Senin, 14 Oktober 2013

FF/ ( yaoi ) Love Is You Part 2

Title            : Love Is You
Author        : @Kim_Agashi
Genre          : Romance, comedy gagal
Pairing        : WooGyu
Part             : 2 / ?
Cast            : all member Infinite

Note :
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK

“hyung menyukai…” Woohyun tampak menggantungkan kalimatnya lalu tersenyum kearah Sunggyu. Namja manis itu tampak menatap panic kearah Woohyun

Tidak,
Andwe,
Jangan katakana jika dia tau, bagaimana jika dia menolakku? Bagaimana kalau dia lebih memilih namja bernama Lee Sungyeol itu? Bagaimana jika yang dikatakan Myungsoo bahwa Woohyun dekat dengan Sungyeol itu benar adanya?



========= Part 2 =========

“hyung menyukai Sungyeol ya?” Tanya Woohyun

GUBRAK

Sontak hal itu membuat mata sipit Sunggyu mendelik kearah namja tampan dihadapnnya itu.

PLETAK

“aaaaaaaaaaaa… kenapa hyun memukul kepalaku?” kesal Woohyun

“kenapa kau berfikir aku menyukai Sungyeol”

“anniya,, hanya bercanda. Habisnya tadi myungsoo aneh sekali… dia membuatku bingung” ujar woohyun seraya mengalihkan pandangannya kearah layar TV

“memang tadi apa yang dia katakan ?”


“yaa,, dia bertanya-tanya tentang sungyeol padaku”

“dan itu kau pikir aku lah yang menyuruh myungsoo untuk mencari informasi tentang Sungyeol padamu? Jadi itu penyebab kau berfikir aku menyukai Sungyeol”

Woohyun hanya tersenyum gaje

“tidak sepenuhnya salah… ah tapi ada lagi yang myungsoo katakana dan ini cukup membuatku bingung”

“nde? Mwoya?”

“katanya ada hal penting yang harus aku ketahui” jawab Woohyun masih pada posisi semula, sementara Sunggyu sudah mendelik kearah Woohyun

“tapi, dia tidak bilang kalau aku menyukaimu kan ?”

“NDE???”

GLUP

Sunggyu sontak menutup mulutnya rapat-rapat ‘apa yang aku katakana?? Aiiiisssshhh pabbo pabbo pabbo’

“a-annio” Sunggyu menatap layar TV dengan sesekali mengunyah popcorn buatan Woohyun

Sementara Woohyun?? Dia masih menatap lekat Sunggyu yang terlihat salting lengkap dengan wajah yang merah merona, maybe dia sedang malu,,,, yaaa tentu saja malu.

“jinjjayo?” selidik Woohyun dengan nada sedikit menggoda

“w-wae? Kau mau mengintrogasiku eoh? Aishh.. buatkan aku makan siang pabbo…” ujar Sunggyu mencoba mengalihkan topic pembicaraan

Woohyun tersenyum penuh arti sementara Sunggyu memalingkan wajahnya ke layar TV. Jujur, dia sangat malu jika harus menatap namja tampan itu barang sebentar saja.

“arraseo, sajangnim” ujar Woohyun dengan nada manisnya

Sunggyu tau jika Woohyun tengah mengejeknya

‘sial, kenapa aku bisa secereboh ini. Semoga saja dia memang tidak mendengar tadi aku bilang apa, aiissshhh… tapi tidak mungkin, dia pasti dengar dengan jelas apap yang kukatakan tadi… dan sekarang… aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa… KIM SUNG GYU PABBO’

Sunggyu memanyunkan bibirnya seraya mengacak rambutnya frustasi. Namja sipit itu lalu bangkit dengan kruk yang masih setia menemani langkahnya.

“eoddiga?” Tanya Woohyun yang sudah lengkap dengan celemeknya

“kemanapun yang aku mau, wae?”

Lagi-lagi Woohyun tersenyum “jangan keluar atau hyung akan dinikahkan paksa lagi” ujar Woohyun seraya memperingatkan namja yang saat ini berstatus sebagai atasannya itu.

Sunggyu berdecak sebal, lalu namja sipit berjalan menuju balkon apartemen mereka guna menghirup udara segar.

Entah kenapa dia tersenyum, mata sipitnya menatap kearah hamparan langit biru yang begitu terlihat cerah saat itu. Mungkin langit itu juga sedang merasakan suasana hatinya yang juga sedang cerah.

‘apa seperti ini rasanya jatuh cinta?’

‘semoga kali ini aku melakukan hal yang benar’

Sementara sunggu sibuk dengan fantasinya sendiri, seseorang tengah mengamatinya dengan seksama.
Siapa sangka jika Sajangnim cantik yang terkenal temperamen yang tak ada lembut-lembutnya sama sekali ini memiliki sisi lain. Dan meski jarang sekali ditemukan namun setidaknya namja tampan bernama Nam Woohyun ini tau jika sunggyu tak sekejam yang orang-orang katakana.

Bahkan sebenarnya Sunggyu adalah makhluk lembut yang sangat manja. Tapi hanya dipagi hari saja…

Tapi mungkin tidak akan yang mempercayainya jika dia menceritakan pengalamannya setiap pagi saat membangunkan sang Hamter imut ini….

“makan siang siap”

“eh? cepat sekali?”

“hyung ini aneh sekali eoh, aku lama ngomel, aku cepat juga ngomel… jadi aku harus bagaimana?”

Sunggyu enggan menjawab dan hanya berdecak kesal. Dengan sigap Woohyun membantu Sunggyu berjalan menuju meja makan padahal sebenarnya itu hanya modus.

“Woohyun”

“mwo?”

“tidak jadi”

Woohyun tersenyum aneh lalu melanjutkan makan siang mereka dengan damai.

******

Myungsoo menatap intens namja yang sedang sibuk dengan setumpuk kertas dihadapannya itu. Namja coding itu tampak acuh pada sosok Myungsoo yang sebenarnya menjadi idaman seluruh isi kantor setelah Sunggyu.

“jadi sampai kapan kau mengabaikanku?”

“setelah pekerjaan saya selesai”

“jadi apa yang harus aku lakukan untuk mempercepat pekerjaanmu”

“anda hanya cukup diam, saya tidak mau terkena imbas Kim Sajangnim untuk kesekian kalinya lagi karena ulah anda”

“tapi aku sudah diam dari tadi, tapi pekerjaanmu belum selesai juga”

“bahkan ini sudah hampir kelewat jam makan siang” L terus mengoceh dan membuat Sungyeol sedikit menahan emosinya untuk meneriaki namja tampan itu.

Kalau dia bukan Wakil derectur mungkin Sungyeol sudah menyemprotnya dengan suara melengkingnya yang mirip dengan anak ayam kejepit pintu itu.

“oh iya, ada hal yan ingin kutanyakan padamu” ujar Myungsoo

“apa?” jawab Sungyeol sedikit ketus

“aigoo,,, galaknyaaa”

“aish cepat bertanya lalu cepat pergi”

“arraseo… aku hanya ingin menyakan soal kau dan Woohyun, apa benar tak ada hubungan apa-apa?”

“ada”

“ada?” pekik Myungsoo, dengan mat ayang hampir keluar

“nde…”

“tapi woohyun bilang…”

Sungyeol menatap namja yang satu tahun lebih muda darinya itu. Jujur, sungyeol memang mengagumi sosok tampan myungsoo. Tapi kelakuan Myungsoo benar-benar membuatnya jengkel.

“ya, sebuah persahabatan apa tidak bisa dikatakan hubungan?”

“aish,, maksudku bukan persahabatan, lebih dari itu”

“aku tidak yakin Woohyun selamat jika aku mengatakan kalau aku menyukainya”

Myungsoo terkekeh “dia bukan typemu bukan?”

“kalau anda tau kenapa masih bertanya?”

Namja yang berstatus Wakil Direktur itu tampak tertawa “baiklah chagiya.. aku pergi dulu eoh, jangan merindukanku kalau aku pergi eoh? Kau bis amenghubungiku kapapun kau membutuhkanku, sampai jumpa… sepertinya kau juga akan lama eoh?”

“memang iya” gumam Sungyeol lalu sesaat dia menghela nafas setelah kepergian Myungsoo dari hadapannya

Sementara itu Myungsoo mendial nomor Hyung tercintanya

“MWO?”

“aish,, kenapa hyung berteriak eoh? Memang tidak bisa mengatakan kata-kata manis semanis wajahmu itu untuk adikmu ini eoh?”

“TIDAK”

“oh baiklah… aku menyerah. Hyung, hari ini aku akan mengunjungi eomma dan appa. Sepertinya mereka akan membujukku untuk membawa hyung pulang”

“lalu?”

“lalu? Aissh jinjja… ini kesempatan hyung untuk membatalkan perjodohan aneh itu”

“bagaimana caranya?”

“aish,, kau ini kenapa selalu aku saja yan berfikir”

“kau khan adikku”

“jadi sekaran peran adik adalah membantu hyungnya melarikan diri dari acara perjodohan begitu?”

“yeah itu bisa disebut berbakti kepada hyungmu”

“arasaeoooooooooooooooo… setelah ini aku keapartemenmu”

TUUUUTTT TUUUTTT

Myungsoo kesal sendiri, dia menyesal menghubungi Sunggyu. Ternyata memang dia yang harus merencanakan ini semua. Sebenarnya dia kasihan juga sudah membuat kaki Sunggyu patah karena ide gilanya.

Tapi yasudahlah… semua sudah terjadi.

Namja tampak itu lalu segera menuju apartemen Sunggyu setelah semua urusan kantor selesai.

****

Other Side

“Myungie… eomma mohon padamu chagy.. tolong bawa hyungmu pulang”

“nde, appa tau.. kau pasti tau dimana hyungmu berada kan?”

Bak tersangka yang sedang diintrogasi polisi tengah Myungsoo rasakan begitu dia sampai di kediaman keluarganya…

Sebenarnya di kasihan melihat eomma dan appanya uring-uringan seperti ini, apalagi Appanya baru pulang dari RS.

“aku tidak bisa eomma, Sunggyu hyung itu sangat keras kepala. Bahkan Eomma dan Appa melihat sendiri bukan Hyung sampai hampir mati gara-gara bunuh diri?”

“seharusnya eomma dan appa juga sadar… bahwa menjodohkan Hyung dengan orang lain itu sangatlah salah. Sebagai adiknya aku juga kasihan melihat hyung dipaksa menikah seperti ini”

“tapi ini juga demi kebaikan hyungmu Myungie” eomma Kim angkat bicara

“kebaikan yang bagaimana? Menikah dengan orang yang belum dikenal dan tentu saja tak dia cintai… apa eomma dan appa bisa membayangkan bagaimana rumah tangga Sunggyu hyung nantinya?”

“cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu… sudahlah… sekarang juga appa katakana padamu untuk membawa Hyungmu pulang”

Myungsoo menghela nafas… dia sadar sifat hyung dan Appanya adalah SAMA.. dan oleh sebab itu masalah perjodohan konyol ini akan sangat rumit

“bagaimana kalau aku mengatakan jika Sunggyu hyung sudah memiliki kekasih?”

“MWO?”

“NDE.. sunggyu hyung menolak perjodohan ini dan nekat bunuh diri saat pertunangan kemarin karena dia sedang mencintai orang lain..”

“Sunggyu punya kekasih?”

Myungsoo menganggukan kepalanya mendengar pertanyaan appa dan eommanya.

“kenapa kau tak mengatakannya? Siapa kekasihnya, dari keluarga mana? Apa pekerjaannya?”

*****

“MWO? KAU MENGATAKAN AKU PUNYA KEKASIH? YAAA.. KIM MYUNG SOO APA KAU GILA? HAAAHH”

Sunggyu berteriak heboh pada adik satu-satunya itu

“oh ayolah hyung, apa susahnya mencari orang untuk kau akui menjadi kekasihmu… dan semua beres.. hyung tidak akan dikejar-kejar perjodohan oleh eomma dan appa lagi”

“TIDAK TIDAK.. KAU PIKIR SEMUDAH ITU? Ini masalah serius Myungsoo-ya”

“aku tau”

“lalu kenapa kau hanya bersnatai-santai, dan mengatakan hal gila itu seenak jidatmu”

“inikan masalah hyung”

“YAA…”

“aih,, kalau hyung meneriakiku terus menerus aku tak akan mau menolong hyung lagi”

“lalu aku bagaimana?”

Myungsoo lalu terdiam sebelum akhirnya melihat seseorang tengah sibuk dengan aktifitasnya didapur.

“bagaimana kalau Woohyun Hyung”

Sontak Sunggyu mendelik kearah myungsoo “yaa.. jangan macam-macam kau Kim Myungsoo”

Myungsoo menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya tersenyum

“aku rasa dia memenuhi Kriteria Hyung juga eomma dan appa”

“tapi dia miskin,,, mana mungkin eomma dan appa setuju”

“gampang… angkat saja Woohyun hyung menjadi GM di salah satu perusahaan kita”

“YAA… KALI INI KAU BENAR-BENAR GILA EOH?”

“mana mungkin aku mengangkat sembarangan orang menjadi GM di perusahaan kita… bagaimana kalau dia mengacaukan perusahaan kita?”

“yasudah kalau begitu hyung katakana saja kalau hyung cinta mati dengan Woohyun hyung… dan sesuatu terjadi diantara kalian.. dan mau tak mau kalian harus segera menikah untuk mencegah hal-hal buruk terjadi”

“APA KATAMU”

“mwo? Memang aku bilang apa?”

“yaa… kenapa kalian ribut eoh?”

Ujar seseorang dari arah dapur dengan membawa beberapa makanan dan minuman

“anniya… Sunggyu hyung yang ribut”

Woohyun hanya terkekeh “hyung.. aku ada kuliah malam… tidak apa-apakan kalau hyung aku tinggal?”

“tentu saja Sunggyu hyung akan merindukanmu hyung.. jangangan pul.. aaakkhhhh”

Pekik myungsoo saat kakinya diinjak Sunggyu.. ironisnya bukan dengan kaki melainkan dengan kruk-nya…

“SAKIT PABBO”

“rasakan”

“aish,,, kau kejam sekali hyung”

Woohyun hanya terkekeh melihat tingkah kakak beradik itu

“lalu sekarang kau mau berangkat?”

“nde… satu jam lagi pelajaranku akan dimulai… tapi aku juga harus ketoko buku sebentar”

Sunggyu mengangguk “arraseo”

“kalau begitu aku pergi dulu.. annyeong”

“hati-hati hyung…” ujar Myungsoo

Setelah kepergian Woohyun. Myungsoo tersenyum jahil

“yaah,, ada yang kesepian eoh?”

“diam kau!”

“hahahahahahahaha… dasar hyung pabbo… aku heran, sebenarnya apa saja eoh yang hyung lakukan selama ini? Tinggal berdua sudah.. tinggal memikat hatinya saja hyung tidak becus… masak masih membutuhkan batuanku”

“yaa.. siapa yang kau katakana tidak becus haah?”

“KIM SUNG GYU”

“YAA.. KIM MYUNG SOO”

“MWO? Kejar aku kalau bisa… dasar pincang”

“AISH.. JINJJA…  aku pincang gara-gara kau juga, tunggu sampai aku bisa berlari mengejarmu lagi eoh,,, aku akan membunuhmu detik itu juga.. YAA.. KEMARI KAU KIM MYUNG SOO”

Baiklah Sunggyu mencak-mencak seorang diri Karena Myungsoo juga sudah kabur entah kemana.

Sunggyu is Alone.

*****

Selesai kuliah Woohyun menyempatkan mampir ke supermarket untuk membeli beberapa bahan maknan untuk sarapan besok pagi.

Saat Woohyun sedang asik memilih beberapa sayuran tanpa sengaja dia melihat Sungyeol.

“Sungyeol-ah”

“oh,,, kau,,, yaaa,,, kemana saja kau? Aku dengar kau diusir dari apartemen reyotmu itu?”

“yaah,, begitulah,, aku benar-benar tak mempunyai arah tujuan saat itu…. Tapi sukurlah nasib baik menimpaku”

“maksudmu?”

Lalu Woohyun menceritakan semuanya pada Sungyeol, dari dia diusir dan menjadi buronan pemilik apartemen sampai dikejutkan Sunggyu yang masuk RS gara-gara insiden bunuh diri palsu yang menyebabkan salah satu kakinya patah dan membuat Woohyun harus menjadi perawat dadak bagi SAJANGNIM SADIS itu.

“mwo??? Jadi kau merawat Kim Sajangnim?”

Woohyun mengangguk

“kau gila? Wuaaah… bagaimana kau bisa menghadapinya, dia tak membentak-bentakmu setiap hari?”

“tentu saja dia membentak-bentakku setiap hari, tapi dia manis siih.. jadi aku ikhlas-ikhlas saja dibentak-bentak”

“aku tau.. di sangat manis dan cantik.. tapi oh ayolah… semua orang juga tau Kim Sajangnim orang yang bagaimana? Kau tau singa? Yeaah itu dia… sadis dan ganas”

Woohyun hanya tertawa “nde, dia memang sangat sadis… tapi sendainya kau tau dia pasti kau akan kaget”

“memang dia seperti apa? Lebih parah dari singa? Apa harimau? Srigala? Aahhh.. monster sadis yang siap mencabik-cabukmu saat kau membuat sedikit saja kesalahan?”

“kau ini… gyu hyung tidak seperti itu? Bagiku dia hamster manis yang sangat lucu dan menggemaskan…”

Sungyeol menatap aneh sahabatnya itu “hamster? Kalau wajahnya sih memang iya… tapi… aku tidak menjamin sifatnya”

“hey,,, sudah jangan membicarakannya,,, lebih baik bantu aku belanja eoh?”

“aish,, arraseo-arraseo,,”

Setelah itu Woohyun segera pulang ke apartemen rahasia yang hanya diketahui oleh Woohyun, Myungsoo, dan Sunggyu saja.

Sebut saja tempat itu tempat pelarian Sunggyu untuk bersembunyi sampai kedua orang tua Sunggyu mau membatalkan rencana itu.

“aku pulang”

Merasa tak ada shutan Woohyun hanya celingukan, lampu ruang tamu juga masih menyala, tapi kenapa tak ada tanda-tanda kehidupan diapartemen megah ini?

Lalu kaki jenjang Woohyun melangkah mencari seseorang lain “hyung”

“sunggyu hyung”

“APA?” sahut seseorang

“hee??? Sedang apa hyung disitu?” tanya Woohyun begitu melihat Sunggyu meringkuk di sidut kamarnya

“bukan urusanmu”

Dingin dan ketus, itulah nada bicara Sunggyu

“ck… tentu saja urusanku, jangan duduk dilantai eoh? Nanti hyung masuk angin”

Sunggyu hanya diam dan berdecak, seolah tak perduli dengan apa yang dikatakan Woohyun

“hey…”

“…..”

Still silent !

“tetap tak mau pindah?”

“geurae-geurae…. Kau yang memaksaku hyungie”

Lalu Woohyun berjalan menghampiri Sunggyu yang masih duduk di sudut kamarnya segara menatap kearah luar.

“y.. ya .. Nam Woohyun turunkan aku eoh?” terika sunggyu begitu Woohyun mengangkat Sunggyu

“salah siapa tak mau menuruti omonganku”

“yaa.. aku ini atasanmu, kau yang harus menurutiku”

“untuk saat ini aku yang menjadi atasanmu Kim Sajangnim”

Sunggyu mendadak Sweet Drop begitu matanya bertemu dengan mata Woohyun yang menghanyutkan itu.

Woohyun merebahkan Sunggyu di tempat tidurnya…

Dan apa yang terjadi…

CHUP

“jaljjayo”

Baiklah Nam Woohyun, did you know… apa yang kau lakukan tadi benar benar membuat Sunggyu tak dapat berkutik sedikitpun.

Bibirnya…
Jantung Sunggyu serasa berdesir saat bibirnya bersentuhan langsung dengan bibir Woohyun, meskipun hanya singkat bahkan sangat singkat.

GRAP

“waeyo?” tanya Woohyun seraya tersenyum manis saat dia enggan meninggalkan kamar Sunggyu gara-gara jemari sunggyu melingkar dipergelangan tangan Woohyun.

Sungguh apa yang Sunggyu lakukan ini benar-benar diluar perkiraan

Tiba-tiba namja manis itu terduduk dan menarik kepala Woohyun, bibir mereka kembali bertemu. Woohyun benar-benar tak tau jika Sunggyu senekat ini, dia kira sajangnimnya ini akan marah-marah padanya gara-gara dia seenak jidat menciumnya tanpa permisi.

Tapi… diluar perkiraannya Sunggyu malah balas menciumnya. Dengan senang hati Woohyunpun membalas ciuman itu. Namja tampan itu mendorong Sunggyu membuat Sunggyu terbaring di bawahnya.

“Woohyun-ah”

Ujar Sunggyu begitu ciuman panas mereka berakhir

“nde?’

“apa kau menyukauiku?”

“anniya”

Sunggyu menatap kecewa kearah Woohyun… tapi namja bernama Woohyun itu hanya tersenyum lalu kembali menyerang bibir tipis Sunggyu

****

Hari ini Sunggyu mulai dapat berjalan, dokter bilang kaki Sunggyu juga sudah mulai pulih karena sebenarnya memang kaki Sunggyu tak terlalu parah.

“ayo hyung, hyung pasti bisa” teriak seorang namja tampan yang sedang menyemangati namja sipit itu.

Yap, Sunggyu sedang berlatih berjalan tanpa kruknya.

“sakit pabbo… jangan berteriak terus, kau pikir ini mudah eoh?”

Namja sipit itu justru mengomel-ngomel seraya berpegangan pada tangan Woohyun.

“maka dari itu aku menyemangatimu Sajangnim”

“kau membuat telingaku tuli bodoh, ck…”

Sebenarnya Sunggyu merasa kesal pada Woohyun, yeah jelas saja kesal karena semalam dengan seenak jidatnya Woohyun menciumnya dan saat dia bertanya apakah Woohyun menyukainya dia menjawabnya TIDAK, bukankah itu menyebalkan?

“kau marah padaku eoh?”

“bukankah kau sudah kebal aku marahi eoh?”

Woohyun terkekeh… dengan masih menuntun Sunggyu

CHU~

“YAAAAAA…” teriak Sungyu saat Woohyun lagi-lagi mencium bibirnya tanpa permisi

“apa yang kau lakukan eoh, kenapa kau mencium orang sembarangan?”

Sunggyu tampak tak terima dengan apa yang Woohyun lakukan, padahal dalam hatinya dia bahagia setengah mati.

“ingin saja”

“apa kau bilang?”

“wae? Bukankah hyung menyukaiku? Hyung sendiri looh yang mengatakannya padaku”

“SUDAH KUBILANG JANGAN BAHAS ITU LAGI”

“tapi aku ingin membahasnya”

“diam kau Nam”

“arraseo Gyuie hyung”

Woohyun tampak tertawa puas begitu membuat namja yang lebih tua darinya itu kesal.

Sunggyu menghempaskan tangan Woohyun lalu berjalan dengan terpincang menuju bangku taman..

Tapi…

BRUKK

“aahhhh”

“hyuung”

“aakkghh…”

Sunggyu tampak kesakitan dan memegangi kakinya

“gwenchana?”

Tampak jelas dari raut wajah Woohyun, dia begitu khawatir pada Sunggyu

“jangan sentuh aku Nam”

Lagi-lagi Sunggyu menepis tangan Sunggyu entah kenapa Woohyun merasa ada yang aneh pada Sunggyu, dia tak pernah merasakan Sunggyu melontarkan kata-kata sedingin itu

“hyung… kau marah padaku, eoh?”

“anniya… aku tidak marah padamu, aku marah pada diriku sendiri” jawab Sunggyu

“jangan menciumku sembarangan lagi”

DEG

“hyung.. aku.. aku hanya..”

“kau tau aku menyukaimu bukan? jadi berhentiah melakukan hal-hal yang membuatku semakin menyukaimu”

“hyung”

Woohyun merasa semakin bersalah… dia tak menyangka jika Sunggyu benar-benar menganggapnya tak menyukainya. Dia pikir dengan semua perlakuannya pada Sunggyu itu cukup untuk membuktikan perasaannya. Tapi nyatanya tidak

Sunggyu menangis…

Jelas… hati Woohyun sangat hancur melihatnya.

“hyung mianhae”

“aku tau woohyun-ah… kau tidak menyukaiku eoh? Jadi kumohon jangan membuatku semakin berharap padamu”

Sunggyu berucap dengan nada bergetarnya… lalu namja sipit itu berlalu begitu saja… meninggalkan Woohyun yang masih terdiam

“aku memang tidak menyukaimu hyung… tapi aku mencintaimu… hanya saja aku merasa tak pantas untukmu yang begitu sempurna… aku hanya namja miskin yang tak punya apa-apa hyung… jadi mengertilah… tapi aku berjanji akan selalu ada saat kau membutuhkanku hyung”

Woohyun hanya menatap miris Sunggyu yang mulai berjalan menuju gedung apartemennya.

****

Myungsoo tampak terduduk lemas di sebuah kursi di sudut café, tanpa dia sadari sepasang mata memperhatikannya.

“Bujangnim”

Myungsoo terperanjat lalu mendongakkan kepalanya menatap sang tersangka yang berani mengganggu renungannya #PLAK

“aah,, chagya”

Namja itu hanya menghela nafas begitu Myungsoo menyebutnya dengan sebutan menggelikan menurutnya.

“baiklah,, kali ini aku malas berdebat dengan anda,, boleh aku duduk disini?”

“tentu saja, jangankan disitu disampingku, anni di pangkuanku saja aku mengizinkannya”

“in your dream Kim Bujangnim”

Myungsoo terkekeh

“jadi ada apa kenapa kau menghampiriku terlebih dahulu? Biasanya nae Yeollie ini akan mati-matian menghidariku?”

“anni,, hanya saja aku merasa anda sedang dalam masalah, yeah terlihat dari wajah anda yang tampak berantakan itu? Tapi kalau aku mengganggu anda yasudah aku pindah saja”

“aaaaahhh,, tentu tidak, bahkan aku sangat senang kau mau duduk disini Karena sejujurnya aku memang sedang membutuhkan teman untuk curhat”

“ha?”

“chagya… kau maukan menjadi temanku untuk curhat ?” tanya Myungsoo

“eemm.. tentu,,, aku rasa tak ada salahnya”

Myungsoo tersenyum

“jadi,,, sebenarnya ini masalha keluargaku, aku memiliki appa dan Hyung yang sama-sama keras kepala”

“hyungku dipaksa menikah oleh appaku, tapi hyungku tidak mau karena alasannya dia tak mau menikah dengan Namja yang sebenarnya dulu sudah pernah menghianatinya”

“nde? Jadi Kim sajangnim…”

“yeaaah,,, begitulah, hyungku tidak mau pulang sebelum appa menghentikan perjodohan konyol itu, terlebih saat ini dia tengah jatuh cinta dengan temanmu itu”

“MWO? TEMANKU? NUGUYA?”

“jangan berteriak padaku juga chagy… kau tau suaramu benar-benar melengking”

Myungsoopun menceritakan semuanya pada Sungyeol, dan tanpa mereka sadari waktu berlalu.

“geurae,,, gomawo sudah mendengarkanku, dan soal saranmu tadi, aku akan mempertimbangkannya, semoga appa mengerti eoh?”

“nde,, Myungsoo-ya hwaithing”

Myungsoo tersenyum penuh arti “mau pulang bersama?”

“kalau tidak merepotkan”

Finaly, Myungsoo mengantarkan Sungyeol pulang ke apartemennya yang ternyata lumayan dekat juga dengan kawasan kantor, pantas saja Sungyeol selalu jalan kaki ketika berangkat kekantor.

*****

Setelah kejadian ditaman tadi Sunggyu tampak selalu acuh pada Woohyun. Namja bermarga Nam itu mulai tampak kesal dengan sifat Sunggyu yang mengindarinya sedari tadi

“hyuuuuuung”

“aish.. mwo?”

“kau marah padaku gara-gara tadi eoh?”

“aish sudah kubilang jangan bahas itu lagi, kenapa kau menyebalkan sekali eoh?”

“arra… tapi berhentilah menghindariku”

“aku tidak menghindarimu”

“lalu apa yang hyung lakukan saat ini apa, kalau bukan menghindariku?”

“ck… itu memang sifatku”

Woohyun mendesis pelan, dia sadar bahwa namja manis nan sadis ini sedang dalam mode BAD MOOD.

“geurae-geurae… aku mengerti… hyung marah padaku, dan hyung tidak mau melihatku lagi dihadapan hyung kan? Aku akan pergi”

Ujar Woohyun singkat

Sontak namja sipit itu terdiam…

‘tidak… tidak… woohyun-ah kumohon katakana jika kau hanya bercanda, kkajima…’

Sementara sunggyu sibuk berperang dalam hatinya sendiri bagitu juga dengan Woohyun

‘ayolah hyung, komohon cagah aku… aku tidak ingin pergi dari sini… cegah aku hyung, jangan biyarkan aku pergi’

Woohyun merana dalam hati…


==== TBC ====

typo bertebaraaaannn... yeeeeeeee... !!
tak apa yaaa??? 
mianhae jarang update di sini.. soalnya BLOG sepi ramean di Website #PLAK

yeah... buwad itung-itung ngisi BLOG saya persembhkan FF ini...

MONGGO DI RCL !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar