Title :
Love Is You
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
Romance, comedy gagal
Pairing :
WooGyu
Part :
2 / ?
Cast :
all member Infinite
Note :
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK
abal-abal… EYD_ancur. YAOI. Klok gak suka GET OUT soalnya author cari damai, woles brayyy wolesss… #PLAK
“hyung
menyukai…” Woohyun tampak menggantungkan kalimatnya lalu tersenyum kearah
Sunggyu. Namja manis itu tampak menatap panic kearah Woohyun
Tidak,
Andwe,
Jangan katakana
jika dia tau, bagaimana jika dia menolakku? Bagaimana kalau dia lebih memilih
namja bernama Lee Sungyeol itu? Bagaimana jika yang dikatakan Myungsoo bahwa
Woohyun dekat dengan Sungyeol itu benar adanya?
========= Part 2
=========
“hyung
menyukai Sungyeol ya?” Tanya Woohyun
GUBRAK
Sontak
hal itu membuat mata sipit Sunggyu mendelik kearah namja tampan dihadapnnya
itu.
PLETAK
“aaaaaaaaaaaa…
kenapa hyun memukul kepalaku?” kesal Woohyun
“kenapa
kau berfikir aku menyukai Sungyeol”
“anniya,,
hanya bercanda. Habisnya tadi myungsoo aneh sekali… dia membuatku bingung” ujar
woohyun seraya mengalihkan pandangannya kearah layar TV
“memang
tadi apa yang dia katakan ?”
“yaa,,
dia bertanya-tanya tentang sungyeol padaku”
“dan
itu kau pikir aku lah yang menyuruh myungsoo untuk mencari informasi tentang
Sungyeol padamu? Jadi itu penyebab kau berfikir aku menyukai Sungyeol”
Woohyun
hanya tersenyum gaje
“tidak
sepenuhnya salah… ah tapi ada lagi yang myungsoo katakana dan ini cukup
membuatku bingung”
“nde?
Mwoya?”
“katanya
ada hal penting yang harus aku ketahui” jawab Woohyun masih pada posisi semula,
sementara Sunggyu sudah mendelik kearah Woohyun
“tapi,
dia tidak bilang kalau aku menyukaimu kan ?”
“NDE???”
GLUP
Sunggyu
sontak menutup mulutnya rapat-rapat ‘apa yang aku katakana?? Aiiiisssshhh pabbo
pabbo pabbo’
“a-annio”
Sunggyu menatap layar TV dengan sesekali mengunyah popcorn buatan Woohyun
Sementara
Woohyun?? Dia masih menatap lekat Sunggyu yang terlihat salting lengkap dengan
wajah yang merah merona, maybe dia sedang malu,,,, yaaa tentu saja malu.
“jinjjayo?”
selidik Woohyun dengan nada sedikit menggoda
“w-wae?
Kau mau mengintrogasiku eoh? Aishh.. buatkan aku makan siang pabbo…” ujar
Sunggyu mencoba mengalihkan topic pembicaraan
Woohyun
tersenyum penuh arti sementara Sunggyu memalingkan wajahnya ke layar TV. Jujur,
dia sangat malu jika harus menatap namja tampan itu barang sebentar saja.
“arraseo,
sajangnim” ujar Woohyun dengan nada manisnya
Sunggyu
tau jika Woohyun tengah mengejeknya
‘sial,
kenapa aku bisa secereboh ini. Semoga saja dia memang tidak mendengar tadi aku
bilang apa, aiissshhh… tapi tidak mungkin, dia pasti dengar dengan jelas apap
yang kukatakan tadi… dan sekarang… aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa… KIM SUNG GYU
PABBO’
Sunggyu
memanyunkan bibirnya seraya mengacak rambutnya frustasi. Namja sipit itu lalu
bangkit dengan kruk yang masih setia menemani langkahnya.
“eoddiga?”
Tanya Woohyun yang sudah lengkap dengan celemeknya
“kemanapun
yang aku mau, wae?”
Lagi-lagi
Woohyun tersenyum “jangan keluar atau hyung akan dinikahkan paksa lagi” ujar
Woohyun seraya memperingatkan namja yang saat ini berstatus sebagai atasannya
itu.
Sunggyu
berdecak sebal, lalu namja sipit berjalan menuju balkon apartemen mereka guna
menghirup udara segar.
Entah
kenapa dia tersenyum, mata sipitnya menatap kearah hamparan langit biru yang
begitu terlihat cerah saat itu. Mungkin langit itu juga sedang merasakan
suasana hatinya yang juga sedang cerah.
‘apa
seperti ini rasanya jatuh cinta?’
‘semoga
kali ini aku melakukan hal yang benar’
Sementara
sunggu sibuk dengan fantasinya sendiri, seseorang tengah mengamatinya dengan
seksama.
Siapa
sangka jika Sajangnim cantik yang terkenal temperamen yang tak ada
lembut-lembutnya sama sekali ini memiliki sisi lain. Dan meski jarang sekali
ditemukan namun setidaknya namja tampan bernama Nam Woohyun ini tau jika
sunggyu tak sekejam yang orang-orang katakana.
Bahkan
sebenarnya Sunggyu adalah makhluk lembut yang sangat manja. Tapi hanya dipagi
hari saja…
Tapi
mungkin tidak akan yang mempercayainya jika dia menceritakan pengalamannya
setiap pagi saat membangunkan sang Hamter imut ini….
“makan
siang siap”
“eh?
cepat sekali?”
“hyung
ini aneh sekali eoh, aku lama ngomel, aku cepat juga ngomel… jadi aku harus
bagaimana?”
Sunggyu
enggan menjawab dan hanya berdecak kesal. Dengan sigap Woohyun membantu Sunggyu
berjalan menuju meja makan padahal sebenarnya itu hanya modus.
“Woohyun”
“mwo?”
“tidak
jadi”
Woohyun
tersenyum aneh lalu melanjutkan makan siang mereka dengan damai.
******
Myungsoo
menatap intens namja yang sedang sibuk dengan setumpuk kertas dihadapannya itu.
Namja coding itu tampak acuh pada sosok Myungsoo yang sebenarnya menjadi idaman
seluruh isi kantor setelah Sunggyu.
“jadi
sampai kapan kau mengabaikanku?”
“setelah
pekerjaan saya selesai”
“jadi
apa yang harus aku lakukan untuk mempercepat pekerjaanmu”
“anda
hanya cukup diam, saya tidak mau terkena imbas Kim Sajangnim untuk kesekian
kalinya lagi karena ulah anda”
“tapi
aku sudah diam dari tadi, tapi pekerjaanmu belum selesai juga”
“bahkan
ini sudah hampir kelewat jam makan siang” L terus mengoceh dan membuat Sungyeol
sedikit menahan emosinya untuk meneriaki namja tampan itu.
Kalau
dia bukan Wakil derectur mungkin Sungyeol sudah menyemprotnya dengan suara
melengkingnya yang mirip dengan anak ayam kejepit pintu itu.
“oh
iya, ada hal yan ingin kutanyakan padamu” ujar Myungsoo
“apa?”
jawab Sungyeol sedikit ketus
“aigoo,,,
galaknyaaa”
“aish
cepat bertanya lalu cepat pergi”
“arraseo…
aku hanya ingin menyakan soal kau dan Woohyun, apa benar tak ada hubungan
apa-apa?”
“ada”
“ada?”
pekik Myungsoo, dengan mat ayang hampir keluar
“nde…”
“tapi
woohyun bilang…”
Sungyeol
menatap namja yang satu tahun lebih muda darinya itu. Jujur, sungyeol memang
mengagumi sosok tampan myungsoo. Tapi kelakuan Myungsoo benar-benar membuatnya
jengkel.
“ya,
sebuah persahabatan apa tidak bisa dikatakan hubungan?”
“aish,,
maksudku bukan persahabatan, lebih dari itu”
“aku
tidak yakin Woohyun selamat jika aku mengatakan kalau aku menyukainya”
Myungsoo
terkekeh “dia bukan typemu bukan?”
“kalau
anda tau kenapa masih bertanya?”
Namja
yang berstatus Wakil Direktur itu tampak tertawa “baiklah chagiya.. aku pergi
dulu eoh, jangan merindukanku kalau aku pergi eoh? Kau bis amenghubungiku
kapapun kau membutuhkanku, sampai jumpa… sepertinya kau juga akan lama eoh?”
“memang
iya” gumam Sungyeol lalu sesaat dia menghela nafas setelah kepergian Myungsoo
dari hadapannya
Sementara
itu Myungsoo mendial nomor Hyung tercintanya
“MWO?”
“aish,,
kenapa hyung berteriak eoh? Memang tidak bisa mengatakan kata-kata manis
semanis wajahmu itu untuk adikmu ini eoh?”
“TIDAK”
“oh
baiklah… aku menyerah. Hyung, hari ini aku akan mengunjungi eomma dan appa.
Sepertinya mereka akan membujukku untuk membawa hyung pulang”
“lalu?”
“lalu?
Aissh jinjja… ini kesempatan hyung untuk membatalkan perjodohan aneh itu”
“bagaimana
caranya?”
“aish,,
kau ini kenapa selalu aku saja yan berfikir”
“kau khan
adikku”
“jadi
sekaran peran adik adalah membantu hyungnya melarikan diri dari acara
perjodohan begitu?”
“yeah itu bisa
disebut berbakti kepada hyungmu”
“arasaeoooooooooooooooo…
setelah ini aku keapartemenmu”
TUUUUTTT
TUUUTTT
Myungsoo
kesal sendiri, dia menyesal menghubungi Sunggyu. Ternyata memang dia yang harus
merencanakan ini semua. Sebenarnya dia kasihan juga sudah membuat kaki Sunggyu
patah karena ide gilanya.
Tapi
yasudahlah… semua sudah terjadi.
Namja
tampak itu lalu segera menuju apartemen Sunggyu setelah semua urusan kantor
selesai.
****
Other
Side
“Myungie…
eomma mohon padamu chagy.. tolong bawa hyungmu pulang”
“nde,
appa tau.. kau pasti tau dimana hyungmu berada kan?”
Bak
tersangka yang sedang diintrogasi polisi tengah Myungsoo rasakan begitu dia
sampai di kediaman keluarganya…
Sebenarnya
di kasihan melihat eomma dan appanya uring-uringan seperti ini, apalagi Appanya
baru pulang dari RS.
“aku
tidak bisa eomma, Sunggyu hyung itu sangat keras kepala. Bahkan Eomma dan Appa
melihat sendiri bukan Hyung sampai hampir mati gara-gara bunuh diri?”
“seharusnya
eomma dan appa juga sadar… bahwa menjodohkan Hyung dengan orang lain itu
sangatlah salah. Sebagai adiknya aku juga kasihan melihat hyung dipaksa menikah
seperti ini”
“tapi
ini juga demi kebaikan hyungmu Myungie” eomma Kim angkat bicara
“kebaikan
yang bagaimana? Menikah dengan orang yang belum dikenal dan tentu saja tak dia
cintai… apa eomma dan appa bisa membayangkan bagaimana rumah tangga Sunggyu
hyung nantinya?”
“cinta
akan tumbuh seiring berjalannya waktu… sudahlah… sekarang juga appa katakana
padamu untuk membawa Hyungmu pulang”
Myungsoo
menghela nafas… dia sadar sifat hyung dan Appanya adalah SAMA.. dan oleh sebab
itu masalah perjodohan konyol ini akan sangat rumit
“bagaimana
kalau aku mengatakan jika Sunggyu hyung sudah memiliki kekasih?”
“MWO?”
“NDE..
sunggyu hyung menolak perjodohan ini dan nekat bunuh diri saat pertunangan
kemarin karena dia sedang mencintai orang lain..”
“Sunggyu
punya kekasih?”
Myungsoo
menganggukan kepalanya mendengar pertanyaan appa dan eommanya.
“kenapa
kau tak mengatakannya? Siapa kekasihnya, dari keluarga mana? Apa pekerjaannya?”
*****
“MWO?
KAU MENGATAKAN AKU PUNYA KEKASIH? YAAA.. KIM MYUNG SOO APA KAU GILA? HAAAHH”
Sunggyu
berteriak heboh pada adik satu-satunya itu
“oh
ayolah hyung, apa susahnya mencari orang untuk kau akui menjadi kekasihmu… dan
semua beres.. hyung tidak akan dikejar-kejar perjodohan oleh eomma dan appa
lagi”
“TIDAK
TIDAK.. KAU PIKIR SEMUDAH ITU? Ini masalah serius Myungsoo-ya”
“aku
tau”
“lalu
kenapa kau hanya bersnatai-santai, dan mengatakan hal gila itu seenak jidatmu”
“inikan
masalah hyung”
“YAA…”
“aih,,
kalau hyung meneriakiku terus menerus aku tak akan mau menolong hyung lagi”
“lalu
aku bagaimana?”
Myungsoo
lalu terdiam sebelum akhirnya melihat seseorang tengah sibuk dengan
aktifitasnya didapur.
“bagaimana
kalau Woohyun Hyung”
Sontak
Sunggyu mendelik kearah myungsoo “yaa.. jangan macam-macam kau Kim Myungsoo”
Myungsoo
menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya tersenyum
“aku
rasa dia memenuhi Kriteria Hyung juga eomma dan appa”
“tapi
dia miskin,,, mana mungkin eomma dan appa setuju”
“gampang…
angkat saja Woohyun hyung menjadi GM di salah satu perusahaan kita”
“YAA…
KALI INI KAU BENAR-BENAR GILA EOH?”
“mana
mungkin aku mengangkat sembarangan orang menjadi GM di perusahaan kita…
bagaimana kalau dia mengacaukan perusahaan kita?”
“yasudah
kalau begitu hyung katakana saja kalau hyung cinta mati dengan Woohyun hyung…
dan sesuatu terjadi diantara kalian.. dan mau tak mau kalian harus segera
menikah untuk mencegah hal-hal buruk terjadi”
“APA
KATAMU”
“mwo?
Memang aku bilang apa?”
“yaa…
kenapa kalian ribut eoh?”
Ujar
seseorang dari arah dapur dengan membawa beberapa makanan dan minuman
“anniya…
Sunggyu hyung yang ribut”
Woohyun
hanya terkekeh “hyung.. aku ada kuliah malam… tidak apa-apakan kalau hyung aku
tinggal?”
“tentu
saja Sunggyu hyung akan merindukanmu hyung.. jangangan pul.. aaakkhhhh”
Pekik
myungsoo saat kakinya diinjak Sunggyu.. ironisnya bukan dengan kaki melainkan
dengan kruk-nya…
“SAKIT
PABBO”
“rasakan”
“aish,,,
kau kejam sekali hyung”
Woohyun
hanya terkekeh melihat tingkah kakak beradik itu
“lalu
sekarang kau mau berangkat?”
“nde…
satu jam lagi pelajaranku akan dimulai… tapi aku juga harus ketoko buku
sebentar”
Sunggyu
mengangguk “arraseo”
“kalau
begitu aku pergi dulu.. annyeong”
“hati-hati
hyung…” ujar Myungsoo
Setelah
kepergian Woohyun. Myungsoo tersenyum jahil
“yaah,,
ada yang kesepian eoh?”
“diam
kau!”
“hahahahahahahaha…
dasar hyung pabbo… aku heran, sebenarnya apa saja eoh yang hyung lakukan selama
ini? Tinggal berdua sudah.. tinggal memikat hatinya saja hyung tidak becus…
masak masih membutuhkan batuanku”
“yaa..
siapa yang kau katakana tidak becus haah?”
“KIM
SUNG GYU”
“YAA..
KIM MYUNG SOO”
“MWO?
Kejar aku kalau bisa… dasar pincang”
“AISH..
JINJJA… aku pincang gara-gara kau juga, tunggu
sampai aku bisa berlari mengejarmu lagi eoh,,, aku akan membunuhmu detik itu
juga.. YAA.. KEMARI KAU KIM MYUNG SOO”
Baiklah
Sunggyu mencak-mencak seorang diri Karena Myungsoo juga sudah kabur entah
kemana.
Sunggyu
is Alone.
*****
Selesai
kuliah Woohyun menyempatkan mampir ke supermarket untuk membeli beberapa bahan
maknan untuk sarapan besok pagi.
Saat
Woohyun sedang asik memilih beberapa sayuran tanpa sengaja dia melihat
Sungyeol.
“Sungyeol-ah”
“oh,,,
kau,,, yaaa,,, kemana saja kau? Aku dengar kau diusir dari apartemen reyotmu
itu?”
“yaah,,
begitulah,, aku benar-benar tak mempunyai arah tujuan saat itu…. Tapi sukurlah
nasib baik menimpaku”
“maksudmu?”
Lalu
Woohyun menceritakan semuanya pada Sungyeol, dari dia diusir dan menjadi
buronan pemilik apartemen sampai dikejutkan Sunggyu yang masuk RS gara-gara
insiden bunuh diri palsu yang menyebabkan salah satu kakinya patah dan membuat
Woohyun harus menjadi perawat dadak bagi SAJANGNIM SADIS itu.
“mwo???
Jadi kau merawat Kim Sajangnim?”
Woohyun
mengangguk
“kau
gila? Wuaaah… bagaimana kau bisa menghadapinya, dia tak membentak-bentakmu
setiap hari?”
“tentu
saja dia membentak-bentakku setiap hari, tapi dia manis siih.. jadi aku
ikhlas-ikhlas saja dibentak-bentak”
“aku
tau.. di sangat manis dan cantik.. tapi oh ayolah… semua orang juga tau Kim
Sajangnim orang yang bagaimana? Kau tau singa? Yeaah itu dia… sadis dan ganas”
Woohyun
hanya tertawa “nde, dia memang sangat sadis… tapi sendainya kau tau dia pasti
kau akan kaget”
“memang
dia seperti apa? Lebih parah dari singa? Apa harimau? Srigala? Aahhh.. monster
sadis yang siap mencabik-cabukmu saat kau membuat sedikit saja kesalahan?”
“kau
ini… gyu hyung tidak seperti itu? Bagiku dia hamster manis yang sangat lucu dan
menggemaskan…”
Sungyeol
menatap aneh sahabatnya itu “hamster? Kalau wajahnya sih memang iya… tapi… aku
tidak menjamin sifatnya”
“hey,,,
sudah jangan membicarakannya,,, lebih baik bantu aku belanja eoh?”
“aish,,
arraseo-arraseo,,”
Setelah
itu Woohyun segera pulang ke apartemen rahasia yang hanya diketahui oleh
Woohyun, Myungsoo, dan Sunggyu saja.
Sebut
saja tempat itu tempat pelarian Sunggyu untuk bersembunyi sampai kedua orang
tua Sunggyu mau membatalkan rencana itu.
“aku
pulang”
Merasa
tak ada shutan Woohyun hanya celingukan, lampu ruang tamu juga masih menyala,
tapi kenapa tak ada tanda-tanda kehidupan diapartemen megah ini?
Lalu
kaki jenjang Woohyun melangkah mencari seseorang lain “hyung”
“sunggyu
hyung”
“APA?”
sahut seseorang
“hee???
Sedang apa hyung disitu?” tanya Woohyun begitu melihat Sunggyu meringkuk di
sidut kamarnya
“bukan
urusanmu”
Dingin
dan ketus, itulah nada bicara Sunggyu
“ck…
tentu saja urusanku, jangan duduk dilantai eoh? Nanti hyung masuk angin”
Sunggyu
hanya diam dan berdecak, seolah tak perduli dengan apa yang dikatakan Woohyun
“hey…”
“…..”
Still
silent !
“tetap
tak mau pindah?”
“geurae-geurae….
Kau yang memaksaku hyungie”
Lalu
Woohyun berjalan menghampiri Sunggyu yang masih duduk di sudut kamarnya segara
menatap kearah luar.
“y..
ya .. Nam Woohyun turunkan aku eoh?” terika sunggyu begitu Woohyun mengangkat
Sunggyu
“salah
siapa tak mau menuruti omonganku”
“yaa..
aku ini atasanmu, kau yang harus menurutiku”
“untuk
saat ini aku yang menjadi atasanmu Kim Sajangnim”
Sunggyu
mendadak Sweet Drop begitu matanya bertemu dengan mata Woohyun yang
menghanyutkan itu.
Woohyun
merebahkan Sunggyu di tempat tidurnya…
Dan
apa yang terjadi…
CHUP
“jaljjayo”
Baiklah
Nam Woohyun, did you know… apa yang kau lakukan tadi benar benar membuat
Sunggyu tak dapat berkutik sedikitpun.
Bibirnya…
Jantung
Sunggyu serasa berdesir saat bibirnya bersentuhan langsung dengan bibir
Woohyun, meskipun hanya singkat bahkan sangat singkat.
GRAP
“waeyo?”
tanya Woohyun seraya tersenyum manis saat dia enggan meninggalkan kamar Sunggyu
gara-gara jemari sunggyu melingkar dipergelangan tangan Woohyun.
Sungguh
apa yang Sunggyu lakukan ini benar-benar diluar perkiraan
Tiba-tiba
namja manis itu terduduk dan menarik kepala Woohyun, bibir mereka kembali
bertemu. Woohyun benar-benar tak tau jika Sunggyu senekat ini, dia kira
sajangnimnya ini akan marah-marah padanya gara-gara dia seenak jidat menciumnya
tanpa permisi.
Tapi…
diluar perkiraannya Sunggyu malah balas menciumnya. Dengan senang hati
Woohyunpun membalas ciuman itu. Namja tampan itu mendorong Sunggyu membuat
Sunggyu terbaring di bawahnya.
“Woohyun-ah”
Ujar
Sunggyu begitu ciuman panas mereka berakhir
“nde?’
“apa
kau menyukauiku?”
“anniya”
Sunggyu
menatap kecewa kearah Woohyun… tapi namja bernama Woohyun itu hanya tersenyum
lalu kembali menyerang bibir tipis Sunggyu
****
Hari
ini Sunggyu mulai dapat berjalan, dokter bilang kaki Sunggyu juga sudah mulai
pulih karena sebenarnya memang kaki Sunggyu tak terlalu parah.
“ayo
hyung, hyung pasti bisa” teriak seorang namja tampan yang sedang menyemangati
namja sipit itu.
Yap,
Sunggyu sedang berlatih berjalan tanpa kruknya.
“sakit
pabbo… jangan berteriak terus, kau pikir ini mudah eoh?”
Namja
sipit itu justru mengomel-ngomel seraya berpegangan pada tangan Woohyun.
“maka
dari itu aku menyemangatimu Sajangnim”
“kau
membuat telingaku tuli bodoh, ck…”
Sebenarnya
Sunggyu merasa kesal pada Woohyun, yeah jelas saja kesal karena semalam dengan
seenak jidatnya Woohyun menciumnya dan saat dia bertanya apakah Woohyun
menyukainya dia menjawabnya TIDAK, bukankah itu menyebalkan?
“kau
marah padaku eoh?”
“bukankah
kau sudah kebal aku marahi eoh?”
Woohyun
terkekeh… dengan masih menuntun Sunggyu
CHU~
“YAAAAAA…”
teriak Sungyu saat Woohyun lagi-lagi mencium bibirnya tanpa permisi
“apa
yang kau lakukan eoh, kenapa kau mencium orang sembarangan?”
Sunggyu
tampak tak terima dengan apa yang Woohyun lakukan, padahal dalam hatinya dia
bahagia setengah mati.
“ingin
saja”
“apa
kau bilang?”
“wae?
Bukankah hyung menyukaiku? Hyung sendiri looh yang mengatakannya padaku”
“SUDAH
KUBILANG JANGAN BAHAS ITU LAGI”
“tapi
aku ingin membahasnya”
“diam
kau Nam”
“arraseo
Gyuie hyung”
Woohyun
tampak tertawa puas begitu membuat namja yang lebih tua darinya itu kesal.
Sunggyu
menghempaskan tangan Woohyun lalu berjalan dengan terpincang menuju bangku taman..
Tapi…
BRUKK
“aahhhh”
“hyuung”
“aakkghh…”
Sunggyu
tampak kesakitan dan memegangi kakinya
“gwenchana?”
Tampak
jelas dari raut wajah Woohyun, dia begitu khawatir pada Sunggyu
“jangan
sentuh aku Nam”
Lagi-lagi
Sunggyu menepis tangan Sunggyu entah kenapa Woohyun merasa ada yang aneh pada
Sunggyu, dia tak pernah merasakan Sunggyu melontarkan kata-kata sedingin itu
“hyung…
kau marah padaku, eoh?”
“anniya…
aku tidak marah padamu, aku marah pada diriku sendiri” jawab Sunggyu
“jangan
menciumku sembarangan lagi”
DEG
“hyung..
aku.. aku hanya..”
“kau
tau aku menyukaimu bukan? jadi berhentiah melakukan hal-hal yang membuatku
semakin menyukaimu”
“hyung”
Woohyun
merasa semakin bersalah… dia tak menyangka jika Sunggyu benar-benar menganggapnya
tak menyukainya. Dia pikir dengan semua perlakuannya pada Sunggyu itu cukup
untuk membuktikan perasaannya. Tapi nyatanya tidak
Sunggyu
menangis…
Jelas…
hati Woohyun sangat hancur melihatnya.
“hyung
mianhae”
“aku
tau woohyun-ah… kau tidak menyukaiku eoh? Jadi kumohon jangan membuatku semakin
berharap padamu”
Sunggyu
berucap dengan nada bergetarnya… lalu namja sipit itu berlalu begitu saja…
meninggalkan Woohyun yang masih terdiam
“aku
memang tidak menyukaimu hyung… tapi aku mencintaimu… hanya saja aku merasa tak
pantas untukmu yang begitu sempurna… aku hanya namja miskin yang tak punya
apa-apa hyung… jadi mengertilah… tapi aku berjanji akan selalu ada saat kau
membutuhkanku hyung”
Woohyun
hanya menatap miris Sunggyu yang mulai berjalan menuju gedung apartemennya.
****
Myungsoo
tampak terduduk lemas di sebuah kursi di sudut café, tanpa dia sadari sepasang
mata memperhatikannya.
“Bujangnim”
Myungsoo
terperanjat lalu mendongakkan kepalanya menatap sang tersangka yang berani
mengganggu renungannya #PLAK
“aah,,
chagya”
Namja
itu hanya menghela nafas begitu Myungsoo menyebutnya dengan sebutan menggelikan
menurutnya.
“baiklah,,
kali ini aku malas berdebat dengan anda,, boleh aku duduk disini?”
“tentu
saja, jangankan disitu disampingku, anni di pangkuanku saja aku mengizinkannya”
“in
your dream Kim Bujangnim”
Myungsoo
terkekeh
“jadi
ada apa kenapa kau menghampiriku terlebih dahulu? Biasanya nae Yeollie ini akan
mati-matian menghidariku?”
“anni,,
hanya saja aku merasa anda sedang dalam masalah, yeah terlihat dari wajah anda
yang tampak berantakan itu? Tapi kalau aku mengganggu anda yasudah aku pindah
saja”
“aaaaahhh,,
tentu tidak, bahkan aku sangat senang kau mau duduk disini Karena sejujurnya
aku memang sedang membutuhkan teman untuk curhat”
“ha?”
“chagya…
kau maukan menjadi temanku untuk curhat ?” tanya Myungsoo
“eemm..
tentu,,, aku rasa tak ada salahnya”
Myungsoo
tersenyum
“jadi,,,
sebenarnya ini masalha keluargaku, aku memiliki appa dan Hyung yang sama-sama
keras kepala”
“hyungku
dipaksa menikah oleh appaku, tapi hyungku tidak mau karena alasannya dia tak
mau menikah dengan Namja yang sebenarnya dulu sudah pernah menghianatinya”
“nde?
Jadi Kim sajangnim…”
“yeaaah,,,
begitulah, hyungku tidak mau pulang sebelum appa menghentikan perjodohan konyol
itu, terlebih saat ini dia tengah jatuh cinta dengan temanmu itu”
“MWO?
TEMANKU? NUGUYA?”
“jangan
berteriak padaku juga chagy… kau tau suaramu benar-benar melengking”
Myungsoopun
menceritakan semuanya pada Sungyeol, dan tanpa mereka sadari waktu berlalu.
“geurae,,,
gomawo sudah mendengarkanku, dan soal saranmu tadi, aku akan
mempertimbangkannya, semoga appa mengerti eoh?”
“nde,,
Myungsoo-ya hwaithing”
Myungsoo
tersenyum penuh arti “mau pulang bersama?”
“kalau
tidak merepotkan”
Finaly,
Myungsoo mengantarkan Sungyeol pulang ke apartemennya yang ternyata lumayan
dekat juga dengan kawasan kantor, pantas saja Sungyeol selalu jalan kaki ketika
berangkat kekantor.
*****
Setelah
kejadian ditaman tadi Sunggyu tampak selalu acuh pada Woohyun. Namja bermarga
Nam itu mulai tampak kesal dengan sifat Sunggyu yang mengindarinya sedari tadi
“hyuuuuuung”
“aish..
mwo?”
“kau
marah padaku gara-gara tadi eoh?”
“aish
sudah kubilang jangan bahas itu lagi, kenapa kau menyebalkan sekali eoh?”
“arra…
tapi berhentilah menghindariku”
“aku
tidak menghindarimu”
“lalu
apa yang hyung lakukan saat ini apa, kalau bukan menghindariku?”
“ck…
itu memang sifatku”
Woohyun
mendesis pelan, dia sadar bahwa namja manis nan sadis ini sedang dalam mode BAD
MOOD.
“geurae-geurae…
aku mengerti… hyung marah padaku, dan hyung tidak mau melihatku lagi dihadapan
hyung kan? Aku akan pergi”
Ujar
Woohyun singkat
Sontak
namja sipit itu terdiam…
‘tidak… tidak…
woohyun-ah kumohon katakana jika kau hanya bercanda, kkajima…’
Sementara
sunggyu sibuk berperang dalam hatinya sendiri bagitu juga dengan Woohyun
‘ayolah hyung,
komohon cagah aku… aku tidak ingin pergi dari sini… cegah aku hyung, jangan
biyarkan aku pergi’
Woohyun
merana dalam hati…
==== TBC ====
typo bertebaraaaannn... yeeeeeeee... !!
tak apa yaaa???
mianhae jarang update di sini.. soalnya BLOG sepi ramean di Website #PLAK
yeah... buwad itung-itung ngisi BLOG saya persembhkan FF ini...
MONGGO DI RCL !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar