Senin, 06 Mei 2013

FF/ WooGyu/ Only tears Part 1


Title                 : Only Tears (part 1)
Author             : @Kim_Agashi
Genre              : tidak diketahui
Pairing             : WooGyu
Cast                 :
-          Nam Woohyun,
-          Kim Sunggyu,
-          Kim Kibum (KEY),
-          Jang Dongwoo,
-          Lee Howon (hoya),
-          de el el





Note : typooozz bertebaran harap di maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO GO…

======== PART 1 =========

Nam Woohyun adalah seorang pengusaha kaya raya, mungkin di masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir tapi dia kariernya sebegai seorang Presiden Directur cukup Berjaya, buktinya perusahaan yang di pimpinnya selama satu tahun terakhir ini mejadi peruahaan raksasa dan di kenal banyak orang.

“chagy, kau mau apa eoh?” tanya Woohyun sembari menggandengan tanga n sang kekasih dengan mesranya

“eum.. aku mau.. apa saja asal itu darimu” jawab namja manis itu

“baiklah” ujar Woohyun sebelum akhirnya memesan makanan yang sama untuk kekasihnya

“apa besok kau akan sibuk?” tanya namja bermarga Kim itu

“eum,,, aku ada rapat sampai jam 10 siang lalu ada pertemuan dengan Profesor Park membahas masalah
skripsiku” ujar Woohyun

“eum,,, baiklah, Woohyunie Hwathing” ujar Namja itu dengan raut ceria

“gomawo bae Kibumie” ujar Woohyun

Yap, kekasih tercinta Woohyun adalah bawahannya sendiri yang dulu juga teman satu kelasnya di SHS, mereka sudah berpacaran sekitar 1 tahun. Woohyun sangat mencintai Key dia juga selalu menyempatkan waktu untuk hanya sekerdar pergi jalan-jalan dengan Key di akhir pekan.

****

@Nam’s Familly

“dari mana saja kau?” tanya Mr. Nam

“aku dari rumah Dongwoo, memang ada apa?” ujar Woohyun, dia memang harus berbohong kepada orang tuanya jika sedang pergi kencan dengan Key, pasalnya Mr. dan mrs. Kim tak pernah merestui hubungan keduanya. Karena apa? Karena Woohyun sudah dijodohkan dengan relasi bisnis Mr. Nam dan Juga sahabat Mr. Nam.

“besok kita ada makan malam dengan keluarga KIM, sekaligus membicarakan masalah perjodohanmu” ujar Mr. Nam

“tapi appa, aku kan masih terlalu muda untuk menikah” ujar Woohyun

“umur 22 tahun sudah cukup untuk menikah Nam Woohyun” kali ini Mrs. Nam angkat bicara, Woohyun menatap wanita paruh baya itu, dari sana Woohyun bisa menangkap maksud eommanya untuk tidak membangkang karena akhir-akhir ini penyakit appanya memang sedang kritis, jika terkejut sedikit saja sudah kambuh.

“baiklah terserah eomma dan appa” ujar Woohyum lalu menaikki anak tangga dan segera masuk kekamarnya untuk menenangkan pikirannya yang sedikit terguncang akhir-akhir ini.

*****

Seorang namja manis, bermata sipit, tengah diseret paksa oleh eomma dan appanya untuk menghadiri sebuah pertemuan PENTING tapi TIDAK baginya.

“Appa,,, aku bukan anak kecil yang harus di jodoh-jodohan seperti ini, aku kaan menikah tapi nanti” ujar Sunggyu

“diamlah dan bersikaplah manis, kajja” omel Mr. Kim

“ini untuk kebaikanmu juga chagy” ujar Mrs. Kim

“hunnhh,,, arraseo” ujar Sunggyu pasarah, lalu Sunggyu dengan malas mengikuti langkah orang tuanya menuju sebuah restoran mewah yang Nampak sepi pengunjung, apa restoran ini bangkrut????

“aah,, selamat datang Mr. Kim, Mrs. Kim” ujar Mr. Kim

“aigoo,, ini pasti Uri Sunggyu” ujar Mrs. Nam

“annyeong hasaeyo ahjuma, ahjushi”

“geugon, Woohyun eoddi?” tanya Mr. Kim

“aah,,, masih kekamar mandi, mungkin dia gugup harus bertemu dengan calon pendampingnya” ujar Mr. Nam seraya tertawa renya, dan jelas Sunggyu menundukkan kepalanya ‘MALU’

Selang beberapa menit…

“aah,,, jeoseong hamnida, saya terlambat!” ujar seseorang yang tak lain tak bukan adalah Woohyun

“annyeong hasaeyo Mr. Kim, Mrs. Kim” ujar Woohyun, tentu saja seformal mungkin

Woohyun membungkukkan badannya

Lalu…

DEG

Dadanya serasa berhenti saat menangkap wajah cantik nan cute namja yang duduk di samping Ibunya itu.

“a-an…annyeonghasaeyo, Nam W-Wohyun Imnida” ujar Woohyun yang entah kenapa tiba-tiba gagap begitu bertatapan langsung dengan Sunggyu

“aah,,, ini dia Woohyun anjja…” ujar Mrs. Nam

Sontak Woohyun duduk, lantas kedua keluarga itupun menyantap hidangan makan malam dan melanjutkan dengan perbincanan-pernincangan seputar kedua Objek (Woohyun-Sunggyu)

Sunggyu hanya diam seribu bahasa dan menunduk, menyembunyikan wajahnya karena diyakini wajahnya sudah memerah karena sedari tadi Woohyun menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa .. sebut saja.. err* Intens.

DAN SEMENJAK ITU…

Woohyun sering berkunjung ke Paradaise Hotel, karena disanalah tempat Sunggyu bekerja setelah gelar President Directur di serahkan kepada adiknya Kim Myung Soo.
Sunggyu memang lebih memilih menjadi CEO di hotel dari pada President Directur di Perusahaan karena baginya menjadi presdir membuatnya tidak bisa beristirahat.

“aahh,,, Woohyun-ah!” ujar namja perparas cute nan mempesona itu tersenyum manis begitu mendapati seseorang membuka pintu ruangannya

“ini ruangan barumu CEO Kim Sunggyu?” tanya Woohyun

“nde, karena aku CEO disini jadi aku harus tinggal di hotel ini, sepertinya Myungsoo juga sudah terbiasa dengan posisi barunya” ujar Sunggyu seraya tersenyum dan mempersilahkan duduk Woohyun.

“geurae, lalu bagaimana dengan posisi barumu?” tanya Woohyun

“menyenangkan, aku bisa bertemu banyak orang disini” ujar Sunggyu tersenyum manis

Woohyun  POV

Mungkin kalian berfikir aku ini sudah gila atau apa! aku memiliki kekasih di luar sana, tetapi aku tidak bisa memungkiri aku jatuh cinta lagi kepada namja yang sebentar lagi akan menjadi tunanganku, apa aku egois? mungkin iya…

Disisi lain aku tidak bisa melepaskan kekasihku saat ini, tetapi aku jatuh cinta pada sosok ceria, ramah dan baik hati ini, rasanya dia terlalu istimewa untuk diabaikan.

Hatiku selalu tersenyum saat bersamanya, jantungku tidak bisa normal saat didekatnya, otakku selalu merekam dengan baik senyumnya dan itu terlalu indah untuk dilupakan.

“Hyung, apakah kau ada waktu makan siang?” tanyaku, tentu saja berharap di’iya’kan

“eem… hari ini aku free, tapi jangan mengajakku pergi besok aku akan sangat sibuk” ujar Sunggyu

“aah,, baiklah, karena besok aku tidak bisa menemimu bagaimana kalau hari ini kita habiskan waktu bersama?” ujarku, sebut saja ini modus. Jujur aku ingin bersamanya setiap hari, jam, menit, bahkan detik, aaah,,, ige mwoya?

“Hoya, aku pergi dengan Woohyun, kau boleh pulang sekarang, tapi tolong besok jangan terlambat eoh?” ujar Sunggyu pada sekertaris pribadinya itu

“arraseo Hyung , cerewet sekali” ujar hoya

“aish,,, kalau bukan karena Appa dan Lee Ahjushi sudah ku tendang kau hari ini juga” ujar Sunggyu

“ciih,, menendangku? menginjak semut saja hyung menangis apalagi memukul orang” cibir hoya

“yaaa…”

Aku terkekeh mendengar adu mulut sepasang sepupu ini, aigoo… dia sangat manis bahkan saat marah, menurutku dia tidak cocok untuk marah lihat saja matanya yang berusaha melotot, kekeke… kyeopta

“sudahlah, oh iya, kau juga boleh pulang, kalau appa ke kantor bilang saja aku pergi dengan Sunggyu Hyung” pesanku pada sekertaris sekaligus sahabat karibku Jang Dongwoo, wajahnya memang kaku, tapi dia orang yang sangat FUN.

“nde, Nam Woo Hyun Sajangnim, selamat bersenang-senang” ujar Dongwoo dengan senyum dinosaurusnya

End Woohyun POV

****

Jam Makan siang

Woohyun begitu menikmati saat itu, begitu pula Sunggyu.
Jujur, Sunggyu mulai menyukai calon tunangannya itu, dia mulai merasa nyaman saat Woohyun menatapnya, dia juga mulai merasa nyaman dengan sentuhan Woohyun.

Tidak seperti saat pertama bertemu dulu..

“aah,,, masakan ahjushi Shin memang paling hebat !” pekik Sunggyu pada sang pemilik kedai kecil itu

“eotthe, Woohyun-ah, masakan disini enak eoh?”

“nde, jinjja mashitta!” seru Woohyun tersenyum

“sepertinya hyung sering kesini?”

“nde, kalau ada waktu aku, Myungsoo dan Hoya setiap pulang sekolah selalu kesini, bahkan hal itu berlaku sampai sekarang” ujar Sunggyu

“kalau begitu mulai sekarang ajak aku juga eoh” ujar Woohyun

“tentu! asal uri Nam Sajangnim tidak sibuk!” ujar Sunggyu dengan nada sedikit bercanda

WooHyun terkekeh “aku selalu ada waktu untukmu” ujar Woohyun

“jinjja?”

“wae? tidak percaya?”

“eem… kata orang-orang kau itu suka berbohong” ujar Sunggyu mempoutkan bibirnya

Woohyun hanya memutar bola matanya, “ck… majyo” ujar Woohyun

“ish… !”

Setelah selesai makan siang, mereka melanjutkan pergi kesuatu tempat.

Sunggyu POV

Sejak awal, aku yakin kalau Woohyun Namja yang menyenangkan, walau sebenarnya dia sedikit berlebihan. Tapi kalau boleh jujur, aku mulai menyukainya… tapi aku tidak bisa menyimpulkan kalau aku mencintainya.

Hari ini aku mengajaknya ke kedai Shin ahjushi, tentu saja aku ingin melihat dia termasuk orang yang rendah hati atau tidak, biasanya orang-orang di kalangan kami jarang sekali yang mau makan di tempat makan kalangan orang rendahan seperti itu.

Dan ternyata, aku tidak menyangka orang seperti Woohyun juga mau kuajak makan disana, baiklah salah satu kreteriaku ada padanya.

Setelah jam makan siang, sekarang giliran Woohyun yang mengajakku ke suatu tempat…

“kita mau kemana eoh?” tanyaku penasaran

Woohyun hanya tersenyum dengan tatapan lurus kedepan mengingat dia tengah menyetir

“apa begitu istimewa?” tanyaku lagi

“ck,, belajarlah bersabar hyung, sebentar lagi juga samapai” ujar Woohyun

Tidak lama kemudian, kami sampai di sebuah tempat

“panti asuhan?” aku mengernyitkan dahiku

Woohyun tersenyum “anak-anak disini menggemaskan!” ujar Woohyun

“nde?”

“waeyo? kau tak suka anak-anak hyung?” tanyanya

Sontak aku tertawa “bagaimana mungkin aku tak menyukai anak-anak, aku hanya kaget saja, ternyata banyak sekali hal yang tak aku tau darimu” ujarku

Lagi-lagi aku dibuatnya kagum, begitu kami masuk anak-anak disana tampak berhambur kepelukan Woohyun dan bisa ditebak kalau woohyun memang tak sekali dua kali kemari pasti sering smapai-sampai anak-anak yang lucu-lucu itu akrab dengannya.

“Oh, oppa… apa dia kekasihmu?” tanya seorang yeoja kecil

Wajahku langsung memerah, aah… aku malu sekali

“dia calon istri oppa, ayo kenalan” ujar Woohyun, aigoo…

“annyeong, Kim Sung Gyu imnida” ujarku pada anak-anak manis itu

Mereka sepertinya menyambutku dengan baik. lalu seorang namja kecil mungkin umurna baru 4 atau 5 tahunan, dia menghampiriku seraya tersenyum manis

Aku berjongkok menyamakan tinggi dengannya,

“untuk hyung” ujarnya sambil menyerahkan sebuah lollipop

“aah,, gamsahabnida” ujarku sambil mengacak rabutnya

Dan begitulah, hatiku benar-benar damai berada disana, banyak sekai anak-anak yang tak bordosa ini tinggal disini. Meskipun tanpa orang tua tapi mereka tetap ceria dan selalu berbagi dengan yang lain, Buktinya saat Woohyun membagi makanan yang sempat dia beli tadi diabagikan dan ada beberapa anak yang tidak dapat, dengan suka rela mereka membaginya. Benar-benar pemandangan yang mengharukan bagiku.

Sepertinya aku akan sering kesini.
Gomawo Woohyun-ah

End Sunggyu POV

*****

Keesokan harinya..

Woohyun tampak sibuk dengan layar Laptopnya

“Woohyun-ah”

Woohyun mendongakkan kepalanya mentap namja yang saat itu tengah beridri dihadapannya

“Oh, Key-ah” ujar Woohyun tersenyum

“kemarin kau kemana? Kenapa meetingnya lama sampai tidak kembali kekantor lagi?” tanya Key yang memang juga bekerja di gedung yang sama dengan Woohyun

“kau bahkan tak menjawab panggilanku, tak membalas pesanku” namja bermata kucing itu mendengus kesal

“mianhae, aku kemarin sangat sibuk” ujar Woohyun dengan lembut

Key memeluk Woohyun “aku merindukanmu” ujarnya

“na do” jawab Woohyun

“eem.. aku masih banyak perkerjaan, nanti kuhubungi saat Jam makan siang eoh” ujar Woohyun melepas pelukannya

“arraseo, Good Luck Sajangnim” ujar Key lalu melangkah keluar ruangan Presdir Muda itu

Woohyun menghela nafas, lalu kembali kemejanya dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti tadi.

Seperti yang dikatakan Sunggyu sebelumnya bahwa dia akan sangat sibuk hari ini, sebagai CEO baru dia harus bertemu banyak relasi bisnisnya.

Menjelang tengah malam

“Hyung, sudahlah dikerjakan besok lagi nanti kau kelelahan dan jatuh sakit” ujar Hoya menasehati sepupunya yang keras kepala itu.

“gwenchana, sebentar lagi selesai, nanggung” ujar Sunggyu

“aish… tapi ini sudah hampir tengah malam, Kim Ahjushi dan Ahjuma menanyakanmu terus dari tadi, Hyung juga barus sembuh, kalau sakit lagi bagaimana? Aku juga yang repot Hyung” ujar Hoya ngamuk-ngamuk gaje

“bilang aku lembur, dan aku baik-baik saja Hoya” jawab Sunggyu masih tetap berkutat dengan layar laptopnya

Hoya menghela nafas “baiklah, terserah kau saja, kalau sudah selesai bangunkan aku yaa” ujar Hoya lalu merebahkan dirinya di Sofa kerja Sunggyu

“pulanglah, kau juga pasti sangat lelah eoh?” ujar Sunggyu

“annio, aku pulang kalau kau juga pulang” ujar Hoya

Sunggyu menghela nafas “geurae”

Keesokan harinya

“aigoo.. bukankah eomma sudah bilang jangan bekerja terlalu keras, kau ini masih sakit kenapa lembur segala” omel Mrs. Kim

“gwenchana, aku hanya butuh istirahat eomma jangan berlebihan” ujar Sunggyu

“Hoya-ah, lain kalai kalai dia lembur lagi telfon aku” ujar Hoya

“nde, ahjuma” ujar Hoya

Sepeninggalan Mrs. Kim

“tuch kan hyung, apa ku bilang, hyung sakit lagi kan?” ujar Hoya seraya duduk di ambang King size milik Sunggyu

“keras kepala sih jadi orang” tambahnya lagi

“aku hanya demam Hoya, gwenchana jangan melebih-lebihkan masalah seperti eomma dan appa” ujar Sunggyu

“geure, CEO KIM, terserah anda” ujar Hoya yang sudah terlanjur kesal lalu keluar dari kamar Sunggyu

Sunggyu hanya diam dan menghela nafas, namja manis itu memejamkan matanya meski rasanya sekrang kepalanya berputar-putar.

Other Side

Woohyun mendengus kesal saat ponsel Sunggyu tak aktif, kira-kira ada apa dengannya???

“Woohyunie” ujar Key

“yes, baby?” ujar Woohyun

“mau makan siang bersama?” tanya Key

“eem… mungkin tidak saat ini, aku harus ke…”

“oddie?” tanya Key

“ke suatu tempat, pastinya bertemu dengan klien bisnisku” ujar Woohyun

“arraseo, kalau begitu aku pergi dulu eoh, annyeong” ujar key lalu meninggalkan ruangan Woohyun

Woohyun juga beranjak “kau mau kemana?” tanya Dongwoo

“Ke Hotel”

“ingin bertemu CEO KIM?” goda Dongwoo

“hanya memastikan dia baik-baik saja, entah kenapa perasaanku tidak enak” ujar Woohyun

“Nde?” ujar Dongwoo mengernyitkan dahinya

WooHyun POV

“cih, bilang saja ingin bertemu apa susahnya sih” komentar Dongwoo, oke namja yang memang lebih tua dariku satu tahun ini memang menjadi teman curhatku. Tapi meski dia lebih tua aku malas memanggilnya Hyung. Dia juga tau kalau aku menyukai Sunggyu Hyung, tapi tidak bisa melepaskan key yang sudah menemaniku selama lebih dari 1tahun itu.

Tapi jujur, memang perasaanku tidak enak dan ingin sekali bertemu dengannya hari ini.

Dan akhirnya aku dan Dongwoo memutuskan untuk ke Paradise Hotel. Dan ternyata firasat burukku benar, saat aku sampai disana pegawa hotel bilang kalau Sunggyu Hyung jatuh sakit dan hari ini dia tidak masuk kerja.

Dengan perasaan campur aduk aku dan Dongwoo pun segera menuju kediaman keluarga KIM.

“Woohyun-ah” Kim Ahjuma tampak terkejut

“apa Sunggyu Hyung baik-baik saja?” tanyaku dengan raut khawatir

“dia demam, tadi baru saja Dokter Park memeriksanya, dan katanya Sunggyu memang harus istirahat untuk sementara waktu” ujar Kim Ahjuma

“kenapa Sunggyu Hyung bisa sakit ahjuma?” tanyaku lagi

“yeah begitulah dia, kalau sudah bekerja lupa waktu, kalau sudah kelelahan pasti jatuh pingsan dan berakhir seperti ini” sahut Hoya

“Woohyunie, kalau kalian menikah nanti tolong jaga uri Sunggyu dengan baik eoh?” ujar Kim Ahjuma, jelas beliau tampak menyayangi Sunggyu hyung.

“nde, itu sudah pasti ahjuma” ujarku mantap

“boleh aku melihat Sunggyu hyung?” tanyaku

“eoh, dia ada dikamarnya” ujar Kim Ahjuma

Dongwoo tersenyum bodoh kearahku lalu berjalan kearah Hoya dan tampak berbincang-bincangn dengannya, akupun berjalan menuju lantai atas dan berjalan kearah kamar Sunggyu Hyung

Sesampainya disana, hatiku begitu sakit melihat dia terbaring diatar ranjangnya dengan wajah pucat, entah kenapa rasanya sekarang tekatku untuk melindunginya sudah bulat begitu melihatnya jatuh sakit seperti ini.

Aku duduk diambang ranjangnya dan membela lembut rambut coklatnya, aku menatap wajahnya yang terlihat begitu pucat dan seperti tampak menderita.

“cepat sembuh hyung” ucapku lalu mencium keningnya penuh sayang

Aku meraih tangan Sunggyu hyung, lalu menggenggamnya lembut.

“uh, Woohyun-ah” ujar Sunggyu hyung dengan suara parau

“huh? Hyung, mianhae membangunkanmu”

Sunggyu hyung tersenyum membalas genggaman tanganku “nan gwenchana, jangan terlalu berlebihan seperti yang lain, aku hanya kelelahan, nanti juga sembuh” ujarnya lengkap dengan senyum

“bagaimana bisa hyung bilang begitu, kemarin hyung pingsan, apa itu masih hyung bilang baik-baik saja? Untung hoya ada disana, kalau tidak bagaimana?” aku kesal sendiri dengannya

Sementara aku tengah kesal dia malah tersenyum. Tangan lembutnya membelai wajahku

“gwenchana” ujarnya lirih, mendengar penuturannya akupun membalasnya dengan senyuman pula, tapi tetap saja aku masih mencemaskannya.

End Woohyun POV

*****

“ayo hyung, kau harus makan yang banyak” bujuk Woohyun pada Sunggyu yang enggan untuk membuka mulutnya

“aku sudah kenyang Woohyun-ah” jawabnya

“palli, bagaimana hyung bisa kenyang kalau hyung hanya makan dua suap saja”

“arraseo” ujar Sunggyu lalu akhirnya mau membuka mulutnya

Memang selama Sunggyu sakit Woohyun tak pernah meninggalkan Sunggyu entah kenapa rasanya dia tak ingin menjauh dari namja tampan itu padahal sudah berulang kali sang kekasih menghubunginya, dan dengan terpaksa Woohyun berbohong pada Key bahwa dia sedang ada pertemuan penting. Yeah, beruntung Key tidak bertanya macam-macam.

Sebenarnya akhir-akhir ini hubungan Woohyun dan Key agak sedikit merenggang entah karena Woohyun sudah jatuh cinta pada orang lain, atau karena memang key juga sering pergi entah kemana, yang Woohyun tau hanya Key pergi dengan temannya.

Waktu berlalu keadaan Sungyu juga sudah membaik, dan mereka juga sudah memulai untuk beraktivitas seperti biasanya.

Sunggyu berjalan memasuki pintu utama Woollim Crop tentu saja di dampingi oleh beberapa orang dan salah satunya Hoya.

“Silakan lewat sini Nam Sajangnim sudah menunggu anda” ujar seseorang

Sunggyu hanya tersenyum dan mengangguk, tampak beberapa karyawan berbisik kagum

“jadi dia yang akan menikah dengan Nam Sajangnim?” bisik salah satu karyawan

“eoh, aigoo.. membuat iri saja”

Sunggyu hanya tersenyum mendengar hal itu lalu dia berjalan menyusuri koridor gedung mewah nan megah itu, sesekali juga tersenyum kearah beberapa karyawan disana yang member salam padanya.

“annyeonghasaeyo CEO Kim, terimakasih atas kunjungannya” ujar Woohyun

Sunggyu tertawa kecil melihat tingkah Woohyun yang begitu formal itu

“hyung, aku akan mengenalkanmu kepada karyawanku, kajja” ujar Woohyun

Sunggyu mengangguk, dan keduanya berjalan beriringan sambil sesekali berbincang dibelakang itu ada hoya dan dongwoo yang bertingkah aneh, ada apa ??? mollayo

Setelah selesai berkeliling dan berbicara banyak hal Sunggyu memutuskan untuk mengajak Woohyun makan siang.

“Woohyunie” panggil seseorang sontak Woohyun dan Sunggyu menoleh

“Key-ah”

“oddigayo?” tanya Key

“ah, aku dan CEO Kim akan pergi makan siang” ujar Woohyun, key menatap Sunggyu dan Sunggyupun member senyuman manis kearah Key, dan tentu saja dib alas senyuman pula oleh Key.

“kapan kau ada waktu untukku?” tanya Key

Woohyun menghela nafas “untuk hari ini aku tidak bisa, kapan-kapan kita pergi eoh?” ujar Woohyun

“eem,,, cheogiyo! Mian kalau aku ikut campur bagaimana kalau kau ajak saja temanmu Woohyun-ah” ujar Sunggyu

“Nde?” pekik Woohyun  

“kajja berangkat” ujar Sunggyu lagi-lagi tersenyum

Woohyun hanya diam menatap lurus Mobil yang membawa CEO muda itu pergi

“Yaa,,, Woohyunie kajja, kasian CEO Kim nanti nunggu lama” ujar Key

“ah,,, a-arraseo” ujar Woohyun lalu menaiki mobilnya, sementara Dongwoo yg duduk di depan hanya menatap Woohyun penuh arti.

Dan sekarang Woohyun bingung, apa yang harus dia lakukan jika sudah seperti ini, mengaku pada Sunggyu bahwa dia sudah memiliki kekasih atau mengaku pada Key jika dia juga mencintai Sunggyu dan sebentar lagi akan bertunangan?

****

Sunggyu POV

Selama perjalanan aku hanya meruntuki diriku sendiri, kenapa aku harus mengajak namja itu juga, seharusnya kau membiyarkan mereka berdua, mungkin aku pengganggu.

Kalau selama ini kalian pikir aku tidak tau Woohyun mempunyai kekasih? Itu salah besar. Karena sebenarnya aku sudah tau sejak awal dari Dongwoo yang memang dulu adalah temanku saat kami di bangku kuliah.

“Hoya, apa menurutmu aku batalkan saja pertunangan ini?” tanyaku seenaknya

“MWO?” pekik Hoya

“aku tidak boleh egois hoya, Woohyun sudah memiliki kekasih dan sekarang kesannya aku menjadi perusak hubungan mereka”

“iya sih, tapi kalau dilihat Woohyun Hyung juga menyukaimu, setidaknya pertahankan dulu Hyung baru kalau ternyata dia tidak mencintaimu, kau boleh memutuskan untuk membatalkan semua ini” ujar Hoya

“neumu appoyo” aku memegangi dadaki yang tiba-tiba sakit sekali

“cih benar apa kubilang kau itu memang mencintainya Hyung” ujar Hoya

“lagi pula memang hyung berani mengatakan hal ini pada Kim Ahjushi?” tanya Hoya

JLEB

Benar juga, apa yang harus aku katakana pada eomma dan appa? Rasanya menolak ucapan appa sama saja aku bunuh diri, meski aku yakin appa akan memihak padaku dan mendukung semua kemauanku.

Aku meilirik hoya, dia hanya senyam senyum melihat wajahku yang memucat.

“hyung sudahlah,,,, menjadi perebut demi kebaikan bersama kan juga tidak apa-apa” ujar Hoya

“yaa,, apa maksudmu aku bukan type orang seperti itu” omelku

“arraseo, arraseoyo! Tapi hyung namja mana yang menolak dijodohkan denganmu?” ujar Hoya

“kau, Myungsoo, eummm… siapa lagi ya.. Sungyeol”

“yaaa,,,, kalau Sungyeol dan aku tentu saja tidak mungkin Hyuuuung,,, apa lagi Myungsoo dia kan adik kandungmu Hyung” ujar Hoya gemas, aku terkekeh

****

Aku memang sengaja mengajak mereka makan di Café biasa, kalau hoya, Dongwoo, dan Woohyun sepertinya memang faham betul kebiasaanku yang sederhana, tapi kenapa sepertinya Key tidak nyaman yaa makan disini?

“CEO Kim, apa anda biasa makan di tempat seperti ini?”

Aku mengangguk

“oh, ternyata selera anda itu aneh ya? Masak mengajak Seorang Presdir makan di tempat murahan seperti ini” ujarnya

“Key-ah, sopanlah sedikit” ujar Woohyun

Sontak aku yang memang sensitive, rasanya hatiku memanas, baru kali ini aku dihina orang.

Beberapa menit kemudian ponsel Key bebunyi

WooHyun POV

Kenapa Key berubah yaa? Bukankah dia selalu bersikap sederhana, dulu saja sempat menolak makan di resto mahal denganku kalau saja aku tidak memaksa. Apa itu hanya acting? Atau dia cemburu pada Sunggyu Hyung?

Apa memang dia terbiasa makan di resto mewah?

Beberapa menit kemudian ponsel Key bebunyi

“aah,, aku permisi sebentar” ujar Key lalu pergi

Aku menatap Sunggyu hyung yang terdunduk, aku tau betul dia itu type perasa sekali sedikit saja di singgung maka dia akan sangat sedih.

“Hyung, tolong maafkan kibum yaa? Entah kenapa dia menjadi seperti itu, tapi dia baik kok” ujarku

“gwenchana Woohyun-ah, lain kalia aku akan mengajakmu makan di tempat yang lebih baik” ujar Sunggyu hyung

“Hyung, aku tidak pernah mempermasalahkan hal ini bukan?” ujarku

“ne, Hyung… key itu orangnya memang suka ceplas-ceplos” ujar Dongwoo, sepertinya dia jadi ikut kesal oleh omongan Key.

“ceogiyo… aku harus pergi, aku ada janji dengan teman” ujar Key

“eoddie?” tanya Woohyun

“ke mall, temanku memintaku untuk menemaninya membeli sesuatu, tidak apa-apakan?” ujar Key manis padaku

“arraseo” ujarku, yeah seperti inilah Key. Pergi, Pergi dan pergi belanja dan belanja, kadang aku berfikir kalau dia selama ini hanya mencintai uangku saja. Tapi lagi-lagi kutepis itu semua.

“pasti selingkuh” ujar Dongwoo

“Dongwoo-ya” ujarku malas, dia memang tidak suka aku berhubungan dengan Key, dia memang yang bilang kalau key hanya mencintai uangku saja, aku ingin mempercayai Dongwoo tapi kenapa rasnaya sulit kala aku tidak melihatnya sendiri.

“sudah-sudah, makanannya sudah datang, kajja kita makan” seru Hoya memecahkan suasana

End WooHyun POV

Semua orang tersenyum geli melihat Sunggyu, tadi murung begitu selesai makan ceria lagi, dasar hamster rakus

“Hyung, kau harus diet” ujar Hoya

“sekali ini saja, aku sedang stress jadi harus makan yang banyak” ujar Sunggyu

“aish,,, lemakmu sudah mulai menumpuk hyung, tidak lama lagi kau menikah” ujar Hoya

“memang apa masalahnya?” tanya Sunggyu dengan polosnya, Woohyun Dan Dongwoo tampak tak menggubris dan sesekali tersenyum mendengar argument kedua ukey manis itu.

“aigooo… hyung, kau harus punya bentuk tubuh yang bagus, kau tidak malau kalau harus telanjang di depan suamim nanti?” ujar Hoya

“uhuuuk… uhuuuk…” dongwoo dan woohyun tersedak mendadak

Bagaimana tidak hoya begitu terang-terangan mengatakannya. Tapi memang sih, kalau tidak terang-terangan Sunggyu tidak akan mengerti.

“yaa… kau membuat malu Hoya” ujar Sunggyu lirih

“biyar saja, kebetulan Woohyun hyung disini jadi biyar dia tau kalau calon istrinya itu haster gendut yang doyan makan dan pemalas” ujar Hoya

Woohyun hanya tersenyum geli “Jinjja? Kau gendut Hyung?” tanya Woohyun

“annio, hoya bohong…” ujar Sunggyu

“terserah mau percaya atau tidak, Sunggyu hyung itu type yang munafik mulutnya bilang enggak padahal mau, jadi di goda-goda dikit aja” ujar Hoya cuek bebek

“yaaaaaaaaaaa……” pekik Sunggyu

*****

Keesokan harinya..  Sungyu dan Hoya menyempatkan olahraga pagi di sebuah arena lari yang terletak di pusat kota dan kebetulan juga dekat rumahnya.

“haaah,, haaah,, haaah,, aku tidak bisa napas pabbo” pekik Sunggyu

“ayo hyung cepat… katanya mau kurus” ujar Hoya dengan santainya

“aku tidak kuat lagi haaah.. haaah..” ujar Sunggyu dengan napas yang masih tak beraturan

Hoya hanya menatap Hyungnya itu dengan tatapan iba plus kesal

“baru lari 2 putaran udah kayak gini” komentar Hoya

“itu jauh pabbo” ujar Sunggyu yang sudah tepar

“baiklah istirahat 15 menit setelah itu Sit up 100 kali” ujar Hoya

“MWO?”

“sudah jangan protes” jawab hoya

“tapi nafasku sudah habis Hoya, aku sudah tidak punya stok nafas lagi setelah ini, kau mau membunuhku eoh?” rengek Sunggyu

“justru itu hyung, karena pernafasan hyung itu payah sekali hyung harus latihan pernafasan agar hyung kuat” ujar Hoya menaik-naikkan alisnya sambil tersenyum evil

“apa maksudmu?” ujar Sunggyu

“oh ayolah! Kau itu terlalu polos hyung … berapa umurmu berpikirlah dewasa sedikit Hyuuuung” ujar Hoya gemas sendiri

Sunggyu mempoutkan bibirnya sambil mencoba berfikir apa maksud hoya, sementara Hoya masih memijit-mijit kepalanya.

“aish,, sudah cepat katakana apa mksudmu” ujar Sunggyu akhirnya, setelah berfikir cukup keras tapi tetap tau tau arah jalan pembicaraannya dengan Hoya

Hoya menghela nafas

“aku yakin hyung belum pernah berciumankan?” ujar hoya

“kau mau menghinaku atau membantuku haah?” ujar Sunggyu dengan tatapan kesalnya

“tentu membantumu hyung” ujar Hoya

“lalu apa hubungannya”

“bayangkan kalau seandainya nanti Woohyun hyung menciummu, apa yang kau lakukan haaah?” kali ini nada Hoya sedikit meninggi

Sunggyu melirik kearah beberapa bodyguard nya yang tampak menahan tawa

“bisa kau pelankan suaramu” ujar Sunggyu

“habisnya kau ini bodoh sekali hyung, pokoknya kau turuti saja apa perkataanku, arraseo” ujar Hoya kepada Sunggyu, semenatra Sunggyupun hanya mengiyakannya saja.

“oh, kalian kesini juga” ujar seseorang

“Dongwoo-ya, Woohyun-ah” ujar Sunggyu

“Kau habis olahraga Hyung?” tanya Woohyun pada Sunggyu

“n-nde” ujar Sunggyu tersenyum garing

“aah,, arraseo, aku lari sebentar eoh,,, setelah ini kutraktir makan” ujar Woohyun

“nde, arraseo” ujar Sunggyu

Sunggyu POV

aku duduk lemas di pinggir track lari dengan hoya, sekertarisku ini memang salah satu sekertaris sekaligus majikanku, kurang ajar memang. Tapi dia satu-satunya orang yang mampu bertahan dengan sikapku.

Aku terus menatap Woohyun yang tengah serius berlari, kaosnya juga sudah tampak basah oleh keringat, entah kenapa aku jadi kagum sendiri, bayangkan saja dia sudah berlari beberapa putaran sedangkan aku baru dua saja rasanya sudah ingin pingsan.

“lihatlah Woohyun hyung dia mampu berlari 10 putaran aku jadi tidak yakin kau bisa mengimbanginya” celetuk hoya

“aish,,, jangan bicara, atau aku akan menyuruh mereka melemparmu dari sini”

“silakan saja” jawabnya

Beberapa menit kemudian dia dan Dongwoo berjalan mendekat kearahku dan Hoya

“haaah” dia duduk tepat di sampingku lalu mengelap keringatnya dengan handuk, sementara Dongwoo sudah asik dengan Hoya, entah kenapa mereka akrab sekali akhir-akhir ini.

Kenapa aku deg degan begini yaa… jangan-jangan yang dikatakan hoya benar???? Aku mencintai Woohyun?? Aish… bahkan aku sendiri tidak yakin dia juga mencintaiku, ayolah Kim Sunggyu dia sudah memiliki kekasih.

“Woohyunie” teriak seseorang

Haaah,,, dia lagi!

“kenapa kau tidak bilang kalau kesini?” ujarnya

Aku melirik Woohyun yang hanya tersenyum lembut, SAKIIIITTTT… rasanya aku tidak sanggup berdiam disini, lalu aku bangkit dan entah kenapa aku jadi emosi sendiri.

End Sunggyu POV

“HOYA ayo kit apulang” ujar Sunggyu seraya melempar handuk kearah Hoya

“yaaaaaa…” pekik Hoya

“eh? Hyung bukannya tadi aku mau mentraktirmu makan?” ujar Woohyun

“aah mianhae… aku ada rapat mendadak, lain kalia saja eoh” jawab Sunggyu yang pasti bohong besar

“eh, rapat apa Hyung?” tanya Hoya dengan tampang blo’onnya

Sunggyu menatap Hoya tajam, sontak hoya mengerti apa maksud Sunggyu “aahh,,, arraseo” ujar Hoya yang entah kenapa malah senyum-senyum menyebalkan

“Hyung nanti aku menghubungimu” ujar Woohyun saat punggung Sunggyu menjauh

Sunggyu hanya berdecak kesal “iya kalau aku tidak sibuk” jawabnya

Woohyun hanya menatap bingung Sunggyu

“yaa,,, apa maksudnya kau akan menghubunginya eoh? Aah… atau jangan-jangan kau menyukainya?” ujar Key

“wae? Kenapa kau bersikap seperti itu pada Sunggyu hyung? Kau harus lebih sopan padanya” ujar Woohyun

“cih,,, untuk apa aku harus bersikap baik padanya, dia akan merebutmu dariku Woohyunie, aku tidak mau kalau sampai kau meninggalkanku” ujar Key dengan nada bergetar

Woohyun hanya diam… dia sendiri tidak tau apakah dia akan meninggalkan Key demi Sunggyu.

“apa kau masih mencintaiku?” tanya Key

“kenapa kau bertanya hal itu? Tentu saja aku mencintaimu” ujar Woohyun

“kalau begitu batalkan pertunanganmu dengn CEO kim” ujar Key

“mwo? Yaa.. michoseo, aku tidak bisa menolak permintaan appaku” jawab Woohyun

“kau bahkan mengatakan kalau aku gila Nam Woohyun? Ck.. aku tidak percaha hal ini, bilang saja kepada appamu kalau kau sudah memiliki seorang kekasih dan akan segera menikah, dan bukan mengiyakan perjodohan gila itu” ujar Key

Woohyun menatap tak percaya dengan kekasihnya saat ini, Woohyun pikir Key adalah orang yang paling mengerti dirinya, Key adalah orang sederhana yang mampu membuatnya menjadi istimewa, tapi pikiran itu sirna seketika hari ini juga.

“aku tidak mengenalimu lagi Kibum-ah…. Kau bukan kibumku yang dulu” ujar Woohyun sebelum akhirnya beranjak pergi

============= TBC =============

Aduuuh.. cerita apa sih iniiiihhh,,,
Tau lah aku lagi betek gara-gara WooGyu moment
LANGKA (*berasa jadi anak yang terbuang deech…. 

2 komentar:

  1. .. Lanjut Thor ... White coefisionnya jg lanjut thorrr !! pokoknya semuanya lanjut thorrrr ..!!! XD

    BalasHapus