Title :
Only Tears (part 6) END
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
tidak diketahui
Pairing :
WooGyu
Cast :
-
Nam Woohyun,
-
Kim Sunggyu,
-
Kim Kibum (KEY),
-
Jang Dongwoo,
-
Lee Howon (hoya),
-
Kim Myung Soo (L),
-
Lee Sung Yeol,
-
Lee Jin Ki (Onew)
-
de el el
Note : typooozz bertebaran harap di
maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO
GO…
Sunggyu
melepas pelukan Woohyun lalu menatapnya lekat “key hamil”
Mata
Woohyun terbelalak “nde?”
“kau
tidak tau?” tanya Sunggyu heran, bukankah seharusnya semalam key mengatakan
jika dia hamil anak Woohyun, dan bukankah tujuan key datang dan mengacau
semalam adalah mengatakan jika dia hamil anak Woohyun?
“dia
hamil anakmu Woohyun-ah”
“a-anakku?”
pekik Woohyun tak kalah terkejut
=====
Part 6 =====
Sungyu mengangguk
“dia hamil anakku?”
“nde, key bilang dia sedang mengandung
anakmu. Dan itu artinya kau harus menikah dengan bukan? Tapi…. Aku masih belum
siap jika berpisah denganmu Woohyun-ah” ujar Sunggyu lirih dengan sesekali
menunduk
Woohyun tampak Syok “kita harus kembali
ke korea sekarang” ujar Woohyun
“n-nde?” Sunggyu tampak bingung bahkan
belum genap 1 hari mereka di Jeju, dan sekarang begitu mendengar Key tengah
mengandung anaknya Woohyun bergegas kembali ke seoul, apa itu tidak berlebihan?
Woohyun lalu mendial nomor seseor “pesan
2 tiket ke seoul sekarang juga!” ujar Woohyun
“W-Woo-Woohyun-ah, tapi kita baru
sampai” ujar Sunggyu hati-hati
“…” Woohyun hanya diam
Sunggyu menghela nafas ‘apa kau begitu bahagia saat ini karena key
mengandung anakmu, Woohyun-ah? Apa setelah ini kau juga akan meninggalkanku?
Apa aku egois jika aku memintamu untuk tidak minggalkanku?’
Sunggyu hanya menangis dalam diam. Baru
beberapa saat lalu hubungan mereka menghangat tapi lagi-lagi dia harus
menghadapai kerumitan dalam hubungannya dengan Woohyun.
Dan sekarang suasana berbalik jika saat
berangkat Sunggyu yang diam, maka kini Woohyunlah yang diam. Tapi dia diam
bukan berarti sedang marah pada Sunggyu.
Sesampainya incheon Airport, Woohyun
menggenggam kuat tangan Sunggyu entah kenapa Sunggyu merasa raut wajah Woohyun sangat
aneh? Jika di bilang bahagia sepertinya tidak juga, sedih tidak juga. Sorot
matanyapun sangat sulit diartikan.
“waeyo?” tanya Sunggyu hati-hati
Namun Woohyun tetap menggenggam erat
jemari Sunggyu ‘kenapa Woohyun terlihat aneh?’
batin Sunggyu menatap Woohyun yang masih menatap lurus kedepan
Setelah turun dari pesawat mereka segera
masuk ke mobil yang sudah stay disana khusus menjemput pasangan suami istri
itu.
“biyar aku sendiri yang membawa
mobilnya” ujar Woohyun Singkat
“ye, sajangnim”
Woohyun membuka pintu untuk Sunggyu dan
itupun masih dengan sorot mata yang sama, menurutnya benar-benar aneh. Dan
tanpa bertanya-tanya lagi Sunggyu hanya menuruti Woohyun.
Sunggyu hanya mengerutkan dahinya, ini
kan bukan jalan ke apartemen mereka!
Lalu Woohyun akan membawa mereka kemana?
Lalu Woohyun akan membawa mereka kemana?
Bahkan selama perjalanan Woohyun masih
diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun pada sang anae yang tampak bingung
dengan sikapnya yang benar-benar cukup membuat bingung itu.
“kajja kita turun” ujar Woohyun singkat
begitu mobil mewahnya berhenti di sebuah halaman gedung apartemen mewah.
‘apa
ini apartemen Key?’
‘Jadi
Woohyun ingin segera pulang dari jeju hanya untuk menemui Key?’
Bisa dibayangkan bagaimana sakitnya
Sunggyu? Otaknya sibuk mencerna sikap Woohyun yang benar-benar ajaib itu.
Kenapa lagi-lagi dia yang harus menjadi pihak yang tersakiti?
‘andwe
gyu, jangan menangis eoh? jangan menangis’
“apa lebih baik aku pulang saja?” tanya
Sunggyu ketika dia merasa kakinya tak mampu lagi melangkah mengikuti langkah Woohyun.
Rasanya tak akan sanggup jika dia akan melihat moment menyakitkan yang sebentar
lagi akan tercipta itu.
Woohyun menghentikan langkahnya, dia
membalikkan badannya dan berjalan kearah Sunggyu, lalu dia mengambil tangan
Sunggyu. Entah mengapa tanpa woohyun mengatakannya sunggyu seperti tau apa yang
dimaksud woohyun.
“a-arraseo, aku akan menemanimu”
Setelah beberapa saat mereka menyusuri
koridor apartemen sederhana itu akhirnya Woohyun berhenti di depan sebuah
pintu.
Tok Tok Tok Tok
Woohyun mengetuk pintu apartemen itu
dengan sedikit kasar, dan tanpa menunggu lama pintu itu tampak dibuka oleh sang
pemilik.
CKEL…
“W-Woohyunie?” ujar sang pemilik tampak
terkejut
God, benar dugaan Sunggyu jika apartemen
ini milik Key. “bukankah kalian ada di jeju?” tanya Key masih dalam keadaan
bingung
“aah,, masuklah” ujar Key lalu menarik
tangan Woohyun dan menatap sinis Sunggyu.
Baiklah Sunggyu harus menahan hasrat
untuk menghajar Key saat itu, tapi dia bahkan sama sekali tidak tega menghajar
orang, jangankan orang nyamuk saja dia tidak tega.
Setelah masuk ke apartemen Key Woohyun
tampak tak berniat untuk duduk, Sunggyu hanya menyapu pandangannya kesetiap
sudut apartemen Key yeah,,, cukup bagus, dari pada apartemennya yang dulu.
Did you know? ini adalah apartemen yang
dulunya ditinggali Woohyun sebelum menikan. Dan karena Woohyun tak tega melihat
key harus menderita hidup di kontrakan menyedihkan maka Woohyun menyuruhnya
tinggal di apartemennya dengan nyama.
“jagiya, waeyo? kenapa kau terlihat aneh
eoh…”
PLAK
Mata Sunggyu terbelalak dia menutup
mulutnya dengan kedua tangannya. SYOK??? Ya, dia benar-benar terkejut dengan
perlakuan Woohyun tadi.
“w-woohyunie… waeyo?” tanya key dengan
nada bergetar sembari memegangi pipinya yang terasa panas.
“kau pantas pendapatkannya”
“wae?”
“WAE? KENAPA KAU MENAMPARKU?” teriak key
merasa tak terima
“ANAK SIAPA ITU HAAH?” teriak Woohyun
“a-anak?”
“Sunggyu hyung bilang kau hamil anakku,
DAN KAU TAU SENDIRI KALAU KITA TIDAK PERNAH MELAKUKAN APAPUN” teriak Woohyun
Key terkejut ‘sial, kenapa aku begitu bodoh mengatakan kalau aku hamil’.
Sementara itu Sunggyu masih sibuk mencerna perkataan Woohyun, itu artinya semua
yang membebani pikirannya seharian ini tidaklah benar? Jadi anak itu bukan anak
Woohyun?
Sekarang Sunggyu tau jika memang semua
yang dikatakan key adalah omong kosong. Setidaknya saat ini dia dapat bernapas
lega, meski dia tidak tau apa yang akan terjadi nantinya.
“anni,,, ak-aku… aku”
“CUKUP… AKU BENAR-BENAR KECEWA PADAMU
KIM KI BUM” terika Woohyun
“selama ini aku sangat percaya pamu
Kibum-ah, aku rela menulikan telingaku untuk tidak mendengar omongan-omongan
miring tentangmu. Karen aku percaya kau namja yang baik, kau mencintaiku dengan
tulus, sekarang…. Aku merasa menjadi namja tebodoh di dunia ini. DAN ITU KARENA
KAU”
Key tampak berdecak, dan menyeringai
dengan mengusap pipinya kasar “kau memang bodoh Woohyun-ah…”
Woohyun menatap key seolah tidak
mempercayai omongan key yang baru keluar dari bibirnya “jadi, jadi kau hanya
memanfaatkanku? Jadi kau menjadi kekasihku hanya karena karir dan uang saja?
Dan kau tidak benar-benar mencintaiku dengan tulus?”
“kalau itu benar, kenapa?”
“dan jangan bilang jika kau sedang sakit
parah itu..”
“nde,,, aku hanya berbohong,,, aku tidak
sakit, aku hanya memanfaatkan itu untuk mengikatmu agar kau tidak pergi dariku”
ujar Key
“mwo? Kau gila kim ki bum…”
“nde aku memang gila”
Woohyun benar-benar kaget, syok,
terkejut… hatinya sakit, bahkan sangat sakit.
“gomawo, Karena sudah membuatku merasakan sakit seperti ini Kim
Kibum-ssi”
Tapi tiba-tiba…
“Woohyun-ah, Sunggyu hyung, kalian
disini juga?” tanya seseorang yang baru saja memasuki apartemen Key
“Jinki?”
“Jinki-ssi?” pekik Sunggyu
‘ada
apa? Kenapa tiba-tiba seperti ini? Apa ini akhir dari semuanya?’
batin Sunggyu
“hey,,, kebetulan kalian disini.
Kenalkan ini kekasihku Kim Kibum yang kuceritakan waktu itu, bagaimana dia
manis bukan, kami juga akan segera menyusul kalian” ujar Jinki seraya memeluk
Key yang hanya diam membisu.
“Mwo? Ja-jadi”
“ahh iya,,, sekarang kekasihku sedang
mengandung anak kami, usianya sekitar 1 bulan, iya khan chagy, bagaimana dengan
kalian….?”
Woohyun hanya tersenyum bodoh. Bagus…
dia benar-benar dibutakan oleh sandiwara key selama 2 tahun ini. Bahkan 2
sahabat baik bisa menjalin hubungan dengan 1 namja?? Hebat bukan?
“kalian pasti ada urusan pekerjaan yaa?”
tanya jinki
“n-nde” balas Woohyun
Sunggyu yang sadar akan hal itu segera
menggenggam jemari Woohyun, mata sayu Sunggyu menatap mata Woohyun yang penuh
kemarahan itu. ‘Woohyun ayo kita pulang’
itulah setidaknya yang dikatakan Sunggyu dari sorot matanya
“Jinki-ssi, kami pulang dulu oeh.
Sepertinya urusan kami disini juga sudah selesai. Kibum-ssi mianhae mengganggu
waktumu” ujar Sunggyu lalu menarik Woohyun segera keluar dari apartemen key
setelah berpamitan dengan keduanya
Sesampainya di dalam mobil…
Sunggyu POV
Air mata itu, rasanya perasaanku
benar-benar tengah di hujam oleh berbagai macam jarus saat ini.Sungguh aku
benci pemandangan ini, kenapa tidak aku saja yang menangis? Kenapa harus
Woohyun?
“pabboya” ujar Woohyun
“Woohyun-ah”
Ingin rasa aku meringankan rasa sakitnya
“mianhae hyung”
“mianhae karen aku selalu menyakitimu
selama ini”
Aku hanya tersenyum dan memhapus air
mata itu “sst… gwenchana. Kau tidak salah Woohyun-ah, aku senang jika akhirnya
kau tau sendiri jika Key memang seperti itu.” Jawabku
Jemari lembut Woohyun membelai wajahku,
rasanya benar-benar nyaman “kau semakin kurus hyung, kau harus banyak makan
nde?” ujar Woohyun dengan bibirnya yang mulai tersenyum lembut
“eh.. aku bukan kurus Woohyun-ah, tapi
langsing” ujarku mencoba mengalihkan atmosfer
Woohyun terkekeh “tapi aku lebih suka
kalau hyung sedikit berisi, menurutku itu sangat sexy” ujar Woohyun tersenyum
aneh
Aku hanya menatapnya horror “yaa…
pervert”
“hahahahahaha…”
Baiklah, akhirnya dia tertawa lagi. Rasa
hangatpun menjalar diseluruh tubuhku.
****
Semua orang tampak menatap tajam kedua
namja yang tengah duduk tertunduk tanpa berani membalas tatapan orang yang
sedang berbicara kepada mereka.
BRAAK…
Semua orang tertelonjak kaget begitu
seseorang tengah menggebrak meja.
Sunggyu dan Woohyun hanya bisa
tertunduk. Mereka tak berani menatap keempat orang yang tengah dalam tekanan
darah tinggi itu.
“APA YANG KALIAN PIKIRKAN EOH? KENAPA
BARU SAMPAI SUDAH KEMBALI?” teriak appa Nam kepada anak dan menantunya itu.
“dan kau Nam Woohyun, kenapa tiba-tiba
kau memesan tiket kembali ke-seoul?” tanya appa Nam.
“i-itu appa… ta-tadi, tadi aku mendapat
kabar dari kantor… ja-jadi”
“MWO? KANTOR?” pekik appa Nam
“yeobo sudah jangan marah-marah, nanti
penyakitmu kambuh lagi” ujar eomma Nam
“geurae.. kalau begitu kalian besok
harus berangkat ke Maldives. Dan ingat jangan kembali dengan alasan tidak jelas
lagi” kali ini appa Kim yang angkat bicara
“NDE MALDIVES?” pekik Woohyun dan
Sunggyu kompak
“sudah jangan protes lagi”
Keduanya hanya mengangguk….
Sampai akhirnya orang tua mereka
memutuskan untuk pulang. Woohyun hanya menghela nafas dan menatap Sunggyu yang
masih sibuk mengusap wajahnya. Mungkin dia lelah karena menghadapai masalah
yang begitu rumit hari ini. Ya, hari ini benar-benar luar biasa… bebagai macam
kejutan mereka hadapi.. sampai akhirnya Woohyun mendapati Sunggyu tersenyum.
“jaljjayo” ujar Sunggyu sebelum akhirnya
bangkit dari posisinya
“eoh”
Namja bermata sipit itu lantas berjalan
menaikki anak tangga lengkap dengan senyum manis yang mengembang dari bibirnya.
“chamkaman”
“ummm,, wae?”
“kau yakin tidak mau tidur satu kamar
denganku?” tanya Woohyun
Sunggyu menyipitkan matanya yang sudah
sipit itu “mwo?”
Woohyun tersenyum nista “yeah kalau
tidak mau yasudah, aku tidak memaksa” ujar Woohyun
Sunggyu lalu membalikkan badannya dan
memilih untuk tidak menghiraukan ocehan Woohyun yang pasti akan mengarah pada hal
yang tidak-tidak.
****
“bersenang-senanglah eoh?” ujar eomma Nam pada
Woohyun dan Sunggyu
“sesampainya disana jangan memikirkan
perusahaan lagi, arraseo?” ujar Appa Nam
“eoh,,, arraseo. Appa juga jaga
kesehata” jawab Woohyun
“kau juga Gyu, jangan memikirkan
pekerjaan lagi…” ujar appa Kim, Sunggyu mengangguk.
“geurae, sepertinya sebentar lagi pesawat kalian sudah mau berangkat” ujar eomma Kim
“geurae, sepertinya sebentar lagi pesawat kalian sudah mau berangkat” ujar eomma Kim
“nde… kalau begitu kami pergi dulu, jaga
kesehatan eomma dan appa baik-baik eoh?” ujar Sunggyu
“kalian juga hati-hati disana, kalau ada
apa-apa kabari eomma dan appa” ujar eomma kim
Setelah berpamitan keduanya segera
memasuki pesawat yang akan membawa mereka menuju sebuah Negara yang dijuluki
surga dunia itu.
@Maldive
Sunggyu dan Woohyun memasuki sebuah
cottage mewah yang memang dipesan khusus oleh orangtua Sunggyu. Tapi begitu
mereka memasuki cottage itu… antara kagum dan syok yang dialami Sunggyu. Melihat
sebuah Bed berukuran besar dengan taburan bunga mawar merah. ROMANTIS BUKAN??
“i-ige mwoya?” tanya sunggyu pada
Woohyun yang sibuk dengan koper-koper mereka
“mungkin orang tuamu memesan paket honey
Mood untuk kita” jawab Woohyun santai
“eh? ta-tapi … kita sepakat sesampainya
disini akan tidur terpisah bukan?” ujar Sunggyu
“awalnya iya, tapi cottage disini full
semua… jadi mau tidak mau aku akan tidur disini” ujar Woohyun
“aish, jangan membohongiku pabbo, aku
tidak percaya, tidak mungkin semua full” ujar Sunggyu
“yasudah kalau hyung tidak percaya” ujar
Woohyun dengan santainya
“hwaah,,, aku ingin tidur” ujar Woohyun
menghempaskan tubuhnya di sofa dengan mata terpejam
Sunggyu hanya menghela nafas lalu
bejalan menuju sebuah pintu yang terbuat dari kaca. Wajah manisnya tersenyum
begitu mata sipitnya menangkap pemandangan yang begitu indah.
Dia berharap kelak tidak ada lagi
masalah yang terjadi.
Sementar itu Woohyun tampak menatap sebuah
benda berbentuk persegi yang sedari tadi diabaikan sang pemilik
“Hyung, ponselmu bunyi” ujar Woohyun
pada Sunggyu
Sunggyu tampak asik bermain air dari
atas tangga cottage. “biyarkan saja, pasti dari Myungsoo bukan? Dia akan sangat
berisik” ujar Sunggyu
Woohyun hanya tersenyum lalu membuka
ponsel Sunggyu, Woohyun hanya tersenyum geli melihat photo-photo Sunggyu yang terlampau
manis itu.
Lalu dia menemuka sebuah folder lain
dengan gambar yang cukup mencurigakan. Matanya terbelalak sempurna melihat foto-foto
yang terdapat di ponsel Sunggyu.
2 orang yang begitu dia kenal tengah
bermesraan. Dan hal itu membuat perasaan Woohyun kembali tergores akan rasa
kecewa yang begitu dalam. “kenapa Sunggyu hyung bisa mendapat foto-foto ini”
gumam Woohyun
“hyung” Woohyun menatap tajam Sunggyu
“wae?”
“ige mwoya?”
Mata Sunggyu terbelalak menatap ponselnya
‘ah, pabboya… kenapa aku bisa lupa
menghapus
Foto-foto
itu’ ujar Sunggyu dalam hati
“jadi hyung sudah tau semuanya sejak
awal?”
“….” Sunggyu hanya diam
“kenapa kau tidak memberitauku hyung?”
“ak-aku… aku” ujar Sunggyu
“kenapa kau merahasiakan semua ini? Aku
pikir kau jujur padaku, aku pikir kau tidak pernah berbohong padaku, tapi… kau
membohongiku hyung. Kau sama saja dengan key”
Mata Sunggyu terbelalak
“kalian sama saja. Kalian hanya
mebohongiku, kalian tidak tulus mencintaiku” ujar Woohyun
“woohyun-ah… aku tidak bermaksud seperti
itu”
“gwenchana, mungkin hyung hanya kasihan
padaku bukan? Ck, bahkan kau sudah menolak menikah denganku. Lagi pula bukannya
aku yang memaksa hyung agar menikah denganku…” ujar Woohyun seraya berjalan
mundur
“anni… annio aku tidak begitu
Woohyun-ah, aku”
“cukup hyung..”
Sunggyu berjalan mendekati Woohyun
“geurae, kalau itu maumu. Asal kau tau nam Woohyun-ssi, selama ini aku selalu
berusaha memberitaumu jika key bukan namja yang baik untukmu, dia hanya
memanfaatkanmu. Tapi… TAPI APA? KAU SAMA SEKALI TAK MENDENGARKANKU? KAU SAMA
SEKALI TAK MEMBERIKU KESEMPATAN UNTUK MEMBERITAUMU WOOHYUN-AH”
Mata Woohyun terbelalak. Air mata itu,
air mata itu mengalir begitu deras. Dan saat itu dada Woohyun berasa dihantam
oleh sebuah beton raksasa, rasanya sungguh sesasak dan sakit saat melihat
Sunggyu kembali berderai air mata lagi, dan lagi-lagi disebabkan oleh dia
sendiri !!!!
Woohyun terdiam seribu bahasa. “hyung..”
“mianhae, karena aku tidak jujur padamu
sejak awal” ujar Sunggyu lalu melangkahkan kakinya keluar dari cottage mereka
dan pergi entah kemana.
“AAARGGHHH….” Woohyun hanya meremas rambutnya
sendiri. Menyesali kebodohannya? Tentu dia menyesal, kenapa dia harus menyakiti
Sunggyu lagi? Bahkan disaat perasaan Sunggyu tengah rapuh.
****
Entah sudah berapa lama dia duduk
disana. Ditepi pantai yang tenang dengan beberapa orang yang tampak bahagia
dengan pasangan mereka masing-masing. Yeah, memang rata-rata mereka yang ada
disini adalah pasangan baru layaknya dia dan woohyun, tapi nasibnya tak sebaik
mereka…. Namja manis itu hanya terduduk ditepi pantai mengamati matahari yang
mulai tenggelam dengan mata sayu dan air
mata yang sudah mengering dipipi mulusnya.
‘dan
akhirnya hal yang kutakuti terjadi, kau akan membenciku. Kau akan marah padaku
karena hal ini. Tapi kenapa kau harus selalu menyalahkanku? Kenapa kau tidak
memberiku kesempatan untuk menjelaskannya?’
Pikiran Sunggyu melayang bersama dengan
angin sore itu.
Tanpa dia sadari seseornag tengah
memperhatikannya sedari tadi. namja itu hanya tersenyum memperhatikan namja
manis bersurai caramel yang benar-benar menggundang setiap orang untuk
mendekatinya. Jika diumpamakan namja manis bermata sipit itu bagaikan bunga
terindah didunia sehingga membuat setiap lebah terpesona akan kecantikannya.
“are you oke?” tanya seseorang seraya
duduk disamping Sunggyu
Sunggyu tersadar dari lamunannya namja
manis itu menatap namja asing yang duduk disampingnya “hum” jawab Sunggyu
mengangguk dengan senyum tipisnya
“where are you from?” tanya namja tampan
berwajah barat itu
“Seoul” jawab Sunggyu singkat
Namja tampan itu tertawa “pantas saja
kau sangat manis” ujar namja itu
“eh? kau…”
“nde, aku juga dari seoul. Eommaku orang
korea dan appaku orang amerika” ujar namja itu
“ah iya… kita belum berkenalan” ujar
Sunggyu, yeah… sunggyu memang type orang yang welcome kepada setiap orang yang
ingin dekat dengannya.
“kau bisa memanggilku Denis” ujar namja
bernama Denis itu (*jujur saya Cuma tau
actor ini dan juga wajahnya memenuhi syarat. Namanya
Dennis Joseph O’Neil salah satu actor favorit eommanya author #PLAK
“Kim Sunggyu ibnida” ujar Sunggyu
“aah… Sunggyu-ssi, senang berkenalan
dengan anda” ujar denis
Sunggyu terkekeh, Setelah cukup lama
mereka berbicara tak terasa waktu sudah bergulir sehingga keadaan pantai sudah
gelap
“aah,, aku harus kembali ke cottage, sampai
jumpa lagi Denis Hyung” ujar Sunggyu tersenyum manis
“nde, aku berharap bisa bertemu dengamu
lagi Sunggyu-ya” ujar Denis tersenyum kearah Sunggyu yang juga dibalas senyuman
oleh Sunggyu.
“annyeong” ujar Sunggyu sebelum akhirnya
dia melangkah kembali ke cottage yang dia tinggali bersama Woohyun. Setidaknya
dia merasa sedikit lega karena berbicara banyak dengan namja yang baru dia
kenal tadi, setidaknya dia seperti menemukan sosok kakak didiri namja berwajah
korea-amerika itu, meski wajahnya lebih ke barat-baratan tapi bahasa koreanya cukup
baik.
Sampai akhirnya Sunggyu memasuki
cottagenya yang terlihat begitu sepi, dia berharap tidak bertemu dengan Woohyun
agar dia tidak bingung harus bersikap seperti apa.
Tapi… mata Sunggyu menangkap sosok namja
tampan tengah meringkuk di sofa besar.
Sunggyu hanya menghela nafas, Sunggyu
mendekati Woohyun dan menatap lekat wajah sang suami yang benar-benar
tampan itu. Mata yang mampu membuatnya
salalu salah tinggkah jika sudah mendapat tatapan intens dari mata tajamnya itu
dan kini tengah terpejam, lalu sunggyu mendapati bekas air mata disana.
Woohyun menangis?
Hati Sunggyu serasa tergerak, ingin
rasanya dia memeluk Woohyun saat itu juga, namun sayangnya semua itu tidak
mungkin. Lalu dia berjalan menuju kamar dan mengambil selembar selimut untuk
membantu menghangatkan tubuh Woohyun yang tampaknya memang kedinginan.
Sunggyu melirik jarum jam yang tergantung
indah di dinding, tanpaknya dia memutuskan untuk berendam air hangat, berharap
masalahnya dengan sang suami cepat selesai.
Tidak lama kemudian Woohyun mulai
mengeliat lalu menatap melihat jam tangannya “jam 10 malam?” gumam Woohyun
“apa Gyu hyung sudah kembali?” gumam
Woohyun seraya mengecek pintu, tapi pintu yang tadinya memang sengaja dia buka
sudah tertutup rapat. Dan juga keadaan sudah gelap hanya sinar bulan dan
beberapa lampu kecil yang menerangi ruangan itu.
Sesaat Woohyun mulai tersadar “selimut?”
Yeah, sudah jelas jika Sunggyu memang
sudah kembali. Kalau bukan sunggyu siapa yang berani memasuki cottage mereka
tanpa izin?
Woohyun hanya menarik nafas panjang, ketika
menatap kearah seorang namja yang tengah terbaring nyaman diatas Bed besar yang
terletak tak jauh dari tempat dia berdiri. Dia berjalan mendekati sang anae
yang tertidur pulas itu. Wajah damainya saat tidur mengundang Woohyun untuk
tersenyum. Woohyun membelai lembut helaian halus-nya lalu mencium keningnya.
“jaljjayo Gyuie” bisik Woohyun dan
membuat sang empu mengeliat lucu. Woohyun hanya terkekeh sebelum akhirnya
kembali tidur di tempat dia tidur sebelumnya.
****
Semanjak itu Sunggyu selalu menghindari
Woohyun, begitu pula Woohyun dia juga tampak menghindari Sunggyu. Sebenarnya
mereka bukan saling menghindar hanya saja mereka merasa jika memang akan terasa
sangat canggung jika mereka berbicara satu sama lain.
‘lusa
hari terakhir kita Woohyun-ah,ck... aku bahkan tak tau alasan apa yang membuat
kita masih berdiam disini dengan keadaan seperti ini. Honey Moon? Ciiih…kita
bahkan melupakan tujuan kita kesini’ Sunggyu
menatap nanar setiap pasangan yang tampak bergandengan mesra melewatinya
“pagi manis?” sapa seseorang pada
Sunggyu yang tengah duduk di tepi pantai menikmati angin pagi dan mata hari
pagi yang begitu indah.
“denis Hyung!!” seru sunggyu, yeah
sebenarnya selama ini Sunggyu hanya menghabiskan waktu bersama namja bernama
Denis itu, mungkin karena memang dia tak mempunyai teman selain denis dan
Woohyun di sana.
Namja bernama Denis itu tersenyum
“sebenarnya kau kesini bersama siapa eoh.. kenapa setiap hari hanya disini
sendirian?” tanya Denis
“aku bersama seseorang, tapi aku dan dia
sedang dalam masalah jadi kami tidak jalan bersama” itulah yang dikatakan
Sunggyu, sebenarnya meski Sunggyu sangat terbuka tapi dia sangat tertutup jika
sudah mengenai hal pribadinya. Apalagi persoalan rumah tangganya.
“apa dia kekasihmu?” tanya Denis,
Sunggyu hanya menggelengkan kepalanya
Denis tersenyum penuh arti “baiklah, semoga
kalian cepat berbaikan dan aku ingin kau mengenalkannya padaku” ujar Denis
“bagaimana kalua aku mengajakmu sarapan?
Sebelum kau kembali ke seoul”
Sunggyu tampak berfikir “ide bagus,
kebetulan aku belum makan sama sekali” jawab Sunggyu jujur. Dan memang dia
sangat lapar
Sementara mereka pergi untuk sarapan
bersama. Seseorang tengah mengepalkan tangannya penuh emosi.
“jadi ini yang kau lakukan dibelakangku
hyung?”
SKIP >>>>
Sunggyu dan Denis tampak bersenda gurau
sembari menikmati sarapan pagi mereka, lalu…
SRAAK
BUG
Mata Sunggyu terbelalak ketika seseorang
tengah menarik dan meninju wajah Denis
“hyung,,, gwenchanayo?” pekik Sunggyu
reflex membantu namja berdarah korea-amerika itu berdiri
“jadi ini yang kau lakukan eoh? Ck..
bahkan kau sudah berani menolongnya dihadapanku” ujar namja yang tak lain tak
bukan adalah Woohyun
“wae? Kenapa kau memukulnya? Denis hyung
salah apa eoh?” ujar Sunggyu yang juga emosi
“baik sekarang kau bahkan membelanya
hyung”
“geurae… aku memang membelanya karena
dia tidak salah apa-apa Woohyun-ah, apa aku salah?” tanya Sunggyu
“ck… tidak salah hyung bilang?” Woohyun
memicingkan matanya “apa membawa istri orang tanpa seizing suaminya adalah
benar?”
“ck… jadi maksudmu jika ada orang yang
mengajakku sarapan harus izin denganmu terlebih dahulu? Apa kau masih perduli
padaku? Bukankah kau sudah tidak menganggapku lagi?”
“jadi kau suaminya??” tanya denis yang
saat itu tampak Syok, ‘kenapa sunggyu tak
pernah bercerita jika dia sudah menikah’ batin denis
“nde…” ujar Woohyun
Denis tampak menatap Woohyun penuh
dengan raut benci “jika kau tidak sanggup membahagiakannya lebih baik tinggalkan
dia” tutur denis seraya berbisik pada Woohyun
Woohyun hanya menatap tajam Denis, tanpa
terasa tangannya sudah mengepal sempurna
“BRENGSEK” pekik Woohyun
BUG BUG BUG BUG
Woohyun meninju wajah Denis tanpa
memperdulikan suasana sekitar yang sudah tampak ramai karena memperhatikan
mereka. Sementara Sunggyu menarik Woohyun dengan tangisan memohon agar Woohyun
berhenti memukuli Denis
“Woohyun jebaal hentikan” ujar Sunggyu
menarik Woohyun
Dan kali ini Woohyun mendengarkannya,
namja tampan itu menatap tajam Sunggyu lalu membawa namja bermata segaris itu kembali
ke cottage mereka meninggalkan seseorang namja lain yang tengah babak belur
itu.
*****
BRAAAK
Woohyun membanting pintu dan menghempas
Sunggyu di Sofa. Sunggyu menangis sejadi-jadinya, sementara Woohyun masih
tampak mengatur emosinya.
“jangan pernah menemuinya lagi” ujar
Woohyun dingin
“wae?” teriak Sunggyu
Woohyun menatap Sunggyu tajam “aku tidak
menyukainya” ujar Woohyun singkat lalu pergi memasuki kamar mandi
‘kau
tidak menykainya? Apa hanya kau saja yang boleh malukan apapun yang kau suka?
Sedangkan aku tidak? apa hanya kau saja yang boleh dekat dengan siapa saja ?
sedangkan aku tidak?’ Sunggyu bergumam dalam hati,
hatinya menjerit sakit
Ada apa sebenarnya dengan Woohyun….
****
Pagi harinya …
“uughhh” eluh seorang namja manis dengan
mengeliat diatas ranjang besarnya.
Lalu tiba-tiba mata sipitnya terbuka
sempurna begitu mengingat seseorang. Sunggyu segera bangkit dari tidurnya dan
berjalan menuju sofa yang terletak satu ruangan dengannya hanya dibatasi sekat
yang tebuat dari bamboo saja.
Entah kenapa Sunggyu mentap namja itu
dengan tatapan haru. Bagaimana tidak? dia melihat suami yang dia cintai tidur
di sofa dengan posisi yang tidak nyaman, pasti badannya sakit semua saat dia
bangun nanti. Memang selama mereka menginap di sana mereka sama sekali tak
pernha tidur satu ranjang karena Woohyun lebih memilih tidur di sofa, rasa
kasihanpun dirasakan Sunggyu melihat wajah tersiksa Woohyun.
Sunggyu duduk tepat dihadapan Woohyun,
menyangga dagunya dengan kedua tangannya seraya menatap Wajah Woohyun yang
tampak tak tenang itu.
“mainhae membuatmu tidak nyaman” gumam
Sunggyu
Tiba-tiba … “unggg”
Mata sunggyu terbelalak, dia buru-buru melarikan
diri dari posisinya hingga tanpa sengaja..
GUBRAAK
“aaghhhhhh…”
Sunggyu jatuh tersungkur dilantai karena
kakinya tersandung kaki meja
“oh,, Sunggyu hyung” pekik Woohyun
Sunggyu hanya meringis kesakitan,
lututnya berdarah, “aahhhh” ujar Sunggyu memegangi kakinya
“aigoo.. kenapa bisa jatuh?” ujar
Woohyun panic sendiri
Lalu Woohyun membantu Sunggyu berdiri
dan mendudukkannya di sofa, Sunggyu hanya diam, tidak mungkin juga di
mengatakan yang sebenarnya. Bisa tambah malu jika dia mengatakan kalau dia
terjatuh karena takut ketahuan tengah menikmati wajah Woohyun saat tidur.
“apa sangat sakit?” tanya Woohyun
Sunggyu mengangguk, “Aigoo.. hyung
ada-ada saja” ujar Woohyun uring-uringan seraya mencari kotak P3K.
Sunggyu hanya manyun bebek sembari
menahan sakit dikakinya. Setelah menemukan kotak P3K Woohyun bergegas mengobati
luka memar di lutut Sunggyu karena gesekan lantai kayu itu.
Sunggyu hanya mengigit bibir bawahnya
dan meremas kuat bantal sofa saat Woohyun menempelkan kapas yang sudah ditetesi
obat merah di lututnya.
“sakit?” tanya Woohyun
“perih” tutur Sunggyu
Woohyun menatap khawatir Sunggyu lalu
meniup-niup lutut Sunggyu. “lain kali lebih hati-hati eoh?” ujar Woohyun
Sunggyu hanya mengangguk lucu. Lalu
Woohyun menutup kotak P3K dan menaruhnya di meja, namja tampan bersurai gelap
itu lantas mengambil duduk di sebelah Sunggyu yang sepertinya masih terfokus
pada luka memar dilututnya.
“Sunggyu hyung” Woohyun membuka suara
Sunggyu yang tadinya focus dengan
lukanya kini beralih menatap namja yang duduk tepat disampingnya. Atmosfer
diruangan itu mulai sedikit tidak enak, dan sunggyu tau akan kemana arah
pembicaraan mereka kali ini.
“hum?” sahut Sunggyu masih dengan suara
lembutnya
“bukankah akan tidak baik jika kita
seperti ini?” ujar Woohyun, sementara Sunggyu masih diam
“jika memang aku menyakitimu begitu
banyak aku minta maaf. Mungkin, kata maaf saja memang tidak cukup untuk menebus
kesalahanku yang membuatmu tersakiti hyung, tapi aku serius” sejenak Woohyun
menghela nafas, tangannya mengambil salah satu tangan Sunggyu lalu
menggenggamnya dengan kedua tangannya.
Woohyun mencium tangan Sunggyu “aku
serius ingin menjadi suami yang baik untukmu Hyung, aku ingin kau bahagia dan
selalu disampingku sampai kita mati nanti” ujar Woohyun tulus
Sunggyu merasakan kehangatan yang
menjalar keseluruh tubuhnya.
“jika kau bersedia, kita bisa memulainya
hari ini. Kita akan memulai kehidupan kita yang sebenarnya tanpa kebohongan
tanpa apapun yang ditutup-tutupi” ujar Woohyun
Sunggyu tertarik untuk tersenyum lembut
“kau tidak membenciku?”
Woohyun mengernyitkan dahinya, lalu
tersenyum “seharusnya hyung yang membenciku bukan aku yang membenci hyung” ujar
Woohyun
“tapi.. ak”
“sst... jangan dibahas lagi eoh? Aku ingin
melupakan masalah ini, dan aku mohon agar Hyung tidak mengungkit-ungkit hal ini
lagi”
Sunggyu mengangguk seraya tersenyum
tulus “Woohyun-ah”
“hum?”
“boleh aku memelukmu?” tanya Sunggyu
Woohyun hanya terkekeh, bahkan sudah
beberapa kali Woohyun mengatakan jika dia akan bersedia menjadi sandarannya
tanpa harus meminta izin terlebih dahulu. Tapi lagi-lagi namja sipit yang
memang kelewat polos ini memiliki kebiasaan untuk meminta izin terlebih dahulu
hanya untuk meminta sebuah pelukan saja.
“jangankan memelukku, hyung ingin
membunuhku saja aku rela” ujar Woohyun
GREEPP
“mana mungkin aku membunuhmu, kalau aku
membunuhmu aku juga akan membunuh diriku sendiri” ujar Sunggyu seraya
menenggelamkan wajahnya di dada bidang Woohyun yang memang siap 24 untuknya.
“hyung” Woohyun membelai lembuh punggung
Sunggyu
“ung?” jawab Sunggyu masih dalam posisi
yang sama
“kenapa kau selalu memandangiku saat aku
tidur?” tanya Woohyun
Sontak Sunggyu terbelalak dan melepas
pelukannya “k-kau?”
“apa aku sangat tampan saat aku tidur?”
tanya Woohyun dengan pedenya
Sunggyu bersumpah saat ini wajahnya
pasti sangat merah, padahal dia ketakutan setengah mati tertangkap basah oleh
Woohyun karena tengah mengamati wajah tampan Woohyun saat tidur, tapi
perjuangannya agar tak ketahuan jutru berakhir dengan terjungkal di lantai
seperti ini, tapi tetap saja Woohyun mengetahuinya tengah mengamati wajah sang
suami saat tidur itu…
Memalukan!!!
“anni, aku tidak mengamatimu” Sunggyu
mengelak dengan memalingkan wajahnya kearah jendela besar yang menghadap langsung kelautan biru yang
terlampau indah itu.
“aigooo,, malu eoh? Gwenchana aku tidak
keberatan istriku tercinta memandangiku saat tertidur, bukankah itu sangat
manis?” Sunggyu semakin salah tingkah, lagi-lagi Woohyun menggodanya
Sunggyu hanya mempoutkan bibir ranumnya.
“arraseo arraseo hyung memang tidak mengamatiku, hummh.. aku jadi sedih” ujar
Woohyun dengan tampang berpura-pura sesedih mungkin
Sunggyu melirik kearah Woohyun “hyung
memang tidak pernah memperhatikanku eoh?”
“eh?”
“itu benarkan?”
“maldo andwe… aku bukannya tidak
memperhatikanmu Woohyunie tapi”
Woohyu tersenyum dalam hati “aish,,,
pokoknya kau tidak boleh mengatakan kalau aku tidak memperhatikanmu”
“jadi hyung memperhatikanku?”
Sunggyu
mengangguk, dan dibalas seringai mengerikan oleh Woohyun. Pagi yang cerah juga
sangat indah. Benar-benar waktu yang tepat untuk melakukan ini dan itu. (*??????????
Otak kelewat pervert Woohyun mulai
bereaksi mungkin karena sudah sejak lama dia harus menahan hasratnya dan ketika
dia berhasil menguasai Sunggyu dia selalu berakhir dengan ditolak oleh Sunggyu.
So poor…
“hyung”
“w-wae… mwo? Kau mau apa eoh?” Sunggyu
mulai sedikit takut merasa aura Woohyun sedikit menakutkan dia memundurkan
badannya dan sialnya Woohyun terlebih dahulu mendorongnya.
“jebal hyung, kali ini jangan menolakku
lagi” ujar Woohyun memelas
Sebenarnya Sunggyu juga ingin tau
bagaimana rasanya melakukan hubungan ‘itu’ terlebih dengan Woohyun, tapi
bagaimana dia harus mengatakannya jika dia memang benar-benar takut dengan
hanya membayangkannya saja.
“ta-tapi…”
“aku berjanji akan pelan-pelan”
Sunggyu tampak menimang-niman, otaknya
hanya memikirkan antara Iya atau Tidak. tapi… dia juga tidak ingin mengecewakan
Woohyun lagi dan lagi…
“kau percaya padaku kan hyung?” ujar
Woohyun lagi
Sunggyu enggan menjawab,
CHUP ~
Dengan cepat Sunggyu menarik wajah
Woohyun dan membawanya kedalam sebuah ciuman lembut. Woohyun hanya bersorak
bahagia disana dan dengan senang hati dia membalas ciuman Sunggyu dan mulai
mengambil alih permainan nakal yang memang akan menjurumus ke tahap yang lebih
liar lagi.
Tangan nakal Woohyun mulai menyusup
menembus kaos tipis Sunggyu yang membalut tubuh sexy yang memang sedikit lebih
kurus dibanding dengan saat pertama dia bertemu dulu.
“eenghhh…” erang sunggyu
Woohyun mulai menurukan ciuman panasnya
keleher Sunggyu, hisapan, gigitan, jilatan Sungyu dapatkan sehingga membuat
leher putih mulusnya terdapat beberapa bekas merah keunguan yang sangat kontras
dengan kulitnya yang putih bagikan susu itu. Woohyun menarik Sunggyu hingga
Sunggyu terduduk di pangkuan Woohyun.
Namja tampan itu tersenyum lembut dengan
tidak sabaran dia menarik kaos tipis yang dikenakan Sunggyu dan membuatnya topless.
Woohyun membawa Sunggyu kembali dalam sebuah ciuman lembut namun terkesan panas
itu.
“aku ingin lebih leluasa chagy, kita
pindah eoh?” ujar Woohyun seraya menarik Suggyu berdiri dan kembali membawanya
kedalam ciuman HOT. Tanpa melepas ciuman mereka, perlahan tapi pasti Woohyun
mendorong tubuh Sunggyu keatas ranjang besar yang terletak tak jauh dari sofa
yang tadinya akan menjadi saksi aktivitas panas keduanya.
Woohyun mendorong tubuh Sunggyu, jujur
dia benar-benar kagum dengan namja manis yang dia nikahi beberapa hari lalu itu.
Beruntung mereka selama ini pisah kamar jika tidak mungkin Woohyun tidak akan kuat untuk tidak
menyentuh makhluk sexy nan polos ini.
“bersiaplah mendesah chagy” bisik
Woohyun dengan seringai nakalnya, Sunggyu hanya pasrah-pasrah saja
Jari-jari lentih Sunggyu sontak
mencengkram seprei kuat-kuat begitu Woohyun menyerang perut ratanya dam
perlahan tapi pasti semakin kebawah dan mencapai titik tersensitif-nya, Sunggyu
mengigit bibir bawahnya berusaha untuk tidak mengeluarkan suara desahan.
“nhhhh…”
“jangan di tahan chagy”
“Woohyunhhhh aahhhh…”
( stoooopppp…) author gak kuat
lagi .. selamat ber-fantasi eoh,,, #KetawaEvil
SKIP SKIP >>>>
10:00 AM _ Maldives
Woohyun menggerak-gerakkan tangannya
bermaksud mencari seseorang yang dia tau berbaring disampingnya, perlahan mata
Woohyun terbuka merasa jika disampingnya tak ada siapapun
“ugghhh” Woohyun mengerjab-ngerjabkan
matanya sudah pukul 10 pagi, entah kenapa dia tersenyum aneh saat otaknya
kembali mengingat moment berharga di hidupnya.
Lalu dia meraih piyama dan mengenakannya
“hyuung” panggil Woohyun kepada seseorang yang tentu saja Kim ah bukan
maksudnya Nam Sung Gyu !
Woohyun menajamkan pendengarannya
sebelum akhirnya mendengar percikan air dari kamar mandi, bibir tebalnya
lagi-lagi tersenyum.
CKLEEK
Sunggyu sweet drop saat Woohyun sudah
berada di hadapannya begitu pintu kamar mandi terbuka
“k-kau s-sudah bangun?” tanya Sunggyu
dengan tampang bodohnya
“kenapa mandi tidak mengajakku?” ujar
Woohyun dengan tampang super manyun
“n-nde?”
Woohyun bersumpah jika saat ini dia
ingin menerjang tubuh Sunggyu LAGI, lihatlah betapa polosnya dia. Sunggyu hanya
menggenggam tali piyama mandinya erat-erat, jujur jika dia benar-benar gugup
dan malu.
Sementara Woohyun dengan santainya
memainkan tali piyama yang dikenakan Sunggyu
“w-woo-woohyun-ah”
“waeyo?” ujar Woohyun tepat ditelinga
Sunggyu membuat namja sipit itu benar-benar DOWN…..
Jujur, Woohyun benar-benar tak sanggup
untuk tak menggoda anae-nya itu. Apa lagi Sunggyu terlihat semakin *ehem… saat
rambutnya masih basah dan hanya menggunakan piyama mandinya. Otak Woohyun mulai
nakal membayangkan apa jadinya jika dia menarik tali pengingat piyama yang
dikenakan Sunggyu.
“hyung”
“m-mwo?”
“are you ready to next round?” bisik
Woohyun
“huuuh??? Andwe… ANDWEEEEEEEEE” teriak
Sunggyu
Tapi apa daya… suaminya ini benar-benar
GANAS!!
Dan mau tak mau dia harus rela mendesah
erotis untuk kesekian kalinya… (*oh OMO..
otak author bener-bener EROR
****
“aku tidak bisa jalan pabbo”
“aku akan menggendongmu kemanapun kau
mau chagy”
“hwaaaaaaaaaaaaaaaaa…… eomma”
“ssst,,, disini ada suami tampanmu
chagy, jangan berteriak eoh?”
“shireo … aku tidak mau dengamu, aku
ingin pulang”
“sayangnya kita akan memperpanjang masa
honeymoon kita disini”
“MWO?”
Dan pada akhirnya semuanya berjalan
dengan baik-baik saja. AIR MATA, mungkin air mata memang masih menghiasi mereka
hanya saja air mata itu bukan lagi air mata kepedihan seperti sebelumnya…
karena air mata kepedihan itu sudah berubah menjadi air mata kebahagiaan…
ONLY TEAR IS END…
=====
END =====
Eottokhe???
Mianhae kalaok
endingnya berantakan,, pikiran kacau TT,TT
Soalnya Author
galau gara2 gak di kasih IZIN berangkat nonton OGS (*Poor Me
Siapapun culik
sayaaa…. >.<
#Curchoool
Mohon Kritik dan Sarannya…
RCL juseyoooo….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar