Title :
Only Tears (part 5)
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
tidak diketahui
Pairing :
WooGyu
Cast :
-
Nam Woohyun,
-
Kim Sunggyu,
-
Kim Kibum (KEY),
-
Jang Dongwoo,
-
Lee Howon (hoya),
-
Kim Myung Soo (L),
-
Lee Sung Yeol,
-
Lee Jin Ki (Onew)
-
de el el
Note : typooozz bertebaran harap di
maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO
GO…
Akhirnya…
hari yang ditunggu-tunggu tiba…
Pagi
itu keduanya sudah berdiri didepan altar mengcuap janji suci di hadapan
pendeta, dan disaksikan oleh orang-orang terdekat mereka. Rasa haru juga
bahagia tercampur menjadi satu.
“ya,
saya bersedia” itulah yang diucapkan keduanya, sampai akhirnya sebuah ciuman
lembut menjadi penutup janji mereka.
Bahagia?
Yaaa…
sangat bahagia…
Hanya
saja sesuatu yang membuat kebahagiaan mereka terbengkalai.
=======
PART 5 ========
Malam harinya.....
Suasana Ball room megah itu tampak ramai
oleh para tamu undangan yang mulai berdatangan. Namja berparas tampan itu
tampak sibuk dengan para kolega-kolega bisnisanya. Dan hal itu juga di alami
Sunggyu, mengingat keduanya adalah seorang pengusaha muda yang bisa dibilang
SUKSES.
Woohyun tampak mengedarkan pandannya
mencari sosok bersurai caramel yang saat ini resmi menjadi annaenya itu. Tapi
lagi-lagi dia tidak bisa menangkap sosok itu, namja sipit itu benar-benar
membuatnya bingung. sikapnya juga sangat sulit untuk di tebak.
“annyeong,, Nam Woo Hyun-ssi?”
Woohyun menatap namja yang berdiri tidak
jauh darinya itu “YAAA… KAU DATANG!” pekik Woohyun seraya memeluk namja yang
juga sahabatnya saat di masa SMA dulu
“ayolah ini hari bahagiamu bukan? Dimana
annaemu?” tanya namja itu
“entahlah, mungkin dia sedang bersama
teman-temannya” jawab Woohyun
“aah, tidak kusangka kau menikah juga.
Apa dia manis sampai kau menikahinya?”
“lebih dari itu”
“oh iya, kapan kau pulang dari amerika?”
tanya Woohyun
“sekitar 2 bulan lalu”
“nde? 2 bulan? Dan kau tidak menemuiku?
Hebat sekali kau Lee Jin ki-ssi?”
Namja bernama Lee Jinki itu hanya
tertawa “ayolah, kau tau aku sangat sibuk bukan? Lagi pula sangat sulit menemui
seorang presdir muda sepertimu” jawab Jinki
“arraseo” ujar Woohyun,
Lalu mata Woohyun menangkap sosok yang sedari
tadi dicarinya “aah, aku panggilkan dia. Akan kukenalkan padamu, still here ,
eoh?” ujar Woohyun pada Jinki
“arraseo”
Woohyun melangkahkan kaki jenjangnya
menuju segerombolan orang yang tampak bersenda gurau itu.
“hyung aku mencarimu dari tadi” ujar
Woohyun pada Sunggyu
Sunggyu tersenyum “waeyo? aku dari tadi
disini” jawab Sunggyu
“ayo hyung, bergabunglah” ujar Myungsoo
“ah, mian. Tapi apa boleh aku meminjam
Hyung kalian ini sebentar saja?” ujar Woohyun
“dia milikmu hyung” celetuk Sungyeol
“apa maksudmu, memang aku barang?” omel
Sunggyu
“baiklah, aku pergi sebentar” tambahnya
lalu menarik Woohyun pergi dari segerombolan dongsaengnya yang dia yakin
sebentar lagi akan berkata aneh-aneh.
“jadi ada apa?” tanya Sunggyu
“aku ingin mengenalkanmu dengan
sahabatku” jawab Woohyun dan dibalas anggukan dari Sunggyu
“ah itu dia…” Pekik Woohyun
DEG
‘d-di-dia…’
“oh,, bukankah… anda CEO KIM?” ujar
Jinki
“annyeonghasaeyo Lee Jinki-ssi” ujar
Sunggyu
“wuah? Kalian sudah saling mengenal?”
ujar Woohyun
“nde, kami pernah bertemu di mall
beberapa waktu lalu” ujar Jinki
“aah,, geuraeyo”
“jadi bagaimana? Apa kekasihmu yang kau
bangga-banggakan itu lebih baik dari annaeku?” ujar Woohyun dengan nada sedikit
bercanda
“hey, jangan membandingkan kekasihku
pabbo. Bagiku dia istimewa” jawab Jinki
“dan bagiku dia jauh lebih istimewa”
ujar Woohyun meraih pinggang Sunggyu
Did you know? Itu membuat namja sipit ini
mati-matian menahan detak jantungnya dan tertunduk malu.
“arraseo” ujar Jinki mau tak mau harus
mengalah
Dan dibalas kekehan oleh Woohyun.
Dan Setelah acara selesai pasangan baru
itu memutusan untuk pindah ke apartemen baru mereka.
Sunggyu tampak memandang sesekeliling
apartemen barunya. Setidaknya dia merasa nyaman ketika memijakkan kakinya untuk
pertama kali diapartemen milik namja yang berstatus sebagai suami sahnya itu.
“jadi? Diaman kamarku?” tanya Sunggyu
pada Woohyun
“dilantai atas, kajja aku tunjukkan”
ujar Woohyun
SKIP >>>
Sesampainya di depan sebuah pintu
berwarna putih, langkah Woohyun berhenti
“ini kamarmu, dan ini kamarku” ujar
Woohyun menunjuk arah pintu lain yang berada tepat di depannya.
Sunggyu mengangguk paham “geurae,
sepertinya kau harus istirahat hyung, masuklah, aku ambilkan barang-barangmu”
ujar Woohyun
Sunggyu mengangguk “gomawo” dan setelah
itu Woohyun keuar dengan sesekali tersenyum tipis kearah anaenya itu.
Setelah Woohyun keluar Sunggyu terduduk
di sebuah sofa besar yang berada di kamarnya itu. Syaraf otaknya kembali
memikirkan bagaimana dengan keesokan harinya bagaimana dengan rumah tangganya?
Bagaimana dia harus berhadapan dengan Woohyun setiap hari?
Geurae, jika dulu dia masih bisa
mengatasinya karena memang tidak setiap hari bertatap langsung dengan Woohyun.
Tapi sekarang?
“eottokhe woohyun-ah?” gumam Sunggyu
“kenapa harus seperti ini?” lagi-lagi
bibirnya bergetar
Key selingkuh, dan selingkuhan key
adalah teman baik Woohyun. Bukankah ini rumit??
Tapi disisi lain, sebenarnya bukan Onew
yang menjadi selingkuhan Key tapi Woohyun. Karena jauh sebelum Key bertemu
Woohyun dia terlebih dahulu menjalin hubungan dengan onew. Jika ditanya apa Key
mencintai Onew, jawabannya IYA. Lalu kenapa key bisa berselingkuh dengan
Woohyun jika dia mencintai Onew… ?? tentu saja alasannya sama dengan apa yang
dikatakan Dongwoo.
UANG DAN KARIR.
Bisa kalian bayangkan betapa hancurnya
Woohyun? Padahal kepercayaannya terhadap key tak perlu diaragukan lagi.
Keesokan harinya…
Woohyun melangkahkan kakinya menuruni
anak tangga, suara berisikpun terdengar dari arah dapur. Woohyun berusaha
membuka matanya yang sepertinya masih ingin terpejam itu.
“eoh, kau sudah bangun?” tanya seseorang
dengan suara indahnya, yang pasti adalah istrinya.
Woohyun tak menjawab lalu menarik kursi
dimeja makan dan menenggelamkan wajahnya disana. Sementara itu Sunggyu hanya
terkekeh geli melihat tingkah Woohyun yang baru pertama kali dia lihat.
“kalau masih ingin tidur kenapa bangun
eoh?” ujar Sunggyu
“aku ada meeting jam 8 pagi” jawab
Woohyun dengan posisi yang sama. Suaranya juga parau, yeah,,, wajar untuk orang
yang baru bangun tidur.
Sunggyu melirik jam yang maish
menunjukkan pukul 7 pagi, Sunggyu tau jika Woohyun bukan type orang yang suka
terlambat. Dan jika dia terlambat pasti ada sesuatu yang terjadi.
“arraseo, lebih baik kau mandi” ujar
Sunggyu
Woohyun tak menjawab dan malah tidur di
meja makan “hemm,,, katanya ada meeting malah tidur disini” gumam Sunggyu
“yaa,,, irreona” ujar sunggyu
“….” Hanya mengeliat
“irreona palli, cuci mukamu dulu
sajangnim” ujar Sunggyu
“eugh… aku lelah sekali hyung” ujar
Woohyun akhirny
“kenapa tidak minta libur dulu?”
“ini darurat, lagi pual.. bukannya besok
kita ke Pulau Jeju?” ujar Woohyun
Sunggyu hanya mengangguk “kalau begitu
cepat mandi” ujar Sunggyu, dan akhirnya Woohyun bangkit dari duduknya dan
berjalan menaiki tangga.
SKIP >>>
Woohyun tampak kembali menuruni anak
tangga, namun sekarang tampak lebih rapih dan segar.
“hyung” woohyun tampak celingukan
mencari sang anae yang tiba-tiba tidak ada lagi di dapur
“Hyuung eoddie” teriak Woohyun membahana
“YAAA… INI MASIH PAGI JANGAN BERTERIAK
PABBO” balas sunggyu berteriak dari arah lantai atas, setelah itu Woohyun
bernafas lega dia pikir Sunggyu akan kabur dan tidak mau menemuinya lagi.
Selang beberapa saat Sunggyu menuruni
anak tangga “ada apa?”
“bantu aku” ujar Woohyun beraegyo ria
“eh?”
“yaa,,, kau tidak pernah lihat eommamu
kalau pagi bagaimana eoh?”
“apa hubungannya?”
“ayolah hyung… sebagai istri yang baik
harusnya hyung menyiapkan sarapan pagi, menyapa suamimu dengan manis lalu
membantu suamimu merapihkan pakaiannya”
“pertama aku sudah menyiapkan sarapan, kedua
aku sudah menyapamu… dan yaa.. memang kau tidak bisa merapihkan bajumu
sendiri?”
“annio”
Sunggyu tampa menghela nafas “pakaikan
dasiku”
“arraseo… Sajangnim” tidak mau berdebat lebih panjang akhirnya
Sunggyu membantu mengenakan dasi Woohyun, dan hal itu tak Woohyun lewatkan
untuk tak mengamati wajah Sang anae lebih dekat.
‘untuk
sementara… maafkan aku menyakitimu hyung, tapi aku janji akan membuatmu
bahagia’
Sementa jemari Sunggyu sibuk menata dasi
sang suami, kedua tangan kekar Woohyun justru meligkar di pinggang Sunggyu.
“yah… lepaskan Woohyun-ah, kau
mempersulitku”
“tapi aku tidak mau”
“kalau begini bagimana mau selesai eoh?”
“memang itu maksudku”
DEG
Lagi, jantung Sunggyu terasa bekerja
lebih cepat ketika matanya bertemu dengan mata tajam Woohyun yang tengah
menatapnya lebut. Tatapan hangat dan begitu nyaman, hanya saja begitu
menyakitkan untuk dinikmati.
“mianhae geurigo saranghae” ujar Woohyun
Sunggyu tertunduk lalu kembali menatap
Woohyun “Woohyun-ah”
“hum?”
“boleh aku memelukmu?”
Woohyun hanya terkekeh “tentu saja,
kapanpun kau menginginkannya tanpa izin padaku terlebih dahulupun juga aku
tidak akan keberatan”
GREEB
Sunggyu melingkarkan tangannya erat di
leher Woohyun lalu menenggelamkan wajahnya dibahu Woohyun, nyaman…. Aroma tubuh
Woohyunpun dapat tercium melalui indra penciumannya. Rasanya dia benar-benar
tak tega jika Woohyun tau yang sebenarnya.
Woohyun membelai lembut pungguh Sunggyu.
Aneh, kenapa tiba-tiba Sunggyu bersikap begini… biasanya dia paling malu-malu,
mungkin ada sesuatu yang terjadi padanya?
“waeyo?”
“apa ada masalah” tanya Woohyun lagi
setelah sunggyu melepaskan pelukannya
Sunggyu menggeleng “kajja kita sarapan”
ujar Sunggyu, dan dibalas anggukan dari Woohyun. Seandainya Sunggyu bersikap
semanis ini setiap hari pasti Woohyun akan menjadi manusia terbahagia diseluruh
dunia.
****
TING TONG TING TONG
Sunggyu POV
Aku hanya terperanjat ketika sebuah bel
berbunyi. Apakah Woohyun sudah pulang ? tapi dia bru saja berangkat 30 menit yang
lalu, masak iya dia meeting hanya beberapa menit saja.
aku bangkit dari sofa meninggalkan TV
yang masih menyala. Aku berjalan malas menuju pintu utama.
CKLEK…
“aigoo,,, kenapa lama sekali eoh?”
“eommonie”
“Woohyun kemana?” Tanya eomma Nam
“itu dia baru saja pergi meeting”
jawabku alakarnya
“nde? Meeting? Aigoo… apa yang anak itu
pikirkan seharusnya dia cuti untuk beberapa hari… bukankah kalian akan pergi
bulan madu besok? Apa kalian belum berkemas sama sekali?”
Aku bingung sendiri menjawab pertanyaan
eomma Nam. “it-itu eomma… woohyun bilang kliennya kali ini dari luar negeri dan
sangat penting jadi dia mau tidak mau harus meeting sekarang atau tidak sama
sekali”
“geurae… igo, eomma bawakan tiket untuk
kalian. Besok pagi eomma dan appa tidak bisa mengantar kalian sampai bandara,
mianhae… lebih baik sekrang eomma bantu berkemas”
Aku hanya terbelalak, eomma tidak boleh
sampai masuk kekamar. Bisa terbongkar
semua jika sampai eomma masuk kekamar.
“apa ini kamar kalian?” Tanya eomma Nam
menunjuk kamar Woohyun, aku hanya mengangguk
“eomma… andwe, jangan masuk kamar”
pekikku begitu eomma akan membuka pintu kamar Woohyun
“wae?”
“i-tu… kamarnyaa… kamarnya sangat
berantakan” aku tersenyum seperti orang bodoh seraya menghalangi eomma Nam
membuka kamar
Eomma nam tampak tersenyum aneh
menatapku “ aiggoo.. kau masih belum membereskan sisa aktivitas kalian semalam
eoh?”
“eh?”
Aktivitas semalam?
“ak-aktivitas ?”
“aigoo,, sudah jangan malu pada eomma,
bagaimana malam pertama kalian? Lancar?”
GLUP…
Aku hanya menelan ludah dan memasang
wajah bodoh. Sungguh aku tidak tau yang dimaksud aktivitas semalam oleh eomma
itu adalah ‘itu’. Sejujurnya tidak ada hal apapun yang terjadi antara kami
berdua semalam.
“n-nde” dengan amat terpaksa aku harus membohongi
eomma
“aigooo… pokoknya sepulang bulan madu
kalian hrus membawa kabar baik eoh?”
“tap-tapi eomma… aku dan Woohyun maish
belum ingin memiliki anak” jawabku
“aahhh,, arraseo!”
“emm.. lalu ini ruangan apa”
Deg.. matilah aku jika eomma membukanya
“itu gudang eomma…” jawabku setengah berteriak
“gudang? Kenapa ditarus disini?”
“y-yeah untuk sementara saja. Lagi pula
kami juga baru saja pindah kesini. Jadi masih banyak barang-barang yang harus
ditata lagi”
Eomma mengangguk faham, lalu berjalan
menuju ruang yang cukup besar nan nyaman. Salah satu ruang favoritku di
apartemen ini.
“eomma mau minum apa?”
“anni,, anjja”
Hanya menghela nafas lalu mengikuti
perintah eomma Nam yang menyuruhku duduk di Sofa besar didekatnya
“wae?”
“apa kau mengenal namja bernama Kim Ki
Bum?”
DEG, lagi … bagaimana eomma Nam bisa
mengenal Kim Kibum??
“n-nde, dia salah satu pegawai di
perusahaan Woohyun” jawabku
“eomma pikir dia sedang mendekati
suamimu chagy… jadi eomma berharap kau awasi dia, arrachi?” bukan eomma… mereka
memang sudah dekat sejak dulu. Apa eomma tidak tau? Seandainya eomma tau.
Tapi, tanpa eomma suruhpun aku akan
tetap mengawasinya. Aku ingin tau kebenarannya. Aku ingin tau seberapa banyak
kebohongan yang key lakukan pada Woohyun.
End Sunggyu POV
*****
Sungjong dan Hoya tengah berjalan
sesekali mengawasi orang yang tak jauh dari mereka. Yap, sebenarnya saat ini
mereka tengah mengikuti seseorang
Flash
Back
Hoya
dan Sungjong saat ini tengah menikmati secangkir kopi panas disebuah coffee
shop di dekat kampus mereka. Memang Hoya masih belum menyelesaikan kuliahnya
yeah mungkin karena terlalu asik bekerja dan sementara dia libur karena sunggyu
cuti untuk pernikahannya diapun memiliki kesempatan untuk kuliah.
“Hyung….
Itu Key hyung” ujar Sungjong
Hoya
menoleh “majyo, sedanga apa dia disini? Bukankah ini jam kerja?” ujar Hoya
Selang
beberapa menit kemudian seseorang datang dan menghampiri Kibum.
“JINKI
HYUNG” pekik Sungjong namun tetap dengan nada lirih
“jinki??
Jinki nugu??” tanya Hoya
“aku
tidak menyangka kalau Key hyug masih berhubungan dengan jinki hyung, tapi
berhubungan juga dengan Woohyun hyung” gumam Sungjong
“yaa..
apa maksudmu?” tanya hoya yang memang tak tahu menahu
“mereka
itu sudah pacaran sejak mereka kuliah hyung yang aku tahu mereka memang saling
mencintai, tapi aku juga syok saat melihat kibum hyung dan Woohyun hyung
sebelum pernikahannya lalu” ujar Sungjong
Hoya
tampak syok “wuaaahh.. hebat sekali dia”
“yaa..
mereka pergi hyung, kajja kita ikuti” ujar Sungjong menarik Hoya untuk
mengikuti kedua namja itu.
End
Flash Back
“aigooo.. menggelikan” gumam Hoya
“eoh,,, aku ingin muntah” ujar Sungjong
seraya menatap mereka berdua yang tengah bermesraan. Di tempat umum pula,
bagaimana kalau Woohyun melihatnya.
“seandainya Woohyun hyung disini” ujar
Hoya
Sungjong manggut-manggut dengan sesekali
menjepret moment menggelikan itu dengan iPhone yang dibalut dengan case
berwarna kuning.
“sedang apa kalian disini?” ujar
seseorang dan sontak membuat mereka berdua tertelonjak kaget
“hwaaaahhh…. Dino hyung, ngagetin” pekik
Sungjong heboh
“aigoo.. Jang Dongwoo aku hampir
jantungan” tutur Hoya, Dongwoo hanya terkekeh
“aku tanya sedang apa kalian disini?
Pakek acara sembunyi-sembunyi seperti teroris pula”
“itu hyung…. Eh kok ilang?” ujar
Sungjong menunjuk dimana Kibum dan Jinki tadi
“apanya yang hilang?”
“bukan apa-apa” ujar Hoya
“eh, sedang apa hyung disini?” tanya
Hoya
“aku dan Woohyun baru saja selesai
meeting di restoran dekat sini lalu mampir kesini membeli sesuatu” ujar Dongwoo
“WOOHYUN HYUNG DISINI?” pekik Sungjong
dan Hoya bersamaan
“aish,,, nggak usah treak-treak juga
kaliiii… memang ada apa sih?” tanya Dongwoo bingung sendiri dengan tingkah
kedua namja dihadapnnya ini
Keduanya hanya menggelengkan kepalanya
“aish,, dasar aneh” cibir Dongwoo
“ah,, kalian disini juga?” ujar Woohyun
“n-nde… hyung kenapa masih kerja
bukannya hyung cuti?” ujar Hoya
“ne,, ini darurat, jadi aku terpaksa
pergi juga” jawab Woohyun
“yasudah kalau begitu aku pulang dulu”
ujar Woohyun akhirnya lalu berjalan menuju tempat parkir
Other side…
Key tampak duduk manis bersama Jinki
kekasihnya disebuah café di Big mall tempat biasanya dia betemu dengan Jinki.
Tapi tiba-tiba matanya terbelalak melihat 3 orang yang begitu dia kenal.
‘Dongwoo,
Sungjong, hoya, gawat… aku harus buru-buru pergi dari sini’
ujar Key dalam hati
Lalu dia tersenyum manis kearah Jinki
“chagy… aku ingin pulang”
“eh? tapi kita belum membeli apapun
chagy? Biasanya kau tidak akan mau di ajak pulang sebelum menenteng tas
belanja”
“pokoknya aku ingin pulang tiba-tiba
moodku gak enak” ujar key
“aah,, arrasseo nae chagya” ujar Jinki
lalu mengikuti Key yang menariknya.
Ditempat parkir…
“Woohyun” ujar jinki saat melihat teman
dekatnya itu dengan jarak yang sedikit jauh tengah membawa beberapa belanjaan
Key hanya terbelalak “chagy ayo pulang”
“sebentar chagy itu ada temanku. Kajja
aku kenalkan”
“annii… dia khan bossku chagy!! aku malu
jika harus bertemu dengannya, apa lagi ini jam kerja, kalau aku diomeli
bagaimana?”
“aigoo… tidak mungkin dia memarahimu”
ujar Jinki
“anni, jebaal kaja pulang” ujar Kibum
Jinki menghela nafas “as you wish baby”
ujar Jinki dan dibalas senyum girang dari Kibum
Sementara itu Woohyun tampak memasukkan
barang belanjaannya, yeah sebenarnya itu semua untuk sunggyu.
Woohyun tampak menoleh kearah mobil yang
baru saja keluar parkir “sepertinya aku kenal mobil itu” gumam Woohyun
Tapi sepertinya Woohyun tak mau ambil
pusing siapakan pemilik mobil itu.
****
Sesampainya diapartemen Woohyun hanya
celingukan mencari Sunggyu karena dia mencium keanehan di apartemennya bersama
Sunggyu.
“hyung, neon eoddiga?” woohyun sedikit
berteriak mengingat apartemennya tidak kecil.
“kemana Sunggyu hyung” gumam Woohyun
lalu dia memutuskan untuk menaikki anak tangga dan mencari keberadaan Sunggyu
diakamarnya.
Woohyun membuka pelan-pelan pintu kamar
Sunggyu, “hyu…” bibir Woohyun terhenti. Sesaat dia menghela nafas dikala dia
melihat sang anae tertidur pulas di Sofa dengan TV yang menyala.
“tertidur disini rupanya” gumam Woohyun
Bibir tebalnya tersumbing sebuah
senyumam. Woohyun menyibakkan rambut Sunggyu yang sedikit menghalangi wajah
manis sunggyu. Berkali-kali Woohyun harus menahan diri untuk tak menyentuh
Sunggyu. Entah karena pervert atau tidak, wajah Sunggyu saat tertidur memang sangat
mengundang nafsu.
“kau terlihat sedikit kurus hyung? Apa
kau diet? Kuaharap jawabannya iya” ujar Woohyun lirih. Akan jauh lebih baik
jika sunggyu kurus karena diet dibanding dikarenakan yang lainnya.
Woohyun tersenyum lalu mengambil selimut
dan menyelimuti tubuh Sunggyu yang meringkuk disofa. Lalu dia memutuskan untuk
keluar dari kamar sunggyu dan berniat untuk membuat sedikit kejutan makan siang
special untuk sangan anae tercinta.
****
Sunggyu menggeliat nyaman dan sesekali
mengerjab-ngerjabkan mata sipitnya. Dia menatap jam tangannya “aish,, berapa
lama aku tidur” gumamnya
“eh?” dia baru sadar bahwa TVnya mati
dan selimut… bukankah dia tidak mengenakan selimut tadi? Yeah seperti yang ada
dipikirannya bahwa ini semua pasti Woohyun yang melakukannya
Sunggyu hanya mendesah sesekali
tersumbing senyum di bibir tipisnya. Lalu dia berjalan menuju kamar mandi guna
membasuh wajahnya yang tampak aneh saat bangun tidur. Menurutnya (*tidak bagi author.. hahahaha #PLAK
Setelah merasa cukup segar, namja sipit
itu berjalan menuju dapur berniat untuk meneguk segelas air putih.
“kau sudah bangun” ujar seorang namja
lengkap dengan senyum mengembangnya yang begitu hangat dan tatapan lembutnya.
Sunggyu hanya mengangguk dan tersenyum
“kenapa tidak membangunkanku?”
“aku tidak tega mengusik tidurmu hyung”
ujar Woohyun
“ah iya, duduklah… aku menyiapkan makan
siang” ujar Woohyun
“hemm… terlihat menarik, apa kau sendiri
yang membuatnya?”
“tentu” jawab Woohyun lalu menarik kursi
didekat sunggyu.
“geuraeee… masitge juseyo” ujar Sunggyu
lengkap dengan aegyonya yang benar-benar menggemaskan itu.
Woohyun hanya tersenyum dan memuji namja
manis itu dalam hati.
_ Malam harinya….
TING TONG…
“eh? siapa datang malam-malam begini?”
gumam Woohyun
“molla” sahut sunggyu yang sibuk
menonton serial drama favoritnya dengan sesekali memasukkan popcorn kemulutnya.
Woohyun yang tadinya sibuk mengotak atik
laptopnyapun beranjak membuka pintu, dengan malas dia membuka pintu
apartemennya.
Dan …
“annyeong chagy, bogoshipoyo!!” namja
bermata kucing itu lantas berhambur kepelukan Woohyun. Sementara Woohyun hanya
terdiam membeku.
“k-kenapa kau bisa tau apartemenku?”
tanya Woohyun
“wae? Apa kau tidak merindukanku?” tanya
key
“anni.. bukan begitu aku…”
“aah,,, diaman Sunggyu hyung?” tanya Key
dengan seenak jidat memasuki apartmen Woohyun tanpa menunggu dipersilahkan
terlebih dahulu.
Sementara Sunggyu yang tadinya sedang
bersantai di ruang keluarga yang berada di lantai atas tertarik untuk menuruni
anak tangga apartemennya merasa ada keributan di ruang tamu.
DEG…
Sunggyu POV
Wae? Wae? Wae?
Jujur, aku tidak mengharapkan
kehadirannya saat ini, aku benar-benar muak dengannya. Apa kata-kataku begitu
kasar sekarang? Ne, jujur aku tidak pernah sebenci ini dengan orang.
Tapi, dia sendiri yang membuatku untuk
benci kepadanya. Kenapa dia harus tega menghianati kepercayaan orang yang
kucintai? Kenapa Kibum Harus menghianati Woohyun? Seandainya dia juga mencintai
Woohyun sepertiku, aku tidak akan keberatan melepaskan Woohyun padanya. (*maldo andwe,, saya akan demo klok mimy gyu
melepaskan didy hyung… TT,TT
Dan sekarang, lagi-lagi aku harus
menahan rasa sakit yang begitu menyiksaku melihatnya tengah tersenyum licik
dengan memeluk lengan Woohyun.
“kibum-ssi” ujarku dengan tersenyum yang
sekuat tenaga kubuat
“annyeonghasaeyo, Sunggyu hyung”
“ah, kibum-ah. Tapi untuk apa kau
kesini?” tanya Woohyun
“aku merindukanmu chagy” ujar Kibum,
cih… setelah kau bermesraan dengan namja lain masih bisa mengatakan hal ini
pada Woohyun. Penjilat.
“ah selain itu aku juga ingin bicara
dengan sunggyu hyung, bolehkan?” ujar Kibum
“geurae, kalau begitu kalian bicara saja
aku akan buatkan teh hangat” ujar Woohyun lalu meninggalkan kami berdua duduk
dalam diam.
“heemmh,, aku tau kau sangat membenciku
saat ini” ujar Key
“kalau kau sudah tau untuk apa kau
muncul dihadapanku?” sungguh demi apapun aku benar-benar ingin menghajarnya
“aigoo… aku baru tau, kalau ternyata kau
bisa berbicara semenyebalkan itu” ujar Key
“cih, sudahlah aku tidak ingin
berbasa-basi padamu lagi… sekarang juga aku ingin kau meninggalkan apartemen
kami” ujarku masih berusaha untuk tidak berteriak mengusirnya
“tidak sebelum kau tau jika aku hamil
anak Woohyun” ujar Key
Hamil? Tidak tidak… tidak mungkin, kalau
dia hamilpun tidak mungkin anak Woohyun, tidak mungkin bukan? Ayolah.. Woohyun
bukan namja seperti itu
“ck,,,kau ingin menipuku Kibum-ssi? Itu
tidak berhasil, aku tidak akan percaya padamu, bisa saja itu anak namja lain”
jawabku, mencoba untuk tetap pada pendirianku
“geurae, kalau kau tidak percaya.
Sebenarnya aku juga bingung ini anak siapa, anak Woohyun atau anak Jinki,
karena seingatku aku melakukannya dengan Woohyun terlebih dahulu” ujar Key
“gojimal… Woohyun belum pernah melakukan
hal itu pada siapapun, aku yakin itu. Jangan mencoba berbohong padaku
Kibum-ssi”
“tapi bagaimana kalau aku mengatakan
jika Woohyun pernah tidur denganku?” ujar Key dan hal itu sontak membuatku
membeku
“ommo… jadi uri Woohyunie belum pernah
tidur denganmu? Aigoo… kasihan sekali, tapi kau akan menyesal jika menolaknya
karena dia sangat hebat, apa lagi waktu itu adalah pengalaman pertamaku”
“CUKUPP… KELUAR SEKARANG JUGA… DAN
JANGAN PERNAH MENGINJAKKAN KAKIMU DISINI LAGI… KELUAAAR” aku bersumpah sebentar
lagi air mataku akan keluar, dan aku tidak mau jika namja sialan ini tau aku
menangis. Aku tidak mau di anggap lemah olehnya.
“hyung” ujar Woohyun mengintrubsi kami
berdua
“Woohyunie… sepertinya aku harus pulang”
“wae?? Ada apa hyung?”
“sunggyu hyung mengusirku dia bilang aku
mengganggu kalian” ujar Key dengan berpura-pura menagis. Cih.. sungguh aku
percaya sekarang jika actingnya bagus sekali.
“hyung… kenapa kau mengatakan itu?” oke,
Woohyun marah padaku.
Aku menyeret key “KELUAR” teriakku
mendorongnya keluar apartemenku meski dia menatapku dengan wajah terkejutnya
BRAAK
Aku membanting pintu, lalu berjalan
menuju lantai atas dengan air mata yang mulai mengalir dipipiku.
“HYUUNG,,, APA YANG KAU LAKUKAN EOH? AKU
SAMA SEKALI TIDAK MENYUKAIMU MELAKUKAN HAL ITU?” ujar Woohyun dengan nada
tinggi
“aku tidak perduli kau suka atau tidak,
yang jelas aku tidak mau dia muncul dihadapanku” jawabku tanpa berbalik
“aku kecewa padamu hyung” ujar Woohyun
lalu keluar dari apartemen, baiklah.. dia memang tidak bersungguh-sungguh
mengatakan mencintaiku, lihat??? Dia lebih memilih Kim Kibum dibanding Kim Sung
Gyu
Woohyun POV
“Kibum-ah”
“hikz… Woohyunie, apa salahku?”
“anni,, kau tidak salah. Tolong maafkan
Sunggyu hyung, dia pasti sedang ada masalah” baiklah aku memang sangat terkejut
dengan sikap Sunggyu hyung tadi. Bagaimana dia bisa bersikap sekasar itu pada
Key?
“eoh, aku sudah memaafkannya” ujar Kibum
“Gomawo” ujarku lalu memeluknya,
setidaknya masalah pertama selesai. Tinggal setelah ini bagaimana membuat mood
Sunggyu hyung kembali baik.
“eum,, sudah malam, bagaimana kalau aku
antar pulang?”
Dia mengangguk.
“dan kumohon padamu untuk tidak lagi
datang keapartmen kami” ujarku pada Key, dia tampak menatapku kecewa. Tapi ini
semua demi kebaikan Sunggyu hyung, jujur aku sedikit menyesal berkata kasar
padanya tadi.
“wae? Apa kau marah padaku? Atau kau
tidak mau hubunganmu dengan Sunggyu hyung kuganggu?”
“annio.. tapi ini semua demi kebaikan
kita semua Kibum-ah” ujar Woohyun
“geurae… aku tidak akan datang kesini
lagi. Kau puas? Dan.. aku tidak butuh kau antar pulang, kau menyebalkan Nam Woo
Hyun” ujar Key dengan nada marah lalu meninggalkanku yang hanya diam dalam
keadaan bingung.
End Woo Hyun POV
Sementara itu… Sunggyu tengah duduk di
sudut kamar dengan memeluk kedua lututnya. Hatinya sakit, jika omongan Key
benar itu artinya…
Bibirnya bergetar sesekali mengatakan ‘gojimal’. Perasaannya saat ini mendadak
runtuh, kenapa Woohyun harus mengejar Key dan bukan dirinya? Kenapa Woohyun harus
kecewa padanya? Dan bukan Key?
Apakah rasanya akan sesakit ini jika
mencintai orang? Sunggyu berfikir agar dirinya diciptakan untuk tidak mencintai
orang jika harus menyakitkan seperti ini.
Woohyun kembali memasuki apartemennya,
lalu segera berjalan menuju kamar Sunggyu.
Tok Tok Tok…
“Hyung,,, apa aku boleh masuk?” tanya
Woohyun
Woohyun menghela nafas setelah cukup
lama tidak mendengar jawaban. Sampai akhirnya, dia memutuskan untuk membuka
pintu kamar Sunggyu. Tapi…..
“hyung, mianhae… aku tidak bermaksud
seperti itu hyung!” ujar Woohyun setelah menerima kenyataan bahwa Sunggyu
mengunci kamarnya. Padahal biasanya Sunggyu tidak pernah mengunci kamarnya,
kecuali dia sedang marah.
“arraseo… kalau kau tidak memaafkanku,…
jaljjayo” ujar Woohyun akhirnya. Lalu dia memutuskan untuk tidur mengingat
besok mereka harus berangkat ke Jeju.
*****
Keesokan harinya…
Secara bersamaan ….. CKLEK
Mata keduanya bertemu, namun salah stau
diantara mereka segera perpaling dan berjalan lebih dahulu lengkap dengan kopernya.
Yap, hari ini mereka harus berangkat ke
pulau Jeju dalam rangka Honeymoon. Tapi sepertinya bukan Honeymoon mengingat
mereka sedang dalam sebuah masalah yang cukup rumit.
Bahkan sepanjang perjalanan Sunggyu tak
tertarik untuk berbicara dengan Woohyun, jangankan berbicara menjawab
pertanyaan saja enggan. Sunggyu benar-benar tak menganggap Woohyun ada, dan hal
itu sukses membuat Woohyun uring-uringan sendiri.
@Jeju
Bibir tipis itu hanya sanggup
menyumbingkan senyum pahit. Pipinya yang cubby dan menggemaskan itu, kini
semakin hari berkurang. Mata sipit indahnya yang biasanya berbinar itu kini
terlihat sayu.
Sunggyu sendiri sadar akan postur
tubuhnya yang semakin hari semakin ringkik itu.
Beban !
Ya, beban yang ia pikul saat ini
benar-benar begitu berat untuknya. Dia ingin membongkar semuanya saat ini juga.
Tapi, bagaimana dengan Woohyun??
Selalu itu.. dan hanya itu yang
membuatnya seperti sekarang. Hati Sunggyu kini memang harus lebih kuat
dibanding dengan yang dulu. Karena, hal besar menantinya. Kebenaran yang akan
dia ungkap dan tentu saja mengharuskan dirinya menderita.
Sesekali dia menghela nafas seraya
menatap hamparan laut lepas yang entah sejak kapan menjadi pemandangan yang
membuatnya sedikit tenang.
“hyung, kajja kita makan siang” ujar
seseorang mengintrubsi kegiatan Sunggyu
Sunggyu hanya diam lalu bangkit dari
posisinya yang tengah mengamati pantai dari bangku taman yang terletak tak jauh
dari pantai.
Woohyun hanya menatap kecewa Sunggyu
yang tetap tak meresponnya sama sekali. Mereka hanya menikmati makan siang
romantic mereka dalam diam. Ah,, bukan mereka sama sekali tak menikmati makan
siang kali ini meski itu sangat romantic.
Otak Woohyun sibuk mencari akal agar
Sunggyu tak seperti ini. Sementara Sunggyu sibuk menepis omongan Key semalam.
Setelah selesai makan siang, sunggyu
berniat untuk kembali kekamar tapi buru-buru Woohyun menarik tangan Sunggyu.
“singkirkan tanganmu Woohyun-ssi” ujar
Sunggyu dingin
“kau masih marah padaku? Geurae minhae”
“ciih… kau lucu sekali, untuk apa kau
masih menganggapku, bukankah kau sekarang bahagia”
“bahagia?”
“sudahlah sekarang lepaskan tanganmu”
“tidak sebelum kau memaafkanku”
“geurae aku memaafkanmu, puas? Sekarang
lepaskan tanganmu”
“Hyung, wae? Ada apa denganmu? Kau tidak
biasa semarah ini, apa Key mengatakan sesuatu saat berkunjung semalam?” tanya
Woohyun
“ne.. dan hal itu membuatku muak. Aku
muak dengan kalian berdua, kau mengatakan kalau kau mencintaiku tapi… itu semua
omong kosong. kau tak memperdulikanku kan? Kau hanya memikirkan Key bukan?”
“hyung..”
“aku belum selesai bicara nam woo
hyung!”
“seharusnya… seharusnya kau tidak
mengatakan mencintaiku jika memang kau tidak mencintaiku. Kau hanya memberiku
harapan kosong. Aku membenci kalian berdua… aku membenci key dan aku juga membencimu,
Nam Woohyun” ujar Sunggyu seraya menghempas tangan Woohyun dan menyeka air
matanya kasar
“apa kau puas membuatku selalu
menangis?”
Setelah itu sunggyu melangkahkan kakinya
pergi…
“AKU MENCINTAIMU, KIM SUNG GYU” teriak
Woohyun, beruntung tempat ini adalah privat room jadi dia tak perlu menjadi
pusat perhatian semua orang
Sontak Sunggyu menghentikan langkahnya
Hatinya berdesir setiap Woohyun
mengatakan itu rasanya sungguh indah.
Woohyun menghapus jarak mereka lalu
memeluk Sunggyu erat “kumohon jangan membenciku hyung, aku tau aku brengsek.
Tapi aku tidak pernah bohong jika aku mencintaimu” ujar Woohyun
Sunggyu menangis sejadi-jadinya.
Bukankah disini Woohyun hanya menjadi pihak yang tida tahu permasalahan yang
sebenarnya? Ya, seharusnya Sunggyu memaklumi sifat Woohyun yang lebih membela
key karena dia tahu key sengaja membuat hubungan mereka renggang.
Tapi, dia terlanjur sakit hati… kita
otaknya kembali mengingat kata-kata key bahwa “tapi bagaimana kalau aku mengatakan jika Woohyun pernah tidur
denganku?”
“aku takut Woohyun-ah” ujar sunggyu di
sela-sela tangisannya
“aku disini hyung, geokjongmal, apa yang
kau takuti hum?” ujar Woohyun lembut seraya membelai surai halus sunggyu
Sunggyu melepas pelukan Woohyun lalu
menatapnya lekat “key hamil”
Mata Woohyun terbelalak “nde?”
“kau tidak tau?” tanya Sunggyu heran,
bukankah seharusnya semalam key mengatakan jika dia hamil anak Woohyun, dan
bukankah tujuan key datang dan mengacau semalam adalah mengatakan jika dia
hamil anak Woohyun?
“dia hamil anakmu Woohyun-ah”
“a-anakku?” pekik Woohyun tak kalah
terkejut
====
TBC ====
Ahahahahahahahahaha (*dicekek readers…
Apa lama ? mianhae… author udah janji publish FF ini hari ini,
jadi eotthe???
Haaaa… bikin gemes gak??
Hari ini author lembur looh…
soalnya ada yang ngamcem mau ngrusuh Wall klok misal gak cepet di selesain!! (*ngaku siapaaa... wkwkwwkwkwkwk TT,TT
soalnya ada yang ngamcem mau ngrusuh Wall klok misal gak cepet di selesain!! (*ngaku siapaaa... wkwkwwkwkwkwk TT,TT
RCL.. jusaeyoooo…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar