Title :
Only Tears (part 2)
Author :
@Kim_Agashi
Genre :
tidak diketahui
Pairing :
WooGyu
Cast :
-
Nam Woohyun,
-
Kim Sunggyu,
-
Kim Kibum (KEY),
-
Jang Dongwoo,
-
Lee Howon (hoya),
-
Kim Myung Soo (L),
-
Lee Sung Yeol,
-
de el el
Note : typooozz bertebaran harap di
maklumi, cerita ngawur, alur gak jelas, berantakan, YAOI, yang gak suka GO GO
GO…
“kau bahkan mengatakan kalau aku gila Nam
Woohyun? Ck.. aku tidak percaha hal ini, bilang saja kepada appamu kalau kau
sudah memiliki seorang kekasih dan akan segera menikah, dan bukan mengiyakan
perjodohan gila itu” ujar Key
Woohyun menatap tak percaya dengan
kekasihnya saat ini, Woohyun pikir Key adalah orang yang paling mengerti
dirinya, Key adalah orang sederhana yang mampu membuatnya menjadi istimewa,
tapi pikiran itu sirna seketika hari ini juga.
“aku tidak mengenalimu lagi Kibum-ah…. Kau
bukan kibumku yang dulu” ujar Woohyun sebelum akhirnya beranjak pergi
======
PART 2 =======
Key terdiam..
Air matanya mulai membasahi pipinya, sementara itu
Dongwoo berjalan menuju tempat parkir mobil karena dia tidak ingin ikut campur seputar
hubungan keduanya.
“aku hanya kesal Woohyun-ah” ujar Key lirih dengan
air mata yang membasahi pipinya, dan menghentikan langkah Woohyun
Woohyunpun tak bisa berbuat banyak, dia memang paling
anti jika harus melihat orang menangis, terlebih kekasihnya.
“aku takut kau akan meninggalkanku” tutur Key
Hati Woohyun tergerak, dia memeluk Key “mianhae” ujar
Woohyun
“kumohon batalkan pertunangan itu” ujar Key
Woohyun melepas pelukannya lalau menatap kekasihnya
itu lekat “beri aku waktu, eoh?”
Key mengangguk “arraseo”
(*WGS sekalian dilarang mengamuk pada Author
yaa… ??
****
“hyung jangan mulai lagi, kau mau sakit lagi” ujar
Hoya yang memang sedari tadi mengomel pada sosok dihadapannya itu.
Dan sialnya hal itu tidak di gubris sedikitpun oleh
namja bermata sipit itu, dia tetap berkutat dengan layar laptopnya.
“kajja kita makan siang dulu” bujuk Hoya
“…”
“hyung,,,, aku tinggal nih, aku mau makan di Kedai
Han Ahjushi loooh” ujar Hoya
“….”
Hoya menghela nafas “hyung, tidakkah kau tau kalau
cara cemburumu itu sangat buruk”
“yaaa.. siapa yang cemburu eoh?” kali ini Sunggyu
membalas perkataan Hoya
Hoya tersenyum “aigooo,,, sudahlah jangan berbohong
padaku, tidak ada gunanya Hyung, kajja kita makan siang. Adikmu satu-satunya
itu sudah meraung-raung menyuruhku untuk membawamu makan bersama mereka” ujar
Hoya
“aku sibuk” ujar Sunggyu sok tidak perduli padahal dia
sangat lapar saat itu.
“eeh? Jinjja? Kau sibuk? sibuk apa? Kau lebih bisa di
bilang kurang kerjaan Hyung, sudahlah kajja kita makan, kau tega aku di omeli
Kim Ahjuma dan Kim Ahjushi?” ujar Hoya dengan nada memelas sambil menarik-narik
tangan Sunggyu.
“arraseo, aku makan” ujar Sunggyu akhirnya, Hoyapun
tersenyum bahagia.
_Other Side …
Seorang namja tampan tampak sedang memijit kepalanya.
Hal itu jelas menampakkan dirinya sedang stress, memang Woohyun sedang pusing
memikirkan masalah pekerjaannya dan Kuliahnya, di tambah kekasihnya yang tidak
bisa dihubungi.
“Yaa… aku mau keluar makan siang, kau mau ikut?”
tanya Dongwoo pada Woohyun yang sedang asik memijit-mijit keningnya
“TIDAK” jawab Woohyun singkat padat dan cukup jelas
bagi seorang Jang Dongwoo
“arraseo… aku tinggal eoh, jangan memprotes kalau
perutmu kelaparan” ujar Dongwoo lalu keluar ruangan Woohyun.
WooHyun POV
Akhir-akhir ini aku merasa hubunganku dengan Key agak
memburuk, entah kenapa aku merasa kalau Key berubah, dia bersikap aneh
akhir-akhir ini. Apa dia memang bosan padaku? Atau aku yang merasa bosan
padanya? Karena aku mencintai seseorang lagi? Entahlah hal ini cukup membuatku
lebih pusing.
Aku mengambil ponselku dan mendial nomor seseorang,
tapi lagi-lagi aku terhubung dengan Voice mail. “kenapa dari tadi tidak aktif
yaa?” gumamku pelan
“apa Sunggyu Hyung sangat sibuk yaa?” lagi-lagi aku
bermonolog sembari menatap layar ponselku.
Kenapa aku jadi kelabakan sendiri yaa? Dan kenapa aku
malah menghubungi dia?
“aish,, molla”
End WooHyun POV
_Other Side…
“Hyuuuung” pekik Sungyeol begitu melihat calon kakak
iparnya memasuki sebuah kedai kecil yang tak lain tak bukan adalah kedai Han
ahjushi
“Yeollie” balas Sunggyu mereka berpelukan layaknya
tidak pernah bertemu beberapa abad saja.
“haaah,,, baiklah kita akan terluapakan Hyung” dengus
L pada Hoya
“kau seperti tidak tau calon istrimu dan Hyungmu saja
Myung, mereka khan sarap” ujar Hoya lalu mengambil duduk di bangku samping
Myungsoo
“Hyung, katanya Hyung di jodohkan yaa? Dengan siapa?
Apa tampan?” tanya Sungyeol
“aah,, sudahlah aku malas membahas dia” jawab Sunggyu
“Sungyeol-ah calon kakak iparmu ini sedang patah
hati” ujar Hoya
“nde?” pekik L
“apa Woohyun Hyung tidak menyukai Hyungku yang manis
ini?” tanya L
Sunggyu menatap tajam Hoya yang hanya senyum-senyum
menyebalkan…. Tidak lama kemudian ponsel Hoya bergetar…
“OH,,, CALON SUAMIMU HYUNG” pekik Hoya
“mwo?” ujar Sunggyu
“JANGAN DI…”
“yeobosaeyo Hyung, waeyo?” ujar Hoya memotong
perkataan Sunggyu yang pasti menyuruhnya untuk tidak mengangkat telepon dari
Namja bernama Nam Woo Hyun itu. Yaaa… sebenarnya dia memang sengaja mematikan
ponselnya untuk menghindari pesan maupun telepon dari Woohyun, entah karena
apa, tapi dia benar-benar sedang kesal.
Myungsoo dan Sungyeolpun diam dan antusias mendengar
kiranya apa yang akan diucapkan seorang Nam Woo Hyun yang mereka belum tau
wajahnya secara langsung. Hoyapun tampak mengerti dengan tatapan ingin tau
kedua dongsaengnya lalu dia menLoudspeker dan sengaja agar Sunggyu juga tau apa
yang di ucapkan Woohyun.
“oh,,, Hoya, apa Gyu Hyung sedang sibuk? Kenapa
ponselnya mati?” tanya Woohyun dari seberang sana
Hoya menoleh kearah Sunggyu yang cuek dan memilih
untuk menikmati Jus Apelnya
“Jinjjayo? Dia mematikan ponselnya?”
“nde, waegurae?” tanya Woohyun
“Aah.. itu hyung… Sunggyu Hyung memang sedang
mengalami tekanan Hyung, mungkin dia membutuhkan sedikit refreshing” ujar Hoya,
sontak membuat Sunggyu membulatkan matanya, dia seolah men-deathglare Hoya saat
itu.
“Jinjjayo?”
“nde” balas Hoya tersenyum evil kearah Sunggyu yang
bersiap melayangkan protes
“Hoya, apa kau bersamanya? Aku ingin bicara
dengannya” ujar Woohyun
“aah,,, Sunggyu hyung baru saja pergi, katanya mau
makan siang di kedai han Ahjushi, dan kebetulan juga aku akan menyusulnya, aku
khawatir padanya Hyung” ujar Hoya
“geurraeyo…, aku akan menyusul kesana” ujar Woohyun
“nde, Hyung! kau memang harus menyusul Sunggyu Hyung,
dia tampak kacau hari ini” ujar Hoya
“arraseo, gomawo” ujar Woohyun
“cheonman” balas Hoya
Setelah Hoya benar-benar mengakhiri sambungan telefon
dari Woohyun Sunggyu sontak mencak-mencak tidak jelas, dia mengomeli Hoya dan
meluapkan semua kekesalannya. Sementara sang tersangka hanya tersenyum evil.
“eem,,, sepertinya kita harus pindah meja…” ujar Hoya
“majyo” ujar Sungyeol
“yaa.. yeollie, kau tega sekali pada Hyungmu ini,
diam disini saja eoh, Myungie juga” ujar Sunggyu menarik lengan Sungyeol yang
enggan pergi
“tenang Hyung, kami akan mengawasi hyung di pojok
sana, jika tidak kuat lambaikan tangan” ujar L
“mwo? Yaaa… kau pikir uji nyali, lagi pula aku khan
kesini ingin bertemu kalian” ujar Sunggyu
“nanti kita ketemu di rumah khan Hyung” ujar L
menepuk punggung Sunggyu
****
Sunggyu hanya mengotak atik ramen di depannya,
sesekali dia melirik 3 orang yang ada di pojok yang terletak tak jauh darinya.
Sunggyu POV
LEE HO WON, matilah kau setelah ini.
Bagaimana mungkin dia mengatakan aku tertekan aku
tersika, aku tidak baik, padahal aku kan baik-baik saja!!! Meski sebenarnya aku
juga tidak yakin.
Tiba-tiba aku merasa sebuah pergerakan di kursi
sampingku, Nam Woo Hyun… dia datang, eomma.. apa yang harus aku lakukan.
“hyung apa kau baik-baik saja?” tanya Woohyun dengan
raut wajah yang tampak khawatir apa dia mengkhawatirkanku? Aish dalam mimpimu
Kim Sunggyu, Woohyun sudah memiliki kekasih.
“gwenchana” jawabku lalu memasukkan ramen ke mulutku,
aku mencoba menghilangkan rasa gugupku saat ini, sungguh aku benar-benar tidak
tau harus bagaimana sekarang.
Woohyun hanya menatap lekat kearahku,,,, hwaaa… aku
semakin mati kutu kalau sudah berhadapan dengannya.
“wae, Kau juga mau makan, Mau aku pesankan?” aku
merasa tak enak karena Woohyun terus menatapku
Woohyun hanya menggeleng “apa kau marah?”
“nde?”
“apa kau marah?” tanya Woohyun masih dengan
pertanyaan yang sama
“apa maksudmu? Aku tidak mengerti” jawabku asal.
Woohyun menghela nafas “aku tau Hyung, kau sengaja
memblacklist nomorku kan?”
Glup…. Dari mana dia tauuu ? bahkan hoya tak tau… sial,
kenapa dia selalu tau yang ada di dalam otakku.
“kau sengaja menghindariku eoh?” tanya Woohyun
“an-annio… itu tidak benar, ponselku memang tidak
aktif” jawabku
“nde, tadi memang mati, tapi sekrang sudah hidupkan,
dan aku tetap tidak bisa menghubungimu?” ujar Woohyun
“….” Aku tidak bisa berkilah lagi karena semua yang
dikatakan Woohyun benar adanya
“wae? Kenapa kau mengindariku Hyung?” ujar Woohyun
Aku bingung ingin mengatakan apa, tiba-tiba pikiranku
mendadak kacau, otakku sudah mulai berpikir aneh-aneh, sampai akhirnya aku
mengatakan hal yang aneh juga..
“Woohyun-ah, apa sebaiknya kita batalkan saja
pertunangan kita?”
BLAAR.. entah apa yang ada dipikiranku, kenapa aku
bisa mengatakan hal seperti itu, apa aku bisa mengutuki diriku sendiri… yaaa
Kim Sunggyu apa kau sudah gila? Pabbo pabbo paboo.
Woohyun hanya menatapku dengan tatapan yang sulit
untuk diartikan
“w-wae?” tanyanya
“ak-aku… aku hanya tidak ingin merusak hubunganmu
dengan kekasihmu, aku juga tidak mau menikah dengan orang yang tidak
mencintaiku” jawabku, dan inilah yang selama ini aku rasakan, entah keberanian
darimana, tapi aku merasa kalau aku benar-benar tidak bisa melanjutkan acara
perjodohan konyol ini, Nam Woo Hyun memang bukan milik Kim Sung Gyu
TES,,, TES,,, TES,,,
Dan benar, aku menangis, ironisnya di depan seorang
Nam Woo Hyun.
End Sunggyu POV
Entah kenapa hati Sunggyu mendadak perih,
Dia menangis??? Yaa.. dia memang sedang menangis, dia
menangisi kebodohannya Karena terlalu berharap perasaannya akan terbalas oleh
Woohyun, dia menangisi dirinya sendiri karena sudah jatuh cinta kepada orang
yang tidak mungkin mencintainya…
Tapi apakah benar Woohyun tak mencintainya??? SALAH,
karena sebenarnya Woohyun juga memiliki perasaan yang sama terhadap namja sipit
itu.
Woohyun menangkup wajah imut namja yang tengah
tertunduk itu
“hyung, apa kau percaya jika aku menagtakan kalau aku
mencintaimu?”
Sunggyu sontak menatap Woohyun dengan mata sipitnya
yang masih mengalir deras cairan bening itu.
Woohyun mulai mengeliminasi jarak keduanya, hingga..
BRUK
Sunggyu mendorong tubuh Woohyun, “mianhae” ujar
Sunggyu lirih lalu keluar dari kedai meninggalkan Woohyun yang hanya terpatung
dalam diam.
_Other side ….
Hoya, Sungyeol dan L yang tadinya serius mengamati
mereka kini menatap aneh tingkah Sunggyu yang sudah keluar kedai, Woohyunpun
tampak mengikutinya pula.
Hoya yang memang sudah paham dengan keadaan Sunggyu
hanya menghela nafas.
“pabbo” dengus Hoya
“aish, Hyung gak asik, masak mau di cium namja
setampan dia malah pergi” komentar Sungyeol
“cih, masih tampan aku” ujar Myungsoo
“tapi, ada apa sebenarnya dengan gyu hyung, apa kau
tau sesuatu, kenapa hyung menangis, apa namja itu berbuat aneh-aneh pada uri
gyu hyung?” tambah Myungsoo kini beralih menatap hoya dan mebrondongnya dengan
berbagai macam pertanyaan
“molla” jawab Hoya seenak jidat
“geojimal… kau pasti tau sesuatu hyung” timpal
Sungyeol
“nde! Tidak mungkin kau tidak tau” tambah L
Hoya hanya mengerlingkan matanya lalu kembali
menyantap makanannya, sementara MyungYeol tetap bersikeras membujuk Hoya.
****
Sunggyu berjalan cepat menuju mobilnya, entah kenapa
begitu melihat wajah woohyun hatinya begitu sakit.
Tapi, bukankah tadi Woohyun mengatakan kalau dia
mencintainya?? Kenapa dia justru lari ? bukankah itu yang dia harapkan? Tapi
tadi Woohyun mengatakan ‘JIKA’ berarti itu hanya sebuah perumpamaan bukan?
“hikz…. Hikz…” Sunggyu menangis sesenggukan di dalam
mobil
“hyung boleh aku masuk?” ujar seseorang
Tanpa menunggu jawaban dari sang pemilik, namja
tampan itu sudah terlebih dahulu memasuki mobil Audy hitam milik Sunggyu.
“waeyo…?” tanya Woohyun
“kenapa kau menangis Hyung, apa semua karena aku,
hum?” tanya Woohyun
Sunggyu enggan menjawab, dia masih menangis tanpa
membalas tatapan penuh arti dari Woohyun, mungkin rasa cemburunya benar-benar
besar kali ini.
“Hyung,, kumohon jangan diamkan aku seperti ini, apa
kau tau aku sangat tersiksa saat aku tau kau menghindariku, terlebih kau
mengatakan ingin membatalkan pertunangan kita” ujar Woohyun panjang lebar, dia
seolah ingin mencari pengertian dari namja bermata sipit yang sudah mencuri
hatinya dan membuat perasaannya terhadap KEY goyah.
“aku hanya tidak ingin menghancurkan hubungan orang
Woohyun-ah” ujar Sunggyu dengan suara parau karena menangis.
Woohyun terdiam, bagaimanapun juga disini Sunggyulah
yang tersakiti. Bagaimana bisa dia mengatakan cinta sementara dia memiliki
kekasih ? apa Woohyun tidak mengerti betapa hancurnya perasaan rapuh seorang
KIM SUNG GYU ???
“mianhae jika ini menyakitimu, aku benar-benar minta
maaf” ujar Woohyun dengan tatapan penuh ketulusan.
Sunggyu memberanikan diri menatap manic mata Woohyun,
dia mencari sebuah kebohongan disana, tapi hanya sebuah tatapan penuh dengan
kejujuran dan ketulusan yang dia dapatkan.
“kumohon jangan batalkan perjodohan ini hyung. Setidaknya,
bantulah aku hyung… appaku sedang sakit keras saat ini, jika dia mengetahui
pertunangan yang dia idam-idamkan batal, aku takut terjadi hal yang negative
padanya” kali ini kedua tangan Sunggyu di genggam erat oleh jemari Woohyun.
Air mata Sunggyu mengalir deras, ‘apa
kau menerima perjodohan ini hanya karena terpaksa? Apa aku hanya terlalu
berharap kau membalas perasaanku? Apa aku terlalu egois berharap kau mau
melepaskan kekasihmu saat ini dan hanya memandangku saja? Apa seegois itukah
diriku?’
“apa menurutmu aku sangat egois?” tanya Sunggyu yang
sontak membuat lawan bicaranya bingung
“apa maksudmu Hyung?” tanya Woohyun
Sunggyu melepas genggaman tangan Woohyun “geurae,
kita buat sebuah perjanjian saja” ujar Sunggyu mengahapus cairan bening diwajah
manisnya.
“perjanjian?” woohyun menautkan alisnya
Sunggyu mengangguk “sebentar lagi kita akan tunangan
dan tidak lama setelah itu kita juga akan menikah. Dan selama itu pula perjanjian
akan berlangsung” ujar Sunggyu
Woohyun tampak berfikir “baiklah, jadi apa
perjanjiannya?” tanya Woohyun
“sebelumnya aku tidak akan pernah membuat perjanjian
tertulis, karena itu akan sangat beresiko” ujar Sunggyu, dan hal itu di setujui
oleh Woohyun
“perjanjian yang pertama, selama kita menikah nanti
baik kau maupun aku boleh berhubungan dengan siapapun karena kau memiliki keasih
dan aku tidak mau merusaknya. Kedua, kita tidak akan pernah tidur satu kamar
apalagi satu ranjang. Ketiga, kita juga tidak boleh mencampuri urusan kita satu
sama lain”
Woohyun tampak menghela nafas “baiklah aku akan
mengingatnya baik-baik” ujar Woohyun
“hajiman…”
“wae?” tanya Sunggyu
“jangan menghindariku lagi” ujar Woohyun
Sunggyu tersenyum miris “arraseo” jawabnya pelan
“hyung, apa hari ini kau ada waktu luang, aku ingin
mengajakmu ke panti lagi?” tanya Woohyun seraya tersenyum lembut
“aah,, mianhae. hari ini aku harus meeting, ah sebaiknya
kau segera keluar karena meetingku akan segera dimulai.” Jawab Sunggyu seraya
tersenyum di paksakan
“nde? Ah.. arraseo, mungkin lain kali saja. Geurae…
hati-hati eoh” ujar Woohyun sebelum akhirnya keluar dari mobil Sunggyu
Dengan berat hati Sunggyu menghidupkan mobilnya dan
meluncurkan mobilnya menuju Perusahaan-nya. Sebenarnya dia tidak bohong jika
hari ini dia ada meeting, hanya saja meetingnya masih akan di mulai sekitar 4
jam lagi. Jadi bisa saja dia menerima ajakan Woohyun bukan.
Tapi, hal itu dia lakukan agar dia bisa segera
melupakan perasaannya, dan untuk sementara Waktu dia tidak boleh bertemu dengan
Woohyun terlebih dahulu. Tapi sepertinya dia akan sering bertemu dengan Woohyun
mengingat hari pertunangannya sudah di depan mata.
*****
Hari-hari berlangsung, semenjak hari itu jarang
sekali Woohyun maupun Sunggyu bertemu karena sejak itu Sunggyu menjadi sangat
sibuk. Hoya yang menyadari perubahan sikap Sunggyu-pun tak berani berkomentar
apa-apa karena sedikit saja Hoya salah bicara maka hal itu akan berakibat
membuat namja manis itu terluka begitu parah.
Lagi-lagi Hoya hanya menghela nafas melihat Sunggyu
yang sudah sibuk kelewat keterlaluan itu. Berkali-kali Hoya mengingatkan untuk
istirahat tapi tak sedikitpun Sunggyu hiraukan.
Dalam pikiran Sunggyu, memang dia harus sibuk agar
tak teringat masalahnya dengan Woohyun. Lebih tepatnya agar dia bisa melupakan
namja yang dia cintai itu.
“hari ini kau free Hyung, bagaimana kalau kau
berlibur saja atau istirahat di rumah?” tanya Hoya
Sunggyu tampak berfikir “apa aku harus ke Gym,
sepertinya asik?” ujar Sunggyu
“hwaah ? jinjja? Kau mau olah raga Hyung?”
“tidak boleh yaa?”
“anni,, baiklah kita ke gym, aku pesankan ruang
pribadi untukmu” ujar Hoya lalu mengambil ponselnya dan tampak bertelfon ria
dengan seseorang.
“berangkat sekarang?” tanya Hoya
“eoh, kita pulang ganti baju dulu” ujar Sunggyu
“ARRASEO” ujar Hoya semangat
_Other side..
Seorang namja tampan tampak mengacak frustasi
rambutnya
“kau sudah berjanji tidak mengindariku hyung, kenapa
hanya membalas pesanku saja kau tidak mau?” racau sosok namja tampan bernama
Nam Woohyun.
WooHyun POV
Kau kenapa hyung?
Apa karena sikap Key? (*yaelah
didy… masak gak tau sih kenapa mimy marah #PLAK
“Yaa,,, kenapa kau masih disini, katanya mau
menghilangkan stress?” tanya Dongwoo yang tiba-tiba masuk ke ruanganku tanpa
permisi
Aku memang mengajak Dongwoo refreshing dengan berolah
raga sebentar. Akhir-akhir ini aku benar-benar tidak bisa bernafas dengan
tenang tiap mengingat-nya. Setiap aku menghubunginya nomornya tidak aktif,
pesankupun tak pernah dibalasnya. Dan saat aku menghubungi sekertaris
pribadinya, kalau dia sedang sibuk saat ini. Dan hal itu membuatku harus
menahan perasaanku yang aneh ini. Yeah, bisa dibilang kau sangat merindukannya.
BYUURRR…
Aku menceburkan diriku kedalam kolam, sementara
Dongwoo hanya diam di tempatnya. Aku dan Dongwoo memang memutuskan untuk
berenang sebentar, lalu setelah itu mengistirahatkan otakku yang sedang kacau
ini.
Setelah puas aku memutuskan untuk menyudahi
aktivitasku.
“kau gila atau sinting sebenanya? Malam-malam
berenang, yaaa.. besok hari pertanganmu, setidaknya kau harus fit besok”
komentara Dongwoo, sedangkan aku hanya tersenyum
“memang kenapa? Jam berapa sekarang?” tanya Dongwoo
“jam makan malam, traktir aku makan” ujar Dongwoo
“aish,,, arraseo arraseo, kita pergi makan” jawabku
End Woohyun POV
_Other side
Sepulang dari gym, hoya menatap layar ponselnya
seraya tersenyum aneh.
“biyar aku yang menyetir hyung” ujar Hoya
“arraseo” ujar Sunggyu
Selama perjalanan,
“hyung, beogopa” pinta Hoya
“kita makan dulu nde” tamba hoya
“makan di rumahku saja, eomma sudah menyiapkan makan
malam untuk kita” jawab Sunggyu
“aah,, ayolah hyung, sudah lama kita tidak makan di
luar, dirumahmu kan sedang sibuk gak enak tau..” ujar Hoya
“hem, terserah kau saja” ujar Sunggyu malas
Hoya tersenyum penuh arti lalu menjalankan mobil
Sunggyu menuju sebuah restoran sederhana namun cukup ramai pengunjung.
“diaman ini?” tanya Sunggyu
“daging disini enah dan segar hyung, kajja” hoya
menarik tangan Sunggyu masuk kedalam
Sesaat mereka menunggu pesanan mereka, tapi seseorang
mengejutkan kedua namja manis itu
“sudah lama chagy?” tanya seseorang
“aah,, kau sudah datang?” tanya Hoya
Sunggyu menatap aneh kedua manusia yang ada di
hadapannya itu
“annyeong Hyung” sapa Dongwoo
“k-ka-kalian….” Belum selesai Sunggyu bicara Hoya
sudah memeotongnya dengan mengatakan sesuatu yang cukup membuat syok namja
sipit itu
“kami sudah jadian, hyung”
“JINJJA?” pekik Sunggyu
“wuaahh,, chukkae, pantas saja kau sering
senyum-senyum sekarang, sejak kapan, kalian jadian dimana? Kenapa tidak
memberitauku”
“aigo aigo, cerewetmu kambuh lagi hyung” ujar Hoya
“tapi aku turut bahagia, chukkae” ujar Sunggyu
“nde, gomawo” balas Hoya dan Dongwoo
“kau sendirian?” tanya Hoya
“anni, ah,, itu Woohyun” ujar Dongwoo seraya
melambaikan tangannya kerah seseorang yang baru masuk ke restoran itu
DEG
‘aish,,, kepan harus ada dia’ runtuk
Sunggyu dalam hati
“Hyung, kau disini juga?” ujar Woohyun seraya duduk
di samping Sunggyu
“nde” balas Sunggyu
“kalian dari mana?” tanya Woohyun
“kami dari Gym, Sunggyu hyung tiba-tiba mengajakku
olah raga, mungkin dia sadar lemaknya sudah banyak, besok khan hari penting”
ujar Hoya
“yaaa,,, cari mati kau?” ujar Sunggyu men-deathglare
Hoya, sementa itu Hoya hanya cekikikan tidak jelas.
Tidak lama kemudian pesanan makanan mereka datang
“hwaaa…. Jusaeyoooo!” pekik Sunggyu, sontak melahap
makanan yang tersaji, baiklah dia sudah terlanjur lupa diri jika berada di
depan makanan selezat dan senikmat itu.
“ingat hyung, dieeet” ujar hoya menarik makan yang
ada di hadapan Sunggyu
“tapi… tapi… tapi aku lapar hoya” ujar Sunggyu
“igo,, hyung makan itu saja, arrachi” ujar hoya
menyodorkan sepotong daging, itupun berukuran kecil, dan salad, di tambah satu
gelas Jus jeruk.
Dongwoo, dan Woohyun tersenyum geli melihat ekspresi
Sunggyu yang hanya menggigit supitnya, pasalnya dia hanya berkesempatan makan
sepotong daging sementara di hadapannya berpotong-potong daging tengah
menggodanya.
“aku tidak jadi diet” ujar Sunggyu hendak mengambil
daging dari tempat panggangan
“aishhh… hyung konsisten doooonkkk” omel hoya memukul
tangan Sunggyu
“iya, hyung… katanya mau langsing” ujar Dongwoo
“satuuuuuuu saja” bujuk sunggyu
“ANDWE” jawab hoya dengan sadisnya
“huuuh” sunggyu manyun bebek lalu kembali memakan
daun-daunan dihadapna (*daun???
“jaaa…” woohyun menyodorkan sepotong daging kemulut
Sunggyu
“eeh ? jinjja?”
Woohyun mengangguk
“Woohyun hyung, aish,, kenapa kau beri hamster
daging” omel hoya
Sunggyu senyum-senyum, sesekali bermehrong ria. Well,
dia lupa diri, padahal dia tengah menghindari Woohyun tadinya. Tapi, sekarang
justru suap-suapan.
“uri hamster butuh asupan gizi hoya” ujr Woohyun
“lagi?” tanya Woohyun pada orang disampingnya, dan
sudah jelas jawabannya IYA
Setelah selesai makan…
“kami pulang, annyeong… kalian yang bayar OK” ujar
Dongwoo dan Hoya keluar restoran
“aish,, dasar” gumam Sunggyu lalu berjalan menuju
kasir
“anni, biyar aku yang bayar” ujar Woohyun
“geurae, gomawo… aku pulang dulu” ujar Sunggyu datar,
lalu keluar restoran setelah mendapat balasan dari Woohyun
Sunggyu berjalan keluar menyusul Hoya dan Dongwoo.
“Hyung, aku pinjam mobilmu yaaa… ? besok aku
kembalikan, annyeong” ujar Dongwoo
“MWO? YAAAAAAAAAAAAAAA….” Teriak Sunggyu kepada dua
orang namja gila yang sudah membawa mobilnya kabur entah kemana.
“Jang Dongwoo, Lee Howon awas kalian” pekik Sunggyu
sudah terlanjur kesal, lalu dia memutuskan untuk mencari taxi tapi…
“butuh tumpangan?”
“siapa yang kau maksud butuh tumpangan, sekertaris
gilamu sudah mengambil mobilku !” ujar Sunggyu masih sewot
Woohyun terkekeh, “kajja, aku antar” ujar Woohyun
Sunggyu sih sebenarnya mau-mau saja, hanya saja dia
tidak bisa jika harus menerimanya begitu saja, jaga image sodara-sodara.
“anni, aku menunggu Taxi saja” ujar Sunggyu
“tapi disini tidak ada taxi Hyung” ujar Woohyun
“nde? Jinjjayo?” tanya Sunggyu, dan bodohnya dia
percaya-percaya saja, dengan omongan Woohyun yang sudah pasti hanya omong
kosong.
“eoh, kalaupun ada itu sangat jarang” ujar Woohyun,
beruntung keadaan saat itu sedang tak ada Taxi lewat, mungkin kalau tiba-tiba
ada taxi lewat kebohongannya akan terbongkar saat itu juga.
“baiklah, aku akan menunggu jemputan saja” jawab
Sunggyu
“aah,,, kalau aku sarankan lebih baik jangan hyung,
jarak dari rumahmu lumaya jauh, Jam segini jalanan sangat ramai jadi pasti akan
sangat lama. Ditambah lagi…. Disini banyak sekali preman, banyak orang yang di
bunuh, bahkan diperkosan karena sendirian di tempat ini” ujar Woohyun
Wajah Sunggyu mendadak pucat. Suasana itu memang
sangat mendukung Woohyun karena tampak tak banyak kendaraan lewat dan memang sudah
agak larut.
“diperkosa? Dibunuh? Aish,, jangan membohongiku Nam
Woohyun-ssi” ujar Sunggyu
“yasudah kalau tidak percaya, aku pulang dulu eoh”
ujar Woohyun lalu melangkahkan kaki menuju mobilnya.
“wait…”
Woohyun tersenyum penuh arti, lalu dia membalikkan
badannya “wae?” tanya Woohyun
“baiklah, aku menerima tawaranmu, antarkan aku
pulang” ujar Sunggyu, rasa takutnya sudah mengalahkan egonya.
Did you know !
Tempat itu adalah tempat strategis, jadi banyak Taxi
yang lewat, dan juga aman karena ada banyak polisi yang mengawasi. Tapi dengan
polosnya Sunggyu mempercayai omongan Woohyun, Oh god… betapa polosnya sosok Kim
Sunggyu itu. Dan kenapa Woohyun tega memaanfaatkan kepolosannya yang kelewat
keterlaluan itu???
Woohyun tertawa dalam hati lalu segera masuk
kemobilnya dan menjalankan mobilnya menuju kediaman keluarga KIM.
Selama perjalanan, belum jauh mata Sunggyu menangkap
Taxi yang baru saja berpapasan dengan mobil Woohyun.
“TAXI… yaaa.. kau bilang disini tidak ada taxi, kau
membohongiku eoh?” pekik Sunggyu
Woohyun terkekeh “kau saja hyung yang terlalu polos”
jawab Woohyun
“mwo? Jangan-jangan tentang preman tadi kau juga
bohong?” tanya Sunggyu
“ye” ujar Woohyun
“TURUNKAN AKU” ujar Sunggyu
“shireo” jawab Woohyun santai
Sunggyu hanya menghela nafas, kenapa dia begitu bodoh
dan mau-mau saja dibohongi oleh Woohyun.
Suasana kembali hening… sampai akhirnya Woohyun
memulai topic yang lebih serius.
“kenapa kau ingkar janji Hyung?” tanya Woohyun
“ingkar janji apa?” sunggyu balas bertanya
“jangan berpura-pura, aku tau Hyung menghindariku”
“aku tidak menghindarimu, aku hanya sedang sibuk
akhir-akhir ini, bukankah kau tau sendiri?” jawab Sunggyu
“tapi apa hanya membalas pesanku saja kau tidak
sempat ?” tanya woohyun
“…..” sunggyu terdiam
“besok hari pertunangan kita Hyung, sebagai layaknya
pasangan kita bahkan tidak membeli cincin bersama” ujar Woohyun
“kita memang bukan pasangan Woohyun-ah” jawab Sunggyu
DEG
Perasaan Woohyun bagai tertusuk saat ini, Sunggyu
benar. Mereka bahkan tidak ada hubungan apapun selain kata dijodohkan oleh
orangtua mereka.
“arra, tapi aku hanya meminta hyung tidak
menghindariku saja. Apa aku punya salah? Jika ada tolong katakana padaku” ujar
Woohyun
“eobsseoyo” jawab Sunggyu
“lalu kenapa kau menghindar dariku hyung?” tanya
Woohyun
“….” Sunggyu tak menjawab, dia hanya diam dan menatap
lurus kejalan
Sampai akhirnya mereka tiba di rumah Sunggyu,
Sunggyupun segera keluar dari mobil Woohyun setelah mengucapkan terimakasih
karena sudah mengantarnya. Woohyun yang terlanjur kesalpun mengejar Sunggyu.
“selamat datang Tuan Muda” ujar beberpa pelayan yang
siap siga menyambutnya maklum saja hari ini rumahnya ramai karena pesta
pertunangannya akan dirayakan di rumahnya, tetapi belum sempat dia memasuki
ruamah megahnya tangannya sudah ditarik oleh Woohyun.
“Hyung, kenapa kau tidak menjawabku?” tanya Woohyun
menarik tangan Sunggyu
“mianhae, aku sangat lelah hari ini” ujar Sunggyu melepas
tangan Woohyun, lalu mebalikkan badannya dan bergegas masuk kerumahnya, tapi….
SREEET
CHU~
Entah mendapat ide gila dari mana, Woohyun menarik
tangan Sunggyu dan dengan cepat bibirnya menyentuh bibir Sunggyu.
Tak ada lumatan disana, Sunggyu yanga masih Syok
hanya diam. Dan bukan Sunggyu saja yang syok, orang-orang yang melihatnya juga
Syok, tapi mereka lantas menundukkan kepala. Setelah beberapa detik Woohyun
melepaskan ciumannya. Dia menatap lekat Sunggyu.
“jangan seperti ini hyung” ujar Woohyun
“a…a… apa…” belum sempat Sunggyu menyelesaikan
bicaranya yang tergagap-gagap, jari telunjuk Woohyun menyentuh bibirnya,
mengisyaratkan untuk tidak bicara
“aku belum selesai bicara Kim Sunggyu, jadi kau tidak
diperkenankan bicara” ujar Woohyun
‘apa maksdunya, yaa… kau harus memanggilku
HYUNG, nam pabbo’
“kau boleh menghindariku tapi harus dengan alasan
yang jelas, tapi jika tidak kau harus membalas semua pesanku aku tidak menerima
kata sibuk mulai sekarang karena aku akan selalu mengontrol Jadwalmu. Jangan
pernah membuatku khawatir dengan tidak menjawab Telfon dariku. Arraseo?” ujar
Woohyun
“wuaaah,,, kau pikir kau Siapa?” ujar Sunggyu
“aku calon suamimu” balas Woohyun dengan santainya
“cih,,, dengar baik-baik, aku tidak akan pernah
membalas pesanmu, tidak akan pernah menjawab telfon darimu apalagi bertemu
denganmu kecuali sangaaat penting. Ingat itu” ujar Sunggyu
“baiklah kalau itu maumu” ujar Woohyun
CHU ~
“hmppfff…” lagi… Woohyun menarik kepala Sunggyu dan
menciumnya, tapi kali ini agak sedikit ‘nakal’
“woohhhmmpphhh…” Sunggyu yang memang dasarnya
memiliki pernafasan buruk menyerah dengan, dia membuka mulutnya, dan
membiyarkan lidah nakal Woohyun masuk kedalam rongga mulutnya.
Woohyun merasakan betapa manisnya bibir namja sipit
yang membuat jantungnya selalu berdetak lebih cepat dari biasanya itu,
sampai-sampai dia lupa tempat dan waktu. Tangan Woohyun sudah memeluk pinggang
ramping Sunggyu sementara Sunggyu mencengkram pundak Woohyun, bagaimanapun dia
tidak berpengalaman dengan masalah seintim ini.
Sampai akhirnya
“EHEM”
Sebuah suara mengehentikan ciuman panas itu…
“sepertinya kalian memang harus segera dinikahkan
eoh?”
“eomma” pekik Sunggyu dengan nafas yang masih
terengah-engah, sesekali dia mengelap bibirnya yang ‘basah’
“annyeonghasaeyo, eommonie” ujar Woohyun
“kalian dari mana saja eoh, kenapa pulang selarut
ini?” tanya Mrs. Kim
“kami hanya pergi makan malam saja. Mianhae, saya
mengantar Sunggyu hyung selarut ini”
“gwenchana, aku sangat lega jika Sunggyu bersamamu.”
Ujar Mrs. Kim
“nde, kalau begitu saya permisi pulang dulu eommonie”
ujar Woohyun, dan mendapat anggukan dari Mrs. Kim
“Hyung, ingat itu yang aku lakukan jika kau
mengabaikanku” bisik Woohyun lalu tersenyum evil sebelum dia pergi.
Dengan wajah yang masih memerah Sunggyu berlari masuk
kerumahnya,
“aigoo,, lain kali jangan melakukannya di depan rumah
eoh, minimal di dalam rumah, atau lebih baik dikamar” goda Mrs. Kim lagi begitu
Sunggyu akan menaikki anak tangga
“eomma… jangan menggodaku, itu hanya sebuah
kecelakaan saja” ujar Sunggyu
“kecelakaan? Lalu kalau sungguhan seperti apa?” ujar
Mrs. Kim
“aah,, sudahlah, eomma menyebalkan” ujar Sunggyu lalu
segera berjalan menuju kamarnya
Perasaannya campur aduk saat ini, pertama dia
merasakan sebuah ciuman adalah hari ini, tapi dia rela jika orang yang
menciumnya adalah cinta pertamanya. MESKIPUN dia tidak tau apakah Woohyun
mencintainya juga atau tidak.
BUG
“Nam Woohyun pabbo” gumam Sunggyu
Wajahnya kembali memerah mengingat bibirnya di sentuh
langsung oleh bibir Woohyun
“aku pasti sudah gila saat ini” gumam Sunggyu
“hwaa,,, kenapa aku senang sekali, jinjja jinjja
jinjja” sunggyu teriak-teriak gaje di dalam kamarnya, yeah beruntung kamarnya
kedap suara. Jadi dia bebas berteriak tanpa ada orang yang tau.
Tapi pikirannya kembali terngiang saat dia tengah
meeting dengan seseorang di sebuah Restoran mewah di Seoul yang kebetulan
terletak tak jauh dari kantor Woohyun. Dan saat itu juga dia melihat 2 orang
namja yang tidak asing lagi baginya. Ya, mereka adalah Nam Woohyun dan Kim Ki
Bum.
** Flash Back
Hari ini Sunggyu dan Mr. Yoon mengadakan
sebuah pertemuan di restoran mewah di kawasan kota Seoul. Sunggyu dan Hoya
memasuki restoran itu tapi tiba-tiba matanya tertuju kesebuah titik, dimana dia
melihat 2 orang namja duduk berhadapan dengan pembicaraan yang sepertinya cukup
serius.
Sunggyu yang kebetulan baru datang merasa
penasaran dengan omongan mereka, terlebih dia melihat Key menangis.
“jadi kau benar-benar akan bertunangan
dengan CEO Kim?” ujar Key dengan berlinangan air mata
“mianhae, tapi aku tidak punya pilihan lain
chagy. Appku sedang sakit parah, aku tidak mungkin membatalkan pertunangan ini
jika ingin melihat appaku tetap hidup” ujar Woohyun
“hikz… lalu bagaiman dengan hubungan kita
Hyunie-ya… apa kau tidak menyayangiku lagi?” tanya Key
“annio, bukan seperti itu, hanya saja… aku…
aish mengertilah… aku benar-benar tidak bisa membatalkan pertunangan ini chagy”
ujar Woohyun
“geurae, kalau begitu kita putus saja” ujar
Key
“yaa,, jangan bicara seperti itu”
“lalu aku harus bagaimana? Apa aku rela
melihat kekasihku sendiri bertukar cincin dengan orang lain? Bagaimana
perasaanku Woohyun-ah, apa kau tidak mengerti bagaimana sakitnya perasanku saat
ini, eoh?”
“arraseo… aku mengerti. Tapi kumohon jangan
begini, anggap saja hal ini hanya sebuah permainan.
DEG
Hati Sunggyu berasa hancur saat itu juga,
PERMAINAN… jadi Woohyun hanya menganggap moment berharga dihidupnya itu sebuah
permainan?
“Hoya aku pergi ketoilet dulu” ujar Sunggyu
“eoh, cepatlah.. Mr. Yoo sebentar lagi
sampai” ujar Hoya
** End Flash Back
“apa benar bagimu aku hanya sebuah mainan Woohyun-ah,
apa aku tidak lebih dari sekedar mainan bagimu?” ujar Sunggyu lemas
Dia menghela nafas sebelum akhirnya memutuskan untuk
mandi dan segera tidur.
Kuharap besok bisa berjalan lancar…
=======
TBC =======
Bagaimana.. ?
Kapasistas otak author akhir-akhir ini sedang tidak baik…
Jadiiiiiii… ceritanyapun jadi aneh gimanaaa gituu !!
SO, yang baik hati mana suaranyaaa….
Yang jahat .. silakan diam saja… TT,TT (*sad sad sad sad
.. authorrr jeballlllll dilanjuuuutttt !!!! Kalo gag aku mau bunuh diri ajhaaa ama mimi Gyuuu ..... #plakk * geret mimi kepohon toge *
BalasHapushaaaaa... klok mau bunuh diri jangan ajak2 mimi segala doonk, enar didy menduda doonk (*hohohohohoho...
Hapusdulanjut secepatnya,,, tunggu yaa...
BUNUH AKUUUU, FF INI SERU BANGET GILAAAA. PANJANG FFNYA ITU PAS GITUUUU. TERUS AUTHORNYA BAIK ABIS MENYERTAKAN KATA *wgs jangan ngamuk sama author PAS BAGIAN WOOKEYNYA. TERUS FEELNYA ITU BERASA BANGET BANGET BANGET SUERR. NGERASA BANGET JADI SUNGGYU LAH, TERUS AKU JUGA KAYAK BAKAL NGELAKUIN HAL YANG SAMA KAYAK SUNGGYU. NANTI CERITANYA WOOGYUNYA JANGAN CEPET2 DISATUIN YA? RADA LAMA AJA BIAR MAKIN GEREGET, TAMBAHIN KONFLIK APA LAGI GITU TAPI TANPA MENGHILANGKAN WOOGYUNYA YANG ROMANTIS ITU LOH. AHHHH CINTA BANGEEETT, TERIMAKASIH FFNYA BIKIN NGAKAK KERAS2 DIKAMAR. SARANGHAAAEE
BalasHapusomo! jangan suruh author bunuh orang,,, author kelewat baek buwad bunuh orang (*maklum anaknya mimy GYU jadi kelewat baik deech ... #PLAK
Hapusbe te we.. ati2 gila ...
ok di tunggu aja yaa.. gomawo #HUG
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......................... #treak2 histeris thooooooooorrr.. supeeh deech kece badai FFnyaa...
BalasHapusitu gyu seneng donk di poppo ama didy (*mauuu doonkk #di gorok mimy
thor, kasih tau rahasia nulis FF-nya laah... huhuhuhu
pokoknya hwating en cpet lanjut yaaa... #HUG muah muah muah
saengikuuuu... jangan treak2 yaaa.. eonnimu lagi konsen bikin lanjunya (*kutimpuk lhoo nanti #PLAK
Hapusrahasianya ?? iiihhhh.. mau tau aja apa mau tau banget ???
iya deh kukasih tau... rahasianyaaaaa.... smedi di tengah hutan 7 hari 7 malem (*biyar di makan macan sekalian.. hahahahahaha
tungu tunggu tunggu... d lanjut koookkkk