Kamis, 25 Juli 2013

FF (yaoi) Love Is You / Part 1


Title            : Love Is You
Author        : @Kim_Agashi
Genre          : Romance, comedy gagal
Pairing        : WooGyu
Part             : 1 / ?
Cast            : all member Infinite

Note :
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK



Ketika cinta datang maka semua akan berubah. Dan cinta itu bisa datang kapan saja, dimana saja, dan pada siapa saja.

2 orang ini tepatnya…
Mereka terlahir dari kalangan yang berbeda bahkan banyak orang yang mengatakan bawa perbedaan mereka antara bumi dan langit.

Lalu bagimana mereka bisa bersatu? Sekali lagi.. itu semua dikarenakan sebuah cinta yang hadir diantara mereka.

======== LOVE IS YOU ========

Di sebuah perusahaan besar, ternama dan jelas sangat terkenal.
Seorang namja manis berparas menawan dan cukup mempesona bagi setiap orang yang melihatnya.

Semua orang mengaguminya. Hanya saja satu hal yang membuat orang sedikit tak suka padanya. Hal itu terletak pada sifatnya yang tak semanis wajahnya. Tapi sekali lagi, wajahnya benar-benar terlalu manis untuk di benci.

“apa ini?” itulah kata-kata yang keluar dari bibir tipisnya yang begitu menggoda itu.

“laporan? Ck… api itu yang kau sebut dengan lapora eoh?” lagi, kata-kata datar tapi terkesan membunuh itu kembali keluar dari mulutnya.


“m-mianhabnida Sajangnim, saya akan mengulanginya lagi” kali ini orang yang berdiri dihadapn naja manis itu yang berbicara.

“anni, tidak perlu repot-repot mengulanginya. Ambil ini dan jangan kembali ke perusahaan ini lagi”

Sontak, kata-kata terlampau sadis itu berhasil keluar dari bibir manis-nya. Sementara itu namja yang berdiri dengan tertunduk dihadapannya itu kini terbelalak. Jujur, mungkin dia begitu syok dengan perkataan ‘sajangnim’ manis itu.

“saya mohon sajangnim jangan pecat saya, bagaimana nasib anak-anak saya dan istri saya, jika saya dipecat sajangnim” namja itu tampak berlutut sesekali memohon pada atasannya yang terlampau manis juga terlampau sadis itu.

“pergilah sebelum aku benar-benar muak”

“,,,,”

“YAA,,,, KAU DENGAR AKU ATAU TIDAK, EOH?” kali ini nadanya yang lembut tadi berubah menjadi nada yang menyeramkan.

Namja itu hanya menatap atasannya penuh dengan raut ketakutan, lalu dia segera pergi setelah mengambil uang terakhir atau sebut saja pesangon.

KIM SUNG GYU, 25 tahun. PRESDIR muda di sebuah perusahaan ternama “KIM GROUP”. Terlahir dari keluarga Konglomerat, dingin, angkuh, tapi cukup membuat semua orang tersihir akan pesonanya.

“SAJANGNIM…” teriak seseorang yang baru saja memasuki ruangan megah Sunggyu

“mwo?” Tanya sunggyu datar

“gawat” ujar orang itu dengan tatapan yang cukup mencurigakan

****

Seorang namja tampan tengah bersiap dan sesekali bergaya di depan cermin kusamnya.

“kau memang selalu tampan” ujarnya sendiri

Yeah, namja ini memang amat teramat tampan. Mata tajamnya, bibir tebalnya, rahangnya yang tegas serta senyumnya yang sangat mematikan.

Namja tampan ini tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil yang disewanya. Dulu dia dirawat oleh Neneknya, tapi beberapa tahun lalu neneknya meninggal dunia karena mungkin fantor usia. Orang tuanya? Mereka bercerai dan sama sekali tidak perduli pada putranya yang akhirnya terlantar bersama sang nenek itu. Dan akhirnya, Namja tampan ini harus rela membiyayai hidup sendiri dan juga biaya kuliahnya.

TOK TOK TOK…

“aigoo.. pagi-pagi begini siapa sih yang bertamu” gumam namja tampan itu seraya meraih jas hitamnya.

Lalu kaki jenjangnya melangkah dengan pasti menuju pintu apartemen kecilnya yang sangat sederhada itu.

Tapi lagi-lagi langkahnya terhenti, matanya terbelalak begitu orang yang mengetuk pintunya berteriak

“YAA,,, NAM WOO HYUN, AKU TAU KAU DI DALAM” teriak seorang yeoja dari arah luar

“aahhh,, gawat” gumam namja pemilik nama Nam Woohyun itu.

“aku harus kabur” ujar Woohyun kalang kabut sendiri, lalu dia meraih berkas-berkas yang akan dibawanya itu lalu beralih menatap jendela apartemennya

Bibir tebalnya tertarik untuk tersenyum “mianhae, aku kabur lagi” ujarnya dengan kekehan kecil. Lalu dengan sigap dia meloncat melewati jendela apatmennya, beruntung dia tidak tinggal di apartemen yang berada di lantai atas.

NAM WOO HYUN, 24 tahun. Seorang mahasiswa tampan. Terlahir dari kalangan keluarga yang kurang beruntung. Sifatnya Ceria, pekerja keras, baik hati juga ramah tamah. Woohyun juga cukup terkenal di kalangannya karena sifatnya yang easy going itu.

****

“ada apa, gawat apanya?” Tanya Sunggyu masih dengan nada datar

“itu sajangnim… sekertairs Yoon kecelakaan dan sekarang berada di rumasakit” ujar orang itu

“nde? Lalu? Jadwalku?” sungguh demi apapun, bukannya syok karena sekertaris pribadinya masuk rumasakit karea kecelakaan, namja bernama Kim Sunggyu ini justru uring-uringan dengan jadwalnya yang entah bagimana keadaannya.

“aish,,, cari pengganti sekertaris Yoon sekarang juga, urus biaya rumasakitnya. Dan jangn lupa, berikan jadwal baru untukku dan sekertaris baru untukku” ujar sunggyu

“nde? Tap-tapi..”

“sebelum jam makan siang kau harus membawa calon sekertarisku, dan ingat aku tidak menerima alasan apapun” ujar Sunggyu

“a-arraseo” ujar namja bernama lengkap Lee Sungyeol itu.

Setelah itu Sungyeol segera keluar dari ruangan Sunggyu dengan sesekali mendumel kesal

“aigoo,, dasar hamster gendung mata sipit menyebalkan, memangnya mencari sekertaris dalam hitungan jam mudah eoh? Iya kalau sekali dapat sudah benar, kalau tidak bagimana? Aaahhhh… eomma” sungyeol bermonolog sepanjang perjalanannya

“sungyeol-ah tolong kau copy data-data ini eoh?” ujar seseorang

“aigooo,, Lee Howon-ssi, kau tidak lihat aku sedang terlanda bad mood, dan sekarang kau menyuruku mengerjakan hal sepele ini? Aku terlalu sibuk untuk hanya mengcopy dokumen ini” ujar sungyeol

“oh ayolaah,,, aku tidak melihatmu sibuk”

“baiklah, kalau begitu kita bertukar tugas bagaimana? Aku bersedia mengejakan semua pekerjaanmu tapi syartnya kau gantikan pekrjanku? Eotthe?” ujar sungyeol tersenyum penuh harapan

“kau serius? Kau mau mengerjakan proposal-proposal yang sembrek itu?”

“tentu”

“jeoha.. apa yang harus aku lakukan?” ujar namja yang bias dipanggil hoya itu antusias, secara setau hoya pekerjaan sungyeol hanya menerima laporan dari marketing lalu menyalurkan ke managemen dan itu tidak sulit baginya, jika dibanding tugasnya yang cukup melelahkan dan meletihkan.

“mencari sekertaris baru untuk PRESDIR KIM SEBELUM JAM MAKAN SIANG, eotthe?” ujar sungyeol

Entah kenapa wajah Hoya mendadak horror. Hoya haya mangap luas syok dengan kata-kata nista yang baru sungyeol ucapkan itu

“aah,, lebih baik aku berkutat didepan komputerku dengan setumpuk dokumen dari pada harus berurusan dengan presdir… hwaaa!! Aku bias mati muda” ujar Hoya lalu kabur entah kemana

Sungyeol hanya menatap Hoya sedih

“kenapa aku diberi cobaan seberat ini GOD… what’s wrong with me”

Setelah itu Sungyeol tak mau lagi untuk sekedar menyia-nyiakan waktu, dia segera berjalan keluar gedung, sebenarnya dia sendiri bingung ingin mencari orang yang kiranya sesuai dengan kriteria sang Presdir manis itu. Memungut dari jalan? Itu akan sungyeol lakukan jika dia ingin mati saat itu juga di tangan hamster manis itu.

BRAAAAk…

“OUCHH…” pekik seseroang yang nyungsep di lantai karena ulah sungyeol yang seperti kesetanan itu.

“mianhae… aku benar-benar… WOO HYUN” ujar sungyeol

“aigoo.. coding! Kau ini kenapa eoh? Aigoo.. buttku” ujar woohyun meringis kesakitan

“apa yang kau lakukan dikantorku?” Tanya sungyeol membantu temannya yang kelewat tampan itu berdiri

“aku ingin melamar pekerjaan, memangnya untuk apa lagi, menemuimu.. ck itu sudah jelas tidak mungkin terjadi” jawab Woohyun

“yaaa,, memang siapa yang berharap kau temui eoh? Ck, kau mau melamar di bagian marketing?”

“nde, kau tidak lihat wajahku yang tampan ini, mereka pasti menerimaku” ujar Woohyun dengan kekuatan super pedenya

Sungyeol hanya mendadak mual mendengar ocehan sahabtnya yang juga kelewat narsis itu.

“ya sudah semoga berhasil, jangan menangis eoh, kalau misalnya kau gagal.. kekekekeke”

“enak saja gagal.. ciih” ujar Woohyun lalu melangkah memasuki gedung bertingkat itu.

Tapi tiba-tiba langkah Sungyeol terhenti.
Sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari keluar gedung kalaupun dia keluar dia tidak tau harus kemana. Tiba-tiba pemikiran TER-konyolnya mulai keluar…

“WOO HYUN-TUNGGU” teriak sungyeol kembali berlari memasuki gedung bertingkat itu guna mengejar teman semasa SMA-ny dulu.

Sungyeol celingukan mencari sosok namja tampan yang baru dia temui beberapa saat lalu, tapi dia benar-benar sudah kehilangan jejak.

“DONG WOO HYUNG” panggil Sungyeol pada seseorang yang dia sebut-sebut bernama Dongwoo itu

Merasa terpanggil namja berbibir eksotis itu menoleh kesumber suara “Sungyeol-ah, waeyo? Kenapa kau disini?” Tanya Dongwoo

“tidak penting aku disini sedang apa dan kenapa aku ada disini hyung, sekarang hidup dan matiku ada ditangan hamster kejam itu” ujar sungyeol

“hee?” dongwoo hanya terbingung-bingung dengan ucapan sunyeol tadi

“sudahlah,,, hyung dimana ruang interview untuk calon pegawai baru?” Tanya Sungyeol to the point

“di lantai 7… di dekat ruangan pujaan hatimu” goda Dongwoo

Oh ayolah ini bukan saatnya menggoda orang JANG, sungyeol hanya merengut kesal.

“dia bukan pujaan hatiku hyung, aku yang pujaan hatinya” jawab sungyeol sebelum akhirnya meninggalkan Dongwoo yang tertawa ala dinonya itu

Setelah berjuang keras, akhirnya Sungyeol berhasil menemukan Woohyun yang tampak duduk santai menunggu gilirannya untuk interview

“oh,, god! nam wo hyung, akhirnya aku menemukanmu” ujar Sungyeol sontak memeluk namja tampan bernama Nam Woohyun itu.

“eh? Kenapa kau ada disini, dan kenapa kau mencariku, aaah.. apa kau merindukanku?” ujar Woohyun

“asih,, jangan bicara lagi, sekarang jawab aku, apa kau mau pekerjaan yang mempunyai gaji tinggi jauh lebih tinggi jika kau diterima menjadi staff marketing nanti?”

“oh, ayolah jangan bertanya seperti itu sekarang siapa yang tidak mau mempunya pekerjaan dengan gaji tinggi” ujar Woohyun

“tapi ini cukup sulit” ujar Sungyeol

“aku suka tantanan kau tau itukan?” ujar woohyun

“jadi kau mau?”

“tentu saja? Memang perkerjaan apa? Tapiii… Jangan bialng kau menyuruhku menjadi gigolo?” ujar Woohyun sontak menatap sungyeol horror

PLETAK

“mana mungkin pabbo”

“yeah, siapa tau. Jadi apa pekerjaanku?” Tanya Woohyun

“kau hanya perlu menjadi sekertaris pribadi Presdir pemimpin perusahaan ini, tugasmu hanya mengurus jadwal dan mengerjakan apapun yang dia minta” ujar Sungyeol

“nde? Hanya itu.. hwahahahha.. ayolah itu sangat mudah” ujar Woohyun

“aigoo.. jangan meremehkan pekerjaan ini, perdir Kim sangat kejam” ujar Sungyeol horror

“ck.. aku tidak percaya” jawab Woohyun

“geurae, kalau begitu bersiaplah… kajja” Sungyeol menarik Woohyun menuju ruangan Sunggyu

Dan sesampainya disana. Mereka tampak pucat begitu mendapati pintu besar itu. Woohyun mulai menerka-nerka jika namja yang ada didalam adalah namja TUA bertubuh gemuk, berkumis tebal, daan hheem… galak. Pasti aan sangat cocok di jodohkan dengan IBU apartemennya yang juga berpostur kuda nil itu.

TOK TOK TOK

“masuk” sahut seseorang dari arah dalam, sungguh suaranya saja lembut, semua orang tidak akan percaya jika namja manis ini memiliki sifat kejam dan sadis. Dan pikiran Woohyun tentang namja dugaannya sirna begitu saja mendnegar suara sang PRESDIR yg katanya sadis itu.

“s-saya, membawa pengganti sekertaris Yoon Sajangnim” ujar Sungyeol

“nde, suruh dia masuk” ujar Sunggyu masih berkutat pada layar laptopnya

Setelah itu sungyeol menyuruh Woohyun masuk “annyeonghaseyo Sajangnim, Nam Woo Hyun ibnida” ujar Woohyun begitu menghadap Sunggyu

Mendengar kata-kata itu sunggyu mendongakkan kepalanya

DEG

Jika ini adalah film anime mungkin sekarang aura sunggyu berwarna pink lalu muncul bunga-bunga disekitarnya, mata sipitnya tampak berbinar.

‘sangat tampan’ itulah yang terlintas diotak Sunggyu

Sungguh demi apapun, namja yang terkenal sangat selektif jika berurusan dengan asmara ini bisa berpikiran demikian. Entah sudah berapa namja yang dia tolak mentah-mentah. Tapi…. Saat ini dia benar-benar jatuh kedalam pesona cinta seorang NAM WOO HYUN

“b-baik, kau sudah boleh bekerja, sungyeol berikan jadwalku untuknya” ujar sunggyu begitu tersadar dari sihir Woohyun yang hanya berupa senyuman mautnya itu.

Sungyeol akhirnya bisa  bernapas lega Karena kemungkinan-kemungkinan buruk yang sempat melintas dipikirannya itu tidak terjadi padanya kali ini.

Sedangkan Woohyun hanya tersenyum bahagia. Pada akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang layak bahkan sesuai dengan angan-angannya. Setidaknya namja tampan ini bisa melunasi biaya kontrakannya yang sudah dia tunggak selama 3 bulan ini dan berakhir menjadi buronan pemilik Kontrakannya. Seperti pagi hari tadi.

“baik Woohyun-ssi mari saya antar ke ruangan anda” ujar sungyeol

Woohyun terkekeh geli, pasalnya sahabat codingnya itu tidak pernah berbicara sopan kepadanya tapi kali ini dia justru berbahasa formal

“nde,sungyeol-ssi gamsahabnida” balas Woohyun

Setelah keduanya keluar dari ruangan Sunggyu, akhirnya Sunggyu bisa bernafas lega.

“aigoo,, ada apa denganku?” gumam Sunggyu

****

“hari ini anda harus pergi meeting dengan Mr. Jung pukul 13.00, lalu pukul 14.00 anda ada janji untuk bertemu dengan Mrs. Yoon…”

Namja manis itu hanya menyimak perkataan Woohyun, anni lebih tepatnya memandangi wajah Woohyun tanpa berkomentar sedikitpun, mata sipitnya tak lepas untuk memperhatikan namja yang ada dihadapannya itu. Bagi sunggyu Woohyun adalah objek yang begitu menarik dibandingkan dengan apapun.

“jadi apa sajangnim sudah jelas?” ujar Woohyun akhirnya, dan tak lupa senyum mematikannya dia layangkan dan sontak membuat sistem peredaran darah Sunggyu bekerja cukup cepat dari biasanya.

Sunggyu hanya mengangguk dengan tampang blo’onnya.

“geurae, kalau begitu sajangnim harus bersiap untuk rapat” ujar Woohyun

“rapat? Jigeum?”

“nde, Kim Sajangnim” ujar Woohyun

“aish,,, kapan jadwalku longgar?” Tanya Sunggyu

“nanti pukul 10 malam” ujar Woohyun

“nde?”

“saya permisi dulu sajangnim” ujar Woohyun akhirnya setelah membungkukkan badannya.

Sepeninggalan Woohyun, Sunggyu hanya mendumel kesal.

“aaaaaaaaaaaaahhh,, apa aku sudah gila??” racau sunggyu sembari mengacak rambut almond miliknya.

Lalu seseorang memasuki ruangnya. Yap, sesosok namja tampan dengan sorot mata tajam yang membuat orang akan membeku jika bertatapan dengannya.

“ada apa hyung?”

“aish… kau lagi, apa kau tidak bisa mengetuk pintu eoh?” omel Sunggyu

“anni” jawab namja tampan itu lalu duduk di kursi yang terletak di depan meja kerja sunggyu

“wae?”

“anni, hanya saja.. aku ingin meminta izin mengajak nae yeol pergi. Boleh kan?” ujar namja yang tak lain tak bukan adalah saudara kandungnya lebih tepatnya adik satu-satunya yang memang saat ini tengah tergila-gila pada salah seorang kepala bagian di staff marketing.

“nde, terserah kau saja. Asal… jangan membuat pekerjaannya berantakan atau aku akan membunuhmu” ujar Sunggyu

“arraseo hyungie” ujar namja tampan bernama Kim Myung Soo itu

Lalu setelah mendapat persetujuan Myungsoo pun keluar dari ruangan Presdir manis nan sadis itu. Tapi sebelum dia melontarkan kata-kata untuk hyung tercintanya itu

“hyung,, tadi siapa?”

“sekertarisku wae?

“menurutku dia cocok denganmu… bagaimana denganmu?”

“mwo?”

“jangan memandanginya terus hyung kalau hyung suka bilang saja. Aku tau dia typemu” ujar Myungsoo

“aish,, yaa… bicara apa kau? Mana mungkin aku suka namja miskin seperti dia” ujar Sunggyu

“jinjja? Kau tidak suka? Aah… arraseo… kalau hyung sampai suka padanya kau harus membelikanku rumah untukku dan sungyeol nanti eoh?” ujar Myungsoo sebelum akhirnya di kabur dari amukan hamster sadis itu.

“aish.. anak itu” gerutu Sunggyu

_Other Side

Bibir Myungsoo tampak tertarik untuk menyumbingkan senyum saat mata elangnya menatap sesosok orang yang memang sejak tadi dia cari.

“annyeong Sungyeol-ssi”

Sungyeolpun terperanjat..”GM-nim”

Myungsoo hanya tersenyum “kajja ikut aku” ujar Myungsoo

“eh,, tap-tapi… tapi aku sedang ada pekerjaan GM-nim”

“aish,,, sudahlah. Sunggyu hyung tidak akan marah padamu. Lagi pula ada temanmu ini khan yang akan mengerjakan semua ini. Kajja” ujar Myungsoo seenak jidat menarik Sungyeol pergi entah kemana

Sementara itu hoya hanya geleng-geleng melihat Sungyeol yang ditarik paksa oleh atasannya itu. “dasar Myungsoo… cinta sih cinta, tapi ini masih jam kerja… aishh membuatku repot saja. Awas saja kalau pekerjaanku berantakan kulaporkan kau ke Presdir” ujar Hoya sewot sendiri

“sudah jangan marah-marah” ujar seseorang

“hyung…”

“aigoo,,, sini biyar aku bantu” ujar namja berbibir sexy itu

“sungguh hyung… kau benar-benar kepala bagian yang paling bijak sana di kantor ini” ujar hoya

Namja itu hanya terkekeh “geurae… kepala bagian marketing sepertinya memang harus ada dua. Yeah mengingat sungyeol yang akan dibawa kabur oleh GM-nim tampan kita itu”

Hoya terkekeh “majyo… nanti aku traktir makan siang eoh”

“geurae”

****

CKLEEK,,,

BRAAAk,,,

“hwaaah,,, akhirnya aku bisa pulang dengan selamat” gumam Woohyun. Sesekali dia mengintip jendela apartemen kecilnya memastikan bahwa sang pemilik apartemen tidak melihatnya pulang.

Tapi

“eheem… mencari siapa Nam Woohyun-ssi?” Tanya seseorang

“kuda nil galak yang selalu mengejar-ngejarku” ujar Woohyun masih dengan posisi mengintip jendelanya.

Tiba-tiba otak woohyun berputar! Bukankah dia tinggal seorang diri disini? Lalu siapa yang bertanya padanya tadi??

“kudanil nugu?”

Bahkan suaranya familiar…dengan was-was woohyun menoleh kebelakang

“HWAAAAAAAAAAAAAAA.. KUDA NIL”

“KUDA NIL? YAAA…. NAM WOO HYUNG”

“m-maksudku,, Lee Hyo Min ahjuma… aigoo… kyeoptaaaa” ujar Woohyun

“jangan bertingkah seperti lagi eoh? Tidak akan mempengaruhiku lagi… mana uang yang kau janjikan itu eoh?”

“i-tu… ak-aku belum gajian ahjuma” ujar Woohyun mengeringis

“aku tidak perduli”

“ayolah ahjuma, aku janji akan melunnasinya minggu depan”

“ciih,,, minggu depan minggu depan,, kau pikir aku anak kecil yang bisa dibohongi eoh? Aku tidak mau tau bayar sekarang atau kau masuk penjara”

“HAAAAAAAAAAAAAAAAAA???? ANDWEEEE”

“kalau begitu bayar sekarang juga”

“tapi ahjuma...”

“bisa bayar atau tidak?”

Dengan berat hati Woohyun menggeleng “besok ya ahjuma.. jebaaalll… masak ahjuma tega memenjarakan namja setampan aku?”

“baiklah, kau tida perlu membayar uang kontrakanmu.. aku anggap lunas, eotthe?” ujar ahjuma itu

“eh… jinjja jinjja jinjja?”

BRUKK

“sudah kuduga kau tidak mungkin bisa membayarnya jadi aku dengan baik hati mengemasi semua brang-barangmu… sekarang.. PERGI DARI SINI”

“hwaaaaa… ahjuma andwe… aku mau tidur dimana?”

“bukan urusanku, sekarang kau boleh pergi karena besok penghuni baru kamar ini akan datang”

Dengan berat hati Woohyun membawa koper berisi pakaiannya dan dengan wajah super memelas dia melangkah keluar dari apartemen reyot itu. Dalam hatinya dia bersumpah mengutuk apartemen ini hancur karena sudah tega mengusir dirinya yang tengah kesusahan itu.

***

Woohyun terduduk di halte bus sembari sesekali menghubungi sungyeol. Tapi hasilnya nihil, sepertinya sungyeol memang tidak bisa dihubungi mau kerumahnya tapi ironisnya dia tidak tahu menahu dimana letak rumah sungyeol.

“kenapa tidak sekalian turun hujan atau turun salju saja supaya penderitaanku lengkap” gumam Woohyun kesal sendiri

Uang sepeserpun dia tak punya bagaimana dia mendapat tempat tinggal, dan akhirnya satu-satunya jalan adalah SAUNA.

“baiklah, malam ini aku akan tidur di saunaaa…” ujar Woohyun tersenyum bodoh

Tapi, tiba-tiba ponselnya berbunyi.

“yeobosaeyo” jawab Woohyun

“…”

“eh? n-nuguya?”

“…”

“mwo?? Kim Sunggyu kecelakaan?” pekik Woohyun

“…”

“tap-tapi… kenapa kalian menghubungiku? Aku khan bukan keluarganya” ujar Woohyun terbingung-bingung

“…”

“aah,, arasseo” jawab Woohyun sebelum akhirnya dia menggunakan sisa uangnya untuk sarapan esok, dia gunakan untuk membayar bus menuju Seoul Hospital

Langkah kakinya berjalan menyusuri koridor RS tempat diaman atasannya yang baru tadi pagi dia kenal itu. Dan anehnya kenapa sunggyu meminta pihak RS untuk menghubunginya, yeah memang benar dia asistand pribadi Sunggyu tapi… bagaimana kalau dia disuruh menanggung biaya RS sunggyu… TAMAT lah riwayatnya. Tapi jujur, dia sangat khawatir.

“Kim Sajangnim… gwenchana?” pekik Woohyun begitu mendapati sunggyu terbaring dia sebuah ruang serba putih yang cukup besar

Namja yang terbaring itu hanya menoleh kearah Woohyun “kau datang?”

“aish,, sebenarnya bagaimana sajangnim bisa kecelakaan?” cerocos Woohyun

“sudahlah nanti aku ceritakan, sekarang bawa aku pergi dari sini sebelum eomma dan appaku datang” ujar Sunggyu

“heee???”

“palli…”

“a-arraseo” jawab Woohyun lalu membantu sunggyu berdiri mengingat kakinya dibalut perban

“kita kemana sajangnim?” Tanya Woohyun

“ke apartemenku” ujar Sunggyu

“n-nde”

“tapi… kenapa kau membawa koper?” Tanya Sunggyu

“i-itu… aku”

“ahg,,, sudahlah kita bahas nanti saja, lebih cepat kita pergi dari sini maka itu akan lebih baik” ujar Sunggyu memotong kata-kata Woohyun

Woohyun hanya mengangguk faham.

****

sesampainya di tempat parkir “kau bisa menyetirmobil kan?” Tanya Sunggyu

“nde,,,” jawab Woohyun, yeah sebelumnya dia memang pernah bekerja sebagai supir taxi jadi mudah saja baginya untuk sekedar mengendari mobil.

“geurae,,,” ujar Sunggyu, lalu mereka berhenti di pintu keluar parkir mobil RS itu, dan tidak lama kemudian seorang namja tampan yang Woohyun tau adalah adik kandung sunggyu berhenti dengan sebuah lamborgini hitam didepan mereka

“sebaiknya cepat pergi sebelum kau dinikahkan paksa hyung” ujar Myungsoo tersenyum nista

“sialan kau…” ujar sunggyu lalu memasuki mobil dibantu oleh Woohyun yang masih tak tahu menahu dengan situasi yang dia hadapi saat ini.

“hey,, kalian terlihat cocok,,!! Kali ini aku mendukungmu hyung” ujar Myungsoo sebelum akhirnya pergi dengan mobil lainnya yang juga behenti dibelakang mobil yang myungsoo kendarai tadi

Sunggyu hanya mendumel, sementara Woohyun sudah bersiap melaju menuju apartemen Sunggyu. “dimana apartemen anda?” Tanya Woohyun

“jangan terlalu formal, panggil aku hyung saja” ujar Sunggyu menatap lurus kedepan sebelum akhirnya menyebutkan alamatnya. Well, sebenarnya sunggyu kecelakaan memang dia sengaja.

Disengaja???

Flash Back

“mwo?”

“nde, sepertinya hyung benar-benar akan dipaksa menikah kali ini” ujar Myungsoo

“bilang pada eomma dan appa kalau aku tidak mau menikahi namja itu”

“ayolah hyung, hyung tau sendiri itu tidak akan merubah pemikiran eomma dan appa bukan ?” ujar Myungsoo pada sunggyu

“lalu aku harus bagaimana?”

Myungsoo sedikit berfikir sebelum akhirnya mengicapkan kata-kata nista “hyung bunuh diri saja”

“YAAAAAAA…”

“maksudku bukan sunguh-sungguh hyung”

“maksudmu aku pura-pura gantung diri di kamar mandi atau pura-pura meloncat dari atap gedung atau…”

“bukan.. maksudku bukan begitu”

“lalu?”

“kita buat eomma dan appa merasa bersalah karena memaksamu terlebih dahulu, baru kau bicara pada mereka kalau kau tidak mau menikah dengan Taecheon Hyung” ujar Myungsoo

“aku masih tidak mengerti”

SKIP>>>>

“kau siap hyung?”

“kau yakin aku tidak akan mati?”

“yeah tidak akan hanya akan terasa sedikit menyiksa”

“tapi kalau kakiku patah tanganku patah lalu diamputasi bagaimana?”

“tidak akan, kau sudah memakai pengaman hyung”

“aish,, tapi kau bilang pura-pura bunuh diri tapi kenapa sunguhan”

“aish,,, banyak tanya” omel Myungsoo

Dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya dan demi kelangsungan masa depannya pun… akhirnya

BRAAAKKKK…

Sunggyu menginjak gas mobil sportnya dan berakhir menbrak perbatasan jalan. Jujur Myungsoo sedikit was-was, tapi sebelumnya Myungsoo sudah menyuruh kakaknya itu untuk memakai pelindung. Tapi ironisnya kaki sungyu terjepit dan berakhir dengan patah tulang. Yeah beruntung tak terlalu parah.

End Flash Back

“kenapa kau lakukan itu hyung” pekik Woohyun setelah Sunggyu menceritakan kronologis kejadian

“karena aku ingin seolah-olah aku bunuh diri karena aku tidak mau dijodohkan dengan taecheon” jawab Sunggyu

“tapi itu berbahaya”

“arra”

“kalau kau kenapa-kenapa bagaimana?”

“hanya patah”

“sakitkan?”

“lebih baik dari pada aku menikah dengan taecheon besok” ujar Sunggyu

“besok?”

“ne,, besok aku dipaksa menikah dengannya, makanya aku dan myungso merencanakan hal ini” ujar sunggyu “yeah meski sedikit extrim” tambahnya

Sesampainya disebuah gedung bertingkat, tempat diamana Sunggyu tinggal. Sejak duduk dibangku kuliah baik Myungsoo ataupun Sunggyu memang sepakat untuk tidak tinggal dengan kedua orang tua mereka.

CKEL..

“tapi kenapa hyung menghubungiku aku khan orang baru”

“tapi aku yakin kau orang baik”

Woohyun hanya diam saja toh, yang dia tolong juga atasannya jadi ini termasuk tugasnya juga. Tapi pikiran Woohyun kembali melayang begitu matanya melihat sebuah koper yang dia bawa.

“oh iya,,, kau belum cerita kenapa kau tadi membawa koper”

“a-aku… aku diusir hyung”

“mwo? Diusir dari rumahmu?”

“anni… dari kontrakanku, aku menunggak selama 3 bulan jadi aku diusir” jawab Woohyun lengkap dengan cengiran khasnya

Sunggyu menggut-manggut “kalau begitu tinggallah disini, kau bisa menemaniku disini” ujar sunggyu seraya tersenyum tipis meski sangat tipis

“ta-tapi”

“tenang saja, aku tidak akan memungut biaya, lagi pula kau khan asistanku jadi yeah wajar-wajar saja kalau kau tinggal bersamaku. Dan ditambah sekarang kakiku sedang patah” ujar sunggyu.

Sebenarnya Woohyun mau-mau saja, tapi apakah tidak apa-apa? Bagaimana kalau orang kantor tau? Bukankah itu merusak citra Sunggyu nantinya.

“gwenchana… kaluapun semua orang tau aku tidak perduli” jawab Sunggyu

“dan ingat, jangan pernah membuka pintu untuk tamu. Siapapun itu” ujar sunggyu

“lalu?”

“yasudah anggap saja tidak ada tamu”

“lalu Myungsoo?”

“dia tau kode masuk apartemenku jadi tidak mungkin dia memencet bel” ujar Sunggyu

Woohyun manggut-manggut, dalam hati dia sangat bersyukur karena hari ini dia tidak berakhir di sauna dan akan menjadi gembel sejati. Dan semua itu berkat seseorang yang baru dia kenal beberapa jam yang lalu.

*****

Hari-hari berlalu, selama hampir satu minggu Sunggyu menghilang dan secara otomatis perusahaan dibawah kendali Myungsoo. Beberapa kali Sunggyu mendapat kabar bahwa appanya sakit lantaran memikirkan dirinya tetapi Sunggyu sama sekali tak begeming untuk menjenguk sang appa yang katanya berbaring di rumasakit.

“aigoo,, hyuung! Setelah ini aku minta cuti… asal kau tau jadwalku benar-benar padat, dan hal ini mengacaukan acara pedekate-ku dengan Sungyeollieku” ujar Myungsoo melankolis pada hyung satu-satunya itu

“kau itu niat menlongku atau tidak eoh?”

“tentu saja niat, khan aku lope sama Hyung, kalau hyung dipaksa nikah sama itu namja aku juga gak ikhlas hyung” ujar Myungsoo

“naah.. yasudah kalau kau ikhlas jangan protes” omel Sunggyu duduk santai sembari menikmati cemilannya

Myungsoo hanya manyun bebek. Tidak lama kemudian seseorang memasuki apartemen mewah sunggyu.

“oii hyung…” sapa Myungsoo

“oh.. Myungsoo-ya” sapa Woohyun

“kau darimana saja hyung? Kenapa kau tinggalkan hyungku yang manis ini sendirian?” ujar Myungsoo dengan nada dibuat-buat. Sebenarnya Myungsoo sedang menggoda hyungnya karena dia tau Sunggyu memang menyukai Woohyun.

Secara bukan type sunggyu mengajak orang asing yang baru dia kenal kedalam masalahnya.

“aish jangan ganggu Woohyun dia baru saja belanja memang kau tidak lihat eoh?” oceh Sunggyu sewot sendiri

Myungsoo terkekh “hyuung… apa boleh aku bicara berdua saja denganmu?” Tanya Myungsoo pada Woohyun

Woohyun tersenyum “tentu” ujar Woohyun

Sementara Sunggyu, dalam hati dia tengah mengutuki kebodohan Woohyun dan mengutuki kelicikan myungsoo. Dia hanya menatap myungsoo tajam seolah akan memberikan sebuah kesialan jika Myungsoo berkata aneh-aneh sementa hal itu hanya dibalas seringai licik oleh Myungsoo.

Myungsoo menarik Woohyun kedalam sebuah ruangan yang cukup besar, yeah.. setidaknya mereka diruangan itu hanya berdua saja.

“Hyung”

“mwo?”

“sebenarnya apa hubunganmu dengan Sungyeolie?”

“Lee Sungyeol?”

“eoh”

Entah kenapa Myungsoo bisa berfikiran jika Woohyun memiliki hubungan special dengan Sungyeol. Yeah.. mengingat beberapa kali mendengar Woohyun sedang ber calling-callingan dengan Sungyeol.

“aah,, dia hanya sekedar temanku saja, waeyo?” Tanya Woohyun

“apa kau menyukainya?”

“ne,, suka dalam arti pertemanan, dia baik”

“maksudku lebih dari itu”

Woohyun yang seolah mengerti arah pembicraan Myungsoo sontak menggelengkan kepalanya “tentu saja tidak, kami berdua hany bertemn baik saja, tidak lebih, dia bukan typeku. Mana mungkin aku menyukai anjing herder seperti dia” ujar Woohyun

Myungsoo tersenyum lega “kalau begitu bantu aku mendapatkannya” bisik myungsoo

Woohyun hanya tertawa “arraseo”

“emm… ada satu hal yang perlu kau ketahui”

“nde?”

Myungsoo hanya tersenyum penuh arti “tapi aku tidak akan mengatakannya hyung, mungkin tidak sekarang… aku hanya berpesan padamu untuk melindungi dan menjaga Hyung-ku, dia adalah hyungku satu-satunya jangan sakiti dia” ujar Myungsoo

“tentu saja aku akan menjaganya itu khan memang pekerjaanku” ujar Woohyun

Myungsoo tampak menghela nafas panjang “apa hyung tidak menyukai Sunggyu Hyung?” Tanya Myungsoo dengan wajah berharap-harap cemas

“bukankah aku memang harus menyukainya? Bagaimanapun juga gyu hyung adalah atasanku” ujar Woohyun dengan bodohnya

“arraseo…! Kalau begitu aku pamit pulang eoh” ujar Myungsoo lalu pergi dari apatemen Sunggyu setelah bermpamitan. Namja tampan bernama Nam Woo hyun agaknya kurang mengerti bagaimana maksud dan arah pembicaraan Myungsoo tadi, yaaa… dia sadar akan posisi Woohyun yang hanya sebatas bawahan.

Dan hal itu pula yang membuat Woohyun tak berani berfikiran macam-macam jika tak ingin pekerjaannya hilang dan berakhir di trotoar jalan bersama dengan orang-orang yang jauh kurang beruntung darinya.

“apa yang myungsoo katakana?” Tanya Sunggyu

“hanya menyuruhku menjaga hyung” jawab Woohyun jujur

“jangan pernah dengarkan dia jika dia berbicara aneh-aneh” ujar Sunggyu akhirnya

Woohyun mengambil duduk di samping namja sipit itu, “hyung”

“hmm”

“kenapa hyung memilihku, bukankah hyung baru mengenalku?” Tanya Sunggyu

“bukankah aku sudah mengatakan itu karena kau adalah aistandku?” jawab Sunggyu sebenarnya adalah bohong. Yaaa… sebenarnya dia sendiri bingung kenapa tiba-tiba dia mengucap nama NAM WOO HYUN saat myungsoo beratanya padanya tentang siapa yang akan menemaninya di apartemen rahasianya itu.

“hyung bohong padaku eoh?”

“bohong?”

“nde, sebenarnya hyung memintaku menemanimu disini karena hyung menyukai seseorang kan?”

Sunggyu mendelik kearah namja tampan itu. Dia mulai was-was, jangan-jangan Myungsoo memang berkata aneh-aneh pada Woohyun tadi. Dan kemungkinan terburuknya adalah jika Myungsoo secara terang-terangan mengatakan pantangan dari Sunggyu.

“hyung menyukai…” Woohyun tampak menggantungkan kalimatnya lalu tersenyum kearah Sunggyu. Namja manis itu tampak menatap panic kearah Woohyun

Tidak,
Andwe,
Jangan katakana jika dia tau, bagaimana jika dia menolakku? Bagaimana kalau dia lebih memilih namja bernama Lee Sungyeol itu? Bagaimana jika yang dikatakan Myungsoo bahwa Woohyun dekat dengan Sungyeol itu benar adanya?

======= TBC =======

Annyeong !! saya balik dengan new FF
Bagus gak ??
Aah.. mian yaaah,,, untuk kali ini agak gaje… maklum saya jadi jarang ON, jarang berkutat dengan lapotop juga bwad nulis FF… ini system kebut looh
Kalok bagus yaaah,,, syukurlah

RCS-ny jusaeyooo ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar