pada Jinki

“arraseo”

Woohyun melangkahkan kaki jenjangnya menuju segerombolan orang yang tampak bersenda gurau itu.

“hyung aku mencarimu dari tadi” ujar Woohyun pada Sunggyu

Sunggyu tersenyum “waeyo? aku dari tadi disini” jawab Sunggyu

“ayo hyung, bergabunglah” ujar Myungsoo

“ah, mian. Tapi apa boleh aku meminjam Hyung kalian ini sebentar saja?” ujar Woohyun

“dia milikmu hyung” celetuk Sungyeol

“apa maksudmu, memang aku barang?” omel Sunggyu

“baiklah, aku pergi sebentar” tambahnya lalu menarik Woohyun pergi dari segerombolan dongsaengnya yang dia yakin sebentar lagi akan berkata aneh-aneh.

“jadi ada apa?” tanya Sunggyu

“aku ingin mengenalkanmu dengan sahabatku” jawab Woohyun dan dibalas anggukan dari Sunggyu

“ah itu dia…” Pekik Woohyun

DEG

‘d-di-dia…’

“oh,, bukankah… anda CEO KIM?” ujar Jinki

“annyeonghasaeyo Lee Jinki-ssi” ujar Sunggyu

“wuah? Kalian sudah saling mengenal?” ujar Woohyun

“nde, kami pernah bertemu di mall beberapa waktu lalu” ujar Jinki

“aah,, geuraeyo”

“jadi bagaimana? Apa kekasihmu yang kau bangga-banggakan itu lebih baik dari annaeku?” ujar Woohyun dengan nada sedikit bercanda

“hey, jangan membandingkan kekasihku pabbo. Bagiku dia istimewa” jawab Jinki

“dan bagiku dia jauh lebih istimewa” ujar Woohyun meraih pinggang Sunggyu

Did you know? Itu membuat namja sipit ini mati-matian menahan detak jantungnya dan tertunduk malu.

“arraseo” ujar Jinki mau tak mau harus mengalah

Dan dibalas kekehan oleh Woohyun.

Dan Setelah acara selesai pasangan baru itu memutusan untuk pindah ke apartemen baru mereka.
Sunggyu tampak memandang sesekeliling apartemen barunya. Setidaknya dia merasa nyaman ketika memijakkan kakinya untuk pertama kali diapartemen milik namja yang berstatus sebagai suami sahnya itu.

“jadi? Diaman kamarku?” tanya Sunggyu pada Woohyun

“dilantai atas, kajja aku tunjukkan” ujar Woohyun

SKIP >>>

Sesampainya di depan sebuah pintu berwarna putih, langkah Woohyun berhenti

“ini kamarmu, dan ini kamarku” ujar Woohyun menunjuk arah pintu lain yang berada tepat di depannya.

Sunggyu mengangguk paham “geurae, sepertinya kau harus istirahat hyung, masuklah, aku ambilkan barang-barangmu” ujar Woohyun

Sunggyu mengangguk “gomawo” dan setelah itu Woohyun keuar dengan sesekali tersenyum tipis kearah anaenya itu.

Setelah Woohyun keluar Sunggyu terduduk di sebuah sofa besar yang berada di kamarnya itu. Syaraf otaknya kembali memikirkan bagaimana dengan keesokan harinya bagaimana dengan rumah tangganya? Bagaimana dia harus berhadapan dengan Woohyun setiap hari?

Geurae, jika dulu dia masih bisa mengatasinya karena memang tidak setiap hari bertatap langsung dengan Woohyun. Tapi sekarang?

“eottokhe woohyun-ah?” gumam Sunggyu

“kenapa harus seperti ini?” lagi-lagi bibirnya bergetar

Key selingkuh, dan selingkuhan key adalah teman baik Woohyun. Bukankah ini rumit??

Tapi disisi lain, sebenarnya bukan Onew yang menjadi selingkuhan Key tapi Woohyun. Karena jauh sebelum Key bertemu Woohyun dia terlebih dahulu menjalin hubungan dengan onew. Jika ditanya apa Key mencintai Onew, jawabannya IYA. Lalu kenapa key bisa berselingkuh dengan Woohyun jika dia mencintai Onew… ?? tentu saja alasannya sama dengan apa yang dikatakan Dongwoo.

UANG DAN KARIR.

Bisa kalian bayangkan betapa hancurnya Woohyun? Padahal kepercayaannya terhadap key tak perlu diaragukan lagi.

Keesokan harinya…

Woohyun melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, suara berisikpun terdengar dari arah dapur. Woohyun berusaha membuka matanya yang sepertinya masih ingin terpejam itu.

“eoh, kau sudah bangun?” tanya seseorang dengan suara indahnya, yang pasti adalah istrinya.

Woohyun tak menjawab lalu menarik kursi dimeja makan dan menenggelamkan wajahnya disana. Sementara itu Sunggyu hanya terkekeh geli melihat tingkah Woohyun yang baru pertama kali dia lihat.

“kalau masih ingin tidur kenapa bangun eoh?” ujar Sunggyu

“aku ada meeting jam 8 pagi” jawab Woohyun dengan posisi yang sama. Suaranya juga parau, yeah,,, wajar untuk orang yang baru bangun tidur.

Sunggyu melirik jam yang maish menunjukkan pukul 7 pagi, Sunggyu tau jika Woohyun bukan type orang yang suka terlambat. Dan jika dia terlambat pasti ada sesuatu yang terjadi.

“arraseo, lebih baik kau mandi” ujar Sunggyu

Woohyun tak menjawab dan malah tidur di meja makan “hemm,,, katanya ada meeting malah tidur disini” gumam Sunggyu

“yaa,,, irreona” ujar sunggyu

“….” Hanya mengeliat

“irreona palli, cuci mukamu dulu sajangnim” ujar Sunggyu

“eugh… aku lelah sekali hyung” ujar Woohyun akhirny

“kenapa tidak minta libur dulu?”

“ini darurat, lagi pual.. bukannya besok kita ke Pulau Jeju?” ujar Woohyun

Sunggyu hanya mengangguk “kalau begitu cepat mandi” ujar Sunggyu, dan akhirnya Woohyun bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga.

SKIP >>>

Woohyun tampak kembali menuruni anak tangga, namun sekarang tampak lebih rapih dan segar.

“hyung” woohyun tampak celingukan mencari sang anae yang tiba-tiba tidak ada lagi di dapur

“Hyuung eoddie” teriak Woohyun membahana

“YAAA… INI MASIH PAGI JANGAN BERTERIAK PABBO” balas sunggyu berteriak dari arah lantai atas, setelah itu Woohyun bernafas lega dia pikir Sunggyu akan kabur dan tidak mau menemuinya lagi.

Selang beberapa saat Sunggyu menuruni anak tangga “ada apa?”

“bantu aku” ujar Woohyun beraegyo ria

“eh?”

“yaa,,, kau tidak pernah lihat eommamu kalau pagi bagaimana eoh?”

“apa hubungannya?”

“ayolah hyung… sebagai istri yang baik harusnya hyung menyiapkan sarapan pagi, menyapa suamimu dengan manis lalu membantu suamimu merapihkan pakaiannya”

“pertama aku sudah menyiapkan sarapan, kedua aku sudah menyapamu… dan yaa.. memang kau tidak bisa merapihkan bajumu sendiri?”

“annio”

Sunggyu tampa menghela nafas “pakaikan dasiku”

“arraseo… Sajangnim”  tidak mau berdebat lebih panjang akhirnya Sunggyu membantu mengenakan dasi Woohyun, dan hal itu tak Woohyun lewatkan untuk tak mengamati wajah Sang anae lebih dekat.

‘untuk sementara… maafkan aku menyakitimu hyung, tapi aku janji akan membuatmu bahagia’

Sementa jemari Sunggyu sibuk menata dasi sang suami, kedua tangan kekar Woohyun justru meligkar di pinggang Sunggyu.

“yah… lepaskan Woohyun-ah, kau mempersulitku”

“tapi aku tidak mau”

“kalau begini bagimana mau selesai eoh?”

“memang itu maksudku”

DEG

Lagi, jantung Sunggyu terasa bekerja lebih cepat ketika matanya bertemu dengan mata tajam Woohyun yang tengah menatapnya lebut. Tatapan hangat dan begitu nyaman, hanya saja begitu menyakitkan untuk dinikmati.

“mianhae geurigo saranghae” ujar Woohyun

Sunggyu tertunduk lalu kembali menatap Woohyun “Woohyun-ah”

“hum?”

“boleh aku memelukmu?”

Woohyun hanya terkekeh “tentu saja, kapanpun kau menginginkannya tanpa izin padaku terlebih dahulupun juga aku tidak akan keberatan”

GREEB

Sunggyu melingkarkan tangannya erat di leher Woohyun lalu menenggelamkan wajahnya dibahu Woohyun, nyaman…. Aroma tubuh Woohyunpun dapat tercium melalui indra penciumannya. Rasanya dia benar-benar tak tega jika Woohyun tau yang sebenarnya.

Woohyun membelai lembut pungguh Sunggyu. Aneh, kenapa tiba-tiba Sunggyu bersikap begini… biasanya dia paling malu-malu, mungkin ada sesuatu yang terjadi padanya?

“waeyo?”

“apa ada masalah” tanya Woohyun lagi setelah sunggyu melepaskan pelukannya

Sunggyu menggeleng “kajja kita sarapan” ujar Sunggyu, dan dibalas anggukan dari Woohyun. Seandainya Sunggyu bersikap semanis ini setiap hari pasti Woohyun akan menjadi manusia terbahagia diseluruh dunia.

****

TING TONG TING TONG

Sunggyu POV

Aku hanya terperanjat ketika sebuah bel berbunyi. Apakah Woohyun sudah pulang ? tapi dia bru saja berangkat 30 menit yang lalu, masak iya dia meeting hanya beberapa menit saja.

aku bangkit dari sofa meninggalkan TV yang masih menyala. Aku berjalan malas menuju pintu utama.

CKLEK…

“aigoo,,, kenapa lama sekali eoh?”

“eommonie”

“Woohyun kemana?” Tanya eomma Nam

“itu dia baru saja pergi meeting” jawabku alakarnya

“nde? Meeting? Aigoo… apa yang anak itu pikirkan seharusnya dia cuti untuk beberapa hari… bukankah kalian akan pergi bulan madu besok? Apa kalian belum berkemas sama sekali?”

Aku bingung sendiri menjawab pertanyaan eomma Nam. “it-itu eomma… woohyun bilang kliennya kali ini dari luar negeri dan sangat penting jadi dia mau tidak mau harus meeting sekarang atau tidak sama sekali”

“geurae… igo, eomma bawakan tiket untuk kalian. Besok pagi eomma dan appa tidak bisa mengantar kalian sampai bandara, mianhae… lebih baik sekrang eomma bantu berkemas”

Aku hanya terbelalak, eomma tidak boleh sampai masuk kekamar.  Bisa terbongkar semua jika sampai eomma masuk kekamar.

“apa ini kamar kalian?” Tanya eomma Nam menunjuk kamar Woohyun, aku hanya mengangguk

“eomma… andwe, jangan masuk kamar” pekikku begitu eomma akan membuka pintu kamar Woohyun

“wae?”

“i-tu… kamarnyaa… kamarnya sangat berantakan” aku tersenyum seperti orang bodoh seraya menghalangi eomma Nam membuka kamar

Eomma nam tampak tersenyum aneh menatapku “ aiggoo.. kau masih belum membereskan sisa aktivitas kalian semalam eoh?”

“eh?”

Aktivitas semalam?

“ak-aktivitas ?”

“aigoo,, sudah jangan malu pada eomma, bagaimana malam pertama kalian? Lancar?”

GLUP…

Aku hanya menelan ludah dan memasang wajah bodoh. Sungguh aku tidak tau yang dimaksud aktivitas semalam oleh eomma itu adalah ‘itu’. Sejujurnya tidak ada hal apapun yang terjadi antara kami berdua semalam.

“n-nde” dengan amat terpaksa aku harus membohongi eomma

“aigooo… pokoknya sepulang bulan madu kalian hrus membawa kabar baik eoh?”

“tap-tapi eomma… aku dan Woohyun maish belum ingin memiliki anak” jawabku

“aahhh,, arraseo!”

“emm.. lalu ini ruangan apa”

Deg.. matilah aku jika eomma membukanya “itu gudang eomma…” jawabku setengah berteriak

“gudang? Kenapa ditarus disini?”

“y-yeah untuk sementara saja. Lagi pula kami juga baru saja pindah kesini. Jadi masih banyak barang-barang yang harus ditata lagi”

Eomma mengangguk faham, lalu berjalan menuju ruang yang cukup besar nan nyaman. Salah satu ruang favoritku di apartemen ini.

“eomma mau minum apa?”

“anni,, anjja”

Hanya menghela nafas lalu mengikuti perintah eomma Nam yang menyuruhku duduk di Sofa besar didekatnya

“wae?”

“apa kau mengenal namja bernama Kim Ki Bum?”

DEG, lagi … bagaimana eomma Nam bisa mengenal Kim Kibum??

“n-nde, dia salah satu pegawai di perusahaan Woohyun” jawabku

“eomma pikir dia sedang mendekati suamimu chagy… jadi eomma berharap kau awasi dia, arrachi?” bukan eomma… mereka memang sudah dekat sejak dulu. Apa eomma tidak tau? Seandainya eomma tau.

Tapi, tanpa eomma suruhpun aku akan tetap mengawasinya. Aku ingin tau kebenarannya. Aku ingin tau seberapa banyak kebohongan yang key lakukan pada Woohyun.

End Sunggyu POV

*****

Sungjong dan Hoya tengah berjalan sesekali mengawasi orang yang tak jauh dari mereka. Yap, sebenarnya saat ini mereka tengah mengikuti seseorang

Flash Back

Hoya dan Sungjong saat ini tengah menikmati secangkir kopi panas disebuah coffee shop di dekat kampus mereka. Memang Hoya masih belum menyelesaikan kuliahnya yeah mungkin karena terlalu asik bekerja dan sementara dia libur karena sunggyu cuti untuk pernikahannya diapun memiliki kesempatan untuk kuliah.

“Hyung…. Itu Key hyung” ujar Sungjong

Hoya menoleh “majyo, sedanga apa dia disini? Bukankah ini jam kerja?” ujar Hoya

Selang beberapa menit kemudian seseorang datang dan menghampiri Kibum.

“JINKI HYUNG” pekik Sungjong namun tetap dengan nada lirih

“jinki?? Jinki nugu??” tanya Hoya

“aku tidak menyangka kalau Key hyug masih berhubungan dengan jinki hyung, tapi berhubungan juga dengan Woohyun hyung” gumam Sungjong

“yaa.. apa maksudmu?” tanya hoya yang memang tak tahu menahu

“mereka itu sudah pacaran sejak mereka kuliah hyung yang aku tahu mereka memang saling mencintai, tapi aku juga syok saat melihat kibum hyung dan Woohyun hyung sebelum pernikahannya lalu” ujar Sungjong

Hoya tampak syok “wuaaahh.. hebat sekali dia”

“yaa.. mereka pergi hyung, kajja kita ikuti” ujar Sungjong menarik Hoya untuk mengikuti kedua namja itu.

End Flash Back

“aigooo.. menggelikan” gumam Hoya

“eoh,,, aku ingin muntah” ujar Sungjong seraya menatap mereka berdua yang tengah bermesraan. Di tempat umum pula, bagaimana kalau Woohyun melihatnya.

“seandainya Woohyun hyung disini” ujar Hoya

Sungjong manggut-manggut dengan sesekali menjepret moment menggelikan itu dengan iPhone yang dibalut dengan case berwarna kuning.

“sedang apa kalian disini?” ujar seseorang dan sontak membuat mereka berdua tertelonjak kaget

“hwaaaahhh…. Dino hyung, ngagetin” pekik Sungjong heboh

“aigoo.. Jang Dongwoo aku hampir jantungan” tutur Hoya, Dongwoo hanya terkekeh

“aku tanya sedang apa kalian disini? Pakek acara sembunyi-sembunyi seperti teroris pula”

“itu hyung…. Eh kok ilang?” ujar Sungjong menunjuk dimana Kibum dan Jinki tadi

“apanya yang hilang?”

“bukan apa-apa” ujar Hoya

“eh, sedang apa hyung disini?” tanya Hoya

“aku dan Woohyun baru saja selesai meeting di restoran dekat sini lalu mampir kesini membeli sesuatu” ujar Dongwoo

“WOOHYUN HYUNG DISINI?” pekik Sungjong dan Hoya bersamaan

“aish,,, nggak usah treak-treak juga kaliiii… memang ada apa sih?” tanya Dongwoo bingung sendiri dengan tingkah kedua namja dihadapnnya ini

Keduanya hanya menggelengkan kepalanya

“aish,, dasar aneh” cibir Dongwoo

“ah,, kalian disini juga?” ujar Woohyun

“n-nde… hyung kenapa masih kerja bukannya hyung cuti?” ujar Hoya

“ne,, ini darurat, jadi aku terpaksa pergi juga” jawab Woohyun

“yasudah kalau begitu aku pulang dulu” ujar Woohyun akhirnya lalu berjalan menuju tempat parkir

Other side…

Key tampak duduk manis bersama Jinki kekasihnya disebuah café di Big mall tempat biasanya dia betemu dengan Jinki. Tapi tiba-tiba matanya terbelalak melihat 3 orang yang begitu dia kenal.

‘Dongwoo, Sungjong, hoya, gawat… aku harus buru-buru pergi dari sini’ ujar Key dalam hati

Lalu dia tersenyum manis kearah Jinki “chagy… aku ingin pulang”

“eh? tapi kita belum membeli apapun chagy? Biasanya kau tidak akan mau di ajak pulang sebelum menenteng tas belanja”

“pokoknya aku ingin pulang tiba-tiba moodku gak enak” ujar key

“aah,, arrasseo nae chagya” ujar Jinki lalu mengikuti Key yang menariknya.

Ditempat parkir…

“Woohyun” ujar jinki saat melihat teman dekatnya itu dengan jarak yang sedikit jauh tengah membawa beberapa belanjaan

Key hanya terbelalak “chagy ayo pulang”

“sebentar chagy itu ada temanku. Kajja aku kenalkan”

“annii… dia khan bossku chagy!! aku malu jika harus bertemu dengannya, apa lagi ini jam kerja, kalau aku diomeli bagaimana?”

“aigoo… tidak mungkin dia memarahimu” ujar Jinki

“anni, jebaal kaja pulang” ujar Kibum

Jinki menghela nafas “as you wish baby” ujar Jinki dan dibalas senyum girang dari Kibum

Sementara itu Woohyun tampak memasukkan barang belanjaannya, yeah sebenarnya itu semua untuk sunggyu.

Woohyun tampak menoleh kearah mobil yang baru saja keluar parkir “sepertinya aku kenal mobil itu” gumam Woohyun 

Tapi sepertinya Woohyun tak mau ambil pusing siapakan pemilik mobil itu.

****

Sesampainya diapartemen Woohyun hanya celingukan mencari Sunggyu karena dia mencium keanehan di apartemennya bersama Sunggyu.

“hyung, neon eoddiga?” woohyun sedikit berteriak mengingat apartemennya tidak kecil.

“kemana Sunggyu hyung” gumam Woohyun lalu dia memutuskan untuk menaikki anak tangga dan mencari keberadaan Sunggyu diakamarnya.

Woohyun membuka pelan-pelan pintu kamar Sunggyu, “hyu…” bibir Woohyun terhenti. Sesaat dia menghela nafas dikala dia melihat sang anae tertidur pulas di Sofa dengan TV yang menyala.

“tertidur disini rupanya” gumam Woohyun

Bibir tebalnya tersumbing sebuah senyumam. Woohyun menyibakkan rambut Sunggyu yang sedikit menghalangi wajah manis sunggyu. Berkali-kali Woohyun harus menahan diri untuk tak menyentuh Sunggyu. Entah karena pervert atau tidak, wajah Sunggyu saat tertidur memang sangat mengundang nafsu.

“kau terlihat sedikit kurus hyung? Apa kau diet? Kuaharap jawabannya iya” ujar Woohyun lirih. Akan jauh lebih baik jika sunggyu kurus karena diet dibanding dikarenakan yang lainnya.

Woohyun tersenyum lalu mengambil selimut dan menyelimuti tubuh Sunggyu yang meringkuk disofa. Lalu dia memutuskan untuk keluar dari kamar sunggyu dan berniat untuk membuat sedikit kejutan makan siang special untuk sangan anae tercinta.

****

Sunggyu menggeliat nyaman dan sesekali mengerjab-ngerjabkan mata sipitnya. Dia menatap jam tangannya “aish,, berapa lama aku tidur” gumamnya

“eh?” dia baru sadar bahwa TVnya mati dan selimut… bukankah dia tidak mengenakan selimut tadi? Yeah seperti yang ada dipikirannya bahwa ini semua pasti Woohyun yang melakukannya

Sunggyu hanya mendesah sesekali tersumbing senyum di bibir tipisnya. Lalu dia berjalan menuju kamar mandi guna membasuh wajahnya yang tampak aneh saat bangun tidur. Menurutnya (*tidak bagi author.. hahahaha #PLAK

Setelah merasa cukup segar, namja sipit itu berjalan menuju dapur berniat untuk meneguk segelas air putih.

“kau sudah bangun” ujar seorang namja lengkap dengan senyum mengembangnya yang begitu hangat dan tatapan lembutnya.

Sunggyu hanya mengangguk dan tersenyum “kenapa tidak membangunkanku?”

“aku tidak tega mengusik tidurmu hyung” ujar Woohyun

“ah iya, duduklah… aku menyiapkan makan siang” ujar Woohyun

“hemm… terlihat menarik, apa kau sendiri yang membuatnya?”

“tentu” jawab Woohyun lalu menarik kursi didekat sunggyu.

“geuraeee… masitge juseyo” ujar Sunggyu lengkap dengan aegyonya yang benar-benar menggemaskan itu.

Woohyun hanya tersenyum dan memuji namja manis itu dalam hati.

_ Malam harinya….

TING TONG…

“eh? siapa datang malam-malam begini?” gumam Woohyun

“molla” sahut sunggyu yang sibuk menonton serial drama favoritnya dengan sesekali memasukkan popcorn kemulutnya.

Woohyun yang tadinya sibuk mengotak atik laptopnyapun beranjak membuka pintu, dengan malas dia membuka pintu apartemennya.

Dan …

“annyeong chagy, bogoshipoyo!!” namja bermata kucing itu lantas berhambur kepelukan Woohyun. Sementara Woohyun hanya terdiam membeku.

“k-kenapa kau bisa tau apartemenku?” tanya Woohyun

“wae? Apa kau tidak merindukanku?” tanya key

“anni.. bukan begitu aku…”

“aah,,, diaman Sunggyu hyung?” tanya Key dengan seenak jidat memasuki apartmen Woohyun tanpa menunggu dipersilahkan terlebih dahulu.

Sementara Sunggyu yang tadinya sedang bersantai di ruang keluarga yang berada di lantai atas tertarik untuk menuruni anak tangga apartemennya merasa ada keributan di ruang tamu.

DEG…

Sunggyu POV

Wae? Wae? Wae?

Jujur, aku tidak mengharapkan kehadirannya saat ini, aku benar-benar muak dengannya. Apa kata-kataku begitu kasar sekarang? Ne, jujur aku tidak pernah sebenci ini dengan orang.

Tapi, dia sendiri yang membuatku untuk benci kepadanya. Kenapa dia harus tega menghianati kepercayaan orang yang kucintai? Kenapa Kibum Harus menghianati Woohyun? Seandainya dia juga mencintai Woohyun sepertiku, aku tidak akan keberatan melepaskan Woohyun padanya. (*maldo andwe,, saya akan demo klok mimy gyu melepaskan didy hyung… TT,TT

Dan sekarang, lagi-lagi aku harus menahan rasa sakit yang begitu menyiksaku melihatnya tengah tersenyum licik dengan memeluk lengan Woohyun.

“kibum-ssi” ujarku dengan tersenyum yang sekuat tenaga kubuat

“annyeonghasaeyo, Sunggyu hyung”

“ah, kibum-ah. Tapi untuk apa kau kesini?” tanya Woohyun

“aku merindukanmu chagy” ujar Kibum, cih… setelah kau bermesraan dengan namja lain masih bisa mengatakan hal ini pada Woohyun. Penjilat.

“ah selain itu aku juga ingin bicara dengan sunggyu hyung, bolehkan?” ujar Kibum

“geurae, kalau begitu kalian bicara saja aku akan buatkan teh hangat” ujar Woohyun lalu meninggalkan kami berdua duduk dalam diam.

“heemmh,, aku tau kau sangat membenciku saat ini” ujar Key

“kalau kau sudah tau untuk apa kau muncul dihadapanku?” sungguh demi apapun aku benar-benar ingin menghajarnya

“aigoo… aku baru tau, kalau ternyata kau bisa berbicara semenyebalkan itu” ujar Key

“cih, sudahlah aku tidak ingin berbasa-basi padamu lagi… sekarang juga aku ingin kau meninggalkan apartemen kami” ujarku masih berusaha untuk tidak berteriak mengusirnya

“tidak sebelum kau tau jika aku hamil anak Woohyun” ujar Key

Hamil? Tidak tidak… tidak mungkin, kalau dia hamilpun tidak mungkin anak Woohyun, tidak mungkin bukan? Ayolah.. Woohyun bukan namja seperti itu

“ck,,,kau ingin menipuku Kibum-ssi? Itu tidak berhasil, aku tidak akan percaya padamu, bisa saja itu anak namja lain” jawabku, mencoba untuk tetap pada pendirianku

“geurae, kalau kau tidak percaya. Sebenarnya aku juga bingung ini anak siapa, anak Woohyun atau anak Jinki, karena seingatku aku melakukannya dengan Woohyun terlebih dahulu” ujar Key

“gojimal… Woohyun belum pernah melakukan hal itu pada siapapun, aku yakin itu. Jangan mencoba berbohong padaku Kibum-ssi”

“tapi bagaimana kalau aku mengatakan jika Woohyun pernah tidur denganku?” ujar Key dan hal itu sontak membuatku membeku

“ommo… jadi uri Woohyunie belum pernah tidur denganmu? Aigoo… kasihan sekali, tapi kau akan menyesal jika menolaknya karena dia sangat hebat, apa lagi waktu itu adalah pengalaman pertamaku”

“CUKUPP… KELUAR SEKARANG JUGA… DAN JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKIMU DISINI LAGI… KELUAAAR” aku bersumpah sebentar lagi air mataku akan keluar, dan aku tidak mau jika namja sialan ini tau aku menangis. Aku tidak mau di anggap lemah olehnya.

“hyung” ujar Woohyun mengintrubsi kami berdua

“Woohyunie… sepertinya aku harus pulang”

“wae?? Ada apa hyung?”

“sunggyu hyung mengusirku dia bilang aku mengganggu kalian” ujar Key dengan berpura-pura menagis. Cih.. sungguh aku percaya sekarang jika actingnya bagus sekali.

“hyung… kenapa kau mengatakan itu?” oke, Woohyun marah padaku.

Aku menyeret key “KELUAR” teriakku mendorongnya keluar apartemenku meski dia menatapku dengan wajah terkejutnya

BRAAK

Aku membanting pintu, lalu berjalan menuju lantai atas dengan air mata yang mulai mengalir dipipiku.

“HYUUNG,,, APA YANG KAU LAKUKAN EOH? AKU SAMA SEKALI TIDAK MENYUKAIMU MELAKUKAN HAL ITU?” ujar Woohyun dengan nada tinggi

“aku tidak perduli kau suka atau tidak, yang jelas aku tidak mau dia muncul dihadapanku” jawabku tanpa berbalik

“aku kecewa padamu hyung” ujar Woohyun lalu keluar dari apartemen, baiklah.. dia memang tidak bersungguh-sungguh mengatakan mencintaiku, lihat??? Dia lebih memilih Kim Kibum dibanding Kim Sung Gyu


Woohyun POV

“Kibum-ah”

“hikz… Woohyunie, apa salahku?”

“anni,, kau tidak salah. Tolong maafkan Sunggyu hyung, dia pasti sedang ada masalah” baiklah aku memang sangat terkejut dengan sikap Sunggyu hyung tadi. Bagaimana dia bisa bersikap sekasar itu pada Key?

“eoh, aku sudah memaafkannya” ujar Kibum

“Gomawo” ujarku lalu memeluknya, setidaknya masalah pertama selesai. Tinggal setelah ini bagaimana membuat mood Sunggyu hyung kembali baik.

“eum,, sudah malam, bagaimana kalau aku antar pulang?”

Dia mengangguk.

“dan kumohon padamu untuk tidak lagi datang keapartmen kami” ujarku pada Key, dia tampak menatapku kecewa. Tapi ini semua demi kebaikan Sunggyu hyung, jujur aku sedikit menyesal berkata kasar padanya tadi.

“wae? Apa kau marah padaku? Atau kau tidak mau hubunganmu dengan Sunggyu hyung kuganggu?”

“annio.. tapi ini semua demi kebaikan kita semua Kibum-ah” ujar Woohyun

“geurae… aku tidak akan datang kesini lagi. Kau puas? Dan.. aku tidak butuh kau antar pulang, kau menyebalkan Nam Woo Hyun” ujar Key dengan nada marah lalu meninggalkanku yang hanya diam dalam keadaan bingung.

End Woo Hyun POV

Sementara itu… Sunggyu tengah duduk di sudut kamar dengan memeluk kedua lututnya. Hatinya sakit, jika omongan Key benar itu artinya…

Bibirnya bergetar sesekali mengatakan ‘gojimal’. Perasaannya saat ini mendadak runtuh, kenapa Woohyun harus mengejar Key dan bukan dirinya? Kenapa Woohyun harus kecewa padanya? Dan bukan Key?

Apakah rasanya akan sesakit ini jika mencintai orang? Sunggyu berfikir agar dirinya diciptakan untuk tidak mencintai orang jika harus menyakitkan seperti ini.

Woohyun kembali memasuki apartemennya, lalu segera berjalan menuju kamar Sunggyu.

Tok Tok Tok…

“Hyung,,, apa aku boleh masuk?” tanya Woohyun

Woohyun menghela nafas setelah cukup lama tidak mendengar jawaban. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk membuka pintu kamar Sunggyu. Tapi…..

“hyung, mianhae… aku tidak bermaksud seperti itu hyung!” ujar Woohyun setelah menerima kenyataan bahwa Sunggyu mengunci kamarnya. Padahal biasanya Sunggyu tidak pernah mengunci kamarnya, kecuali dia sedang marah.

“arraseo… kalau kau tidak memaafkanku,… jaljjayo” ujar Woohyun akhirnya. Lalu dia memutuskan untuk tidur mengingat besok mereka harus berangkat ke Jeju.

*****

Keesokan harinya…

Secara bersamaan ….. CKLEK

Mata keduanya bertemu, namun salah stau diantara mereka segera perpaling dan berjalan lebih dahulu lengkap dengan kopernya.

Yap, hari ini mereka harus berangkat ke pulau Jeju dalam rangka Honeymoon. Tapi sepertinya bukan Honeymoon mengingat mereka sedang dalam sebuah masalah yang cukup rumit.

Bahkan sepanjang perjalanan Sunggyu tak tertarik untuk berbicara dengan Woohyun, jangankan berbicara menjawab pertanyaan saja enggan. Sunggyu benar-benar tak menganggap Woohyun ada, dan hal itu sukses membuat Woohyun uring-uringan sendiri.

@Jeju

Bibir tipis itu hanya sanggup menyumbingkan senyum pahit. Pipinya yang cubby dan menggemaskan itu, kini semakin hari berkurang. Mata sipit indahnya yang biasanya berbinar itu kini terlihat sayu.

Sunggyu sendiri sadar akan postur tubuhnya yang semakin hari semakin ringkik itu.

Beban !

Ya, beban yang ia pikul saat ini benar-benar begitu berat untuknya. Dia ingin membongkar semuanya saat ini juga. Tapi, bagaimana dengan Woohyun??

Selalu itu.. dan hanya itu yang membuatnya seperti sekarang. Hati Sunggyu kini memang harus lebih kuat dibanding dengan yang dulu. Karena, hal besar menantinya. Kebenaran yang akan dia ungkap dan tentu saja mengharuskan dirinya menderita.

Sesekali dia menghela nafas seraya menatap hamparan laut lepas yang entah sejak kapan menjadi pemandangan yang membuatnya sedikit tenang.

“hyung, kajja kita makan siang” ujar seseorang mengintrubsi kegiatan Sunggyu

Sunggyu hanya diam lalu bangkit dari posisinya yang tengah mengamati pantai dari bangku taman yang terletak tak jauh dari pantai.

Woohyun hanya menatap kecewa Sunggyu yang tetap tak meresponnya sama sekali. Mereka hanya menikmati makan siang romantic mereka dalam diam. Ah,, bukan mereka sama sekali tak menikmati makan siang kali ini meski itu sangat romantic.

Otak Woohyun sibuk mencari akal agar Sunggyu tak seperti ini. Sementara Sunggyu sibuk menepis omongan Key semalam.

Setelah selesai makan siang, sunggyu berniat untuk kembali kekamar tapi buru-buru Woohyun menarik tangan Sunggyu.

“singkirkan tanganmu Woohyun-ssi” ujar Sunggyu dingin

“kau masih marah padaku? Geurae minhae”

“ciih… kau lucu sekali, untuk apa kau masih menganggapku, bukankah kau sekarang bahagia”

“bahagia?”

“sudahlah sekarang lepaskan tanganmu”

“tidak sebelum kau memaafkanku”

“geurae aku memaafkanmu, puas? Sekarang lepaskan tanganmu”

“Hyung, wae? Ada apa denganmu? Kau tidak biasa semarah ini, apa Key mengatakan sesuatu saat berkunjung semalam?” tanya Woohyun

“ne.. dan hal itu membuatku muak. Aku muak dengan kalian berdua, kau mengatakan kalau kau mencintaiku tapi… itu semua omong kosong. kau tak memperdulikanku kan? Kau hanya memikirkan Key bukan?”

“hyung..”

“aku belum selesai bicara nam woo hyung!”

“seharusnya… seharusnya kau tidak mengatakan mencintaiku jika memang kau tidak mencintaiku. Kau hanya memberiku harapan kosong. Aku membenci kalian berdua… aku membenci key dan aku juga membencimu, Nam Woohyun” ujar Sunggyu seraya menghempas tangan Woohyun dan menyeka air matanya kasar

“apa kau puas membuatku selalu menangis?”

Setelah itu sunggyu melangkahkan kakinya pergi…

“AKU MENCINTAIMU, KIM SUNG GYU” teriak Woohyun, beruntung tempat ini adalah privat room jadi dia tak perlu menjadi pusat perhatian semua orang

Sontak Sunggyu menghentikan langkahnya

Hatinya berdesir setiap Woohyun mengatakan itu rasanya sungguh indah.

Woohyun menghapus jarak mereka lalu memeluk Sunggyu erat “kumohon jangan membenciku hyung, aku tau aku brengsek. Tapi aku tidak pernah bohong jika aku mencintaimu” ujar Woohyun

Sunggyu menangis sejadi-jadinya. Bukankah disini Woohyun hanya menjadi pihak yang tida tahu permasalahan yang sebenarnya? Ya, seharusnya Sunggyu memaklumi sifat Woohyun yang lebih membela key karena dia tahu key sengaja membuat hubungan mereka renggang.

Tapi, dia terlanjur sakit hati… kita otaknya kembali mengingat kata-kata key bahwa “tapi bagaimana kalau aku mengatakan jika Woohyun pernah tidur denganku?”

“aku takut Woohyun-ah” ujar sunggyu di sela-sela tangisannya

“aku disini hyung, geokjongmal, apa yang kau takuti hum?” ujar Woohyun lembut seraya membelai surai halus sunggyu

Sunggyu melepas pelukan Woohyun lalu menatapnya lekat “key hamil”

Mata Woohyun terbelalak “nde?”

“kau tidak tau?” tanya Sunggyu heran, bukankah seharusnya semalam key mengatakan jika dia hamil anak Woohyun, dan bukankah tujuan key datang dan mengacau semalam adalah mengatakan jika dia hamil anak Woohyun?

“dia hamil anakmu Woohyun-ah”

“a-anakku?” pekik Woohyun tak kalah terkejut

==== TBC ====

Ahahahahahahahahaha (*dicekek readers…
Apa lama ? mianhae… author udah janji publish FF ini hari ini, jadi eotthe???

Haaaa… bikin gemes gak??
Hari ini author lembur looh…
 soalnya ada yang ngamcem mau ngrusuh Wall klok misal gak cepet di selesain!! (*ngaku siapaaa... wkwkwwkwkwkwk TT,TT

RCL.. jusaeyoooo…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar