Sabtu, 10 Agustus 2013

FF/ WooGyu/ Only Tear [part 6] _ END

Title                 : Only Tears (part 6) END
Author             : @Kim_Agashi
Genre              : tidak diketahui
Pairing             : WooGyu
Cast                 :
-          Nam Woohyun,
-          Kim Sunggyu,
-          Kim Kibum (KEY),
-          Jang Dongwoo,
-          Lee Howon (hoya),
-          Kim Myung Soo (L),
-          Lee Sung Yeol,
-          Lee Jin Ki (Onew)
-          de el el

Note : typooozz bertebaran harap di maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO GO…


Sunggyu melepas pelukan Woohyun lalu menatapnya lekat “key hamil”

Mata Woohyun terbelalak “nde?”

“kau tidak tau?” tanya Sunggyu heran, bukankah seharusnya semalam key mengatakan jika dia hamil anak Woohyun, dan bukankah tujuan key datang dan mengacau semalam adalah mengatakan jika dia hamil anak Woohyun?

“dia hamil anakmu Woohyun-ah”

“a-anakku?” pekik Woohyun tak kalah terkejut



===== Part 6 =====

Sungyu mengangguk

“dia hamil anakku?”

“nde, key bilang dia sedang mengandung anakmu. Dan itu artinya kau harus menikah dengan bukan? Tapi…. Aku masih belum siap jika berpisah denganmu Woohyun-ah” ujar Sunggyu lirih dengan sesekali menunduk

Woohyun tampak Syok “kita harus kembali ke korea sekarang” ujar Woohyun

“n-nde?” Sunggyu tampak bingung bahkan belum genap 1 hari mereka di Jeju, dan sekarang begitu mendengar Key tengah mengandung anaknya Woohyun bergegas kembali ke seoul, apa itu tidak berlebihan?

Woohyun lalu mendial nomor seseor “pesan 2 tiket ke seoul sekarang juga!” ujar Woohyun

“W-Woo-Woohyun-ah, tapi kita baru sampai” ujar Sunggyu hati-hati

“…” Woohyun hanya diam


Sunggyu menghela nafas ‘apa kau begitu bahagia saat ini karena key mengandung anakmu, Woohyun-ah? Apa setelah ini kau juga akan meninggalkanku? Apa aku egois jika aku memintamu untuk tidak minggalkanku?’

Sunggyu hanya menangis dalam diam. Baru beberapa saat lalu hubungan mereka menghangat tapi lagi-lagi dia harus menghadapai kerumitan dalam hubungannya dengan Woohyun.

Dan sekarang suasana berbalik jika saat berangkat Sunggyu yang diam, maka kini Woohyunlah yang diam. Tapi dia diam bukan berarti sedang marah pada Sunggyu.

Sesampainya incheon Airport, Woohyun menggenggam kuat tangan Sunggyu entah kenapa Sunggyu merasa raut wajah Woohyun sangat aneh? Jika di bilang bahagia sepertinya tidak juga, sedih tidak juga. Sorot matanyapun sangat sulit diartikan.

“waeyo?” tanya Sunggyu hati-hati

Namun Woohyun tetap menggenggam erat jemari Sunggyu ‘kenapa Woohyun terlihat aneh?’ batin Sunggyu menatap Woohyun yang masih menatap lurus kedepan

Setelah turun dari pesawat mereka segera masuk ke mobil yang sudah stay disana khusus menjemput pasangan suami istri itu.

“biyar aku sendiri yang membawa mobilnya” ujar Woohyun Singkat

“ye, sajangnim”

Woohyun membuka pintu untuk Sunggyu dan itupun masih dengan sorot mata yang sama, menurutnya benar-benar aneh. Dan tanpa bertanya-tanya lagi Sunggyu hanya menuruti Woohyun.

Sunggyu hanya mengerutkan dahinya, ini kan bukan jalan ke apartemen mereka!
Lalu Woohyun akan membawa mereka kemana?

Bahkan selama perjalanan Woohyun masih diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun pada sang anae yang tampak bingung dengan sikapnya yang benar-benar cukup membuat bingung itu.

“kajja kita turun” ujar Woohyun singkat begitu mobil mewahnya berhenti di sebuah halaman gedung apartemen mewah.

‘apa ini apartemen Key?’

‘Jadi Woohyun ingin segera pulang dari jeju hanya untuk menemui Key?’

Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya Sunggyu? Otaknya sibuk mencerna sikap Woohyun yang benar-benar ajaib itu. Kenapa lagi-lagi dia yang harus menjadi pihak yang tersakiti?

‘andwe gyu, jangan menangis eoh? jangan menangis’

“apa lebih baik aku pulang saja?” tanya Sunggyu ketika dia merasa kakinya tak mampu lagi melangkah mengikuti langkah Woohyun. Rasanya tak akan sanggup jika dia akan melihat moment menyakitkan yang sebentar lagi akan tercipta itu.

Woohyun menghentikan langkahnya, dia membalikkan badannya dan berjalan kearah Sunggyu, lalu dia mengambil tangan Sunggyu. Entah mengapa tanpa woohyun mengatakannya sunggyu seperti tau apa yang dimaksud woohyun.

“a-arraseo, aku akan menemanimu”

Setelah beberapa saat mereka menyusuri koridor apartemen sederhana itu akhirnya Woohyun berhenti di depan sebuah pintu.

Tok Tok Tok Tok

Woohyun mengetuk pintu apartemen itu dengan sedikit kasar, dan tanpa menunggu lama pintu itu tampak dibuka oleh sang pemilik.

CKEL…

“W-Woohyunie?” ujar sang pemilik tampak terkejut

God, benar dugaan Sunggyu jika apartemen ini milik Key. “bukankah kalian ada di jeju?” tanya Key masih dalam keadaan bingung

“aah,, masuklah” ujar Key lalu menarik tangan Woohyun dan menatap sinis Sunggyu.

Baiklah Sunggyu harus menahan hasrat untuk menghajar Key saat itu, tapi dia bahkan sama sekali tidak tega menghajar orang, jangankan orang nyamuk saja dia tidak tega.

Setelah masuk ke apartemen Key Woohyun tampak tak berniat untuk duduk, Sunggyu hanya menyapu pandangannya kesetiap sudut apartemen Key yeah,,, cukup bagus, dari pada apartemennya yang dulu.

Did you know? ini adalah apartemen yang dulunya ditinggali Woohyun sebelum menikan. Dan karena Woohyun tak tega melihat key harus menderita hidup di kontrakan menyedihkan maka Woohyun menyuruhnya tinggal di apartemennya dengan nyama.

“jagiya, waeyo? kenapa kau terlihat aneh eoh…”

PLAK

Mata Sunggyu terbelalak dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. SYOK??? Ya, dia benar-benar terkejut dengan perlakuan Woohyun tadi.

“w-woohyunie… waeyo?” tanya key dengan nada bergetar sembari memegangi pipinya yang terasa panas.

“kau pantas pendapatkannya”

“wae?”

“WAE? KENAPA KAU MENAMPARKU?” teriak key merasa tak terima

“ANAK SIAPA ITU HAAH?” teriak Woohyun

“a-anak?”

“Sunggyu hyung bilang kau hamil anakku, DAN KAU TAU SENDIRI KALAU KITA TIDAK PERNAH MELAKUKAN APAPUN” teriak Woohyun

Key terkejut ‘sial, kenapa aku begitu bodoh mengatakan kalau aku hamil’. Sementara itu Sunggyu masih sibuk mencerna perkataan Woohyun, itu artinya semua yang membebani pikirannya seharian ini tidaklah benar? Jadi anak itu bukan anak Woohyun?

Sekarang Sunggyu tau jika memang semua yang dikatakan key adalah omong kosong. Setidaknya saat ini dia dapat bernapas lega, meski dia tidak tau apa yang akan terjadi nantinya.

“anni,,, ak-aku… aku”

“CUKUP… AKU BENAR-BENAR KECEWA PADAMU KIM KI BUM” terika Woohyun

“selama ini aku sangat percaya pamu Kibum-ah, aku rela menulikan telingaku untuk tidak mendengar omongan-omongan miring tentangmu. Karen aku percaya kau namja yang baik, kau mencintaiku dengan tulus, sekarang…. Aku merasa menjadi namja tebodoh di dunia ini. DAN ITU KARENA KAU”

Key tampak berdecak, dan menyeringai dengan mengusap pipinya kasar “kau memang bodoh Woohyun-ah…”

Woohyun menatap key seolah tidak mempercayai omongan key yang baru keluar dari bibirnya “jadi, jadi kau hanya memanfaatkanku? Jadi kau menjadi kekasihku hanya karena karir dan uang saja? Dan kau tidak benar-benar mencintaiku dengan tulus?”

“kalau itu benar, kenapa?”

“dan jangan bilang jika kau sedang sakit parah itu..”

“nde,,, aku hanya berbohong,,, aku tidak sakit, aku hanya memanfaatkan itu untuk mengikatmu agar kau tidak pergi dariku” ujar Key

“mwo? Kau gila kim ki bum…”

“nde aku memang gila”

Woohyun benar-benar kaget, syok, terkejut… hatinya sakit, bahkan sangat sakit.  “gomawo, Karena sudah membuatku merasakan sakit seperti ini Kim Kibum-ssi”

Tapi tiba-tiba…

“Woohyun-ah, Sunggyu hyung, kalian disini juga?” tanya seseorang yang baru saja memasuki apartemen Key

“Jinki?”

“Jinki-ssi?” pekik Sunggyu

‘ada apa? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa ini akhir dari semuanya?’ batin Sunggyu

“hey,,, kebetulan kalian disini. Kenalkan ini kekasihku Kim Kibum yang kuceritakan waktu itu, bagaimana dia manis bukan, kami juga akan segera menyusul kalian” ujar Jinki seraya memeluk Key yang hanya diam membisu.

“Mwo? Ja-jadi”

“ahh iya,,, sekarang kekasihku sedang mengandung anak kami, usianya sekitar 1 bulan, iya khan chagy, bagaimana dengan kalian….?”

Woohyun hanya tersenyum bodoh. Bagus… dia benar-benar dibutakan oleh sandiwara key selama 2 tahun ini. Bahkan 2 sahabat baik bisa menjalin hubungan dengan 1 namja?? Hebat bukan?

“kalian pasti ada urusan pekerjaan yaa?” tanya jinki

“n-nde” balas Woohyun

Sunggyu yang sadar akan hal itu segera menggenggam jemari Woohyun, mata sayu Sunggyu menatap mata Woohyun yang penuh kemarahan itu. ‘Woohyun ayo kita pulang’ itulah setidaknya yang dikatakan Sunggyu dari sorot matanya

“Jinki-ssi, kami pulang dulu oeh. Sepertinya urusan kami disini juga sudah selesai. Kibum-ssi mianhae mengganggu waktumu” ujar Sunggyu lalu menarik Woohyun segera keluar dari apartemen key setelah berpamitan dengan keduanya

Sesampainya di dalam mobil…

Sunggyu POV

Air mata itu, rasanya perasaanku benar-benar tengah di hujam oleh berbagai macam jarus saat ini.Sungguh aku benci pemandangan ini, kenapa tidak aku saja yang menangis? Kenapa harus Woohyun?

“pabboya” ujar Woohyun

“Woohyun-ah”

Ingin rasa aku meringankan rasa sakitnya “mianhae hyung”

“mianhae karen aku selalu menyakitimu selama ini”

Aku hanya tersenyum dan memhapus air mata itu “sst… gwenchana. Kau tidak salah Woohyun-ah, aku senang jika akhirnya kau tau sendiri jika Key memang seperti itu.” Jawabku

Jemari lembut Woohyun membelai wajahku, rasanya benar-benar nyaman “kau semakin kurus hyung, kau harus banyak makan nde?” ujar Woohyun dengan bibirnya yang mulai tersenyum lembut

“eh.. aku bukan kurus Woohyun-ah, tapi langsing” ujarku mencoba mengalihkan atmosfer

Woohyun terkekeh “tapi aku lebih suka kalau hyung sedikit berisi, menurutku itu sangat sexy” ujar Woohyun tersenyum aneh

Aku hanya menatapnya horror “yaa… pervert”

“hahahahahaha…”

Baiklah, akhirnya dia tertawa lagi. Rasa hangatpun menjalar diseluruh tubuhku.

****

Semua orang tampak menatap tajam kedua namja yang tengah duduk tertunduk tanpa berani membalas tatapan orang yang sedang berbicara kepada mereka.

BRAAK…

Semua orang tertelonjak kaget begitu seseorang tengah menggebrak meja.
Sunggyu dan Woohyun hanya bisa tertunduk. Mereka tak berani menatap keempat orang yang tengah dalam tekanan darah tinggi itu.

“APA YANG KALIAN PIKIRKAN EOH? KENAPA BARU SAMPAI SUDAH KEMBALI?” teriak appa Nam kepada anak dan menantunya itu.


“dan kau Nam Woohyun, kenapa tiba-tiba kau memesan tiket kembali ke-seoul?” tanya appa Nam.

“i-itu appa… ta-tadi, tadi aku mendapat kabar dari kantor… ja-jadi”

“MWO? KANTOR?” pekik appa Nam

“yeobo sudah jangan marah-marah, nanti penyakitmu kambuh lagi” ujar eomma Nam

“geurae.. kalau begitu kalian besok harus berangkat ke Maldives. Dan ingat jangan kembali dengan alasan tidak jelas lagi” kali ini appa Kim yang angkat bicara

“NDE MALDIVES?” pekik Woohyun dan Sunggyu kompak

“sudah jangan protes lagi”

Keduanya hanya mengangguk….

Sampai akhirnya orang tua mereka memutuskan untuk pulang. Woohyun hanya menghela nafas dan menatap Sunggyu yang masih sibuk mengusap wajahnya. Mungkin dia lelah karena menghadapai masalah yang begitu rumit hari ini. Ya, hari ini benar-benar luar biasa… bebagai macam kejutan mereka hadapi.. sampai akhirnya Woohyun mendapati Sunggyu tersenyum.

“jaljjayo” ujar Sunggyu sebelum akhirnya bangkit dari posisinya

“eoh”

Namja bermata sipit itu lantas berjalan menaikki anak tangga lengkap dengan senyum manis yang mengembang dari bibirnya.

“chamkaman”

“ummm,, wae?”

“kau yakin tidak mau tidur satu kamar denganku?” tanya Woohyun

Sunggyu menyipitkan matanya yang sudah sipit itu “mwo?”

Woohyun tersenyum nista “yeah kalau tidak mau yasudah, aku tidak memaksa” ujar Woohyun

Sunggyu lalu membalikkan badannya dan memilih untuk tidak menghiraukan ocehan Woohyun yang pasti akan mengarah pada hal yang tidak-tidak.

****

 “bersenang-senanglah eoh?” ujar eomma Nam pada Woohyun dan Sunggyu

“sesampainya disana jangan memikirkan perusahaan lagi, arraseo?” ujar Appa Nam

“eoh,,, arraseo. Appa juga jaga kesehata” jawab Woohyun

“kau juga Gyu, jangan memikirkan pekerjaan lagi…” ujar appa Kim, Sunggyu mengangguk.

“geurae, sepertinya sebentar lagi pesawat kalian sudah mau berangkat” ujar eomma Kim

“nde… kalau begitu kami pergi dulu, jaga kesehatan eomma dan appa baik-baik eoh?” ujar Sunggyu

“kalian juga hati-hati disana, kalau ada apa-apa kabari eomma dan appa” ujar eomma kim

Setelah berpamitan keduanya segera memasuki pesawat yang akan membawa mereka menuju sebuah Negara yang dijuluki surga dunia itu.

@Maldive

Sunggyu dan Woohyun memasuki sebuah cottage mewah yang memang dipesan khusus oleh orangtua Sunggyu. Tapi begitu mereka memasuki cottage itu… antara kagum dan syok yang dialami Sunggyu. Melihat sebuah Bed berukuran besar dengan taburan bunga mawar merah. ROMANTIS BUKAN??

“i-ige mwoya?” tanya sunggyu pada Woohyun yang sibuk dengan koper-koper mereka

“mungkin orang tuamu memesan paket honey Mood untuk kita” jawab Woohyun santai

“eh? ta-tapi … kita sepakat sesampainya disini akan tidur terpisah bukan?” ujar Sunggyu

“awalnya iya, tapi cottage disini full semua… jadi mau tidak mau aku akan tidur disini” ujar Woohyun

“aish, jangan membohongiku pabbo, aku tidak percaya, tidak mungkin semua full” ujar Sunggyu

“yasudah kalau hyung tidak percaya” ujar Woohyun dengan santainya

“hwaah,,, aku ingin tidur” ujar Woohyun menghempaskan tubuhnya di sofa dengan mata terpejam

Sunggyu hanya menghela nafas lalu bejalan menuju sebuah pintu yang terbuat dari kaca. Wajah manisnya tersenyum begitu mata sipitnya menangkap pemandangan yang begitu indah.

Dia berharap kelak tidak ada lagi masalah yang terjadi.

Sementar itu Woohyun tampak menatap sebuah benda berbentuk persegi yang sedari tadi diabaikan sang pemilik

“Hyung, ponselmu bunyi” ujar Woohyun pada Sunggyu

Sunggyu tampak asik bermain air dari atas tangga cottage. “biyarkan saja, pasti dari Myungsoo bukan? Dia akan sangat berisik” ujar Sunggyu

Woohyun hanya tersenyum lalu membuka ponsel Sunggyu, Woohyun hanya tersenyum geli melihat photo-photo Sunggyu yang terlampau manis itu.

Lalu dia menemuka sebuah folder lain dengan gambar yang cukup mencurigakan. Matanya terbelalak sempurna melihat foto-foto yang terdapat di ponsel Sunggyu.

2 orang yang begitu dia kenal tengah bermesraan. Dan hal itu membuat perasaan Woohyun kembali tergores akan rasa kecewa yang begitu dalam. “kenapa Sunggyu hyung bisa mendapat foto-foto ini” gumam Woohyun

“hyung” Woohyun menatap tajam Sunggyu

“wae?”

“ige mwoya?”

Mata Sunggyu terbelalak menatap ponselnya ‘ah, pabboya… kenapa aku bisa lupa menghapus
Foto-foto itu’ ujar Sunggyu dalam hati

“jadi hyung sudah tau semuanya sejak awal?”

“….” Sunggyu hanya diam

“kenapa kau tidak memberitauku hyung?”

“ak-aku… aku” ujar Sunggyu

“kenapa kau merahasiakan semua ini? Aku pikir kau jujur padaku, aku pikir kau tidak pernah berbohong padaku, tapi… kau membohongiku hyung. Kau sama saja dengan key”

Mata Sunggyu terbelalak

“kalian sama saja. Kalian hanya mebohongiku, kalian tidak tulus mencintaiku” ujar Woohyun

“woohyun-ah… aku tidak bermaksud seperti itu”

“gwenchana, mungkin hyung hanya kasihan padaku bukan? Ck, bahkan kau sudah menolak menikah denganku. Lagi pula bukannya aku yang memaksa hyung agar menikah denganku…” ujar Woohyun seraya berjalan mundur

“anni… annio aku tidak begitu Woohyun-ah, aku”

“cukup hyung..”

Sunggyu berjalan mendekati Woohyun “geurae, kalau itu maumu. Asal kau tau nam Woohyun-ssi, selama ini aku selalu berusaha memberitaumu jika key bukan namja yang baik untukmu, dia hanya memanfaatkanmu. Tapi… TAPI APA? KAU SAMA SEKALI TAK MENDENGARKANKU? KAU SAMA SEKALI TAK MEMBERIKU KESEMPATAN UNTUK MEMBERITAUMU WOOHYUN-AH”

Mata Woohyun terbelalak. Air mata itu, air mata itu mengalir begitu deras. Dan saat itu dada Woohyun berasa dihantam oleh sebuah beton raksasa, rasanya sungguh sesasak dan sakit saat melihat Sunggyu kembali berderai air mata lagi, dan lagi-lagi disebabkan oleh dia sendiri !!!!

Woohyun terdiam seribu bahasa. “hyung..”

“mianhae, karena aku tidak jujur padamu sejak awal” ujar Sunggyu lalu melangkahkan kakinya keluar dari cottage mereka dan pergi entah kemana.

“AAARGGHHH….” Woohyun hanya meremas rambutnya sendiri. Menyesali kebodohannya? Tentu dia menyesal, kenapa dia harus menyakiti Sunggyu lagi? Bahkan disaat perasaan Sunggyu tengah rapuh.

****

Entah sudah berapa lama dia duduk disana. Ditepi pantai yang tenang dengan beberapa orang yang tampak bahagia dengan pasangan mereka masing-masing. Yeah, memang rata-rata mereka yang ada disini adalah pasangan baru layaknya dia dan woohyun, tapi nasibnya tak sebaik mereka…. Namja manis itu hanya terduduk ditepi pantai mengamati matahari yang mulai tenggelam  dengan mata sayu dan air mata yang sudah mengering dipipi mulusnya.

‘dan akhirnya hal yang kutakuti terjadi, kau akan membenciku. Kau akan marah padaku karena hal ini. Tapi kenapa kau harus selalu menyalahkanku? Kenapa kau tidak memberiku kesempatan untuk menjelaskannya?’

Pikiran Sunggyu melayang bersama dengan angin sore itu.

Tanpa dia sadari seseornag tengah memperhatikannya sedari tadi. namja itu hanya tersenyum memperhatikan namja manis bersurai caramel yang benar-benar menggundang setiap orang untuk mendekatinya. Jika diumpamakan namja manis bermata sipit itu bagaikan bunga terindah didunia sehingga membuat setiap lebah terpesona akan kecantikannya.

“are you oke?” tanya seseorang seraya duduk disamping Sunggyu

Sunggyu tersadar dari lamunannya namja manis itu menatap namja asing yang duduk disampingnya “hum” jawab Sunggyu mengangguk dengan senyum tipisnya

“where are you from?” tanya namja tampan berwajah barat itu

“Seoul” jawab Sunggyu singkat

Namja tampan itu tertawa “pantas saja kau sangat manis” ujar namja itu

“eh? kau…”

“nde, aku juga dari seoul. Eommaku orang korea dan appaku orang amerika” ujar namja itu

“ah iya… kita belum berkenalan” ujar Sunggyu, yeah… sunggyu memang type orang yang welcome kepada setiap orang yang ingin dekat dengannya.

“kau bisa memanggilku Denis” ujar namja bernama Denis itu (*jujur saya Cuma tau actor ini dan juga wajahnya memenuhi syarat. Namanya Dennis Joseph O’Neil salah satu actor favorit eommanya author #PLAK

“Kim Sunggyu ibnida” ujar Sunggyu

“aah… Sunggyu-ssi, senang berkenalan dengan anda” ujar denis

Sunggyu terkekeh, Setelah cukup lama mereka berbicara tak terasa waktu sudah bergulir sehingga keadaan pantai sudah gelap

“aah,, aku harus kembali ke cottage, sampai jumpa lagi Denis Hyung” ujar Sunggyu tersenyum manis

“nde, aku berharap bisa bertemu dengamu lagi Sunggyu-ya” ujar Denis tersenyum kearah Sunggyu yang juga dibalas senyuman oleh Sunggyu.

“annyeong” ujar Sunggyu sebelum akhirnya dia melangkah kembali ke cottage yang dia tinggali bersama Woohyun. Setidaknya dia merasa sedikit lega karena berbicara banyak dengan namja yang baru dia kenal tadi, setidaknya dia seperti menemukan sosok kakak didiri namja berwajah korea-amerika itu, meski wajahnya lebih ke barat-baratan tapi bahasa koreanya cukup baik.

Sampai akhirnya Sunggyu memasuki cottagenya yang terlihat begitu sepi, dia berharap tidak bertemu dengan Woohyun agar dia tidak bingung harus bersikap seperti apa.

Tapi… mata Sunggyu menangkap sosok namja tampan tengah meringkuk di sofa besar.

Sunggyu hanya menghela nafas, Sunggyu mendekati Woohyun dan menatap lekat wajah sang suami yang benar-benar tampan  itu. Mata yang mampu membuatnya salalu salah tinggkah jika sudah mendapat tatapan intens dari mata tajamnya itu dan kini tengah terpejam, lalu sunggyu mendapati bekas air mata disana.

Woohyun menangis?

Hati Sunggyu serasa tergerak, ingin rasanya dia memeluk Woohyun saat itu juga, namun sayangnya semua itu tidak mungkin. Lalu dia berjalan menuju kamar dan mengambil selembar selimut untuk membantu menghangatkan tubuh Woohyun yang tampaknya memang kedinginan.

Sunggyu melirik jarum jam yang tergantung indah di dinding, tanpaknya dia memutuskan untuk berendam air hangat, berharap masalahnya dengan sang suami cepat selesai.

Tidak lama kemudian Woohyun mulai mengeliat lalu menatap melihat jam tangannya “jam 10 malam?” gumam Woohyun

“apa Gyu hyung sudah kembali?” gumam Woohyun seraya mengecek pintu, tapi pintu yang tadinya memang sengaja dia buka sudah tertutup rapat. Dan juga keadaan sudah gelap hanya sinar bulan dan beberapa lampu kecil yang menerangi ruangan itu.

Sesaat Woohyun mulai tersadar “selimut?”
Yeah, sudah jelas jika Sunggyu memang sudah kembali. Kalau bukan sunggyu siapa yang berani memasuki cottage mereka tanpa izin?

Woohyun hanya menarik nafas panjang, ketika menatap kearah seorang namja yang tengah terbaring nyaman diatas Bed besar yang terletak tak jauh dari tempat dia berdiri. Dia berjalan mendekati sang anae yang tertidur pulas itu. Wajah damainya saat tidur mengundang Woohyun untuk tersenyum. Woohyun membelai lembut helaian halus-nya lalu mencium keningnya.

“jaljjayo Gyuie” bisik Woohyun dan membuat sang empu mengeliat lucu. Woohyun hanya terkekeh sebelum akhirnya kembali tidur di tempat dia tidur sebelumnya.

****
Semanjak itu Sunggyu selalu menghindari Woohyun, begitu pula Woohyun dia juga tampak menghindari Sunggyu. Sebenarnya mereka bukan saling menghindar hanya saja mereka merasa jika memang akan terasa sangat canggung jika mereka berbicara satu sama lain.

‘lusa hari terakhir kita Woohyun-ah,ck... aku bahkan tak tau alasan apa yang membuat kita masih berdiam disini dengan keadaan seperti ini. Honey Moon? Ciiih…kita bahkan melupakan tujuan kita kesini’ Sunggyu menatap nanar setiap pasangan yang tampak bergandengan mesra melewatinya

“pagi manis?” sapa seseorang pada Sunggyu yang tengah duduk di tepi pantai menikmati angin pagi dan mata hari pagi yang begitu indah.

“denis Hyung!!” seru sunggyu, yeah sebenarnya selama ini Sunggyu hanya menghabiskan waktu bersama namja bernama Denis itu, mungkin karena memang dia tak mempunyai teman selain denis dan Woohyun di sana.

Namja bernama Denis itu tersenyum “sebenarnya kau kesini bersama siapa eoh.. kenapa setiap hari hanya disini sendirian?” tanya Denis

“aku bersama seseorang, tapi aku dan dia sedang dalam masalah jadi kami tidak jalan bersama” itulah yang dikatakan Sunggyu, sebenarnya meski Sunggyu sangat terbuka tapi dia sangat tertutup jika sudah mengenai hal pribadinya. Apalagi persoalan rumah tangganya.

“apa dia kekasihmu?” tanya Denis, Sunggyu hanya menggelengkan kepalanya

Denis tersenyum penuh arti “baiklah, semoga kalian cepat berbaikan dan aku ingin kau mengenalkannya padaku” ujar Denis

“bagaimana kalua aku mengajakmu sarapan? Sebelum kau kembali ke seoul”

Sunggyu tampak berfikir “ide bagus, kebetulan aku belum makan sama sekali” jawab Sunggyu jujur. Dan memang dia sangat lapar

Sementara mereka pergi untuk sarapan bersama. Seseorang tengah mengepalkan tangannya penuh emosi.

“jadi ini yang kau lakukan dibelakangku hyung?”

SKIP >>>>

Sunggyu dan Denis tampak bersenda gurau sembari menikmati sarapan pagi mereka, lalu…

SRAAK

BUG

Mata Sunggyu terbelalak ketika seseorang tengah menarik dan meninju wajah Denis

“hyung,,, gwenchanayo?” pekik Sunggyu reflex membantu namja berdarah korea-amerika itu berdiri

“jadi ini yang kau lakukan eoh? Ck.. bahkan kau sudah berani menolongnya dihadapanku” ujar namja yang tak lain tak bukan adalah Woohyun

“wae? Kenapa kau memukulnya? Denis hyung salah apa eoh?” ujar Sunggyu yang juga emosi

“baik sekarang kau bahkan membelanya hyung”

“geurae… aku memang membelanya karena dia tidak salah apa-apa Woohyun-ah, apa aku salah?” tanya Sunggyu

“ck… tidak salah hyung bilang?” Woohyun memicingkan matanya “apa membawa istri orang tanpa seizing suaminya adalah benar?”

“ck… jadi maksudmu jika ada orang yang mengajakku sarapan harus izin denganmu terlebih dahulu? Apa kau masih perduli padaku? Bukankah kau sudah tidak menganggapku lagi?”

“jadi kau suaminya??” tanya denis yang saat itu tampak Syok, ‘kenapa sunggyu tak pernah bercerita jika dia sudah menikah’ batin denis

“nde…” ujar Woohyun

Denis tampak menatap Woohyun penuh dengan raut benci “jika kau tidak sanggup membahagiakannya lebih baik tinggalkan dia” tutur denis seraya berbisik pada Woohyun

Woohyun hanya menatap tajam Denis, tanpa terasa tangannya sudah mengepal sempurna

“BRENGSEK” pekik Woohyun

BUG BUG BUG BUG

Woohyun meninju wajah Denis tanpa memperdulikan suasana sekitar yang sudah tampak ramai karena memperhatikan mereka. Sementara Sunggyu menarik Woohyun dengan tangisan memohon agar Woohyun berhenti memukuli Denis

“Woohyun jebaal hentikan” ujar Sunggyu menarik Woohyun

Dan kali ini Woohyun mendengarkannya, namja tampan itu menatap tajam Sunggyu lalu membawa namja bermata segaris itu kembali ke cottage mereka meninggalkan seseorang namja lain yang tengah babak belur itu.

*****

BRAAAK

Woohyun membanting pintu dan menghempas Sunggyu di Sofa. Sunggyu menangis sejadi-jadinya, sementara Woohyun masih tampak mengatur emosinya.

“jangan pernah menemuinya lagi” ujar Woohyun dingin

“wae?” teriak Sunggyu

Woohyun menatap Sunggyu tajam “aku tidak menyukainya” ujar Woohyun singkat lalu pergi memasuki kamar mandi

‘kau tidak menykainya? Apa hanya kau saja yang boleh malukan apapun yang kau suka? Sedangkan aku tidak? apa hanya kau saja yang boleh dekat dengan siapa saja ? sedangkan aku tidak?’ Sunggyu bergumam dalam hati, hatinya menjerit sakit

Ada apa sebenarnya dengan Woohyun….

****

Pagi harinya …

“uughhh” eluh seorang namja manis dengan mengeliat diatas ranjang besarnya.

Lalu tiba-tiba mata sipitnya terbuka sempurna begitu mengingat seseorang. Sunggyu segera bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju sofa yang terletak satu ruangan dengannya hanya dibatasi sekat yang tebuat dari bamboo saja.

Entah kenapa Sunggyu mentap namja itu dengan tatapan haru. Bagaimana tidak? dia melihat suami yang dia cintai tidur di sofa dengan posisi yang tidak nyaman, pasti badannya sakit semua saat dia bangun nanti. Memang selama mereka menginap di sana mereka sama sekali tak pernha tidur satu ranjang karena Woohyun lebih memilih tidur di sofa, rasa kasihanpun dirasakan Sunggyu melihat wajah tersiksa Woohyun.

Sunggyu duduk tepat dihadapan Woohyun, menyangga dagunya dengan kedua tangannya seraya menatap Wajah Woohyun yang tampak tak tenang itu.

“mainhae membuatmu tidak nyaman” gumam Sunggyu

Tiba-tiba … “unggg”

Mata sunggyu terbelalak, dia buru-buru melarikan diri dari posisinya hingga tanpa sengaja..

GUBRAAK

“aaghhhhhh…”

Sunggyu jatuh tersungkur dilantai karena kakinya tersandung kaki meja

“oh,, Sunggyu hyung” pekik Woohyun

Sunggyu hanya meringis kesakitan, lututnya berdarah, “aahhhh” ujar Sunggyu memegangi kakinya

“aigoo.. kenapa bisa jatuh?” ujar Woohyun panic sendiri

Lalu Woohyun membantu Sunggyu berdiri dan mendudukkannya di sofa, Sunggyu hanya diam, tidak mungkin juga di mengatakan yang sebenarnya. Bisa tambah malu jika dia mengatakan kalau dia terjatuh karena takut ketahuan tengah menikmati wajah Woohyun saat tidur.

“apa sangat sakit?” tanya Woohyun

Sunggyu mengangguk, “Aigoo.. hyung ada-ada saja” ujar Woohyun uring-uringan seraya mencari kotak P3K.

Sunggyu hanya manyun bebek sembari menahan sakit dikakinya. Setelah menemukan kotak P3K Woohyun bergegas mengobati luka memar di lutut Sunggyu karena gesekan lantai kayu itu.

Sunggyu hanya mengigit bibir bawahnya dan meremas kuat bantal sofa saat Woohyun menempelkan kapas yang sudah ditetesi obat merah di lututnya.

“sakit?” tanya Woohyun

“perih” tutur Sunggyu

Woohyun menatap khawatir Sunggyu lalu meniup-niup lutut Sunggyu. “lain kali lebih hati-hati eoh?” ujar Woohyun

Sunggyu hanya mengangguk lucu. Lalu Woohyun menutup kotak P3K dan menaruhnya di meja, namja tampan bersurai gelap itu lantas mengambil duduk di sebelah Sunggyu yang sepertinya masih terfokus pada luka memar dilututnya.

“Sunggyu hyung” Woohyun membuka suara

Sunggyu yang tadinya focus dengan lukanya kini beralih menatap namja yang duduk tepat disampingnya. Atmosfer diruangan itu mulai sedikit tidak enak, dan sunggyu tau akan kemana arah pembicaraan mereka kali ini.

“hum?” sahut Sunggyu masih dengan suara lembutnya

“bukankah akan tidak baik jika kita seperti ini?” ujar Woohyun, sementara Sunggyu masih diam

“jika memang aku menyakitimu begitu banyak aku minta maaf. Mungkin, kata maaf saja memang tidak cukup untuk menebus kesalahanku yang membuatmu tersakiti hyung, tapi aku serius” sejenak Woohyun menghela nafas, tangannya mengambil salah satu tangan Sunggyu lalu menggenggamnya dengan kedua tangannya.

Woohyun mencium tangan Sunggyu “aku serius ingin menjadi suami yang baik untukmu Hyung, aku ingin kau bahagia dan selalu disampingku sampai kita mati nanti” ujar Woohyun tulus

Sunggyu merasakan kehangatan yang menjalar keseluruh tubuhnya.

“jika kau bersedia, kita bisa memulainya hari ini. Kita akan memulai kehidupan kita yang sebenarnya tanpa kebohongan tanpa apapun yang ditutup-tutupi” ujar Woohyun

Sunggyu tertarik untuk tersenyum lembut “kau tidak membenciku?”

Woohyun mengernyitkan dahinya, lalu tersenyum “seharusnya hyung yang membenciku bukan aku yang membenci hyung” ujar Woohyun

“tapi.. ak”

“sst... jangan dibahas lagi eoh? Aku ingin melupakan masalah ini, dan aku mohon agar Hyung tidak mengungkit-ungkit hal ini lagi”

Sunggyu mengangguk seraya tersenyum tulus “Woohyun-ah”

“hum?”

“boleh aku memelukmu?” tanya Sunggyu

Woohyun hanya terkekeh, bahkan sudah beberapa kali Woohyun mengatakan jika dia akan bersedia menjadi sandarannya tanpa harus meminta izin terlebih dahulu. Tapi lagi-lagi namja sipit yang memang kelewat polos ini memiliki kebiasaan untuk meminta izin terlebih dahulu hanya untuk meminta sebuah pelukan saja.

“jangankan memelukku, hyung ingin membunuhku saja aku rela” ujar Woohyun

GREEPP

“mana mungkin aku membunuhmu, kalau aku membunuhmu aku juga akan membunuh diriku sendiri” ujar Sunggyu seraya menenggelamkan wajahnya di dada bidang Woohyun yang memang siap 24 untuknya.

“hyung” Woohyun membelai lembuh punggung Sunggyu

“ung?” jawab Sunggyu masih dalam posisi yang sama

“kenapa kau selalu memandangiku saat aku tidur?” tanya Woohyun

Sontak Sunggyu terbelalak dan melepas pelukannya “k-kau?”

“apa aku sangat tampan saat aku tidur?” tanya Woohyun dengan pedenya

Sunggyu bersumpah saat ini wajahnya pasti sangat merah, padahal dia ketakutan setengah mati tertangkap basah oleh Woohyun karena tengah mengamati wajah tampan Woohyun saat tidur, tapi perjuangannya agar tak ketahuan jutru berakhir dengan terjungkal di lantai seperti ini, tapi tetap saja Woohyun mengetahuinya tengah mengamati wajah sang suami saat tidur itu…

Memalukan!!!

“anni, aku tidak mengamatimu” Sunggyu mengelak dengan memalingkan wajahnya kearah jendela besar yang  menghadap langsung kelautan biru yang terlampau indah itu.

“aigooo,, malu eoh? Gwenchana aku tidak keberatan istriku tercinta memandangiku saat tertidur, bukankah itu sangat manis?” Sunggyu semakin salah tingkah, lagi-lagi Woohyun menggodanya

Sunggyu hanya mempoutkan bibir ranumnya. “arraseo arraseo hyung memang tidak mengamatiku, hummh.. aku jadi sedih” ujar Woohyun dengan tampang berpura-pura sesedih mungkin

Sunggyu melirik kearah Woohyun “hyung memang tidak pernah memperhatikanku eoh?”

“eh?”

“itu benarkan?”

“maldo andwe… aku bukannya tidak memperhatikanmu Woohyunie tapi”

Woohyu tersenyum dalam hati “aish,,, pokoknya kau tidak boleh mengatakan kalau aku tidak memperhatikanmu”

“jadi hyung memperhatikanku?”
Sunggyu mengangguk, dan dibalas seringai mengerikan oleh Woohyun. Pagi yang cerah juga sangat indah. Benar-benar waktu yang tepat untuk melakukan ini dan itu. (*??????????

Otak kelewat pervert Woohyun mulai bereaksi mungkin karena sudah sejak lama dia harus menahan hasratnya dan ketika dia berhasil menguasai Sunggyu dia selalu berakhir dengan ditolak oleh Sunggyu. So poor…

“hyung”

“w-wae… mwo? Kau mau apa eoh?” Sunggyu mulai sedikit takut merasa aura Woohyun sedikit menakutkan dia memundurkan badannya dan sialnya Woohyun terlebih dahulu mendorongnya.

“jebal hyung, kali ini jangan menolakku lagi” ujar Woohyun memelas

Sebenarnya Sunggyu juga ingin tau bagaimana rasanya melakukan hubungan ‘itu’ terlebih dengan Woohyun, tapi bagaimana dia harus mengatakannya jika dia memang benar-benar takut dengan hanya membayangkannya saja.

“ta-tapi…”

“aku berjanji akan pelan-pelan”

Sunggyu tampak menimang-niman, otaknya hanya memikirkan antara Iya atau Tidak. tapi… dia juga tidak ingin mengecewakan Woohyun lagi dan lagi…

“kau percaya padaku kan hyung?” ujar Woohyun lagi

Sunggyu enggan menjawab,

CHUP ~

Dengan cepat Sunggyu menarik wajah Woohyun dan membawanya kedalam sebuah ciuman lembut. Woohyun hanya bersorak bahagia disana dan dengan senang hati dia membalas ciuman Sunggyu dan mulai mengambil alih permainan nakal yang memang akan menjurumus ke tahap yang lebih liar lagi.

Tangan nakal Woohyun mulai menyusup menembus kaos tipis Sunggyu yang membalut tubuh sexy yang memang sedikit lebih kurus dibanding dengan saat pertama dia bertemu dulu.

“eenghhh…” erang sunggyu

Woohyun mulai menurukan ciuman panasnya keleher Sunggyu, hisapan, gigitan, jilatan Sungyu dapatkan sehingga membuat leher putih mulusnya terdapat beberapa bekas merah keunguan yang sangat kontras dengan kulitnya yang putih bagikan susu itu. Woohyun menarik Sunggyu hingga Sunggyu terduduk di pangkuan Woohyun.

Namja tampan itu tersenyum lembut dengan tidak sabaran dia menarik kaos tipis yang dikenakan Sunggyu dan membuatnya topless. Woohyun membawa Sunggyu kembali dalam sebuah ciuman lembut namun terkesan panas itu.

“aku ingin lebih leluasa chagy, kita pindah eoh?” ujar Woohyun seraya menarik Suggyu berdiri dan kembali membawanya kedalam ciuman HOT. Tanpa melepas ciuman mereka, perlahan tapi pasti Woohyun mendorong tubuh Sunggyu keatas ranjang besar yang terletak tak jauh dari sofa yang tadinya akan menjadi saksi aktivitas panas keduanya.

Woohyun mendorong tubuh Sunggyu, jujur dia benar-benar kagum dengan namja manis yang dia nikahi beberapa hari lalu itu. Beruntung mereka selama ini pisah kamar jika tidak  mungkin Woohyun tidak akan kuat untuk tidak menyentuh makhluk sexy nan polos ini.

“bersiaplah mendesah chagy” bisik Woohyun dengan seringai nakalnya, Sunggyu hanya pasrah-pasrah saja

Jari-jari lentih Sunggyu sontak mencengkram seprei kuat-kuat begitu Woohyun menyerang perut ratanya dam perlahan tapi pasti semakin kebawah dan mencapai titik tersensitif-nya, Sunggyu mengigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara desahan.

“nhhhh…”

“jangan di tahan chagy”

“Woohyunhhhh aahhhh…”

( stoooopppp…) author gak kuat lagi .. selamat ber-fantasi eoh,,, #KetawaEvil

SKIP SKIP >>>>

10:00 AM _ Maldives

Woohyun menggerak-gerakkan tangannya bermaksud mencari seseorang yang dia tau berbaring disampingnya, perlahan mata Woohyun terbuka merasa jika disampingnya tak ada siapapun

“ugghhh” Woohyun mengerjab-ngerjabkan matanya sudah pukul 10 pagi, entah kenapa dia tersenyum aneh saat otaknya kembali mengingat moment berharga di hidupnya.

Lalu dia meraih piyama dan mengenakannya “hyuung” panggil Woohyun kepada seseorang yang tentu saja Kim ah bukan maksudnya Nam Sung Gyu !

Woohyun menajamkan pendengarannya sebelum akhirnya mendengar percikan air dari kamar mandi, bibir tebalnya lagi-lagi tersenyum.

CKLEEK

Sunggyu sweet drop saat Woohyun sudah berada di hadapannya begitu pintu kamar mandi terbuka

“k-kau s-sudah bangun?” tanya Sunggyu dengan tampang bodohnya

“kenapa mandi tidak mengajakku?” ujar Woohyun dengan tampang super manyun

“n-nde?”

Woohyun bersumpah jika saat ini dia ingin menerjang tubuh Sunggyu LAGI, lihatlah betapa polosnya dia. Sunggyu hanya menggenggam tali piyama mandinya erat-erat, jujur jika dia benar-benar gugup dan malu.

Sementara Woohyun dengan santainya memainkan tali piyama yang dikenakan Sunggyu

“w-woo-woohyun-ah”

“waeyo?” ujar Woohyun tepat ditelinga Sunggyu membuat namja sipit itu benar-benar DOWN…..

Jujur, Woohyun benar-benar tak sanggup untuk tak menggoda anae-nya itu. Apa lagi Sunggyu terlihat semakin *ehem… saat rambutnya masih basah dan hanya menggunakan piyama mandinya. Otak Woohyun mulai nakal membayangkan apa jadinya jika dia menarik tali pengingat piyama yang dikenakan Sunggyu.

“hyung”

“m-mwo?”

“are you ready to next round?” bisik Woohyun

“huuuh??? Andwe… ANDWEEEEEEEEE” teriak Sunggyu

Tapi apa daya… suaminya ini benar-benar GANAS!!
Dan mau tak mau dia harus rela mendesah erotis untuk kesekian kalinya… (*oh OMO.. otak author bener-bener EROR

****

“aku tidak bisa jalan pabbo”

“aku akan menggendongmu kemanapun kau mau chagy”

“hwaaaaaaaaaaaaaaaaa…… eomma”

“ssst,,, disini ada suami tampanmu chagy, jangan berteriak eoh?”

“shireo … aku tidak mau dengamu, aku ingin pulang”

“sayangnya kita akan memperpanjang masa honeymoon kita disini”

“MWO?”

Dan pada akhirnya semuanya berjalan dengan baik-baik saja. AIR MATA, mungkin air mata memang masih menghiasi mereka hanya saja air mata itu bukan lagi air mata kepedihan seperti sebelumnya… karena air mata kepedihan itu sudah berubah menjadi air mata kebahagiaan…

ONLY TEAR IS END…



===== END =====

Eottokhe???
Mianhae kalaok endingnya berantakan,, pikiran kacau TT,TT
Soalnya Author galau gara2 gak di kasih IZIN berangkat nonton OGS (*Poor Me
Siapapun culik sayaaa…. >.<
#Curchoool

Mohon Kritik dan Sarannya…

RCL juseyoooo….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar