Title : Love Is You
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
Romance, comedy gagal
Pairing :
WooGyu
Part :
1 / ?
Cast :
all member Infinite
Note :
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK
Ketika cinta
datang maka semua akan berubah. Dan cinta itu bisa datang kapan saja, dimana
saja, dan pada siapa saja.
2 orang ini
tepatnya…
Mereka terlahir
dari kalangan yang berbeda bahkan banyak orang yang mengatakan bawa perbedaan
mereka antara bumi dan langit.
Lalu bagimana
mereka bisa bersatu? Sekali lagi.. itu semua dikarenakan sebuah cinta yang
hadir diantara mereka.
======== LOVE IS
YOU ========
Di
sebuah perusahaan besar, ternama dan jelas sangat terkenal.
Seorang
namja manis berparas menawan dan cukup mempesona bagi setiap orang yang
melihatnya.
Semua
orang mengaguminya. Hanya saja satu hal yang membuat orang sedikit tak suka
padanya. Hal itu terletak pada sifatnya yang tak semanis wajahnya. Tapi sekali
lagi, wajahnya benar-benar terlalu manis untuk di benci.
“apa
ini?” itulah kata-kata yang keluar dari bibir tipisnya yang begitu menggoda
itu.
“laporan?
Ck… api itu yang kau sebut dengan lapora eoh?” lagi, kata-kata datar tapi
terkesan membunuh itu kembali keluar dari mulutnya.
“m-mianhabnida
Sajangnim, saya akan mengulanginya lagi” kali ini orang yang berdiri dihadapn
naja manis itu yang berbicara.
“anni,
tidak perlu repot-repot mengulanginya. Ambil ini dan jangan kembali ke
perusahaan ini lagi”
Sontak,
kata-kata terlampau sadis itu berhasil keluar dari bibir manis-nya. Sementara
itu namja yang berdiri dengan tertunduk dihadapannya itu kini terbelalak.
Jujur, mungkin dia begitu syok dengan perkataan ‘sajangnim’ manis itu.
“saya
mohon sajangnim jangan pecat saya, bagaimana nasib anak-anak saya dan istri
saya, jika saya dipecat sajangnim” namja itu tampak berlutut sesekali memohon
pada atasannya yang terlampau manis juga terlampau sadis itu.
“pergilah
sebelum aku benar-benar muak”
“,,,,”
“YAA,,,,
KAU DENGAR AKU ATAU TIDAK, EOH?” kali ini nadanya yang lembut tadi berubah
menjadi nada yang menyeramkan.
Namja
itu hanya menatap atasannya penuh dengan raut ketakutan, lalu dia segera pergi
setelah mengambil uang terakhir atau sebut saja pesangon.
KIM
SUNG GYU, 25 tahun. PRESDIR muda di sebuah perusahaan ternama “KIM GROUP”.
Terlahir dari keluarga Konglomerat, dingin, angkuh, tapi cukup membuat semua
orang tersihir akan pesonanya.
“SAJANGNIM…”
teriak seseorang yang baru saja memasuki ruangan megah Sunggyu
“mwo?”
Tanya sunggyu datar
“gawat”
ujar orang itu dengan tatapan yang cukup mencurigakan
****
Seorang
namja tampan tengah bersiap dan sesekali bergaya di depan cermin kusamnya.
“kau
memang selalu tampan” ujarnya sendiri
Yeah,
namja ini memang amat teramat tampan. Mata tajamnya, bibir tebalnya, rahangnya
yang tegas serta senyumnya yang sangat mematikan.
Namja
tampan ini tinggal seorang diri di sebuah apartemen kecil yang disewanya. Dulu
dia dirawat oleh Neneknya, tapi beberapa tahun lalu neneknya meninggal dunia
karena mungkin fantor usia. Orang tuanya? Mereka bercerai dan sama sekali tidak
perduli pada putranya yang akhirnya terlantar bersama sang nenek itu. Dan
akhirnya, Namja tampan ini harus rela membiyayai hidup sendiri dan juga biaya
kuliahnya.
TOK
TOK TOK…
“aigoo..
pagi-pagi begini siapa sih yang bertamu” gumam namja tampan itu seraya meraih
jas hitamnya.
Lalu
kaki jenjangnya melangkah dengan pasti menuju pintu apartemen kecilnya yang
sangat sederhada itu.
Tapi
lagi-lagi langkahnya terhenti, matanya terbelalak begitu orang yang mengetuk
pintunya berteriak
“YAA,,,
NAM WOO HYUN, AKU TAU KAU DI DALAM” teriak seorang yeoja dari arah luar
“aahhh,,
gawat” gumam namja pemilik nama Nam Woohyun itu.
“aku
harus kabur” ujar Woohyun kalang kabut sendiri, lalu dia meraih berkas-berkas
yang akan dibawanya itu lalu beralih menatap jendela apartemennya
Bibir
tebalnya tertarik untuk tersenyum “mianhae, aku kabur lagi” ujarnya dengan
kekehan kecil. Lalu dengan sigap dia meloncat melewati jendela apatmennya,
beruntung dia tidak tinggal di apartemen yang berada di lantai atas.
NAM
WOO HYUN, 24 tahun. Seorang mahasiswa tampan. Terlahir dari kalangan keluarga
yang kurang beruntung. Sifatnya Ceria, pekerja keras, baik hati juga ramah
tamah. Woohyun juga cukup terkenal di kalangannya karena sifatnya yang easy
going itu.
****
“ada
apa, gawat apanya?” Tanya Sunggyu masih dengan nada datar
“itu
sajangnim… sekertairs Yoon kecelakaan dan sekarang berada di rumasakit” ujar
orang itu
“nde?
Lalu? Jadwalku?” sungguh demi apapun, bukannya syok karena sekertaris
pribadinya masuk rumasakit karea kecelakaan, namja bernama Kim Sunggyu ini
justru uring-uringan dengan jadwalnya yang entah bagimana keadaannya.
“aish,,,
cari pengganti sekertaris Yoon sekarang juga, urus biaya rumasakitnya. Dan
jangn lupa, berikan jadwal baru untukku dan sekertaris baru untukku” ujar
sunggyu
“nde?
Tap-tapi..”
“sebelum
jam makan siang kau harus membawa calon sekertarisku, dan ingat aku tidak
menerima alasan apapun” ujar Sunggyu
“a-arraseo”
ujar namja bernama lengkap Lee Sungyeol itu.
Setelah
itu Sungyeol segera keluar dari ruangan Sunggyu dengan sesekali mendumel kesal
“aigoo,,
dasar hamster gendung mata sipit menyebalkan, memangnya mencari sekertaris
dalam hitungan jam mudah eoh? Iya kalau sekali dapat sudah benar, kalau tidak bagimana?
Aaahhhh… eomma” sungyeol bermonolog sepanjang perjalanannya
“sungyeol-ah
tolong kau copy data-data ini eoh?” ujar seseorang
“aigooo,,
Lee Howon-ssi, kau tidak lihat aku sedang terlanda bad mood, dan sekarang kau
menyuruku mengerjakan hal sepele ini? Aku terlalu sibuk untuk hanya mengcopy
dokumen ini” ujar sungyeol
“oh
ayolaah,,, aku tidak melihatmu sibuk”
“baiklah,
kalau begitu kita bertukar tugas bagaimana? Aku bersedia mengejakan semua
pekerjaanmu tapi syartnya kau gantikan pekrjanku? Eotthe?” ujar sungyeol
tersenyum penuh harapan
“kau
serius? Kau mau mengerjakan proposal-proposal yang sembrek itu?”
“tentu”
“jeoha..
apa yang harus aku lakukan?” ujar namja yang bias dipanggil hoya itu antusias,
secara setau hoya pekerjaan sungyeol hanya menerima laporan dari marketing lalu
menyalurkan ke managemen dan itu tidak sulit baginya, jika dibanding tugasnya
yang cukup melelahkan dan meletihkan.
“mencari
sekertaris baru untuk PRESDIR KIM SEBELUM JAM MAKAN SIANG, eotthe?” ujar
sungyeol
Entah
kenapa wajah Hoya mendadak horror. Hoya haya mangap luas syok dengan kata-kata
nista yang baru sungyeol ucapkan itu
“aah,,
lebih baik aku berkutat didepan komputerku dengan setumpuk dokumen dari pada
harus berurusan dengan presdir… hwaaa!! Aku bias mati muda” ujar Hoya lalu
kabur entah kemana
Sungyeol
hanya menatap Hoya sedih
“kenapa
aku diberi cobaan seberat ini GOD… what’s wrong with me”
Setelah
itu Sungyeol tak mau lagi untuk sekedar menyia-nyiakan waktu, dia segera
berjalan keluar gedung, sebenarnya dia sendiri bingung ingin mencari orang yang
kiranya sesuai dengan kriteria sang Presdir manis itu. Memungut dari jalan? Itu
akan sungyeol lakukan jika dia ingin mati saat itu juga di tangan hamster manis
itu.
BRAAAAk…
“OUCHH…”
pekik seseroang yang nyungsep di lantai karena ulah sungyeol yang seperti
kesetanan itu.
“mianhae…
aku benar-benar… WOO HYUN” ujar sungyeol
“aigoo..
coding! Kau ini kenapa eoh? Aigoo.. buttku” ujar woohyun meringis kesakitan
“apa
yang kau lakukan dikantorku?” Tanya sungyeol membantu temannya yang kelewat
tampan itu berdiri
“aku
ingin melamar pekerjaan, memangnya untuk apa lagi, menemuimu.. ck itu sudah
jelas tidak mungkin terjadi” jawab Woohyun
“yaaa,,
memang siapa yang berharap kau temui eoh? Ck, kau mau melamar di bagian
marketing?”
“nde,
kau tidak lihat wajahku yang tampan ini, mereka pasti menerimaku” ujar Woohyun
dengan kekuatan super pedenya
Sungyeol
hanya mendadak mual mendengar ocehan sahabtnya yang juga kelewat narsis itu.
“ya
sudah semoga berhasil, jangan menangis eoh, kalau misalnya kau gagal..
kekekekeke”
“enak
saja gagal.. ciih” ujar Woohyun lalu melangkah memasuki gedung bertingkat itu.
Tapi
tiba-tiba langkah Sungyeol terhenti.
Sudah
tidak ada waktu lagi untuk mencari keluar gedung kalaupun dia keluar dia tidak
tau harus kemana. Tiba-tiba pemikiran TER-konyolnya mulai keluar…
“WOO
HYUN-TUNGGU” teriak sungyeol kembali berlari memasuki gedung bertingkat itu
guna mengejar teman semasa SMA-ny dulu.
Sungyeol
celingukan mencari sosok namja tampan yang baru dia temui beberapa saat lalu,
tapi dia benar-benar sudah kehilangan jejak.
“DONG
WOO HYUNG” panggil Sungyeol pada seseorang yang dia sebut-sebut bernama Dongwoo
itu
Merasa
terpanggil namja berbibir eksotis itu menoleh kesumber suara “Sungyeol-ah,
waeyo? Kenapa kau disini?” Tanya Dongwoo
“tidak
penting aku disini sedang apa dan kenapa aku ada disini hyung, sekarang hidup dan
matiku ada ditangan hamster kejam itu” ujar sungyeol
“hee?”
dongwoo hanya terbingung-bingung dengan ucapan sunyeol tadi
“sudahlah,,,
hyung dimana ruang interview untuk calon pegawai baru?” Tanya Sungyeol to the
point
“di
lantai 7… di dekat ruangan pujaan hatimu” goda Dongwoo
Oh
ayolah ini bukan saatnya menggoda orang JANG, sungyeol hanya merengut kesal.
“dia
bukan pujaan hatiku hyung, aku yang pujaan hatinya” jawab sungyeol sebelum
akhirnya meninggalkan Dongwoo yang tertawa ala dinonya itu
Setelah
berjuang keras, akhirnya Sungyeol berhasil menemukan Woohyun yang tampak duduk
santai menunggu gilirannya untuk interview
“oh,,
god! nam wo hyung, akhirnya aku menemukanmu” ujar Sungyeol sontak memeluk namja
tampan bernama Nam Woohyun itu.
“eh?
Kenapa kau ada disini, dan kenapa kau mencariku, aaah.. apa kau merindukanku?”
ujar Woohyun
“asih,,
jangan bicara lagi, sekarang jawab aku, apa kau mau pekerjaan yang mempunyai
gaji tinggi jauh lebih tinggi jika kau diterima menjadi staff marketing nanti?”
“oh,
ayolah jangan bertanya seperti itu sekarang siapa yang tidak mau mempunya
pekerjaan dengan gaji tinggi” ujar Woohyun
“tapi
ini cukup sulit” ujar Sungyeol
“aku
suka tantanan kau tau itukan?” ujar woohyun
“jadi
kau mau?”
“tentu
saja? Memang perkerjaan apa? Tapiii… Jangan bialng kau menyuruhku menjadi
gigolo?” ujar Woohyun sontak menatap sungyeol horror
PLETAK
“mana
mungkin pabbo”
“yeah,
siapa tau. Jadi apa pekerjaanku?” Tanya Woohyun
“kau
hanya perlu menjadi sekertaris pribadi Presdir pemimpin perusahaan ini, tugasmu
hanya mengurus jadwal dan mengerjakan apapun yang dia minta” ujar Sungyeol
“nde?
Hanya itu.. hwahahahha.. ayolah itu sangat mudah” ujar Woohyun
“aigoo..
jangan meremehkan pekerjaan ini, perdir Kim sangat kejam” ujar Sungyeol horror
“ck..
aku tidak percaya” jawab Woohyun
“geurae,
kalau begitu bersiaplah… kajja” Sungyeol menarik Woohyun menuju ruangan Sunggyu
Dan
sesampainya disana. Mereka tampak pucat begitu mendapati pintu besar itu.
Woohyun mulai menerka-nerka jika namja yang ada didalam adalah namja TUA
bertubuh gemuk, berkumis tebal, daan hheem… galak. Pasti aan sangat cocok di
jodohkan dengan IBU apartemennya yang juga berpostur kuda nil itu.
TOK
TOK TOK
“masuk”
sahut seseorang dari arah dalam, sungguh suaranya saja lembut, semua orang
tidak akan percaya jika namja manis ini memiliki sifat kejam dan sadis. Dan pikiran
Woohyun tentang namja dugaannya sirna begitu saja mendnegar suara sang PRESDIR
yg katanya sadis itu.
“s-saya,
membawa pengganti sekertaris Yoon Sajangnim” ujar Sungyeol
“nde,
suruh dia masuk” ujar Sunggyu masih berkutat pada layar laptopnya
Setelah
itu sungyeol menyuruh Woohyun masuk “annyeonghaseyo Sajangnim, Nam Woo Hyun
ibnida” ujar Woohyun begitu menghadap Sunggyu
Mendengar
kata-kata itu sunggyu mendongakkan kepalanya
DEG
Jika
ini adalah film anime mungkin sekarang aura sunggyu berwarna pink lalu muncul
bunga-bunga disekitarnya, mata sipitnya tampak berbinar.
‘sangat
tampan’ itulah yang terlintas diotak Sunggyu
Sungguh
demi apapun, namja yang terkenal sangat selektif jika berurusan dengan asmara
ini bisa berpikiran demikian. Entah sudah berapa namja yang dia tolak
mentah-mentah. Tapi…. Saat ini dia benar-benar jatuh kedalam pesona cinta
seorang NAM WOO HYUN
“b-baik,
kau sudah boleh bekerja, sungyeol berikan jadwalku untuknya” ujar sunggyu
begitu tersadar dari sihir Woohyun yang hanya berupa senyuman mautnya itu.
Sungyeol
akhirnya bisa bernapas lega Karena
kemungkinan-kemungkinan buruk yang sempat melintas dipikirannya itu tidak
terjadi padanya kali ini.
Sedangkan
Woohyun hanya tersenyum bahagia. Pada akhirnya dia mendapatkan pekerjaan yang
layak bahkan sesuai dengan angan-angannya. Setidaknya namja tampan ini bisa
melunasi biaya kontrakannya yang sudah dia tunggak selama 3 bulan ini dan
berakhir menjadi buronan pemilik Kontrakannya. Seperti pagi hari tadi.
“baik
Woohyun-ssi mari saya antar ke ruangan anda” ujar sungyeol
Woohyun
terkekeh geli, pasalnya sahabat codingnya itu tidak pernah berbicara sopan
kepadanya tapi kali ini dia justru berbahasa formal
“nde,sungyeol-ssi
gamsahabnida” balas Woohyun
Setelah
keduanya keluar dari ruangan Sunggyu, akhirnya Sunggyu bisa bernafas lega.
“aigoo,,
ada apa denganku?” gumam Sunggyu
****
“hari
ini anda harus pergi meeting dengan Mr. Jung pukul 13.00, lalu pukul 14.00 anda
ada janji untuk bertemu dengan Mrs. Yoon…”
Namja
manis itu hanya menyimak perkataan Woohyun, anni lebih tepatnya memandangi
wajah Woohyun tanpa berkomentar sedikitpun, mata sipitnya tak lepas untuk
memperhatikan namja yang ada dihadapannya itu. Bagi sunggyu Woohyun adalah
objek yang begitu menarik dibandingkan dengan apapun.
“jadi
apa sajangnim sudah jelas?” ujar Woohyun akhirnya, dan tak lupa senyum
mematikannya dia layangkan dan sontak membuat sistem peredaran darah Sunggyu
bekerja cukup cepat dari biasanya.
Sunggyu
hanya mengangguk dengan tampang blo’onnya.
“geurae,
kalau begitu sajangnim harus bersiap untuk rapat” ujar Woohyun
“rapat?
Jigeum?”
“nde,
Kim Sajangnim” ujar Woohyun
“aish,,,
kapan jadwalku longgar?” Tanya Sunggyu
“nanti
pukul 10 malam” ujar Woohyun
“nde?”
“saya
permisi dulu sajangnim” ujar Woohyun akhirnya setelah membungkukkan badannya.
Sepeninggalan
Woohyun, Sunggyu hanya mendumel kesal.
“aaaaaaaaaaaaahhh,,
apa aku sudah gila??” racau sunggyu sembari mengacak rambut almond miliknya.
Lalu
seseorang memasuki ruangnya. Yap, sesosok namja tampan dengan sorot mata tajam
yang membuat orang akan membeku jika bertatapan dengannya.
“ada
apa hyung?”
“aish…
kau lagi, apa kau tidak bisa mengetuk pintu eoh?” omel Sunggyu
“anni”
jawab namja tampan itu lalu duduk di kursi yang terletak di depan meja kerja sunggyu
“wae?”
“anni,
hanya saja.. aku ingin meminta izin mengajak nae yeol pergi. Boleh kan?” ujar
namja yang tak lain tak bukan adalah saudara kandungnya lebih tepatnya adik
satu-satunya yang memang saat ini tengah tergila-gila pada salah seorang kepala
bagian di staff marketing.
“nde,
terserah kau saja. Asal… jangan membuat pekerjaannya berantakan atau aku akan
membunuhmu” ujar Sunggyu
“arraseo
hyungie” ujar namja tampan bernama Kim Myung Soo itu
Lalu
setelah mendapat persetujuan Myungsoo pun keluar dari ruangan Presdir manis nan
sadis itu. Tapi sebelum dia melontarkan kata-kata untuk hyung tercintanya itu
“hyung,,
tadi siapa?”
“sekertarisku
wae?
“menurutku
dia cocok denganmu… bagaimana denganmu?”
“mwo?”
“jangan
memandanginya terus hyung kalau hyung suka bilang saja. Aku tau dia typemu”
ujar Myungsoo
“aish,,
yaa… bicara apa kau? Mana mungkin aku suka namja miskin seperti dia” ujar
Sunggyu
“jinjja?
Kau tidak suka? Aah… arraseo… kalau hyung sampai suka padanya kau harus
membelikanku rumah untukku dan sungyeol nanti eoh?” ujar Myungsoo sebelum
akhirnya di kabur dari amukan hamster sadis itu.
“aish..
anak itu” gerutu Sunggyu
_Other
Side
Bibir
Myungsoo tampak tertarik untuk menyumbingkan senyum saat mata elangnya menatap
sesosok orang yang memang sejak tadi dia cari.
“annyeong
Sungyeol-ssi”
Sungyeolpun
terperanjat..”GM-nim”
Myungsoo
hanya tersenyum “kajja ikut aku” ujar Myungsoo
“eh,,
tap-tapi… tapi aku sedang ada pekerjaan GM-nim”
“aish,,,
sudahlah. Sunggyu hyung tidak akan marah padamu. Lagi pula ada temanmu ini khan
yang akan mengerjakan semua ini. Kajja” ujar Myungsoo seenak jidat menarik
Sungyeol pergi entah kemana
Sementara
itu hoya hanya geleng-geleng melihat Sungyeol yang ditarik paksa oleh atasannya
itu. “dasar Myungsoo… cinta sih cinta, tapi ini masih jam kerja… aishh
membuatku repot saja. Awas saja kalau pekerjaanku berantakan kulaporkan kau ke
Presdir” ujar Hoya sewot sendiri
“sudah
jangan marah-marah” ujar seseorang
“hyung…”
“aigoo,,,
sini biyar aku bantu” ujar namja berbibir sexy itu
“sungguh
hyung… kau benar-benar kepala bagian yang paling bijak sana di kantor ini” ujar
hoya
Namja
itu hanya terkekeh “geurae… kepala bagian marketing sepertinya memang harus ada
dua. Yeah mengingat sungyeol yang akan dibawa kabur oleh GM-nim tampan kita
itu”
Hoya
terkekeh “majyo… nanti aku traktir makan siang eoh”
“geurae”
****
CKLEEK,,,
BRAAAk,,,
“hwaaah,,,
akhirnya aku bisa pulang dengan selamat” gumam Woohyun. Sesekali dia mengintip
jendela apartemen kecilnya memastikan bahwa sang pemilik apartemen tidak
melihatnya pulang.
Tapi
“eheem…
mencari siapa Nam Woohyun-ssi?” Tanya seseorang
“kuda
nil galak yang selalu mengejar-ngejarku” ujar Woohyun masih dengan posisi
mengintip jendelanya.
Tiba-tiba
otak woohyun berputar! Bukankah dia tinggal seorang diri disini? Lalu siapa
yang bertanya padanya tadi??
“kudanil
nugu?”
Bahkan
suaranya familiar…dengan was-was woohyun menoleh kebelakang
“HWAAAAAAAAAAAAAAA..
KUDA NIL”
“KUDA
NIL? YAAA…. NAM WOO HYUNG”
“m-maksudku,,
Lee Hyo Min ahjuma… aigoo… kyeoptaaaa” ujar Woohyun
“jangan
bertingkah seperti lagi eoh? Tidak akan mempengaruhiku lagi… mana uang yang kau
janjikan itu eoh?”
“i-tu…
ak-aku belum gajian ahjuma” ujar Woohyun mengeringis
“aku
tidak perduli”
“ayolah
ahjuma, aku janji akan melunnasinya minggu depan”
“ciih,,,
minggu depan minggu depan,, kau pikir aku anak kecil yang bisa dibohongi eoh?
Aku tidak mau tau bayar sekarang atau kau masuk penjara”
“HAAAAAAAAAAAAAAAAAA????
ANDWEEEE”
“kalau
begitu bayar sekarang juga”
“tapi
ahjuma...”
“bisa
bayar atau tidak?”
Dengan
berat hati Woohyun menggeleng “besok ya ahjuma.. jebaaalll… masak ahjuma tega
memenjarakan namja setampan aku?”
“baiklah,
kau tida perlu membayar uang kontrakanmu.. aku anggap lunas, eotthe?” ujar
ahjuma itu
“eh…
jinjja jinjja jinjja?”
BRUKK
“sudah
kuduga kau tidak mungkin bisa membayarnya jadi aku dengan baik hati mengemasi
semua brang-barangmu… sekarang.. PERGI DARI SINI”
“hwaaaaa…
ahjuma andwe… aku mau tidur dimana?”
“bukan
urusanku, sekarang kau boleh pergi karena besok penghuni baru kamar ini akan
datang”
Dengan
berat hati Woohyun membawa koper berisi pakaiannya dan dengan wajah super
memelas dia melangkah keluar dari apartemen reyot itu. Dalam hatinya dia
bersumpah mengutuk apartemen ini hancur karena sudah tega mengusir dirinya yang
tengah kesusahan itu.
***
Woohyun
terduduk di halte bus sembari sesekali menghubungi sungyeol. Tapi hasilnya
nihil, sepertinya sungyeol memang tidak bisa dihubungi mau kerumahnya tapi
ironisnya dia tidak tahu menahu dimana letak rumah sungyeol.
“kenapa
tidak sekalian turun hujan atau turun salju saja supaya penderitaanku lengkap”
gumam Woohyun kesal sendiri
Uang
sepeserpun dia tak punya bagaimana dia mendapat tempat tinggal, dan akhirnya
satu-satunya jalan adalah SAUNA.
“baiklah,
malam ini aku akan tidur di saunaaa…” ujar Woohyun tersenyum bodoh
Tapi,
tiba-tiba ponselnya berbunyi.
“yeobosaeyo”
jawab Woohyun
“…”
“eh?
n-nuguya?”
“…”
“mwo??
Kim Sunggyu kecelakaan?” pekik Woohyun
“…”
“tap-tapi…
kenapa kalian menghubungiku? Aku khan bukan keluarganya” ujar Woohyun
terbingung-bingung
“…”
“aah,,
arasseo” jawab Woohyun sebelum akhirnya dia menggunakan sisa uangnya untuk
sarapan esok, dia gunakan untuk membayar bus menuju Seoul Hospital
Langkah
kakinya berjalan menyusuri koridor RS tempat diaman atasannya yang baru tadi
pagi dia kenal itu. Dan anehnya kenapa sunggyu meminta pihak RS untuk menghubunginya,
yeah memang benar dia asistand pribadi Sunggyu tapi… bagaimana kalau dia
disuruh menanggung biaya RS sunggyu… TAMAT lah riwayatnya. Tapi jujur, dia
sangat khawatir.
“Kim
Sajangnim… gwenchana?” pekik Woohyun begitu mendapati sunggyu terbaring dia
sebuah ruang serba putih yang cukup besar
Namja
yang terbaring itu hanya menoleh kearah Woohyun “kau datang?”
“aish,,
sebenarnya bagaimana sajangnim bisa kecelakaan?” cerocos Woohyun
“sudahlah
nanti aku ceritakan, sekarang bawa aku pergi dari sini sebelum eomma dan appaku
datang” ujar Sunggyu
“heee???”
“palli…”
“a-arraseo”
jawab Woohyun lalu membantu sunggyu berdiri mengingat kakinya dibalut perban
“kita
kemana sajangnim?” Tanya Woohyun
“ke
apartemenku” ujar Sunggyu
“n-nde”
“tapi…
kenapa kau membawa koper?” Tanya Sunggyu
“i-itu…
aku”
“ahg,,,
sudahlah kita bahas nanti saja, lebih cepat kita pergi dari sini maka itu akan
lebih baik” ujar Sunggyu memotong kata-kata Woohyun
Woohyun
hanya mengangguk faham.
****
sesampainya
di tempat parkir “kau bisa menyetirmobil kan?” Tanya Sunggyu
“nde,,,”
jawab Woohyun, yeah sebelumnya dia memang pernah bekerja sebagai supir taxi
jadi mudah saja baginya untuk sekedar mengendari mobil.
“geurae,,,”
ujar Sunggyu, lalu mereka berhenti di pintu keluar parkir mobil RS itu, dan
tidak lama kemudian seorang namja tampan yang Woohyun tau adalah adik kandung
sunggyu berhenti dengan sebuah lamborgini hitam didepan mereka
“sebaiknya
cepat pergi sebelum kau dinikahkan paksa hyung” ujar Myungsoo tersenyum nista
“sialan
kau…” ujar sunggyu lalu memasuki mobil dibantu oleh Woohyun yang masih tak tahu
menahu dengan situasi yang dia hadapi saat ini.
“hey,,
kalian terlihat cocok,,!! Kali ini aku mendukungmu hyung” ujar Myungsoo sebelum
akhirnya pergi dengan mobil lainnya yang juga behenti dibelakang mobil yang
myungsoo kendarai tadi
Sunggyu
hanya mendumel, sementara Woohyun sudah bersiap melaju menuju apartemen
Sunggyu. “dimana apartemen anda?” Tanya Woohyun
“jangan
terlalu formal, panggil aku hyung saja” ujar Sunggyu menatap lurus kedepan
sebelum akhirnya menyebutkan alamatnya. Well, sebenarnya sunggyu kecelakaan
memang dia sengaja.
Disengaja???
Flash Back
“mwo?”
“nde, sepertinya
hyung benar-benar akan dipaksa menikah kali ini” ujar Myungsoo
“bilang pada
eomma dan appa kalau aku tidak mau menikahi namja itu”
“ayolah hyung,
hyung tau sendiri itu tidak akan merubah pemikiran eomma dan appa bukan ?” ujar
Myungsoo pada sunggyu
“lalu aku harus
bagaimana?”
Myungsoo sedikit
berfikir sebelum akhirnya mengicapkan kata-kata nista “hyung bunuh diri saja”
“YAAAAAAA…”
“maksudku bukan
sunguh-sungguh hyung”
“maksudmu aku
pura-pura gantung diri di kamar mandi atau pura-pura meloncat dari atap gedung
atau…”
“bukan..
maksudku bukan begitu”
“lalu?”
“kita buat eomma
dan appa merasa bersalah karena memaksamu terlebih dahulu, baru kau bicara pada
mereka kalau kau tidak mau menikah dengan Taecheon Hyung” ujar Myungsoo
“aku masih tidak
mengerti”
SKIP>>>>
“kau siap
hyung?”
“kau yakin aku
tidak akan mati?”
“yeah tidak akan
hanya akan terasa sedikit menyiksa”
“tapi kalau
kakiku patah tanganku patah lalu diamputasi bagaimana?”
“tidak akan, kau
sudah memakai pengaman hyung”
“aish,, tapi kau
bilang pura-pura bunuh diri tapi kenapa sunguhan”
“aish,,, banyak
tanya” omel Myungsoo
Dengan
mengumpulkan seluruh keberaniannya dan demi kelangsungan masa depannya pun…
akhirnya
BRAAAKKKK…
Sunggyu
menginjak gas mobil sportnya dan berakhir menbrak perbatasan jalan. Jujur
Myungsoo sedikit was-was, tapi sebelumnya Myungsoo sudah menyuruh kakaknya itu
untuk memakai pelindung. Tapi ironisnya kaki sungyu terjepit dan berakhir
dengan patah tulang. Yeah beruntung tak terlalu parah.
End Flash Back
“kenapa
kau lakukan itu hyung” pekik Woohyun setelah Sunggyu menceritakan kronologis
kejadian
“karena
aku ingin seolah-olah aku bunuh diri karena aku tidak mau dijodohkan dengan
taecheon” jawab Sunggyu
“tapi
itu berbahaya”
“arra”
“kalau
kau kenapa-kenapa bagaimana?”
“hanya
patah”
“sakitkan?”
“lebih
baik dari pada aku menikah dengan taecheon besok” ujar Sunggyu
“besok?”
“ne,,
besok aku dipaksa menikah dengannya, makanya aku dan myungso merencanakan hal
ini” ujar sunggyu “yeah meski sedikit extrim” tambahnya
Sesampainya
disebuah gedung bertingkat, tempat diamana Sunggyu tinggal. Sejak duduk
dibangku kuliah baik Myungsoo ataupun Sunggyu memang sepakat untuk tidak tinggal
dengan kedua orang tua mereka.
CKEL..
“tapi
kenapa hyung menghubungiku aku khan orang baru”
“tapi
aku yakin kau orang baik”
Woohyun
hanya diam saja toh, yang dia tolong juga atasannya jadi ini termasuk tugasnya
juga. Tapi pikiran Woohyun kembali melayang begitu matanya melihat sebuah koper
yang dia bawa.
“oh
iya,,, kau belum cerita kenapa kau tadi membawa koper”
“a-aku…
aku diusir hyung”
“mwo?
Diusir dari rumahmu?”
“anni…
dari kontrakanku, aku menunggak selama 3 bulan jadi aku diusir” jawab Woohyun
lengkap dengan cengiran khasnya
Sunggyu
menggut-manggut “kalau begitu tinggallah disini, kau bisa menemaniku disini”
ujar sunggyu seraya tersenyum tipis meski sangat tipis
“ta-tapi”
“tenang
saja, aku tidak akan memungut biaya, lagi pula kau khan asistanku jadi yeah
wajar-wajar saja kalau kau tinggal bersamaku. Dan ditambah sekarang kakiku
sedang patah” ujar sunggyu.
Sebenarnya
Woohyun mau-mau saja, tapi apakah tidak apa-apa? Bagaimana kalau orang kantor
tau? Bukankah itu merusak citra Sunggyu nantinya.
“gwenchana…
kaluapun semua orang tau aku tidak perduli” jawab Sunggyu
“dan
ingat, jangan pernah membuka pintu untuk tamu. Siapapun itu” ujar sunggyu
“lalu?”
“yasudah
anggap saja tidak ada tamu”
“lalu
Myungsoo?”
“dia
tau kode masuk apartemenku jadi tidak mungkin dia memencet bel” ujar Sunggyu
Woohyun
manggut-manggut, dalam hati dia sangat bersyukur karena hari ini dia tidak
berakhir di sauna dan akan menjadi gembel sejati. Dan semua itu berkat
seseorang yang baru dia kenal beberapa jam yang lalu.
*****
Hari-hari
berlalu, selama hampir satu minggu Sunggyu menghilang dan secara otomatis
perusahaan dibawah kendali Myungsoo. Beberapa kali Sunggyu mendapat kabar bahwa
appanya sakit lantaran memikirkan dirinya tetapi Sunggyu sama sekali tak
begeming untuk menjenguk sang appa yang katanya berbaring di rumasakit.
“aigoo,,
hyuung! Setelah ini aku minta cuti… asal kau tau jadwalku benar-benar padat,
dan hal ini mengacaukan acara pedekate-ku dengan Sungyeollieku” ujar Myungsoo
melankolis pada hyung satu-satunya itu
“kau
itu niat menlongku atau tidak eoh?”
“tentu
saja niat, khan aku lope sama Hyung, kalau hyung dipaksa nikah sama itu namja
aku juga gak ikhlas hyung” ujar Myungsoo
“naah..
yasudah kalau kau ikhlas jangan protes” omel Sunggyu duduk santai sembari
menikmati cemilannya
Myungsoo
hanya manyun bebek. Tidak lama kemudian seseorang memasuki apartemen mewah
sunggyu.
“oii
hyung…” sapa Myungsoo
“oh..
Myungsoo-ya” sapa Woohyun
“kau
darimana saja hyung? Kenapa kau tinggalkan hyungku yang manis ini sendirian?”
ujar Myungsoo dengan nada dibuat-buat. Sebenarnya Myungsoo sedang menggoda
hyungnya karena dia tau Sunggyu memang menyukai Woohyun.
Secara
bukan type sunggyu mengajak orang asing yang baru dia kenal kedalam masalahnya.
“aish
jangan ganggu Woohyun dia baru saja belanja memang kau tidak lihat eoh?” oceh
Sunggyu sewot sendiri
Myungsoo
terkekh “hyuung… apa boleh aku bicara berdua saja denganmu?” Tanya Myungsoo
pada Woohyun
Woohyun
tersenyum “tentu” ujar Woohyun
Sementara
Sunggyu, dalam hati dia tengah mengutuki kebodohan Woohyun dan mengutuki
kelicikan myungsoo. Dia hanya menatap myungsoo tajam seolah akan memberikan
sebuah kesialan jika Myungsoo berkata aneh-aneh sementa hal itu hanya dibalas
seringai licik oleh Myungsoo.
Myungsoo
menarik Woohyun kedalam sebuah ruangan yang cukup besar, yeah.. setidaknya
mereka diruangan itu hanya berdua saja.
“Hyung”
“mwo?”
“sebenarnya
apa hubunganmu dengan Sungyeolie?”
“Lee
Sungyeol?”
“eoh”
Entah
kenapa Myungsoo bisa berfikiran jika Woohyun memiliki hubungan special dengan
Sungyeol. Yeah.. mengingat beberapa kali mendengar Woohyun sedang ber
calling-callingan dengan Sungyeol.
“aah,,
dia hanya sekedar temanku saja, waeyo?” Tanya Woohyun
“apa
kau menyukainya?”
“ne,,
suka dalam arti pertemanan, dia baik”
“maksudku
lebih dari itu”
Woohyun
yang seolah mengerti arah pembicraan Myungsoo sontak menggelengkan kepalanya
“tentu saja tidak, kami berdua hany bertemn baik saja, tidak lebih, dia bukan typeku.
Mana mungkin aku menyukai anjing herder seperti dia” ujar Woohyun
Myungsoo
tersenyum lega “kalau begitu bantu aku mendapatkannya” bisik myungsoo
Woohyun
hanya tertawa “arraseo”
“emm…
ada satu hal yang perlu kau ketahui”
“nde?”
Myungsoo
hanya tersenyum penuh arti “tapi aku tidak akan mengatakannya hyung, mungkin
tidak sekarang… aku hanya berpesan padamu untuk melindungi dan menjaga
Hyung-ku, dia adalah hyungku satu-satunya jangan sakiti dia” ujar Myungsoo
“tentu
saja aku akan menjaganya itu khan memang pekerjaanku” ujar Woohyun
Myungsoo
tampak menghela nafas panjang “apa hyung tidak menyukai Sunggyu Hyung?” Tanya
Myungsoo dengan wajah berharap-harap cemas
“bukankah
aku memang harus menyukainya? Bagaimanapun juga gyu hyung adalah atasanku” ujar
Woohyun dengan bodohnya
“arraseo…!
Kalau begitu aku pamit pulang eoh” ujar Myungsoo lalu pergi dari apatemen
Sunggyu setelah bermpamitan. Namja tampan bernama Nam Woo hyun agaknya kurang
mengerti bagaimana maksud dan arah pembicaraan Myungsoo tadi, yaaa… dia sadar
akan posisi Woohyun yang hanya sebatas bawahan.
Dan
hal itu pula yang membuat Woohyun tak berani berfikiran macam-macam jika tak
ingin pekerjaannya hilang dan berakhir di trotoar jalan bersama dengan
orang-orang yang jauh kurang beruntung darinya.
“apa
yang myungsoo katakana?” Tanya Sunggyu
“hanya
menyuruhku menjaga hyung” jawab Woohyun jujur
“jangan
pernah dengarkan dia jika dia berbicara aneh-aneh” ujar Sunggyu akhirnya
Woohyun
mengambil duduk di samping namja sipit itu, “hyung”
“hmm”
“kenapa
hyung memilihku, bukankah hyung baru mengenalku?” Tanya Sunggyu
“bukankah
aku sudah mengatakan itu karena kau adalah aistandku?” jawab Sunggyu sebenarnya
adalah bohong. Yaaa… sebenarnya dia sendiri bingung kenapa tiba-tiba dia
mengucap nama NAM WOO HYUN saat myungsoo beratanya padanya tentang siapa yang
akan menemaninya di apartemen rahasianya itu.
“hyung
bohong padaku eoh?”
“bohong?”
“nde,
sebenarnya hyung memintaku menemanimu disini karena hyung menyukai seseorang
kan?”
Sunggyu
mendelik kearah namja tampan itu. Dia mulai was-was, jangan-jangan Myungsoo
memang berkata aneh-aneh pada Woohyun tadi. Dan kemungkinan terburuknya adalah
jika Myungsoo secara terang-terangan mengatakan pantangan dari Sunggyu.
“hyung
menyukai…” Woohyun tampak menggantungkan kalimatnya lalu tersenyum kearah
Sunggyu. Namja manis itu tampak menatap panic kearah Woohyun
Tidak,
Andwe,
Jangan katakana
jika dia tau, bagaimana jika dia menolakku? Bagaimana kalau dia lebih memilih
namja bernama Lee Sungyeol itu? Bagaimana jika yang dikatakan Myungsoo bahwa
Woohyun dekat dengan Sungyeol itu benar adanya?
======= TBC
=======
Annyeong !! saya balik dengan new FF
Bagus gak ??
Aah.. mian yaaah,,, untuk kali ini
agak gaje… maklum saya jadi jarang ON, jarang berkutat dengan lapotop juga bwad
nulis FF… ini system kebut looh
Kalok bagus yaaah,,, syukurlah
RCS-ny jusaeyooo ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar